Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

ANALISIS KEBERHASILAN PERUSAHAAN


MENGGUNAKAN KEUNGGULAN BERSAING

Mata Kuliah : Manajemen Operasi Lanjutan


Dosen : Prof. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, S.E., M.B.A.

ANALISIS KEBERHASILAN PERUSAHAAN


PT. PARAGON TECHNOLOGY AND INNOVATION (WARDAH)

Disusun Oleh :
Hidayah Yoanna Putri (207019023)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
PENDAHULUAN

A. KATA PENGANTAR
Kemajuan pada industri kecantikan di Indonesia saat ini menunjukkan
peningkatan. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I 2020,
kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional termasuk sektor kosmetik
mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen. Bahkan, di tengah tekanan dampak
pandemi Covid-19, kelompok manufaktur ini mampu memberikan kontribusi
signfikan terhadap devisa. Melalui capaian nilai ekspornya yang menembus 317
juta dolar AS pada semester I 2020. Pencapaian tersebut naik 15,2 persen,
dibanding periode sama tahun sebelumnya. Dengan jumlah tersebut , Indonesia
merupakan potential market bagi para pengusaha industri kecantikan baik dari
luar maupun dalam negeri.
Setiap perusahaan pasti menginginkan produknya berada dalam posisi yang
tinggi atau paling diminati oleh konsumen, untuk itu perusahaan harus dapat
menciptakan keunggulan bersaing. Suatu perusahaan dikatakan memiliki
keunggulan bersaing apabila perusahaan tersebut dapat menciptakan nilai atau
keunggulan – keunggulan yang tidak dimiliki atau tidak mudah ditiru oleh
pesaing. Keberhasilan pasar didapat oleh perusahaan yang paling cocok dengan
minat konsumen atau yang sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini. Oleh
karena itu perusahaan harus dapat memahami apa yang di inginkan konsumen saat
ini dan yang akan datang. Jadi hal tersebut sangat tergantung pada keunggulan
bersaing yang dimiliki perusahaan tersebut
Sebagai salah satu contoh keunggulan bersaing yang berkelanjutan adalah
pada Wardah, seluruh wanita di Indonesia tentunya sangat mengenal Wardah.
Wardah adalah produk kecantikan yang dikembangkan oleh PT. Paragon
Technologi and Innovation ( PTI ) pada tahun 1995, Wardah sendiri memiliki arti
yaitu ( Bunga Mawar ). PTI sendiri berdiri padaa tanggal 28 Februari 1985. Pada
awal pendiriannya tidak bernama PTI melainkan PT. Pusaka Tradisi Ibu yang
kemudian berganti nama menjadi PTI pada tahun 2011. PTI didirikan oleh
pasangan suami istri yaitu, Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati
Subakat, APT. yang ada masa itu masih terbuka lebar untuk produk kecantikan.
Pada tahun 2005 PTI sudah menerapkan Good Manufacturing Practice ( GMP )
dan cara pembuatan kosmetika yang baik ( CPKB ). Di Indonesia sendiri baru 80
pabrik yang menerapkan CPKB dari 760 pabrik yang ada di Indonesia. Selain itu
PTI juga telah memiliki 26 Distribution Center ( DC ) hampir di seluruh wilayah
di Indonesia dan ada juga DC di Malaysia.
Pada awal kemunculannya Wardah belum banyak peminat, hal tersebut
dikarenakan ketidakefektifan manajemen pada saat itu lalu pada tahun 1996
Wardah kembali dikembangkan dan ternyata penjualannya terus meningkat, maka
dari itu PTI resmi memasuki pasar. Bukan bisnis namanya kalau tidak ada pesing
namun karena wardah adalah kosmetik yang berlabel halal dan hal tersebut akan
terus di ingat oleh para konsumen terutama wanita muslimah apalagi pada saat
seperti ini banyak sekali produk yang hanya berfokus pada harga murah dan hasil
yang bagus seperti wajah putih, dan halus tetapi hal tersebut pastinya akan ada
campuran zat yang berbahaya dan kemungkinan tidak halal, maka dari itu Wardah
dari dulu hingga sekarang selalu konsisten dengan bahan – bahan yang halal dan
sesuai dengan syariat Islam dan hal tersebut yang menjadikan Wardah selalu
menjadi pilihan di hati para konsumen khususnya wanita. Meskipun awalnya
Wardah di peruntukkan bagi wanita muslimah tetapi kini semua wanita asia dapat
memakainya karena Wardah dibuat sesuai dengan kulit orang Asia yang memiliki
dermis tipis, sesuai dengan tujuan PTI yaitu menjadi perusahaan yang bermanfaat
bagi orang lain
Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara
mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan-
kekuatan eksternal. Maka dalam hal ini akan dibahas keunggulan bersaing PT.
Paragon Technologi and Innovation (PTI) dan strategi bersaingnya yang bertujuan
untuk melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal sehingga
dapat mengantisipasi perubahan-perubahan lingkungan eksternal, yang sangat
penting untuk memperoleh keunggulan bersaing PTI dan memiliki produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan optimal dari sumber daya
yang ada.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalahnya
sebagai berikut :
1. Wardah adalah produk kecantikan yang dikembangkan oleh PT.. Paragon
Technologi and Innovation ( PTI ) pada tahun 1995
2. Pada awal kemunculannya Wardah belum banyak peminat, hal tersebut
dikarenakan ketidakefektifan manajemen
3. Tahun 1996 Wardah kembali dikembangkan dan ternyata penjualannya
terus meningkat
4. Wardah adalah kosmetik yang berlabel halal dan hal tersebut akan terus
di ingat oleh para konsumen terutama wanita muslimah
5. Wardah dibuat sesuai dengan kulit orang Asia yang memiliki dermis tipis

C. PEMBAHASAN
Keunggulan bersaing (Copetitive Advantage) adalah suatu keunggulan yang
digunakan perusahaan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki
perusahaan guna memberikan nilai lebih seperti keunikan produk, kualitas produk,
dan juga harga bersaing produk tersebut yang tentunya tidak dimiliki oleh
pesaing, dan produk tersebut mendatangkan manfaat bagi pelanggan
Contoh Keunggulan bersaing (Competitive Advantage) yang berkelanjutan
pada Wardah. Siapa sangka produk-produk kosmetik Wardah yang sangat populer
di kalangan kaum hawa ternyata dimulai dari industri rumahan. PT. Paragon
Technology and Innovation yang didirikan 33 tahun silam awalnya hanya home
industry. Wardah adalah produk kecantikan yang dikembangkan oleh PT. Paragon
Technologi and Innovation (PTI) pada tahun 1995, Wardah sendiri memiliki arti
yaitu (Bunga Mawar). PTI sendiri berdiri padaa tanggal 28 Februari 1985. Pada
awal pendiriannya tidak bernama PTI melainkan PT. Pusaka Tradisi Ibu yang
kemudian berganti nama menjadi PTI pada tahun 2011.
Perlahan tetapi pasti, Paragon tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan
besar. Kini, produsen kosmetik dengan merek Wardah, Make Over, Putri, IX, dan
Emina itu, tercatat sebagai salah satu produsen kosmetik papan atas di Tanah Air.
Bahkan, Wardah yang menyumbang 80 persen penjualan Paragon, bertengger di
posisi puncak untuk kategori pelembap wajah, mengalahkan produk-produk
kosmetik multinasional ternama.
Selanjutnya akan dibahas beberapa cara untuk membangun keunggulan
bersaing diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Cost Leadership yaitu menjual produk dengan harga yang lebih murah
dibandingkan dengan pesaing, akan tetapi juga tetap memiliki level
benefit yang setidaknya sama bukan dibawahnya.
2. Differensiasi yaitu menciptakan perbedaan yang sangat ekstrem yang
tentunya tidak dimiliki atau berbeda secara signifikan dari produk
pesaing dan memberikan manfaat bagi konsumen.
3. Focus yaitu berfokus terhadap kelebihan sekecil apapun yang dimiliki
oleh produk kita lalu berfokus untuk membangunnya sehingga
memberikan manfaat bagi konsumen dan menjadi keunggulan bersaing
dari produk yang kita miliki.
Seperti Kesuksesan PTI yang tak lepas dari tangan dingin Nurhayati
Subakat, pendiri sekaligus chief executive officer (CEO) PT. Paragon Technology
and Innovation. Membawahkan sekitar 10.000 karyawan, Nurhayati menerapkan
keteladanan yang dilandasi oleh disiplin, kerja keras, dan mengutamakan
kejujuran serta "sentuhan tangan" Yang Maha Kuasa. Kesuksesan Wardah sebagai
merek kosmetik yang cepat sekali melejit tergolong fenomenal. CEO PTI ini
memakai formula 4P, yaitu product, pricing, positioning, dan promotion. CEO
PTI juga mengatakan bahwa Wardah mengusung 3 prinsip yaitu:
1. Pure and Safe
yaitu mengandung bahan baku yang aman, halal serta nyaman saat
dipakai
2. Beauty Expert
Yang awalnya berlabel halal hanya untuk wanita muslimah kini dapat
dinikmati oleh kalangan yang lebih luas dan dengan pengalaman PTI
selama belasan tahun dibidang kosmetik menjadikan Wardah pilihan
banyak wanita di Indonesia. Selain itu Wardah juga berkembang semakin
inovatif dan kreatif sesuai dengan kebutuhan wanita dan tentunya tanpa
meninggalkan ke halalannya.
3. Inspiring Beauty
Sejak tahun 1995 hingga kini Wardah mempunyai keyakinan bahwa
setap wanita mempunyai kecantikan yang menginspirasi.
Hingga sekarang Wardah terus berkembang dan berinovatif memenuhi
setiap kebutuhan para wanita seperti Basic series, Acne series, Decorative,
Lightening series, Exclusive series, White secret series, dan Hajj & umrah series
yang diperuntukkan bagi wanita muslimah yang sedang menjalani ibadah haji
karena disana iklim dan cuaca berbeda dengan di Indonesia yang beriklim tropis.
Tidak hanya itu Wardah juga mengeluarkan produk lipstick, long lasting lipstick,
lip balm yang tentunya dengan berbagai macam warna yang sesuai dengan
keinginan konsumen dan yang paling penting tetap menggunakan bahan baku
halal.
Meskipun dengan bahan baku halal dan berkualitas tidak membuat Wardah
memiliki harga yang mahal Wardah tetap berharga terjangkau dan hampir sama
dengan produk kosmetik lainnya hal tersebut pula yang menambah poin
keunggulan bersaing dari Wardah sehingga semakin diminati oleh para wanita.
Bukan hanya itu dalam mempromosikan produknya Wardah telah menggandeng
artis – artis ternama sebagai ambassador brandnya seperti Dewi Sandra, Dian
Pelangi, Inneke Koesherawati, Beauty blogger dan masih banyak lagi. Berbagai
promosi telah dilakukan Wardah untuk meyakinkan konsumen bahwa semua
produk Wardah memang benar – benar halal, aman, dan nyaman untuk digunakan.

D. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Wardah sudah membangun
keunggulan bersaing yang berkelanjutan melalui produknya yang berlabel halal
dan dengan harga terjangkau. Wardah telah konsisten sejak awal hingga sekarang
dengan menciptakan berbagai produk kosmetik yang halal dan hal tersebut
merupakan strategi yang kuat untuk mendapatkan posisi tersendiri di mata
konsumen, karena tidak semua kosmetik yang berharga mahal berlabel halal,
apalagi di Indonesia mayoritas penduduknya adalah seorang muslim. Jadi dengan
hadirnya Wardah tidak menyulitkan wanita muslimah dalam mencari kosmetik.
Konsep halal inilah yang akan terus diingat oleh masyarakat dan akan tertanam
dalam mindset setiap konsumennya bahwa Wardah yang mereka pakai adalah
sebuah kosmetik yang halal dan aman. Hal ini menjadikan Wardah sulit untuk
ditembus pesaing lain yang ingin merebut pangsa pasarnya, meskipun akan
banyak produk – produk baru bermunculan yang lebih berkualitas dan terkenal
dari luar negeripun seperti saat ini yaitu produk kecantikan dari korea yang
menjanjikan hasil yang bagus yaitu wajah putih dalam waktu singkat nyatanya
tidak membuat konsumen berpindah dari wardah justru sampai saat ini Wardah
semakin berjaya, karena sejak awal Wardah sudah menanamkan dalam fikiran
setiap konsumennya yaitu halal. Wardah akan tetap memenangkan persaingan,
bisa dikatakan bahwa Wardah termasuk superior in innovation.

E. DAFTAR PUSTAKA
BUKU:

Solihin, Ismail, (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

JURNAL:

Indriyani, Eka, Dra.Cicik Harini, M.M., Aziz Fathoni, SE, M.M. 2018. Analisis
Swot Sebagai Dasar Penentu Strategi Bersaing Pt. Paragon Technology
And Innovation (Wardah Kosmetik). Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis
Universitas Pandanaran Semarang

ARTIKEL INTERNET:
Makmun, Mardiana. 2018. https://www.beritasatu.com/anselmus-
bata/figur/500894/sukses-dari-keteladanan (diterbitkan pada tanggal 13 Juli
2018, 11.53 WIB).
LAMPIRAN
https://www.beritasatu.com/anselmus-bata/figur/500894/sukses-dari-keteladanan

Nurhayati Subakat
Sukses dari Keteladanan
Jumat, 13 Juli 2018 | 11:53 WIB
Oleh : Mardiana Makmun / AB

Siapa sangka produk-produk kosmetik Wardah yang sangat populer di


kalangan kaum hawa ternyata dimulai dari industri rumahan? Ya, PT. Paragon
Technology and Innovation yang didirikan 33 tahun silam awalnya hanya home
industry. Perlahan tetapi pasti, Paragon tumbuh dan berkembang menjadi
perusahaan besar. Kini, produsen kosmetik dengan merek Wardah, Make Over,
Putri, IX, dan Emina itu, tercatat sebagai salah satu produsen kosmetik papan
atas di Tanah Air. Bahkan, Wardah yang menyumbang 80 persen penjualan
Paragon, bertengger di posisi puncak untuk kategori pelembap wajah,
mengalahkan produk-produk kosmetik multinasional ternama.
Kesuksesan itu tak lepas dari tangan dingin Nurhayati Subakat, pendiri
sekaligus chief executive officer (CEO) PT. Paragon Technology and Innovation.
Membawahkan sekitar 10.000 karyawan, Nurhayati menerapkan keteladanan
yang dilandasi oleh disiplin, kerja keras, dan mengutamakan kejujuran serta
"sentuhan tangan" Yang Maha Kuasa.
“Keteladanan ke bawah merupakan corporate culture yang terus kami
pelihara di perusahaan ini. Kami di jajaran BOD (board of directors) memberi
contoh kepada segenap karyawan untuk selalu bekerja berlandaskan disiplin,
kerja keras, dan mengutamakan kejujuran,” kata Nurhayati Subakat di Jakarta,
baru-baru ini.
Kesuksesan Wardah sebagai merek kosmetik yang cepat sekali melejit
tergolong fenomenal. Nurhayati pun membuka rahasianya. “Saya selalu bilang,
selain karena formula 4P, yaitu product, pricing, positioning, dan promotion, juga
ada 1P, yakni pertolongan dari Allah SWT,” tutur perempuan kelahiran Padang
Panjang, 27 Juli 1950 tersebut.
Nurhayati menganggap jalan Paragon masih panjang. Ia masih
memendam sejumlah obsesi untuk perusahaan tersebut. “Saya ingin Paragon
melalui Wardah menjadi global brand, masuk 10 besar brand kosmetik dunia.
Sekarang semua langkah yang kami lakukan menuju ke sana,” tegas sarjana
farmasi lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Entrepreneur ini paham betul bahwa untuk sampai ke sana, Paragon harus
menjadi raja terlebih dahulu di pasar domestik, baru kemudian berekspansi ke
luar negeri. “Saat ini, pasar kosmetika di Indonesia mencapai Rp 30-40 triliun per
tahun. Perusahaan lokal asli Indonesia, termasuk Paragon, baru menguasai 20
persennya. Kalau Paragon bisa menguasai pasar dalam negeri, insyaallah bisa
masuk 10 besar brand kosmetik dunia,” papar Nurhayati yang punya filosofi
bahagia bisa membahagiakan orang lain. Ditemani putranya, Salman Subakat
yang juga chief marketing officer (CMO) PT. Paragon Technology and
Innovation, Nurhayati bercerita tentang perjalanan karier dan kerja kerasnya
membangun Paragon. Berikut wawancara dengannya:

Bisa cerita awal karier dan kiprah Anda di dunia kosmetik?

Saya pernah bekerja di Wella Cosmetic, dari tahun 1979 sampai 1985 sebagai
manajer quality control. Setelah di Wella selama lima tahun lebih, CEO baru
meminta saya bekerja full time. Sebelumnya saya bekerja dengan waktu yang
lebih fleksibel karena anak-anak masih kecil. Anak saya tiga waktu bekerja di
sana, kebayang repotnya karena saya tinggal di daerah Ulujami, Jakarta Selatan,
sementara tempat bekerja ada di Bogor. Akhirnya saya memilih mundur.

Setelah itu Anda langsung mengembangkan Wardah?

Pertama, sebenarnya saya membuat merek Putri, itu produk salon. Baru
Wardah, kemudian Makeover, IX, dan terakhir Emina. Dengan latar belakang
lulusan terbaik farmasi ITB dan manajer quality control Wella, pada 1985 saya
bikin Putri, produk salon dengan skala home industry. Walaupun home
industry, produknya berkualitas dengan harga bersaing.

Dari sisi permodalan bagaimana?

Modal uang saat itu enggak besar. Namun, saya punya rumah dan mobil sebagai
aset. Mobil untuk berjualan dan rumah untuk produksi. Saya juga dapat
kepercayaan dari para supplier. Awalnya saya jual Putri di salon-salon pinggiran
daerah Tangerang. Putri berkembang terus. Saya sampai punya pabrik seluas
1.500 m2.
Lalu, ada kenalan, kenapa enggak buat produk Islami? Pada 1995, saya
membuat Wardah. Nama itu saya ambil karena dasarnya ingin Islami, jadi
kiblatnya ke Arab. Saat itu ada tiga nama yang didaftarkan sebagai merek, saya
lupa apa saja. Yang saya ingat, yang diterima Wardah. Wardah itu artinya bunga
mawar.

Setelah dirilis, apakah Wardah langsung sukses?

Wardah dulu susah jualnya. Enggak langsung sukses. Kami jual lewat berbagai
cara direct selling, lewat MLM (multi-level marketing). Kemudian generasi kedua,
masuk Salman dan pada 2003 bisnis melalui MLM turun. Kami
perbaiki branding dan pemasaran Wardah. Pada 2004 mulai diperbaiki branding-
nya. Pada 2009, Wardah rebranding besar-besaran. Setelah itu penjualan naik
terus. Malah penjualan pada 2012-2013 pernah melonjak sampai 100 persen.
Sekarang kami punya sekitar 10.000 karyawan terbaik di bidangnya di seluruh
Indonesia. Setiap tahun, kapasitas produksi kami lebih dari 95 juta
produk personal care dan make up. Untuk pabrik, kami punya 15 hektare dan
baru saja tambah lagi 4 hektare di Jatake, Tangerang. Saat ini, kontribusi
penjualan brand Wardah mencapai 80 persen, Make Over 15 persen, selebihnya
dikontribusi Emina, IX, dan Putri.

Seperti apa budaya kerja di Paragon?

Sebenarnya kulturnya sudah terbentuk sejak awal. Diteruskan oleh generasi


kedua-ketiga. Karyawan sudah bertambah banyak. Kami membuat agent of
changes agar kultur ini tetap terjaga. Kultur kami adalah ketuhanan, keteladanan,
kekeluargaan, tanggung jawab, fokus pada pelanggan, dan inovasi.
Yang paling penting yaitu keteladanan. Dalam keteladanan, saya sebagai CEO
dan anggota BOD lain selalu bekerja dengan disiplin, kerja keras,
mengutamakan kejujuran. Dan bagaimana kami bisa memberikan keteladanan
itu ke bawah. Bagi kami, keteladanan adalah modal yang sangat penting untuk
mencapai kesuksesan.
Customer focus juga penting. Dengan customer yang semakin demanding, kami
harus mempertahankan apa yang sudah kami buat dan memperbaiki apa yang
perlu kami tingkatkan lagi.

Cara Anda mengatasi konflik di perusahaan?

Yang paling penting leadership yang kuat. Selama ini alhamdulillah tidak ada
konflik karena kami mengutamakan kekeluargaan.

Apa kunci sukses Wardah hingga cepat sekali melejit?

Memang banyak orang bertanya bagaimana Wardah bisa melejit. Saya selalu
bilang, selain karena formula 4P, yaitu product, pricing,
positioning, dan promotion, juga ada 1P, yakni pertolongan dari Allah SWT.
Sebab, pada 2009 kami melakukan rebranding Wardah, pada tahun itu juga
pehijab (hijaber) mengalami booming. Momennya pas, Wardah pun melejit.
Kami bersaing dengan perusahaan-perusahaan multinasional. Tahun ini kami
bisa menang satu kategori, yaitu kategori pelembap wajah. Itu karena orang-
orang secara ikhlas mempromosikan Wardah di seminar-seminar atau pengajian-
pengajian. Secara spontan mereka menyebut nama Wardah.

Paragon sudah 33 tahun berdiri dengan banyak pencapaian sukses.


Apalagi yang ingin Anda capai?

Obsesi hidup saya untuk Paragon, saya ingin Paragon melalui Wardah
menjadi global brand. Masuk sebagai 10 besar brand kosmetik di dunia.
Sekarang semua langkah yang kami lakukan menuju ke sana. Untuk itu, Paragon
harus menjadi raja terlebih dahulu di pasar dalam negeri, baru kemudian ke luar
negeri.
Saat ini, nilai pasar industri kosmetik di Indonesia mencapai Rp 30-40 triliun per
tahun. Sementara itu, perusahaan lokal asli Indonesia, termasuk Paragon, baru
menguasai sekitar 20 persennya. Jadi, kalau Paragon bisa menguasai pasar
dalam negeri, insyaallah bisa masuk 10 besar brand kosmetik di dunia.
Filosofi yang menjiwai bisnis dan kehidupan Anda?

Filosofi saya, bahagia bisa membahagiakan orang lain.

Anda selalu menggandeng desainer fashion, khususnya busana muslim,


apa alasannya?

Dahulu industri kosmetik enggak besar, baru dua pemain lokal. Di global pun,
industri kosmetik tidak sebesar industri yang lain, misalnya makanan.
Mau enggak mau, kami ciPT.akan sendiri brand image kami. Kami
pilih fashion, karena fashion dan make up tidak bisa dipisah-pisahkan. Kami
melihat orang-orang fashion sebagai sumber kreativitas. Ketika orang ganti-ganti
baju, make up-nya juga ganti. Akhirnya keterusan sampai sekarang, terutama
untuk busana modest. Impact-nya memang tidak langsung untuk brand image.
Pemerintah juga meminta kami untuk bantu industri fashion. Sekarang ini orang
bilang proporsi kami di fashion sudah berlebihan. Namun, kami memang ingin
membantu. Jadi, sesuatu yang membanggakan ketika hijab booming, ikonnya
orang Indonesia. Kami ingin menjaga mereka tetap di sana. Dian Pelangi,
misalnya, dikenal di dunia internasional sebagai ikon dari Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai