WAJAHMU
DISUSUN OLEH :
1
DAFTAR ISI
1. Tema .............................................................................................................4
2. Penokohan ....................................................................................................4
3. Latar ..............................................................................................................6
4. Alur ................................................................................................................8
7. Amanat .........................................................................................................10
1. Personifikasi ................................................................................................14
3. Sarkasme .....................................................................................................14
4. Hiperbola .....................................................................................................15
5. Simile ............................................................................................................15
Kesimpulan ................................................................................................................................16
2
Judul novel : Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
Penerbit : Republika
Sinopsis :
Tentang Ray yang diberi kesempatan untuk menelusuri kilas balik kehidupan dan masa lalu.
Mencari jawab atas lima pertanyaan yang akan membuatnya paham akan makna hidup.
Apakah itu cinta? Apakah hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah ada pilihan dalam
Setelah mengutuk nasib malang miliknya, setelah meraung keras akan rasa sakitnya, hingga
mati rasa akan kehilangan yang telah membuatnya terbiasa dalam kesendirian. Di manakah tuhan?
Mengapa ia berpangku tangan, seakan senang melihat Ray yang pekat dalam kehilangan.
Hanya ada rembulan yang tersisa, seakan setia menaungi Ray dalam hari-hari sepi sepanjang
tahun, hari-hari tanpa gigi kelinci, hari-hari penuh kehampaan, hingga hari-hari cerah bersama puding
3
MENGANALISIS ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI
WAJAHMU
A.UNSUR-UNSUR INTRINSIK
1.Tema
Rahasia di balik kehidupan ( kisah hidup dan percintaan). Hal ini didasarkan pada kisah hidup
tokoh utama yang melakukan penelusuran terhadap kehidupannya. Dengan sisipan kisah percintaan
2.Penokohan
a. Ray
• sombong
• nekat
• pendendam
b. Penjaga Panti
• kejam
“Bilah rotan itu tanpa ampun meluncur ke pantat. Satu kali. Sakit sekali.
Apalagi celananya lusuh dan tipis pula. Mana bias menahan pecutan pedas di kulit. Muka Rehan
memerah menahan rasa nyeri. Dia tidak akan berteriak. Berteriak berarti kesenangan
c. Diar
4
• peduli
“Diar, anak panti asuhan yang sekamar dengannya, setengah jam kemudian
d. Bang Ape
“Bang Ape hanya sibuk mengingatkan masa depan.” Halaman 91 paragraf ke-
13.
e. Fitri
“Aku baik-baik saja ceroboh. Aku senang mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku tidak
membutuhkan itu, yang. Rumah besar, mobil, berlian, pakaian yang indah, bagiku kau
ikhlas dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha atas perlakuanku padamu. Itu sudah
f. Plee
• nekat
• peduli
“Koran-koran berebut memasang wajah Plee. Pencuri hebat yang pernah ada.
Pencuri yang mengakui usaha pencurian dua belas berlian sebelumnya. bukan main.
5
Seluruh hasil curian itu justru untuk orang-orang miskin dan tidak beruntung."
Halaman 220.
g. Jo
• setia
“Jo amat dekat dengan Ray. Tahu semua urusan Ray, termasuk tentang
•misterius
begitu bercahaya oleh gurat kearifan. Giginya putih rapi berjejer kecil-kecil. Matanya
“”siapa kau?” pasien itu menelan ludah. Akhirnya pertanyaan itu terlepas”
halaman 31.
3. Latar
a. waktu
• malam hari
“Malam terang. Langit-langit bersih tak tersapu awan. Bintang tumpah mengukir
• pagi hari
6
“maka pagi-pagi sekali, setelah memakai baju terbaiknya, yang apa hendak dikata
“pagi ini hari minggu, Ray riang menyiapkan sarapan.” Halaman 320.
• siang hari
• Sore hari
“ “Eh, kau cantik sekali sore ini.” Ray menyeringai menatapnya. Urusan
b. Tempat
• Terminal
• Rumah Singgah
“Dan hari-hari berlalu cepat tanpa terasa di Rumah Singgah” halaman 89.
• Rumah Sakit
• Pantai
“Dengan uang tabungan Ray sebulan terakhir mereka mengontrak rumah kecil
c. Suasana.
• Sepi
“Angin semilir yang lembut justru menikam perasaan. Sendiri. Sepi.” Halaman 5.
• Ramai
7
• Ketakutan
“Naluri aneh jahat itu melesat pergi digantikan oleh kesadaran, ketakutan.”
Halaman 123.
4. Alur
Pada awal cerita dalam novel ini beralur mundur dan pada akhir cerita berakhir campuran.
Awal Cerita, menceritakan Ray yang berumur 60an itu, sudah berminggu-minggu tidak sadarkan diri,
lalu terbangun bersama seseorang dengan muka yang menyenangkan di Terminal Kota. Orang yang
berwajah menyenangkan itu tiba-tiba datang dan membawa Ray ke masa lalu Ray dulu. Orang yang berwajah
menyenangkan itu membawa Ray ke masa lalunya dengan suatu tujuan. Masa kecil Ray dihabiskan di
panti asuhan. Panti asuhan terkutuk dengan penjaga panti yang kejam kepada anak-anaknya. Ray pun kabur
dari Panti dan tinggal di jalanan. Ray bertemu dengan Diar, teman di pantinya dulu. Ray mencuri uang
penghasilan salah satu sopir bus, dan Ray pun berhasil kabur. Karenanya Diar lah yang tertuduh telah
mencuri uang sopir bus itu. Dengan kejam pun sopir bus mengeroyoki Diar sampai babak belur. Hal
itu tidak diketahui Ray karena ia sudah berhasil kabur dan tidak memedulikan temannya. Lalu Ray
mulai berjudi di salah satu Bandar Judi di kotanya. Karena keberuntungan dalam berjudi dan
membuat Bandar Judi menjadi bangkrut, Ray dikeroyoki dan ditusuk di beberapa bagian ditubuhnya.
Itu adalah kisah hidupnya yang ia tahu. Lalu orang yang berwajah menyenangkan itu menunjukkan kepada Ray yang
Ray tidak ketahui, yaitu saat Ray berada di Rumah Sakit ternyata Ray dirawat di samping Diar yang babak
belur. Diar pun meninggal di ranjang sebelah ranjang Ray di Rumah Sakit. Orang yang berwajah
menyenangkan itu menceritakan kisah hidup Ray yang ia sendiri tidak tahu dan menyadarinya. Tengah Cerita,
Ray hidup di rumah singgah setelah sembuh. Ray sangat menyayangi anak-anak Rumah Singgah. Begitu pula
penghuni Rumah Singgah yang sangat menyayangi Ray. Lalu salah satu penghuni Rumah Singgah yaitu
Natan, dikeroyok dan menjadi lumpuh akibat ulah para preman. Padahal Natan sudah sedikit lagi
berhasil mencapai impiannya menjadi penyanyi. Ray yang dendam pun membalas para preman, dan kemudian
pergi dari Rumah Singgah. Lalu orang yang berwajah menyenangkan itu pun menjelaskan dibalik
kelumpuhan Natan, bahwa jika Natan tidak menjadi lumpuh maka Natan pun sebenarnya akan tetap gagal menjadi
8
penyanyi. Tetapi sekarang Natan dengan kelumpuhannya itu pun berhasil sukses dengan jalannya
sendiri. Kemudian Ray bekerja menjadi salah satu mandor sebuah proyek. Dan Ray menikahi seorang
Akhir cerita, Istri Ray meninggal dunia. Ray kembali mengutuk langit karena meninggalnya
istrinya yang sedang hamil. Ray memiliki suatu pertanyaan kepada langit yang tidak terjawab.
Kemudian orang yang berwajah menyenangkan itu pun menjelaskan pertanyaan Ray yang tidak
terjawab. Ray kini menjadi salah satu pemilik kongsi bisnis imperium yang menggurita. Ia sudah
sukses dan kaya. Namun hidupnya masih dan tetap terasa hampa. Orang yang berwajah
menyenangkan itu pun menjelaskan semua apa yang tidak Ray ketahui dalam hidupnya. Bahwa hidup
itu seperti sebab-akibat yang selalu berhubungan. Ray pun akhirnya mengetahui. Karena perbuatan
dia yang tidak disengaja, telah menyebabkan sebuah kecelakaan yang membunuh sebuah keluarga
kecil yang terdiri atas seorang suami dan istri yang sedang hamil. Lalu lahirlah ke dunia, bayi
perempuan dari bangkai ibunya. Ia terlahir menjadi anak yatim-piatu. Selama ini Ray tidak
mengetahui bahwa karenanya lah anak perempuan tersebut terlahir yatim-piatu. Orang yang berwajah
menyenangkan itu menjelaskan semuanya kepadaan. Lalu kemudian Ray pun diberi kesempatan
untuk sehat selama 5 hari dan harus memperbaiki semuanya yang telah ia perbuat.
5. Sudut Pandang
Orang ketiga serba tahu karena menggunakan kata ganti nama tokoh. Kemudian pengarang
pun menempatkan posisinya seperti ia mengetahui semua perasaan ataupun isi hati dan kejadian yang
terjadi secara detail. Seolah-olah pengarang mengetahui segalanya. Maka dari itu Sudut pandang
dalam novel ini adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.
“Jo amat dekat dengan Ray. Tahu semua urusan Ray, termasuk tentang istrinya.” Halaman
Pengarang di sini menggunakan kata ganti nama tokoh dan seolah-olah bertindak mengetahui
segalanya.
9
6. Gaya Bahasa
• Personifikasi
“Ayunan itu amat berisik, mengingat enam bulan engselnya lupa diminyaki.” Halaman
4.
• Asosiasi/ Perumpamaan
7. Amanat
• Kita harus selalu mensyukuri apa yang telah kita dapat, karena sesungguhnya kita lebih
beruntung.
• Kita juga harus selalu menerima setiap kejadian dengan ikhlas, karena dibalik suatu
kejadian pasti ada suatu manfaat dan hikmahnya yang kita dapat baik yang kita sadari atau
tidak.
• Kita tidak boleh menjadi seorang yang pendendam. Karena dengan membalas dendam
• Ambil makna kehilangan dari sisi yang pergi, karena hanya ada duka jika dilihat dari sisi
yang ditinggalkan.
• Suatu keberhasilan haruslah di awali dengan usaha. Barang siapa yang berhasil dialah
• Tunjukkan versi terbaik dari dirimu dalam membantu orang lain. Makan itu pula yang
1. Biografi penulis
Tere Liye adalah nama pena dari penulis terkenal yang memiliki nama asli Darwis.
Tere Liye merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dengan orang tua yang
berprofesi sebagai petani. Ia bersekolah di SDN 2 Kikim Timur Sumatera Selatan, SMPN 2
Kikim Sumatera Selatan, dan SMAN 9 Bandar Lampung. Untuk menuntut ilmu di perguruan
tinggi Tere Liye harus merantau ke Pulau Jawa dan pada akhirnya Ia bisa masuk ke Fakultas
Tere Liye menikah dengan wanita cantik bernama Riski Amelia dan mempunyai buah
Tidak seperti penulis lainnya, Tere Liye tidak pernah menuliskan biodata seperti
kontak, riwayat hidup, dan lainnya. Namun, hanya menuliskan alamat blog sehingga banyak
yang mengira bahwa Tere Liye adalah penulis asing yang bukunya diterjemahkan ke
Tere Liye pun memastikan bahwa Ia adalah asli warga negara Indonesia.
11
Apabila secara umum banyak penulis yang telah menghasilkan karya best seller akan
menerima panggilan seperti mengisi acara seminar, workshop, dan kegiatan lain yang
berkaitan dengan tulis menulis, tetapi Tere Liye tidak melakukan itu.
Tere Liye merupakan nama yang digunakan Darwis untuk menulis. Nama ini berasal
Tere Liye memiliki ciri khas yang selalu mengenakan kaos oblong, kupluk, sweater,
dan sandal jepit. Pernah suatu ketika Tere Liye menghadiri sebuah talk show, Ia hanya
Pada setiap karyanya Ia selalu menekankan rasa syukur untuk semua yg dimiliki.
Karyanya selalu mengetengahkan pengetahuan, agama Islam, dan moral kehidupan. Dengan
penyampaian yang unik dan sederhana membuat pembaca bisa seolah-olah merasakan
Umum, 2006)
11. Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (Gramedia Pustaka
Umum,2010)
12
12. Pukat (Penerbit Republika, 2010)
17. Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah, (Gramedia Pustaka Utama, 2012)
• Nilai moral
Dalam novel ini banyak sekali pembelajaran yang dapat kita renungi, baik tertulis maupun
Seperti deskripsi pengarang tentang Rehan “ berbeda dengan anak-anak panti lainnya
yang tumbuh tertekan, Rehan tumbuh melawan. Kepintarannya menjelma menjadi perlawanan
paling logis. Dia sering membantah perintah penjaga. Bertanya banyak hal. Menyudutkan.
Berbantah-bantah. Penjaga panti yang tak suka anak-anak banyak bicara langsung
membungkamnya dengan pecut rotan. Semakin banyak pecut rotan mendera tubuhnya, Rehan
• Nilai sosial
Meliputi pesan dan tindakan dari orang-orang dalam cerita, dan memberi kesan pada
tokoh. Seperti pada kutipan “ ....lihatlah, benar-benar keluarga yang menyenangkan. Hanya untuk
• Nilai budaya
13
Dideskripsikan pada kutipan “ Istrinya benar, saat mereka tiba di tempat acara, seluruh
ruangan dipenuhi pengunjung dengan baju oriental. Pemilik gedung merupakan keturunan China
itu mendekat. Tersenyum lebar, dengan selempang dan pedang segala...” Halaman 301
• Nilai ekonomi
Terdapat pada kutipan “ proyek itu sukses besar, penjualan seluruh unitnya tercapai jauh
sebelum topping. Bukan hanya satu, Ray memulai tiga proyek ambisius lainnya.” Halaman 333.
• Nilai agama
“Aku baik-baik saja ceroboh. Aku senang mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku tidak
membutuhkan itu, yang. Rumah besar, mobil, berlian, pakaian yang indah, bagiku kau ikhlas
dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha atas perlakuanku padamu. Itu sudah cukup.” Halaman 281.
C. UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN
1. Personifikasi (penginsanan)
Penginsanan merupakan suatu corak khusus dari metafora, yang mengiaskan benda-
benda mati bertindak, berbuat, berbicara seperti manusia. Berikut kutipan kalimat bergaya
“Malam terang. Langit bersih tak tersaput awan. Bintang tumpah mengukir angkasa,
2. Majas asosiasi
Sering juga disebut dengan majas perumpamaan yang tergolong ke dalam majas
perbandingan. Pembeda antara majas asosiasi dengan majas perbandingan lainnya adalah
dalam majas asosiasi membandingkan tujuan atau ide atau gagasan dengan
mengumpamakannya dengan kata lain dalam satu kalimat. terdapat pada kutipan berikut:
3. Sarkasme
14
Merupakan suatu acuan yang lebih kasar dari ironi dan sinisme. Ia adalah suatu acuan
yang mengandung kepahitan dan celaan yang getir. Sarkasme dapat saja bersifat ironis, dapat
juga tidak, tetapi yang jelas adalah bahwa gaya ini akan selalu menyakiti hati dan kurang enak
di dengar.
Seperti pada kutipan dialog “Diam. Rehan memutuskan membisu, meski hatinya
mengucap sumpah serapah. Penjaga Panti semakin jengkel. Mengangkat bilah rotannya
4. Hiperbola
Hiperbola adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan,
Seperti pada kutipan “Dan sempurna saat bulir pertama air mata Rinai jatuh, seketika
Sempurna ketika air mata itu meresap di atas tanah-Mu, langit entah dari mana datangnya
sontak terkepung oleh awan-awan hitam-pekat. Bagai ada yang amat jahil menuangkan tinta
5. Simile
“Sebuah mobil patroli petugas lalu-lintas berhasil merapat. Sirenenya mengaum bak
Merangsek masuk ke dalam bus. Sudah usai. Kelima tukang pukul itu sudah rebah di lantai
kebanggaan mereka selama ini. Sementara Ray berdiri gemetar di lorong. Gitarnya
patah dua tergeletak di bawah salah satu kursi. Kapak itu masih tergenggam di tangannya.
Lima belas detik setelah semuanya usai, kesadaran itu baru datang. Naluri aneh jahat itu
15
KESIMPULAN
Rembulan Tenggelam di wajahmu merupakan salah satu karya terbaik dari penulis
kenamaan Indonesia, Tere Liye. Walau digolongkan sebagai fiksi, namun kisah Ray yang
Dengan cara bercerita yang apik, Tere liye berhasil membuat pembaca terhanyut
dalam hari-hari kelam yang ditelusuri Ray mengenai hidupnya. Tentang Ray yang terlahir
sebatang kara, membuatnya terus bertanya mengapa bisa tuhan limpahkan derita padanya.
Ditambah kehilangan Dua permata dan Gigi kelinci milik Ray, penulis berhasil membuat air
Namun, perlu perbendaharaan kata yang luas dan pemahaman yang dalam untuk
memahami novel ini, karena tersirat banyak istilah baru serta alur yang berliku. Sehingga
pembaca terkadang harus membaca dengan dua kali pengulangan dan saksama, agar dapat
Novel ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang ingin mencari makna
kehidupan. Di dalamnya terdapat banyak pembelajaran yang dapat membuka pikiran pembaca
Dan saya memberi rating 9/10 untuk novel ini. Terima kasih Tere Liye, untuk karya
16