Anda di halaman 1dari 10

Jl. Danau Toba No 103, Bendungan Hilir Jakarta Pusat Telp/Fax. 021.

57953184
E-mail : lsp.lingkunganhidup@gmail.com, Website : www.intakindo.or.id

SKEMA SERTIFIKASI
Anggota Tim Penyusun Amdal
Skema sertfikasi Anggota Tim Penyusun Amdal merupakan skema sertifikasi okupasi nasional
yang dikembangkan oleh komite skema sertifikasi LSP Lingkungan Hidup. Kemasan kompetensi
yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2016 Tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Katergori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan
Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Pada Jabatan Kerja Penyusun Amdal.
Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi Anggota Tim Penyusun Amdal dan
sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP Lingkungan Hidup dan asesor kompetensi
.

Ditetapkan Tanggal : 01 Desember 2016 Disahkan Tanggal: 01 Desember 2016


Oleh: Oleh:

Endang Nurzaman Ilan R. Suriadi


Ketua Komite Skema Ketua LSP Lingkungan Hidup

Nomor Dokumen : LSP-LH/SS-ATPA/1


Nomor Salinan : ………
Revisi : 00
Status Distribusi :
√ TERKENDALI

TIDAK TERKENDALI

Perhatian: Dokumen ini tidak boleh disalin/dikopi atau digunakan untuk keperluan komersial atau tujuan lain baik
seluruhnya maupun sebagian tanpa ijin sebelumnya dari Ketua LSP-LH
1. LATAR BELAKANG
1.1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Pasal 22 menetapkan bahwa setiap Usaha dan/atau kegiatan
yang berdampak penting terhadap longkungan hidup wajib memiliki Amdal;

1.2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 mengamanatkan
bahwa penyusun Amdal wajib memiliki sertifikasi kompetensi penyusun Amdal;

1.3. Amdal adalah merupakan instrumen yang sangat penting dan strategis untuk
mewujudkan kedaulatan lingkungan hidup dengan memastikan dan menjamin
semua kegiatan ekonomi yang dilakukan secara berkelanjutan;

1.4. Salah satu komponen sistem amdal di Indonesia adalah penyusun Amdal yang
kompeten yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja terkait dengan
proses penyusunan Amdal;

1.5. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 122 Tahun 2016 tentang Penetapan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah
dan Teknis lainnya pada Jabatan kerja Penyusun Amdal, digunakan sebagai
pelaksanaan sertifikasi kompetensi, serta sebagai acuan dalam pembinaan dan
penyiapan SDM Penyusun Amdal yang berkualitas, kompeten dan diakui oleh
seluruh pemangku kepentingan serta berlaku secara nasional;

1.6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor


P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Standar Dan Sertifikasi Kompetensi
Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1 Ruang Lingkup : Penyusun Amdal

2.2 Lingkup Penggunaan :

2.2.1 Dunia usaha melalui Industri dan Lembaga Penyedia Jasa Penyusun (LPJP)
Amdal, untuk profesi Anggota Tim Penyusun Amdal;

2.2.2 Dunia profesi Penyusun Amdal melalui asosiasi profesi di sektor lingkungan
hidup;

2.2.3 Sektor pemerintah melalui instansi terkait yang menggunakan jasa


Penyusun Amdal yang mempekerjakan Anggota Tim Penyusun Amdal;

2.2.4 Sektor pendidikan melalui Lembaga Pendidikan yang menggunakan jasa


Penyusun Amdal yang mempekerjakan Anggota Tim Penyusun Amdal.

2
3. TUJUAN SERTIFIKASI
Tujuan sertifikasi ini adalah untuk:

3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi kerja profesi Anggota Tim Penyusun
Amdal;

3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP Lingkungan Hidup dan
Asesor Kompetensi.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

4.2. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup;

4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi

4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional

4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

4.6. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2016
tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan
Teknis Lainnya Pada Jabatan Kerja Penyusun Amdal;

4.7. Peraturan BNSP No. 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian –


Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi – Pedoman BNSP 201 versi 2014;

4.8. Peraturan BNSP No. 4/BNSP/VII/2014 tentang Pedoman Pengembangan dan


Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi – Pedoman BNSP 210 versi 2014;

4.9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.65/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 Tentang Standar dan Sertifikasi Kompetensi
Penyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Jenis Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER

5.2. Rincian Unit Kompetensi

Unit kompetensi yang diajukan sesuai standar LSP Lingkungan Hidup untuk okupasi:
Anggota Tim Penyusun Amdal

3
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi

1. M.74AMD01.003.1 Menyusun Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

2. M.74AMD01.004.1 Menyusun Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal


Melibatkan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai
3. M.74AMD01.005.1
Dampak Lingkungan
4. M.74AMD01.006.1 Menentukan Dampak Penting Hipotetik
Menentukan Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu
5. M.74AMD01.007.1
Kajian
Menentukan Metode Studi Analisis Mengenai Dampak
6. M.74AMD01.008.1
Lingkungan
7. M.74AMD01.009.1 Menyusun Dokumen Kerangka Acuan

8. M.74AMD01.010.1 Menyusun Ringkasan Hasil Pelingkupan Kerangka Acuan

9. M.74AMD01.011.1 Menyusun Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal

10. M.74AMD01.012.1 Melakukan Prakiraan Dampak Penting

11. M.74AMD01.014.1 Menyusun Dokumen Analisis Dampak Lingkungan

12. M.74AMD01.015.1 Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

13. M.74AMD01.016.1 Menyusun Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup


Menyusun Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan-
14. M.74AMD01.017.1
Rencana Pemantauan Lingkungan

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


6.1. Lulusan D4/S1 seluruh disiplin ilmu;
6.2. Memiliki pengalaman kerja dalam penyusunan Amdal dibuktikan dengan mengisi
Formulir Pengalaman Magang No.Dok : LSP-LH/F/9.1/1; dan/atau telah lulus Diklat
penyusunan Amdal;

7. HAK DAN KEWAJIBAN PEMOHON SERTIFIKAT, PESERTA SERTIFIKASI


DAN PEMEGANG SERTIFIKAT
7.1. Hak Pemohon, Peserta Sertifikasi dan Pemegang Sertifikat:
Pemohon Sertifikat LSP Lingkungan Hidup berhak untuk:
1) mendapatkan informasi tentang sertifikasi kompetensi kerja okupasi Anggota
Tim Penyusun Amdal;
2) mendapatkan informasi setiap perubahan persyaratan tentang sertifikasi
kompetensi kerja okupasi Anggota Tim Penyusun Amdal;
3) mendapatkan penjelasan dan informasi tambahan tentang program-program
sertifikasi LSP Lingkungan Hidup;

4
4) menjadi peserta sertifikasi okupasi Anggota Tim Penyusun Amdal apabila
memenuhi syarat yang ditetapkan.
Peserta Sertifikasi LSP Lingkungan Hidup, setelah mengikuti proses sertifikasi dan
dinyatakan Kompeten, berhak untuk:
1) mendapatkan sertifikat kompetensi kerja Anggota Tim Penyusun Amdal;
2) mengajukan keluhan dan banding apabila ada ketidaksesuaian tentang
keputusan sertifikasi.
Pemegang Sertifikat LSP Lingkungan Hidup, berhak untuk:
1) menggunakan sertifikat kompetensi kerja Anggota Tim Penyusun Amdal sesuai
dengan kegunaannya;
2) menggunakan sebutan/ logo LSP sesuai dengan pedoman LSP Lingkungan
Hidup;
3) didaftarkan dalam direktori pemegang sertifikat kompetensi Anggota Tim
Penyusun Amdal di LSP Lingkungan Hidup.
7.2. Kewajiban Pemohon, Peserta Sertifikasi dan Pemegang Sertifikat:
Pemohon Sertifikat LSP Lingkungan Hidup wajib untuk:
1) memenuhi persyaratan proses sertifikasi yang ditentukan oleh LSP Lingkungan
Hidup;
2) menyampaikan dan menjamin bahwa semua informasi yang diberikan kepada
LSP Lingkungan Hidup adalah valid, tepat, terkini, mencukupi.
Peserta Sertifikasi LSP Lingkungan Hidup wajib untuk memenuhi peraturan dan
ketentuan yang ditentukan oleh LSP Lingkungan Hidup saat proses sertifikasi
berlangsung.
Pemegang Sertifikat LSP Lingkungan Hidup wajib untuk:
1) memenuhi semua peraturan perundangan yang berlaku;
2) menandatangani pernyataan sanggup mematuhi kode etik penyusun Amdal
setelah diberikan sertifikat kompetensi dari LSP-LH;
3) menjamin bahwa sertifikat kompetensi Anggota Tim Penyusun Amdal dari LSP
Lingkungan Hidup tidak disalahgunakan;
4) menjamin tidak akan ada sertifikat LSP Lingkungan Hidup yang digunakan untuk
promosi yang dapat memberikan akibat salah paham dan salah pengertian di
masyarakat;
5) memberikan layanan/jasa kepada pengguna akhir (end-user)/ klien berdasarkan
persyaratan LSP Lingkungan Hidup, aturan dan kriteria sertifikasi, pemeliharaan
serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi okupasi Tenaga Anggota
Tim Penyusun Amdal;

5
6) memberikan layanan yang memungkinkan LSP Lingkungan Hidup melakukan
asesmen, survailen, verifikasi, serta aktivitas pemegang sertifikat LSP
Lingkungan Hidup;
7) membantu LSP Lingkungan Hidup dalam melakukan investigasi dan
penyelesaian keluhan dan atau banding yang diajukan pihak ketiga terkait
kegiatan pemegang sertifikat LSP Lingkungan Hidup.

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya uji sertifikasi sebesar Rp 3.750.000,- (tiga juta tujuh ratus limapuluh ribu
rupiah).

8.2. Biaya perpanjangan sertifikat sebesar Rp 3.250.000,- (tiga juta dua ratus limapuluh
ribu rupiah).

8.3. Biaya Uji Ulang Sertifikasi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui LSP Lingkungan Hidup atau TUK (Tempat Uji
Kompetensi) yang ditentukan LSP dengan persyaratan sebagai berikut :
9.1.1. Pemohon memahami proses Asesmen untuk skema ini yang mencakup
persyaratan dan ruang lingkup sertifikasi, penjelasan proses penilaian, hak
pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang sertifikat.
9.1.2. Mengisi Formulir Permohonan Sertifikasi FR-APL-01-ATPA;
9.1.3. Melampirkan kelengkapan sebagai berikut:
1) Formulir Asesmen Mandiri FR-APL-02-ATPA;
2) Foto copy terlegalisir Ijasah pendidikan dan atau sertifikat pelatihan,
dan atau sertifikat kompetensi yang dimiliki;
3) Fotocopy KTP/ Identitas lainnya ;
4) Pas Foto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar ;
5) Bukti pembayaran sesuai butir 8, setelah ditetapkan sebagai peserta.
9.1.4. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan
tulisan.
9.1.5. Mengikuti jadual uji sesuai dengan kalender yang ditetapkan oleh LSP
Lingkungan Hidup.
9.1.6. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan
memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk penilaian.
9.1.7. Bagian Administrasi LSP Lingkungan Hidup menerima permohonan
pendaftaran sertifikasi selanjutnya memverifikasi kelengkapan persyaratan
permohon

6
9.2. Proses Asesmen

9.3.1 Asesmen Anggota Tim Penyusun Amdal direncanakan dan disusun dengan
cara yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah
dilakukan secara obyektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi
untuk memastikan kompetensi .

9.3.2 LSP Lingkungan Hidup menugaskan Asesor Kompetensi untuk melaksa-


nakan Asesmen

9.3.3 Asesor memilih perangkat asesmen dan metoda asesmen untuk


mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti
tersebut akan dikumpulkan

9.3.4 Asesor menjelaskan, membahas dan mensepakati rincian rencana asesmen


dan proses asesmen dengan Peserta Sertifikasi

9.3.5 Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari dokumen
pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen Asesmen Mandiri
APL-02, untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang
diperlukan

9.3.6 Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti direkomendasikan
Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti direkomendasikan
untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi

9.3. Proses Uji Kompetensi

9.3.7 Uji Kompetensi diselenggarakan oleh LSP Lingkungan Hidup di koordinir


oleh Bagian Sertifikasi, yang direncanakan khusus dan/atau sesuai dengan
kalender rencana kerja LSP Lingkungan Hidup;

9.3.8 Asesor Kompetensi Teknis Penyusun Amdal atau Asesor Kompetensi dan
Pakar Amdal yang telah ditetapkan oleh LSP Lingkungan Hidup melakukan
koordinasi untuk persiapan uji meliputi penyiapan metode uji dan Materi
Uji Kompetensi (MUK) berdasarkan hasil penilaan terhadap asesmen
mandiri berserta bukti-bukti terdokumentasi yang diajukan oleh pemohon;

9.3.9 Uji Kompetensi menggunakan metode uji tertulis/lisan/presentasi di TUK


Mandiri atau di TUK Sewaktu.

9.3.10 Asesor Kompetensi Teknis Penyusun Amdal atau Asesor Kompetensi dan
Pakar Amdal yang telah ditetapkan oleh LSP Lingkungan Hidup
menyampaikan rekomendasi kompeten atau tidak kompeten kepada LSP
Lingkungan Hidup melalui Kepala Bagian Sertifikasi.

9.3.11 Bagian sertifikasi berkewajiban melaporkan hasil pelaksanaan uji


kompetensi terdiri dari :

1) Jadwal Uji, Nama Asesor Uji dan No. Surat Tugas, Jumlah Peserta,
Nama dan Alamat Peserta dan Rekomendasi Hasil Uji (K=Kompeten
7
atau BK=Belum Kompeten), Berita Acara Pelaksanaan Uji, Berita Acara
Hasil Pelaksanaan Uji;

2) Semua berkas pelaksanaan uji harus dikirim kepada Ketua LSP


Lingkungan Hidup untuk keperluan persiapan rapat keputusan
sertifikasi;

9.4. Keputusan Sertifikasi

9.4.1. Keputusan Sertifikasi LSP Lingkungan Hidup ditentukan oleh Rapat Pleno
LSP Lingkungan Hidup;

9.4.2. Keputusan Sertifikasi LSP Lingkungan Hidup ditetapkan atas dasar


rekomendasi dari asesor kompetensi serta berdasarkan informasi yang
dikumpulkan selama proses sertifikasi;

9.4.3. Keputusan Sertifikasi LSP Lingkungan Hidup berupa dapat diberikan


sertifikat, tidak dapat diberikan atau ditunda;

9.4.4. Keputusan LSP Lingkungan Hidup bersifat mutlak; ketidakpuasan terhadap


keputusan tersebut dapat dilakukan melalui Proses Banding ;

9.4.5. Penerbitan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak


menerima sertifikat dalam bentuk surat dan/atau kartu, yang
ditandatangani oleh Ketua LSP

9.4.6. SERTIFIKAT BERLAKU 3 TAHUN SEJAK DITETAPKAN DAN TIDAK DAPAT


DIPINDAHTANGANKAN.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

9.5.1. Pembekuan dan pencabutan sertifikat dilakukan jika terdapat laporan


pelanggaran Kode Etik Pemegang Sertifikat Penyusun Amdal yang telah
ditentukan oleh LSP-Lingkungan Hidup.

9.5.2. LSP Lingkungan Hidup menetapkan masa pembekuan setelah melakukan


investigasi terhadap laporan pelanggaran kode etik sesuai dengan butir
9.5.1 dan menyampaikan surat pemberitahuan.

9.5.3. LSP Lingkungan Hidup dapat mencabut pembekuan apabila pemegang


sertifikat dapat menyampaikan bukti-bukti pendukung yang dapat
membuktikan tidak terjadinya pelanggaran kode etik sesuai yang
dilaporkan.

9.5.4. LSP-LH dapat malakukan pencabutan sertifikat, apabila pemegang sertifikat


tidak dapat menyampaikan bukti-bukti pendukung baru sebagaimana butir
9.5.3 maksimal 1 (satu) bulan sejak pemberitahuan pembekuan
disampaikan.

8
9.6. Pemeliharaan Sertifikasi
9.6.1. Dalam rangka memastikan dan memelihara kompetensi para Pemegang
Sertifikat LSP LINGKUNGAN HIDUP, maka minimal setahun sekali dilakukan
survailen terhadap seluruh Pemegang Sertifikat LSP LINGKUNGAN HIDUP;
9.6.2. Survailen dilaksanakan dengan menggunakan metoda KUESIONER yang
dikirimkan ke perusahaan/pimpinan tempat pemegang sertifikat bekerja
atau Ketua Tim Penyusun Amdal dan pengisian Log Book/Log Sheet;
9.6.3. Kelalaian dan atau kegagalan dari survailen akan mengakibatkan tidak
dapat diperpanjangnya sertifikat.
9.6.4. Survailen dapat dilakukan di luar jadwal semestinya, manakala ada laporan
pelanggaran kode etik dan atau laporan keluhan pihak ke-3.
9.7. Proses Sertifikasi Ulang
9.7.1. Proses sertifikasi ulang dilaksanakan 3 (tiga) bulan sebelum masa
kadaluarsa sertifikat LSP LINGKUNGAN HIDUP dengan memperhatikan hasil
survailen dan kebenaran isi Log Book/Log Sheet;
9.7.2. Permohonan persyaratan dan Uji Kompetensi LSP LINGKUNGAN HIDUP
untuk sertifikasi ulang mengacu kepada permohonan, persyaratan yang
ditetapkan oleh LSP LINGKUNGAN HIDUP ;
9.7.3. Biaya sertifikasi ulang sesuai dengan butir 8.2.
9.8. Penggunaan Sertifikat
9.8.1. LSP Lingkungan Hidup mensyaratkan pemegang sertifikat LSP Lingkungan
Hidup menandatangani persetujuan untuk :
1) memenuhi ketentuan skema sertifikasi yang relevan;
2) menyatakan bahwa sertifikat hanya berlaku untuk ruang lingkup
sertifikasi Anggota Tim Penyusun Amdal;
3) tidak menyalahgunakan sertifikat yang dapat merugikan LSP
LINGKUNGAN HIDUP dan tidak memberikan pernyataan yang
berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP LINGKUNGAN HIDUP
dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
4) menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan
dengan sertifikasi yang memuat acuan LSP LINGKUNGAN HIDUP
setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan
sertifikat kepada LSP LINGKUNGAN HIDUP yang menerbitkannya;
5) tidak menyalahgunakan sertifikat.
9.8.2. Acuan sertifikasi yang tidak sesuai atau penyalahgunaan sertifikat dalam
publikasi, katalog, dll harus ditangani oleh LSP LINGKUNGAN HIDUP dengan
tindakan perbaikan seperti penundaan atau pencabutan sertifikasi,
pengumuman pelanggaran dan jika perlu tindakan hukum lainnya.

9
9.9. Banding

9.9.1. LSP memperhatikan, merekam, menindaklanjuti dan menangani semua


keluhan dan perselisihan yang disampaikan secara tertulis dalam kegiatan
sertifikasi LSP Lingkungan Hidup;

9.9.2. Banding dapat dilakukan oleh:

1) Peserta sertifikasi, setelah selesai proses Uji Kompetensi dan peserta


sertifikasi dinyatakan ‘BK’; atau

2) Pemegang sertifikat, yang sertifikatnya dibekukan atau dicabut oleh LSP


Lingkungan Hidup.

9.9.3. Banding yang dilakukan oleh peserta sertifikasi dapat dilakukan melalui
2(dua) jalur yaitu:

1) Banding ke LSP Lingkungan Hidup, bila keputusan ‘Belum Kompeten’


yang diterima oleh peserta sertifikasi merupakan hasil rekomendasi
‘BK’ yang diberikan oleh Asesor Kompetensi, dan peserta sertifikasi
menemukan adanya ketidaksesuaian dari rekomendasi tersebut;

2) Banding ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), apabila


rekomendasi ‘K’ diberikan oleh Asesor Kompetensi, tetapi keputusan
pleno LSP Lingkungan Hidup memberikan hasil ‘Belum Kompeten’
terhadap peserta sertifikasi;

9.9.4. Peserta sertifikasi yang mengajukan banding ke LSP Lingkungan Hidup,


dapat mengajukan banding secara tertulis tidak lebih dari 1(satu) bulan
sejak tanggal keputusan yang dibuat LSP LINGKUNGAN HIDUP;

9.9.5. Setelah menerima pernyataan Banding secara tertulis, LSP LINGKUNGAN


HIDUP membentuk komite yang membantu menyelesaikan banding yang
diajukan peserta sertifikasi atau pemegang sertifikat kepada LSP Lingkungan
Hidup;

9.9.6. LSP LINGKUNGAN HIDUP akan menjaga rekaman dari keluhan, keberatan
dan perselisihan serta tindakan koreksi;

9.9.7. Peserta sertifikasi dan pemegang sertifikat LSP LINGKUNGAN HIDUP harus
memberikan informasi tentang keluhan, keberatan dan perselisihan serta
tindakan koreksinya bila diperlukan.

10

Anda mungkin juga menyukai