Anda di halaman 1dari 12

1

Reidu Tio Christian

2017310108

UTS Keuangan Negara

Total halaman soal 1 : 5

Total halaman soal 2 : 5

1. Pemulihan Ekonomi Indonesia pasca Pandemi COVID-19


A. Gambaran umum dari RAPBN tahun 2021

Tahun 2021 menjadi tahun dimulainya pemulihan ekonomi dampak pandemic


covid 19, reformasi structural yang dilanjutkan, lalu ada nya peningkatan daya saing
ekonomi dan akselerasi transformasi ekonomi dan lain lain. RAPBN 2021 dibuat
untuk menangani hal hal diatas dengan beberapa asumsi dasar ekonomi makro. Di
tahun 2020 pertumbuhan ekonomi bergerak kebawah kkarena perkembangan
COVID-19 yang dinamis. Lalu di tahun 2021 di perkirakan ekonomi Indonesia akan
tumbuh pada 4,5%-5,5% dengan mempertimbangkan beberapa factor yaitu vaksinasi
COVID-19, reformasi structural, dan dukungan ekspansi fiskal. Dalam RAPBN 2021
dituliskan bahwa perkembangan inflasi akan dipengaruhi kekuatan pemulihan
permintaan dan daya beli masyarakat. penambahan likuiditas di masyarakat dapat
mendorong naiknya permintaan. Ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran
distribusi menjadi factor kunci stabilitas harga dan ketahanan pangan. Juga kondisi
global di tahun 2021 diperkirakan membaik, namun volatilitas di sector keuangan
global masih tetap perlu diawasi. Pemulihan ekonomi local di 2021 akan terus
menarik arus modal masuk dan menguatkan Rupiah.

a. Pokok pokok kebijakan fiskal RAPBN 2021

Ada 4 pokok dalam kebijakan fiskal RAPBN 2021 yaitu :

1. Menjaga dan mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional


a. Melanjutkan hingga selelsai penanganan COVID-19.
b. Pemulihan ekonomi dan memperkutat ekonomi local.
2. Penguatan reformasi structural
a. Peningkatan iklim investasi, mendorong inovasi dan daya saing
(competitiveness).
b. Perbaikan kualitas SDM dan peningkatan produktivitas melalui reformasi
bidang pendidikan, vokasi, penelitian, reformasi bidang kesehatan, dan
1
Page

reformasi perlindungan social.


2

3. Reformasi APBN
a. Termasuk bidang penerimaan perpajakan dan PNBP, reformasi belanja
dan TKDD.
b. Meningkatkan kualitas belanja ( spending better) yang focus pada
pelaksanaan program prioritas.
c. Menjaga kesehatan dan ketahana fiskal dalam jangka menengah hingga
panjang.
d. Prioritas Pembangunan Nasional
Mempercepat pembangunan dengan mendahulukan bidang TIK
(Teknologi Informasi Komunikasi), kesehatan, pendidikan, infrastruktur,
ketahanan, pangan, pariwisata, dan perlindugan social untuk mendorong
tercapainya sasaran pembangunan tahun 2021.
b. Kebijakan Ekonomi Nasional 2021
- Kesehatan = 25,40 T
a. Pengadaan vaksin COVID-19
b. Imunisasi, Sarpras, Lab,Litbang
c. Cadangan Bantuan Iuran BPJS untuk PBPU/BP.
- Insentif Usaha = 20,40 T
a. Pajak DTP
b. Pembebasan PPh 22 impor
c. Percepetan Pengembalian Pendapatan PPN
- Pembiayaan Korporasi = 14,9 T
a. PMN kepada lembaga penjaminan (LPEI)
b. PMN pada BUMN yang menjalankan Penugasan
c. Penjaminan backstop loss limit
- UMKM = 48,8 T
a. Subsidi bunga KUR reguler
b. Dukungan Pembiayaan terhadap KUMKM
c. Penempatan Dana di perbankan
d. Penjaminan loss limit
e. Cadangan Pembiayaan PEN
- Sektor K/L & Pemda = 136,6 T
a. Dukungan pariwisata
b. Ketahanan pangan
c. Pengembangan ICT
2

d. Pinjaman ke daerah
Page

e. Padat karya K/L


3

f. Kawasan industry
g. Cadangan Belanja PEN
- Perlindungan social = 110,2 T
a. PKH 10 jt KPM
b. Kartu sembako 18,8 jt KPM @ 200 ribu
c. Pra kerja ->vokaso offline & online
d. Dana Desa  BLT Desa dan mendukung BUMDes
e. Bantuan Sosial Tunai 10 juta KPM @200 ribu selama 6 bulan.
B. Pengertian Keuangan Negara
Undang Undang republic Indonesia Nomor 17 tahun 2003, menjelaskan
bahawa keuangan negara adlah hak dan kewajibban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. Keuangan negara adalah aspek terpenting dalam proses
penyelenggaraan negara. Proses pembangungan tidak akan berjalan lancar
apabila keuangan negara terganggu atau tidak stabil. Wujud pengelolaan
keuangan negara tercermin Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
APBN disusun oleh pemerintah dan dibahas bersama DPR dengan
memperhatikan pertimbangan dari DPD. (pratama, 2020). Presiden memegang
kekuasaan pengelolaan keuangan negara. Beberapa lembaga membantu
presiden mengelola keuangan negara. Dalam pasal 6 ayat 2 UU RI no 17 tahun
2003 menyebutkan arti dari kekuasaan yang dimiliki oleh presiden.
 Dikuasakan pada Menteri Keuangan selaku pengelola fiscal dan waki
pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan.
 Dikuasakan pada Menteri atau pemimpin lembaga selaku pengguna anggaran
atau pengguna barang kementerian negara atau lembaga yang dipimpinnya.
 Diserahkan pada Gubernur, bupati, atau wali kota selaku kepala pemerintah
daerah untuk mengelolal keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah
dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan.
 Tidak termasuk kewenangan dibidang keuangan, yang meliputi antara lain
mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur undang undang.

Dari penjelasan UU diatas, presiden menurunkan kekuasaan dalam pengelolaan


keuangan negara pada menteri keuagan, menteri dan pimpinan lembaga negara,
serta kepada daerah. Dengan adanya delegasi atau desentralisasi maka tidak
aka ada pemusatan atau sentralisasi dalam mekanisme pengelolaan keuangan
3
Page

negara.
4

C. Harapan dari Realisasi APBN pada perekonomian


Berikut adalah beberapa harapan yang tertulis dalam RAPBN 2021 :
a. Pemulihan Ekonomi dampak COVID-19 : mempercepaat pemulihan dunia
usaha yang terdampak pandemic COVID-19 melanjutkan penanganan
pemulihan kesehatan dan perlindungan sosial dampak pandemic COVID-19
b. Melanjutkan reformasi : menjaga keberlanjutan reformasi structural untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka menengah – panjang.
c. Peningkatan Daya Saing Ekonomi : meningkatkan daya saing ekonomi
dengan mendorong peningkatan kapasitas inovasi dan adaptasi teknologi.
d. Akselerasi Transformasi Ekonomi :
a. mempercepat transformasi industri manufaktur
b. mendorong Produk Manufaktur Indonesia dengan produk berteknologi
tinggi
e. Pemanfaatan Kondisi Demografi : peningkatan penyediaan lapangan
pekerjaan untuk meningkatkan pertumbuhan dalam jangka pendek.
f. Keluar dari Middle Income Trap : bertahap keluar dari middle income trap
dengan perbaikan produktivitas, peningkatan daya saing dan kualitas SDM –
tenaga kerja.
D. Barang Publik
Barang public adlaah barang yang ketika anda tidak gunakan tidak mengurangi
ketersediaannya bagi orang lain. Dan, anda juga tidak dapat mencegah orang lain
untuk menggunakan dan mendapatkan manfaat mereka (cerdasco.com, 2021).
E. Peran pemerintah
Peran pemerintah dalam ekonomi memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah :
- Fungsi stabilisasi : fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi,
sosial politik, hukum, pertahanan, dan keamanan.
- Fungsi alokasi : fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public
seperti pembangunan jalan raya, gudang sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan dan telepon.
- Fungsi distribusi : fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.

peran dan fungsi pemerintah dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut:

- Pembangunan ekonomi dibanyak negara umumnya terjadi akibat intervensi


4
Page

pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung. Intervensi


5

pemerintah diperlukan dalam perekonomian untuk mengurangi dari kegagalan


pasar (market failure) seperti kekakuan harga monopoli dan dampak negatif
kegiatan usaha swasta contohnya pencemaran lingkungan.

- Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Aturan ini memberikan landasan bagi penerapan aturan main,
termasuk pemberian sanksi bagi pelaku ekonomi yang melanggarnya. Peranan
pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme pasar saja tidak dapat
menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk menjamin efisiensi,
pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi pemerintah mutlak
diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali mekanisme pasar.
(sukasada, 2019)

B. Pembahasan RAPBN 2021

RAPBN 2021 dibuat untuk membantu mengembalikan kestabilan ekonomi negara yang
sempat turun di tahun 2020 karena pandemic COVID 19. Dalam RAPBN 2021 ada banyak
anggaran yang menurun dari tahun sebelumnya karena adanya penurunan cashflow pasar
dimana penurunan ini menyebabkan banyak masalah finasial bagi banyak negara. Oleh
karena itu pemerintah memulai pemulihan ekonomi dari tahun ini adalah pilihan terbaik. Bila
terlambat maka ekonomi negara ini akan semakin hancur dan akan menghambat banyak
rencana untuk menyejahterakan masyarakat dalam negeri. RAPBN 2021 juga memiliki
beberapa asumsi makro yang akan menjadi harapan dari realisasi RAPBN 2021. Asumsi
makro RAPBN 2021 adalah permulaan dari rencana awal untuk melakukan pemulihan
ekonomi Indonesia. Selain itu RAPBN 2021 juga memiliki beberapa kekurangan untuk
memulai pemulihan. Seperti kekurangan dana dan terlalu banyak belanja tidak langsung yang
harus dikeluarkan untuk memulihkan ekonomi masyarakat yang terkena dampak dari Pandemi
COVID-19.

C. Kesimpulan

RAPBN 2021 adalah rancangan APBN yang sangat jauh berbeda dibanding tahun
sebelumnya dan tahun 2021 adalah tahun yang sulit bagi banyak negara karena harus
memulai pemulihan ekonomi dengan benar dan cepat agar rencana rencana pembangunan
yang sudah direncanakan namun tidak dapat dimulai karena pandemic jadi bisa dimulai.
5
Page
6

RAPBN 2021 juga akan menjadi awal dari RAPBN di tahun tahun selanjutnya dengan tujuan
pemulihan ekonomi negara.

Daftar pustaka

Cerdasco.com,barang public, 2021

Kompas.com,keuangan negara, cahya dicky pratama, 2020

Sukasadabulelengkab.com,peran pemerintah dalam ekonomi,admin sukasada, 2019

6
Page
7

kebijakan belanja infrastruktur :

melanjutkan pembangunan insfrastruktur pasca pandemic COVID 19 melalui penguatan


insfrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistic dan konektivitas. Diarahkan dalam
bentuk infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industry dan pariwisata.
Pembangunan sarana kesehata masyarakat dan penyediaan kebutuhan (air, sanitasi,
pemukiman) untuk mendukung penguatan system kesehatan nasional. Dan terakhi adalah
penyelesaian kegiatan prioritas 2020 yang tertunda.

Besar anggaran belanja infrastruktur 2021 :

Pemerintah pusat 236,3 T, TKDD 131,9 T, Pembiayaan 45,8 T

Pelayanan dasar :

Rumah susun dan rumah khusus : 11.650 unit

Akses sanitasi dan persampahan : 1.037.010 KK

Bendungan : 47 unit (43 sedang dikerjakandan 4 baru )

Jaringan irigasi : 20 ribu Ha

Konektivitas :

Pembangunan jalan : 678,0 KM, Jembatan : 13,1 KM, Jalur KA 378 KM’SP, Bandara : 10 unit

Energy dan ketenagalistrikan :

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga : 120.776 SR

Konversi BBM ke BBG untuk nelayan: 25 ribu unit

TI dan Informasi

Penyediaan BTS di daerah 3T di 5.053 lokasi

Palapa ring :
7
Page
8

- barat 40%
- tengah 30% - timur 30%

Pentingnya Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Dalam kegiatan pemerintahan dan kegiatan pembangunan tentu memerlukan barang


dan jasa agar roda pemerintahan dan pembangunan bisa berlangsung dengan lancar
aman dan sukses.

Tidak semua barang dan jasa yang diperlukan oleh pemerintah bisa disediakan oleh
pemerintah itu sendiri. Dalam hal ini, pemerintah memerlukan barang dan jasa yang
biasanya diadakan oleh pihak swasta.

Pengadaan ini harus diatur bukan saja agar pengadaannya bisa berjalan dengan
efektif dan bisa dipertanggungjawabkan tetapi juga harus bisa membantu pemerintah
dalam hal peningkatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan juga
peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan.

B. prinsip pengadaan barang dan jasa

Prinsip-prinsip dasar pengadaan artinya ketentuan/peraturan/standar yang


pokok/utama/ kunci/elementer yang harus/wajib dilaksanakan dalam
pengadaan. Dengan demikian penerapan prinsip dasar pengadaan adalah
merupakan keharusan. Sesuai dengan teori ekonomi dan pemasaran,
barang/jasa harus diproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen
(pembeli). Adapun prinsip-prinsip dasar pengadaan barang/jasa pemerintah
adalah

(1) efisien,

efisien artinya dengan menggunakan sumber daya yang optimal


dapat diperoleh barang/jasa dalam jumlah, kualitas, waktu
sebagaimana yang direncanakan. Langkah-langkah yang perlu
dilakukan agar pengadaan barang/jasa supaya efisien adalah:

1. Penilaian kebutuhan, apakah suatu barang/jasa benar-benar


diperlukan oleh suatu instansi pemerintah;
2. Penilaian metode pengadaan harus dilakukan secara tepat sesuai
kondisi yang ada. Kesalahan pemilihan metode pengadaan dapat
mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu;
3. Survey harga pasar sehingga dapat dihasilkan HPS (Harga
Perkiraan Sendiri) dengan harga yang wajar;
8

4. Evaluasi dan penilaian terhadap seluruh penawaran dengan


Page

memilih nilai value for money yang terbaik; dan


9

5. Dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa harus diterapkan


prinsip-prinsip dasar lainnya.

(2) efektif,

Efektif artinya dengan sumber daya yang tersedia diperoleh


barang/jasa yang mempunyai nilai manfaat setinggi-tingginya. Manfaat
setinggi-tingginya dalam uraian di atas dapat berupa:

1. Kualitas terbaik;
2. Penyerahan tepat waktu;
3. Kuantiutas terpenuhi;
4. Mampu bersinergi dengan barang/jasa lainnya; dan
5. Terwujudnya dampak optimal terhadap keseluruhan pencapaian
kebijakan atau program.

(3) terbuka dan bersaing,

Persaingan sehat merupakan prinsip dasar yang paling pokok karena


pada dasarnya seluruh pengadaan barang dan jasa harus dilakukan
berlandaskan persaingan yang sehat. Beberapa persyaratan agar
persaingan sehat dapat diberlakukan:

1. PBJ harus transparan dan dapat diakses oleh seluruh calon peserta;
2. Kondisi yang memungkinkan masing-masing calon peserta mempu
melakukan evaluasi diri berkaitan dengan tingkat kompetitipnya serta
peluang untuk memenangkan persaingan;
3. Dalam setiap tahapan dari proses pengadaan harus mendorong
terjadinya persaingan sehat;
4. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa harus secara aktif
menghilangkan hal-hal yang menghambat terjadinya persaingan
yang sehat;
5. Dihindarkan terjadinya conflict of interest; dan
6. Ditegakkannya prinsip non diskriminatif secara ketat.

(4) transparan,

Setelah informasi didapatkan oleh seluruh calon peserta, harus diberikan


waktu yang cukup untuk mempersiapkan respon pengumuman
tersebut.Beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya Pengadaan
Barang/Jasa transparan adalah:

1. Semua peraturan/kebijakan/aturan administrasi/prosedur dan


praktek yang dilakukan (termasuk pemilihan metoda pengadaan)
harus transparan kepada seluruh calon peserta;
2. Peluang dan kesempatan untuk ikut serta dalam proses pengadaan
9

barang/jasa harus transparan;


Page
10

3. Seluruh persyaratan yang diperlukan oleh calon peserta untuk


mempersiapkan penawaran yang responsif harus dibuat transparan;
dan
4. Kriteria dan tata cara evaluasi, tata cara penentuan pemenang harus
transparan kepada seluruh calon peserta.

Jadi dalam transparan harus ada kegiatan-kegiatan:

1. Pengumuman yang luas dan terbuka;


2. Memberikan waktu yang cukup untuk mempersiapkan
proposal/penawaran;
3. Menginformasikan secara terbuka seluruh persyaratan yang
harus dipenuhi;
4. Memberikan informasi yang lengkap tentang tata cara penilaian
penawaran.

(5) adil/tidak diskriminatif,

Adil/tidak diskriminatif maksudnya adalah pemberian perlakuan yang


sama terhadap semua calon yang berminat sehingga terwujud adanya
persaingan yang sehat dan tidak mengarah untuk memberikan
keuntungan kepada pihak tertentu dengan dan atau alasan apapun. Hal-
hal yang harus diperhatikan supaya pengadaan barang/jasa berlaku adil
dan tidak diskriminatif adalah:

1. Memperlakukan seluruh peserta dengan adil dan tidak memihak;


2. Menghilangkan conflict of interest pejabat pengelola dalam
pengadaan barang/jasa;
3. Pejabat pengelola dalam pengadaan barang/jasa dilarang menerima
hadiah, fasilitas, keuntungan atau apapun yang patut diduga ada
kaitannya dengan pengadaan yang sedang dilakukan;
4. Informasi yang diberikan harus akurat dan tidak boleh dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi;
5. Para petugas pengelola harus dibagi-bagi kewenangan dan
tanggung jawabnya melalui sistem manajemen internal (ada control
dan supervisi); dan
6. Adanya arsip dan pencatatan yang lengkap terhadap semua
kegiatan.

(6) akuntabel.

Akuntabel merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan Pengadaan


Barang/Jasa kepada para pihak yang terkait dan masyarakat
berdasarkan etika, norma dan ketentuan peraturan yang berlaku.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehingga Pengadaan
Barang/Jasa akuntabel adalah:

1. Adanya arsip dan pencatatan yang lengkap;


10

2. Adanya suatu sistem pengawasan untuk menegakkan aturan-aturan;


Page
11

3. Adanya mekanisme untuk mengevaluasi, mereview, meneliti dan


mengambil tindakan terhadap protes dan keluhan yang dilakukan
oleh peserta.

Tahapan pengadaan barang dan jasa pemerintah

Pemilihan penyedia barang > Pendaftaran > Pemberian penjelasan> Pemasukkan dokumen
> Evaluasi Dokumen kualifikasi> Pembuktian kualifikasi > Hasil kualifikasi> Pengumuman
hasil prakualifikasi> Persyaratan teknis> koreksi aritmatik> system gugur > evaluasi kualitas>
evaluasi Pagu anggaran> penetapa dan pengumuman hasil pemilihan> sanggah> tindak
lanjut pemilihan gagal> penyediaan langsung barang> penyusuna dan persiapan kontrak>
kontrak> perubahan kontrak> ketentuan pemberian uang muka> pemberian prestasi kerja>
pembayaran sebelum pekerjaan diterima> penyesuaian harga> pemutusan kontrak> keadaan
kahar > ketentuan penyelesaian pekerjaan > pelaporan

Titik krisis dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah

Dokumen kerangka acuan kerja (KAK). Dokumen yang memuat latar belakang, nama
pengadaan barang atau jasa, sumber dana dan perkiraan biaya, rentang waktu pelaksanaan,
hingga spesifikasi teknis.

Dokumen riwayat harga perkiraan sementara juga bisa jadi dasr mengulik wajar atau tidaknya
suatu pengadaan. Dokumen tesebut bisa mengungkap sumber informasi yang digunakan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam menyusun HPS.

Pembahasan

Pengadaan barang dan jasa pemerintah sudah diatur dengan baik dalam undang undang
undang dan juga sudah ada data detail untuk anggaran belanja untuk setiap rencana yang
dibutuhkan. Selain itu pengadaan barang dan jasa juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya pada 2 dokumen penting yaitu dokumen kerangka acuan kerja dan dokumen
harga perkiraan sementara. Untuk saat ini pengadaan barang dan jasa pemerintah
pelaksanaannya secara nyata masih belum maksimal dan jelas tidak bisa dinikmati
masyarakat termasuk para pegawai pemerintahan karena bagi beberapa orang disana yang
serius mengerjakannya malah diubah oleh mereka yang ingin mendahulukan kepentingan
kelompok atau pribadi daripada kepentingan negara.

Simpulan dan saran


11
Page
12

Pengadaan barang dan jasa pemerintahan tidak bisa menghindari adanya campur tangan dari
mereka yang ingin mendahulukan kepentingan kelompok atau individu dibanding kepentingan
nasional. Selain itu banyak juga praktik praktik yang jauh dari yang sudah direncanakan di
RAPBN dan lainnya. Untuk sarannya adalah proses seleksi APN agar bisa meminimalisir
kemungkinan kritis dalam pelaksanaan rencana.

Daftar pustaka

https://pa-barabai.go.id/kesekretariatan/pengadaan-barang-dan-jasa.html

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/02/497e2_PPBJ-Modul_04-
07__Materi_04__versi_9.2.pdf

12
Page

Anda mungkin juga menyukai