Anda di halaman 1dari 7

AKIBAT HUKUM KAWIN KONTRAK TERHADAP ISTRI DAN ANAK

SERTA HARTA BENDA SELAMA PERKAWINAN

Perkawinan merupakan ikatan suci antar umat manusia, perkawinan juga hal yang
sangat sacral karena dengan adanya perkawianan akan menimbulkan hak hak
keperdataan, selain dari itu perkawinan juga mengatur hubungan manusia dengan
tuhan.
Menurut abdul Rahman ghozali Perkawinan berasal dari kata an-nikah yang menurut
bahasa berarti mengumpulkan, saling memasukkan, dan wathi atau bersetubuh.
pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 mengatakan perkawinan adalah suatu
ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa
Pasal 1 UU No 1 Tahun 74 mempunyai pengertian
yang ideal dari perkawinan , yang seharusnya
menjadi tujuan Bersama sama masyarakat yang
melakukan perkawwinan, namun sekarangan ini
banyak masyarakat yang menyampingkan tujuan
dari perkawinan, salah satunya kawin kontrak,

 kawinkontrak adalah suatu bentuk perkawinan


yang dibatasi oleh waktu tertentu sesuai yang
diperjanjikan kedua pihak.
Ciri ciri kawin kontrak

 Ijab qabul menggunakan kata-kata nikah atau dengan kata


mut’ah;
 Tanpa wali dan saksi;
 Ada ketentuan dibatasi waktu;
 Tidak ada waris mewarisi antara suami istri;
 Tidak ada talak.
Akibat hukum kawin kontrak terhadap istri

 Istri tidak dianggap sebagai sebagai istri sah


 Istri tidak berhak atas nafkah dan warisan dari
suami jika meninggal dunia;
 Istri tidak berhak atas harta gono gini jika terjadi
perpisahan, karena secara hukum perkawinan,
perkawinan kontrak tersebut dianggap tidak
pernah terjadi.
Akiabat Hukum Anak Lahir Dari Kawin Kontrak

 Anak yang lahir dari kawin kontrak sama dengan anak yang lahir diluar kawin.
 bahwa anak yang lahir di luar perkawinan hanya memilki hubungan nasab
dengan ibunya dan keluarga ibunya. Secara hukum sang anak tidak dapat
dinasabkan kepada ayahnya meskipun secara biologis, merupakan ayah
kandung dari sang anak. (pasal 100 KIH)
 anak yang dilahirkan di luar perkawinan hanya mempunyai hubungan saling
mewarisi dengan ibunya dan keluarganya dari pihak ibunya.
 sang ayah yang merupakan ayah biologisnya tidak bertanggungjawab untuk
memberikan nafkah pada sang anak.
Pembagian harta Bersama akibat kawin kontrak.

 Harta Bersama adalah harta benda yang diperoleh semasa perkawiana, dalam
undang undang No 1 tahun 1974 pasal 35 ayat (1) yang berbunyi Harta benda
yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta Bersama.
 Dalam kawin kontrak diman seorang istri dari perkawinan kawin kontrak tidak
dapat menuntut harta Bersama, karena dalam undang undang tidak mengatur
mengenai kawin kontrak, namun kebiasaannya, harta Bersama itu bisa
dibagikan kepada istri dengan kesadaran mantan suami, atau dilakukan secara
musyawarah.
Hak waris anak kawin kontrak
 Dalam Kompilasi Hukum Islam pada pasal 171 yang menjelaskan tentang
waris, memiliki pengertian “Hukum kewarisan adalah hukum yang
mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah)
pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahli waris dan
berapa bagiannya masing-masing”. 

 Dalam KHI pasal 100, bahwa anak luar kawin hanya mengikuti mazhab ibunya,
hal ini berarti bahwa anak luar kawin hanya mendapat waris dari garis ibunya
saja, tidak mendapat waris dari ayah biologisnya.
 Menurut KUHPerdat anak luar kawin tidak mendapat waris
 Anak luar kawin mendapat waris apabila diakui oleh ayah biologisnya (pasal
382 KUHPerdata)
 putusan MK Nomor 46/PUUVIII/2010, maka anak anak yang lahir diluar kawin
bisa diakui oleh ayah nya sepanjang bisa dibukti kan dengan ilmu
pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai