Anda di halaman 1dari 2

1.

Menurut Mahfud MD, tidak memberi hak waris bagi anak diluar kawin sebagai langkah
preventif untuk mencegah masyarakat melakukan perzinahan dan kawin siri.
2. Memicu potensi semakin maraknya perzinahan, karena tidak adanya rasa kekhawatiran
jikalau hamil diluar nikah nanti anaknya tidak mendapat nafkah dan warisan.

3. Pasal 100 KHI bahwa “anak yang lahir di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan nasab
dengan ibunya dan keluarga ibu nya”.
4. Ada pertentangan antara KUHPerdata dengan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1974 Tentang Perkawinan (UU Perkawinan) mengenai hak waris anak
luar kawin. Dalam UU Perkawinan hanya mengakui anak yang dilahirkan
dalam atau sebagai akibat perkawinan yang sah yang merupakan anak sah.
Kemudian di dalam Pasal 43 ayat (1) menyakan bahwa anak yang dilahirkan
di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan
keluarga ibunya. Sehingga menurut UU Perkawinan, anak luar kawin tidaklah
berhak mendapatkan warisan dari ayah yang sebenarnya berdasarkan
hubungan darah.
5. Dengan demikian tidak terdapat pertentangan aturan lagi antara
KUHPerdata dengan UU Perkawinan dan telah mengakui kedudukan anak di
luar kawin terhadap ayahnya dalam hal waris pada khususnya dan dalam
hubungan hukum perdata lainnya pada umumnya sepanjang ayah dari anak
tersebut dapat dibuktikan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan/atau alat bukti lain menurut hukum mempunyai hubungan darah,
termasuk hubungan perdata dengan keluarga ayahnya. Walaupun demikian,
terdapat syarat-syarat terhadap pengakuan anak di luar kawin berdasarkan
KUHPerdata, yaitu:
A) Pengakuan terhadap anak di luar kawin dapat dilakukan dengan suatu
akta otentik (Pasal 281 KUHPerdata)
B) Pengakuan anak di luar kawin dilakukan oleh orang yang cukup umur,
yaitu telah mencapai sembilan belas tahun. Kecuali terhadap anak
perempuan di bawah umur boleh melakukan pengakuan itu. (Pasal 282
KUHPerdata).
C) Anak yang bukan dilahirkan karena perzinaan atau penodaan darah
(Pasal 283 KUHPerdata).
D) Pengakuan anak di luar kawin diterima selama mendapatkan persetujuan
dari ibunya apabila ibunya masih hidup (Pasal 284 KUHPerdata)

POKOK ARGUMENT PRO

1. DENGAN TIDAK MEMBERIKAN HAK WARIS ITU BERARTI NEGARA TELAH MELAKUKAN SIKAP
DISKRIMINATIF TERHADAP WARGA NEGARANYA PADAHAL DALAM Pasal 28B ayat (2), Pasal 28D
ayat (1), dan 28I ayat (1) TELAH MENJAMIN PERLINDUNGAN DARI SIKAP
DISKRIMINATIF.
2. BAHWA PEMBERIAN HAK WARIS MER
POKOK ARGUMENT KONTRA
1.

Anda mungkin juga menyukai