Disusun oleh:
1. Anjela Arista Gitamo (0661 17 246)
2. Alvi Noviani (0661 17 247)
3. Sherly Khairunissa Sopyan (0661 17 250)
4. Siti Sarah Prilicca (0661 17 251)
5. Shania Lovita M (0661 17 253)
6. Ervi Kustiana (0661 17 254)
7. Amalia Dwi Oktavianny (0661 17 255)
8. Nurul Shovia (0661 17 256)
Dibimbing oleh:
Cyntia Wulandari, M.Farm (1160718846)
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
Pada tanggal :
NIDN/NIK.1160718846 NIDN.0421076002
ii
KATA PENGANTAR
Laporan Orientasi Bidang Studi ini disusun dengan usaha yang maksimal.
Pihak-pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya untuk
menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu kami sampaikan ucapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini dan dosen pembimbing yang telah membimbing.
Maka dari itu kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan
yang kami buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang
tidak kami sadari. Oleh karena itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran sebagai sarana perbaikan laporan yang lebih baik.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 48
A. PT.Meprofarm Pharmaceutical Industri .................................................. 48
B. PT. Paragon Technology and Innovation ................................................ 48
4.2 Saran........................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 50
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN INSTANSI
A. Sejarah PT.Meprofarm
PT. Meprofarm terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
PT. Meprofarm memiliki dua unit fungsional, yaitu MEPRO-1 dan
MEPRO-2. MEPRO Unit 1 (MEPRO-1) beroperasi sejak 1995
dengan luas 30.000 m2 dan luas bangunan sekitar 10.000 m2/
Meprofarm didirikan pada tahun 1973. Pada awalnya dimulai
sebagai industri rumahan yang hanya memiliki 5 orang karyawan
dengan beberapa fasilitas industri tradisional. Fasilitas MEPRO-1
memperoleh sertifikat GMP rating A dari badan POM pada tahun
2004, yang hanya diberikan pada 20 industri farmasi dari 200
industri farmasi yang ada saat itu. PT. Meprofarm menerapkan
system “Quality and Enviroment Management System” dan telah
mendapat sertifikat ISO 9001 dan 14001 sejak tahun 2007. Pada
tahun 2006 dibangun Fasilitas MEPRO UNIT 2 (MEPRO-2) yang
terletak dibelakang bangunan MEPRO-1. Dengan luas area sekitar
400 m2 dan luas bangunan sekitar 25.000 m2. Fasilitas MEPRO-2
difokuskan untuk produksi sediaan injeksi, sirup, krim dan
suppositoria.
Tahun 1973 PT. Meprofarm didirikan dengan hanya
beranggotakan 5 karyawan. tahun tersebut, PT. Meprofarm
memasarkan 5 produk generic yang dipasarkan secara langsung oleh
Wanne Mardiwidyo yaitu pemilik sekaligus pendiri PT. Meprofarm.
Pada waktu itu sediaan yang dipasarkan, diproduksi di ITB,
bandung. Pada tahun 1975 PT. Meprofarm mulai melaksakan
6
B. Profil instansi
2. Misi
Sumber : https://www.scribd.com/doc/315362422/BAB-II
14
Sumber : : https://www.scribd.com/doc/315362422/BAB-II
Sumber : https://id.scribd.com/document/406124381/414789-
0-dokumen-tips-laporan-kkl-pt-mepro-stfbdocx-1-docx
15
Antispasmodik
Kortikosteroid
Obat batuk
Food supplement
Hormon
Transquilizer
Sediaan dermatologi
Vitamin dan mineral
b. Kegiatan Produksi PT.Meprofarm
1. Produksi Mepro 1
Bentuk sediaan yang diproduksi antara lain: tablet plain, tablet
salut (salut enterik dan salut film), kapsul gelatin keras, kapsul
lunak, sirup kering, tablet betalaktam, injeksi kering sefalosporin,
dan tablet sefalosporin.
2. Produksi Mepro 2
Bentuk sediaan yang diproduksi antara lain: injeksi steril, krim,
suppo, ovula, sirup, suspensi, dan larutan per-oral.
c. Proses Produksi
Produksi sediaan farmasi merupakan seluruh kegiatan dalam
pembuatan obat, mulai dari penerimaan bahan, dilanjutkan dengan
pengolahan, pengemasan dan pengemasan ulang, penandaan dan
penandaan ulang sampai menghasilkan produk jadi. Produk jadi
adalah produk (obat) yang telah melalui seluruh tahap proses
produksi. Proses produksi hendaklah dilaksanakan dengan mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan dan memenuhi ketentuan CPOB yang
menjamin produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan
mutu serta memenuhi ketentuan izin pembuatan dan izin edar (BPOM
2012).
Ada berbagai istilah yang digunakan di industri farmasi.
Diantaranya adalah bahan awal, bahan pengemas, produk antara,
produk ruahan, dan produk jadi. Bahan awal adalah semua bahan, baik
17
BAB III
A. Sejarah
Vp Manufacturing
GM Quality GM Plant
Operations Operation
awal, bahan pengemas, produk ruahan dan produk jadi, dalam keadaan
yang aman dan dalam jumlah yang efisien. Sehingga produk – produk
yang dihasilkan oleh PT Meprofarm ini terjamin kualitas dan mutunya
karena semua kegiatan pruduksi sudah sesuai standar dan SOP yang
berlaku.
Setelah visi yang telah ditetapkan oleh perusahaan, adapun misi yang
dilakukan oleh Paragon untuk mencapai visi tersebut adalah sebagai
berikut:
terkait kualitas dan kapasitas produksi. Saat ini, pabrik PTI memiliki
kapasitas produksi mencapai lebih dari 80 juta pcs/tahun.
atau bahan baku menjadi bahan jadi dan berakhir menjadi produk
selesai perusahaan yang selanjutnya siap untuk dijual.
7. Production Planning and Inventory Control Bagian ini adalah
bagian yang menangani tentang perencaan produk dan
mengontrol inventaris perusahaan atau pengendalian persediaan.
Mengendalikan persediaan (inventory control) berarti menjaga
biaya keseluruhan yang terkait persediaan dengan memiliki
persediaan sedikit mungkin tanpa menimbulkan masalah.
8. Purchasing Purchasing adalah bagian yang menangani tentang
segala sesuatu pembelian, negosiasi harga, pembuatan PO
(Purchase Order/Pemesanan barang) dan pembayaran harus
melewati purchasing, yang artinya bagian ini bertanggung jawab
dalam pengadaan dan pengelolaan barang yang diminta atau
dibutuhkan oleh departemen lain dalam perusahaan.
9. Quality Control Quality control atau pengendalian mutu adalah
bagian dimana perusahaan menjaga mutu atau kualitas produknya
dari semua faktor dalam proses produksi barang. Meneliti produk
dan proses produksi perusahaan untuk memperoleh standar
kualitas yang diperlukan juga mencakup monitoring, uji- tes dan
memeriksa semua proses produksi yang terlibat dalam produksi
suatu produk. Memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap
komponen dari produk yang disediakan oleh perusahaan.
10. Research and development atau riset dan pengembangan adalah
bagian dimana perusahaan melakukan kegiatan penelitian,
pengembangan dalam riset ilmiah untuk mengembangkan atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat
dipertanggung jawabkan sesuai fungsinya. Juga mengembangkan
teknologi baru untuk meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpula
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM. 2012. Pedoman cara pembuatan obat yang baik. Jakarta : Badan
pengawasan obat dan makanan, hal 1-85.
LAMPIRAN
Sumber : www.meprofarm.com
Sumber : www.paragon-innovation.com