Anda di halaman 1dari 2

PERNYATAAN

UJIAN TENGAH SEMESTER, TA 2020 / 2021


PROGRAM STUDI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
NAMA MATA KULIAH/SKS :
HARI / TANGGAL DIUJIKAN :
PUKUL :
DOSEN PENGAMPU : Apt. drs. Partana Boedirahardja, SH., MPH
SISTIM UJIAN : online

PERNYATAAN

Keahlian dan kewenangan tenaga Kesehatan di dalam Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 dan
Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan. Pelaksanaan Undang undang tesebut
dilaksanakan dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan.

1. Norma hukum dalam hirarki hukum menyatakan, lex superior dergat legi inferior, lex spesialis derogate
legi generalis dan lex posterior derogate legi priori
2. Distribusi
Apotek hanya dapat menyerahkan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
kepada: Apotek lainnya, Puskesmas. Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi Farmasi Klinik, dokter,
bidan praktik mandiri, pasien, masyarakat.

Pertanyaan;
1. bagaimana seorang perawat (mantri) dapat melakukan diagnose dan penyerahan obat kepada
masyarakat, pelanggaran apa yang dilakukan,
a. berdasarkan kewenangan dan keahlian berdasar pasal 108 Undang-undang nomor 36 tahun 2009.
b. Berdasarkan Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
c. Berkaitan dengan izin seperti STR dan SIP yang tidak dipunyai, sanksi apakah yang dikenakan
pada tenaga kesehatan menurut UU nomor 36 tahun 2009 dan UU nomor 36 tahun 2014.
d. Dari mana mendapatkan sediaan farmasi (khususnya obat)?
e. Tenaga kesehatan yang merangkap menjadi tenaga kesehatan lain, karena merasa disamping
Apoteker dia juga Bidan, atau TTK, atau Dokter, atau tenaga kesehatan lainnya.

2. Distribusi kepada dokter dan bidan praktik mandiri, harus memenuhi syarat dan ketentuan berlaku ;
a. Bagaimana cara pemesanan obat dari dokter maupun bidan tersebut ?
b. Obat jenis apa saja yang boleh diserahkan ?
c. Batasan berapa jumlah obat yang diberikan ?
d. Bagaimana penyerahan untuk pasien dan masyarakat?
e. Apakah apoteker dapat mengganti isi resep dokter, dan alasan apa yang dipakai terhadap
penggantian tersebut?

3. Berikan contoh masing-masing dalam pelayanan kefarmasian untuk norma hukum diatas.
4. Jelaskan izin tenaga kesehatan untuk dapat melakukan praktik profesinya., berdasar
peraturan dan Undang-undang yang berlaku, jelaskan tatacara dan syarat untuk
mendapatkannya.
a. Setifikat kompetensi,
b. Surat Tanda Registrasi dan
c. Surat Ijzin Praktik.

daftar Pustaka

a. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan


b. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan
c. Undang – Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
d. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang pekerjaan kefarmasian
e. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 12/PUU-VIII/2010
f. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
g. Permenkes no. 9 tahun 2017 tentang Apotek
h. Permenkes no. 31 tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkes No. 889/MENKES/PER/V/2011
ttg Registrasi, izin praktik, & izin kerja tenaga kefarmasian
i. Permenkes No. 26 Tahun 2018Tentang Pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik
sector obat dan makanan.
j. PMK 73 tahun 2016 tentang standar pelayanan di apotek
k. Peraturan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia

Anda mungkin juga menyukai