Anda di halaman 1dari 37

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Kecamatan Guguak


Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas/Semester : XII / Ganjil
Materi pokok : Ketimpangan Sosial
Alokasi waktu : 16 JP
Kompetensi Dasar :
3.3. Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan
perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi
4.3. Mengolah hasil kajian dan pengamatan tentang ketimpangan sosial sebagai
akibat dari perubahan sosial di tengah-tengah globalisasi

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan pembelajaran saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
learning pada faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial di
tengah-tengah globalisasi diharapkan peserta peserta didik dapat menganalisis dan menidentifikasi
faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial di tengah-tengah
globalisasi serta akibat yang ditimbulkan dalam kehidupan masyarakat dengan mengembangkan
sikap peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)serta responsive dan pro aktif

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi).
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 2
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial ekonomi)
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial ekonomi)
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial ekonomi)
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial ekonomi)dalam masyarakat Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 2. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
3. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Bentuk
Ketimpangan Sosial (ketimpangan sosial
ekonomi)
4. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
5. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 3
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial non-ekonomi)
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial non-ekonomi)
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)dalam masyarakat
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Bentuk
Ketimpangan Sosial (ketimpangan sosial
ekonomi)
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 4
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Diskriminasi dan Kecemburuan
Sosial sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Diskriminasi dan Kecemburuan
Sosial sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 5
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Monopoli dan Konflik Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Monopoli dan Konflik Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 6
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Sikap Kritis Dalam Menghadapi
Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Sikap Kritis Dalam Menghadapi
Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Me
pengalaman belajar nit
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Sikap
Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
C. PENILAIAN HASIL BELAJAR
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian

1. Aspek sikap
a. Observasi perilaku :
 Sikap terhadap materi pelajaran
 Sikap terhadap guru/pengajar Pengamatan/penskor Selama pembelajaran dan
 Sikap terhadap proses an saat diskusi
pembelajaran
b. Penilaian diri
c. Penilaian antar peserta didik
d. Jurnal
2. Aspek pengetahuan
a. Tes tertulis berupa
 soal pilihan ganda,
 uraian.
b. Tes lisan penskoran Penyelesaian soal
Pada Kegiatan pembelajaran
berlangsung yakni diawal, tengah,
dan pada akhir pembelajaran
c. Tugas .
 Berupa pekerjaan rumah (PR)
3. Aspek keterampilan
Penyelesaian tugas (baik
Pengamatan /
a. Unjuk Kerja, individu maupun
penskoran
b. Proyek (investigasi), kelompok) dan saat diskusi
c. Penilaian portofolio

Dangung-Dangung, Juni 2021


Kepala SMA N 1 Kecamatan Guguak Guru Bidang Studi

Muh. Hijaz, S.Pd. M.M.Pd Mila Komalasari, S.Pd


NIP.196808171995011001
LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
A. Penilaian Sikap
a. Tekhnik Observasi
Bentuk :
1) Journal
Sikap + Tanda
N Hari / Nama Kejadian Butir Tindak
Kls / tangan
o tgl siswa perilaku Spritual Sosial sikap lanjut
- pedik
1
2
3
Butir Sikap yang diamati :
Sikap Spritual Sikap Sosial
Menghayati Dan Mengamalkan Menghayati Dan
Ajaran Agama Yang Dianutnya : Mengamalkan Perilaku :
A. Melaksanakan Sholat A. Jujur,
B. Baca Qur'an B. Disiplin,
C. Berdoa Seb / Set
C. Santun,
Keg.Pembelajaran
D. Dsb Nya D. Peduli
E. Bertanggung Jawab,
F. Resposif
G. Pro-Aktif,
2) Lembar Observasi
Jumlah Skor Kode
Aspek Perilaku yang Dinilai
Nama Siswa Skor Sikap Nilai
No
BS JJ TJ DS
1
2

Format aspek perilaku yang ingin dinilai


Keterangan Aspek perilaku Kode nilai / predikat
 BS : Bekerja Sama 100 = Sangat 75,01 – 100,00 = Sangat
 JJ : Jujur Baik Baik (SB)
 TJ : Tanggun Jawab 75 = Baik 50,01 – 75,00 = Baik (B)
 DS : Disiplin 50 = Cukup 25,01 – 50,00 = Cukup (C)
25 = Kurang 00,00 – 25,00 = Kurang
(K)
LAMPIRAN 2

PENILAIAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMAN 1 kecamatan Guguak


Kelas/Program : XII/IPS
Semester/TP : Genap/2021-2022
Mata Pelajaran : Sosiologi
Materi Pokok : Ketimpangan Sosial
Kompetensi yang diuji : Pengetahuan
Bentuk Penilaian : Tes Tertulis

1. Kisi-kisi Soal
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial
di tengah-tengah globalisasi

IPK Indikator Butir Soal Bentuk Nomor


Soal Soal

3.3.1. Menyimpulkan Disajikan pernyataan dari terkait ketimpangan PG 1


hakikat sosial peserta didik dapat menunjukkan
ketimpangan pengertian ketimpangan sosial
sosial
3.3.2. Membedakan
factor penyebab
ketimpangan
sosial Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 2
3.3.3. Membedakan menunjukkan faktor penyebab ketimpangan
bentuk-bentuk sosial
ketimpangan Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 3
sosial akibat menunjukkan bentuk ketimpangan sosial-
perubahan sosial ekonomi
di tengah Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 4
globalisasi\ menunjukkan bentuk ketimpangan sosial
3.3.4. Mengemukakan Non-ekonomi
contoh Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 5
ketimpangan menunjukkan diskriminasi sosial sebagai
sosial dan akibat ketimpangan sosial
hubungannya
Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 6
akibat perubahan
menunjukkan konflik sosial sebagai akibat
sosial ditengah
ketimpangan sosial
globalisasi
Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat 7
3.3.5. Menyimpulkan
menunjukkan kecemburuan sosial sebagai
dampak
akibat ketimpangan sosial
ketimpangan Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 8
sosial akibat menunjukan monopoli sebagai akibat
perubahan sosial ketimpangan sosial
ditengan
globalisasi
Disajikan fenomena sosial peserta didik dapat PG 9
menunjukkan sikap yang tidak kritis dalam
4.3.1 Melakukan menghadapi ketimpangan sosial
pengamatan Disajikan fenomena sosial peserta didik PG 10
dalam masyarakat dapat menunjukkan sikap kritis dalam
mengenai ketimpangan sosial
ketimpangan
sosial akibat
perubahan sosial
ditengah
globalisasi
4.3.2 Mengumpulkan
data mengenai
dampak
ketimpangan
sosial dalam
masyarakat akibat
dari perubahan
sosial di tengah
globalisasi
4.3.3 Menyajikan
laporan mengenai
pengamatan
tentang
ketimpangan
sosial di
masyarakat akibat
dari perubahan
sosial ditengah
globalisasi

2. Soal, Penskoran dan Kunci Jawaban

No Soal Kunci Jawaban Skor


1 Ketimpangan sosial cenderung merujuk C 10
pada….
A. Perbedaan secara horizontal dalam
masyarakat
B. Ketidaksetaraan antara laki-laki dan
perempuan dalam masyarakat
C. Perbedaan kondisi yang mencolok
antarkelompok masyarakat dalam
mengakses bidang-bidang kehidupan
D. Perbedaan antarindividu yang telah
dibawa sejak lahir sebagai karunia
Tuhan Yang Mahakuasa
E. Pelapisan-pelapisan individu atau
kelompok berdasarkan kelas-kelas
sosial dalam struktur masyarakat
2 Masalah ketimpangan sosial yang terjadi di D 10
masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
kondisi demografi wilayah Indonesia yang
berbeda-beda. Letak perbedaan tersebut dapat
dilihat pada komposisi penduduk. Komposisi
penduduk yang dimaksud dalam demografi
ialah…
A. Kualitas penduduk
B. Sumber daya manusia
C. Jenis kelamin dan umur
D. Persebaran penduduk
E. Jumlah penduduk
3 Perhatikan pernyataan berikut ! E 10
1) Kelompok gelandangan dan pengemis
di Jakarta meningkat
2) Pemukiman kumuh diantara gedung
tinggi
3) Pesatnya pemekaran kota jabodetabek
4) Munculnya sentral-sentral ekonomi
disekitar Jakarta
Pernyataan terssebut yang menunjukkan
ketimpangan sosial adalah…..
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 5)
C. 2) dan 3)
D. 3) dan 4)
E. 4) dan 5
4 Pembangunan Mall di kota besar dapat E 10
mematikan omset pedagang lokal. Hal tersebut
menunjukkan ketimpangan sosial memiliki
dampak yaitu….
A. Melemahnya kekuasaan komunitas
lokal
B. Munculnya kejahatan atas nama
perusahaan
C. Terjadinya kriminalitas
D. Munculnya persaingan
E. Terjadi monopoli
5 Tantangan terbesar dari globalisasi yang B 10
dirasakan masyarakat di negara berkembang
menyerupai Indonesia yaitu ketimpangan
pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan
oleh…

A. Masyarakat negara sedang


berkembang cenderung konsumtif dan
mempunyai sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang relative
rendah
B. Kekuatan ekonomi dari negara
kapitalis yang menguasai sektor
produksi dan menjadikan negara yang
sedang berkembang sebagai pemasok
materi mentah dan pasar industrinya
C. Masyarakat negara sedang
berkembang belum siap dengan sistem
keuangan yang berbasis perbankan dan
masih bersifat konvensional dalam
mengatur keuangan
D. Daya dukung terhadap kemajuan
ekonomi banyak sekali pihak
menyerupai sistem hokum, politik dan
partisipasi dari tokoh-tokoh
masyarakat belum optimal
E. Solidaritas antarwarga masyarakat
ditingkat nasional dan kawasam
kurang adanya rujukan pikir
primordial

6 Konflik horizontal yang dapat terjadi jika D 10


ketimpangan sosial tidak segera diatasi…
A. Kekerasan antara majikan dengan
pembantu rumah tangga
B. Penyekapan buruh oleh pemimpin
buruh pabrik
C. Pemberontakan rakyat terhadap
pemerintah
D. Konflik antara polisi dengan
pengamen
Tawuran antar pelajar
7 Efek kebijakan pemerintah untuk menaikan B 10
harga BBM yang ternyata menimbulkan
ketimpangan sosial dalam masyarakat. Kondisi
tersebut terjadi karena…

A. Kenaikan harga BBM berbanding


terbalik dengan kenaikan harga
kebutuhan pokok
B. Kenaikan BBM mengakibat kenaikan
harga kebutuhan pokok
C. Kenaikan BBM semakin meperlebar
jarak si miskin dan si kaya
D. Hanya masyarakat kaya yang boleh
mengakses bahan bakar
E. Masyarakat semakin sulit mengakses
bahan bakar
8 Perhatikan pernyataan berikut ! C 10
1) Penguasaaan pasar dikuasai oleh
pihak-pihak tertentu
2) Kebebasan menentukan pilihan
terbuka lebar
3) Sulit bagi pengusaha lain untuk
memasuki pasar
4) Harga ditentukan oleh banyak dan
sedikitnya permintaan
5) Produk yang ditawarkan biasanya
tidak memiliki saingan
Karakter monopoli ditunjukkan oleh nomor….
A. 1), 2) dan 3)
B. 1), 2) dan 4)
C. 1), 3) dan 5)
D. 2), 4) dan 5)
E. 3), 4) dan 5)
Dibawah ini beberapa ketimpangan sosial
dalam kehidupan sehari-hari !

1) Orang kaya lebih mementingkan


kehidupannya
2) Orang kaya membangun perumahan
elit dikawasan desa
3) Pekerjaan seorang perempuan adalah
sebagai ibu rumah tangga
4) Laki-laki memegang peranan utama
dalam pekerjaan
5) Tidak adanya fasilitas kesehatan di
desa terpencil
6) Perusahaan hanya menerima lulusan
SMA dari kota
7) Seorang ibu anaknya karena menderita
cacat

Yang termasuk dengan ketimpangan gender


dan ketimpangan pendidikan ditunjukkan oleh
nomor….

A. 1) dan 2)
B. 3) dan 4)
C. 4) dan 5)
D. 6) dan 7)
E. 3) dan 6)

9 Berikut yang tidak termasuk dari upaya untuk E


mengatasi ketimpangan sosial adalah….
A. Melatih sikap demokratis
B. Berlatih berjiwa sosial
C. Taqwa pada perintah Tuhan
D. Berorientasi untuk mengumpulkan
uang
E. Belajar dan membiasakan diri
mencintai sesama manusia
10 Ketimpangan sosial juga sanggup C 10
menimbulkan terjadinya kemerosotan moral
seperti…

A. Tumbuh dan berkembangnya perilaku


materialistis dan hedonistic
B. Meningkatnya taraf kehidupan
ekonomi di pedesaan
C. Masuknya budaya abnormal kedalam
budaya lokal
D. Kurangnya kepedulian terhadap orang
lain
E. Banyaknya orang kaya baru dari
kelompok tertentu.

Total Skor 100

Nilai = Total Skor X 100


Skor Maksimal

LAMPIRAN 3
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN PORTOFOLIO

Satuan Pendidikan : SMAN 1 kecamatan Guguak


Kelas/Program : XII/IPS
Semester/TP : Ganjil/2020-2021
Materi Pokok : Ketimpangan Sosial
Kompetensi yang diuji : Keterampilan
Jenis Portofolio : Individual
Tujuan Portofolio : Memantau perkembangan kemampuan dan keterampilan siswa

Tugas :
1. Peserta didik diminta untuk melakukan observasi mengenai realitas ketimpangan sosial di
masyarakat tempat anda berdomisili, dilengkapi dengan foto
2. analisis factor penyebab, bentuk, dan dampak ketimpangan tersebut terhadap masyarakat
(Membuat Laporan Observasi)

Rubrik Penilaian
Nama Siswa :
Kelas : XII IPS

No Kategori Skor Alasan


1 Apakah portofolio lengkap,
dikumpulkan tepat waktu yang telah
ditentukan dan sesuai dengan rencana
mengenai materi ketimpangan sosial ?
2 Apakah data dan fakta yang disajikan
akurat terkait dengan materi
ketimpangan sosial ?
3 Apakah interprestasi dan kesimpulan
yang dibuat logis ?
4 Apakah bahan presentasi mengenai
materi materi ketimpangan sosial
lengkap dan menarik ?

Kriteria :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang

LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI

Nama Satuan pendidikan : SMAN 1 Kecamatan Guguak


Tahun pelajaran : 2021 - 2022
Kelas/Semester : XII IPS / Semester I
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

32

PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS

 Presentasi terdiri atas contoh , foto, pengaruh, dampak


 Presentasi sistematis sesuai materi
 Menjelaskan minimal 3 penyebab dan 3 dampak 4
 Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
1 Kelengkapan Materi dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2

 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1


 Materi dibuat dalam bentuk laporan
 Tulisan terbaca dengan jelas 4
 Isi materi ringkas dan berbobot
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
2 Penulisan Materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3

 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2


 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1

 Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas


 Seluruh anggota berperan serta aktif
 Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan 4
baik
3 Kemampuan presentasi  Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3

 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2


 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
E.Remedial dan Pengayaan

N Indikator Program
Ket
o Soal Pengayaan
Perbaikan

1 Mendeskrisikan Menjelaskan kembali Menugaskan peserta didik


hakikat tentang pengertian dan medeskripsikan hakikat dan
Ketimpangan hakikat ketimpangan contoh ketimpangan sosial
sosial sosial

2
. Menjelaskan Menugaskan mencari
penyebab dan Menjelaskan kembali penyebab dan bentuk
bentuk penyebab dan bentuk ketimpangan social yang
ketimpangan ketimpangan sosial terjadi di masyarakat beserta
sosial foto

Dangung-Dangung, Juni 2021


Kepala SMA N 1 Kecamatan Guguak Guru Bidang Studi

Muh. Hijaz, S.Pd. M.M.Pd Mila Komalasari, S.Pd


NIP. 196808171995011001
LALMPIRAN
MATERI AJAR

A. Pengertian Ketimpangan Sosial Menurut Para Ahli


 Menurut Andrinof A. Chaniago; ketimpangan adalah buah dari pembangunan yang hanya
berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial.
 Menurut Budi Winarno; ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan pembangunan di era
globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.
 Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker; ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk
ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.
 Roichatul Aswidah; ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses
pertumbuhan ekonomi.

Jadi, kesimpulan ketimpangan sosial diartikan sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh
masyarakat  dalam status dan kedudukan.
Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor :
A. Faktor Alami
Faktor alami merupakan faktor yang terjadi bukan karena kehendak manusia, melainka
terjadi karena kehendak tuhan. faktor alami ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Coba anda amati dan bandingkan daerah perkotaan dan perdesaan. Dapatkah anda
menemukan menemukan perbedaan terutama berkaitan dengan sumber daya alam?
Sebenarnya antara desa dan kota bisa dicermati jelas memiliki perbedaan yang
menjadikan sebagai ciri khas.desadikenal dengan daerahnya yang masih alami. Wilayah
perdesaan sering dimanfaatkan tanahnya sebagai lahan pertaniandan perkebunan.
Adapun kota lebih dimanfaatkan sebagai tempat perindustrian dan pusat perdagangan.
Sumber daya alam memiliki hubungan erat dengantingkat perekonomian suatu daerah.
Jika masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik laju pertumbuhan
ekonominya akan meningkat. Sebaliknya, jika masyarakt sulit mengembangkan sumber
daya alam didaerahnya. Kondisi perekonomian tidak meningkat. Inilah bentuk hubungan
sumber daya alam dan ketimpangan sosial.
2. Letak & Kondisi Geografis
Letak geografis merupakan letak suatu negara atau wilayah dilihat dari kenyataannya
dipermukaan bumi. Adapun keadaan geografis merupakan kondisi geografis yang
terdapat pada suatu daerah, misalnya dataran tinggi dan daratan rendah.
Wilayah indonesia terdiri dari ratusan pulau yang berbanjar acak membujur dari barat
ke timur. Pulau-pulau diIndonesia memiliki kondisi geografis yang bermacam-macam.
Manusia yang tinggal dipulau-pulau di Indonesia mengalami proses adaptasi terhadap
kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya sebelum mereka memutuskan menetap.
Setelah melalui proses adaptasi panjang. Manusia mampu mengembangkan potensi
daerah berdasarkan kondisi geografisnya.
Kemampuan manusia mengelola daerah sesuai kondisi geografisnyamempengaruhi
perkembangan daerah tersebut. Ada daerah yang berkembang menjadi desa. Ada daerah
yang berkembang menjadi kota. Jadi, dapat dikatakan setiap daerah yang berpenghuni
akan berproses dalam perubahan menyesuaikan dengan kondisi geografis daerah
tersebut.
Bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap kemajuan suatu daerah daerah.?
Kondisi geografis memiliki peranan besar dalam menciptakan kemajuan suatu daerah.
B. Faktor Non Alami
Faktor non alami disebabkan oleh kegiatan manusia. Artinya manusia turut andil dalam
menyebabkan dan menciptakan ketimpangan sosial. Faktor-faktor non alami penyebab
ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Pengaruh Globalisasi
Pada pembelajaran Bab II kamu telah mengetahui dampak globalisasi baik positif
maupun negatif. Coba anda ingat kembali dampak positif dan negatif globalisasi dan
kemukakan pendapat kamu didepan keintegrasi ekonomi mendorong semakin banyak
investor, masuknya teknologi, berkembangnya ilmu pengetahuan. Disisi lain dapat
menimbulkan ketimpangan budaya, ketimpangan teknologi antar daerah, meminggirkan
pengusaha dan pekerja lokal, serta terjadi eksplorasi sumber daya alam.

2. Kebijakan-kebijakan pemeriintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Seperti kebijakan
pemerintah dalam menaikkan harga gas elpiji pada awal tahun 2014. Walaupun harga yang
dinaikkan adalah gas nonsubsidi, kebijakan ini tetap menjadi pukulun bagi masyarakat yang
menggunakan elpiji 3 kg. Menanggapi kebijakan ini, banyak warga yang sebelunya menjadi
pelanggan gas elpiji 12 kg beralih pada gas elpiji 3 kg. Akibatnya, gas elpiji 3 kg menjadi
langka dipasaran. Belum lagi harganya yang menjadi lebih mahal menyebabkan masyarakat
kecil yang biasa menggunakan gas elpiji terbebani. Dampak kenaikan ini juga berimbas pada
naiknya hargabarang kebutuhan pangan
Kenaikan harga LPG serta bahan bakar minyak juga dipengaruhi oleh harga komoditas
tersebut di pasar internasional. Jika harga minyak dan gas dunia naik, pada umunya
pemerintah juga menaikkan harga minyak dan gas di dalam negeri. Itulah salah satu bentuk
dampak globalisasi ekonomi bagi indonesia.

3. Faktor Internal Individu


Faktor internal individu merupakan faktor-faktor pendorong munculnya ketimpangan
sosial yang berasal dari dalam pribadi individu. Ada individu yang memiliki kepribadaian
positif seperti kerja keras, berani mengambil resiko, pantang meyerah dan berorientasi
pada masa depan. Adapula individu yang memiliki kepribadian negatif seperyi, malas,
mudah menyerah, mudah putus asa dan apatis. Jika sebuah masyarakat didominasi oleh
individu yang berkepribadian negatif masyarakat tersebut tidak akan mencapai kemajuan.
Sebaliknya jika sebuah masyarakat didominasi oleh individu yang berkepribadian positif
masyarakat tersebut akan mencapai kemajuan.
Demikian besar pengaruh internal individu terhadap terjadinya ketimpangan sosial
mengahruskan anda segera berbenah diri. Kembangkan sikap-sikap positif dalam diri anda.
Bagaimanacaranya? Perhatikan beberapa cara berikut!
a. Pantang menyerah saat anda mengahadapi permasalahan, baik di sekolah, keluarga,
maupun masyarakat.
b. Berani mengambil resiko dari setiap keputusan penting yang anda buat.
c. Bekerjakeras untuk meraih cita-cita, misalnya dengan giat belajar dan selalu
berusaha menambah wawasan
d. Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang teguh pada
ajaran agama yang anda anut sebagai landasan aktivitas anda.
4. Perbedaan Kondisi Demografis
Kondisi demografis menunjukkan tingkat pertumbuhan dan struktur kependudukan,
tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, perbedaan kondisi ketanagakerjaan, serta segala
hal yang berkaitan dengan penduduk. Setiap daerah memiliki perbedaan kondisi
demografis.
Kondisi demografis akan mempengaruhi terjadinya ketimpangan pembangunan
antar wilayah. Mengapa demikian? Kondisi ini disebabkan produktivitas kerja
masyarakat pada tiap-tiap daerah berbeda. Sebagai contoh daerah yang mayoritas
penduduknya berpendidikan, cenderung memiliki produktivitas kerja lebih tinggi,
akibatnya terjadi peningkatan investasi. Selain itu, kualitas penduduk yang tinggi akan
meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jika
suatu daerah hanya memilliki sedikit angkatan kerja yang berpendikan, tingkat
kesejahteraan daerah tersebut relatif rendah.
B. Bentuk-bentuk ketimpangan sosial
Berbagai bentuk ketimpangan sosial ada disetiap negara, baik dinegara maju, negara
berkembang, maupun negara miskin. Hanya saja kondisi yang membedakan antara tiap-tiap
negara adalah sedikit banyaknya masalah ketimpangan sosial yang terjadi. Beberapa bentuk
ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Ketimpangan Sosial Ekonomi
Pada era globalisasi, interaksi antara kelompok masyarakat semakin intensif. Mayarakat
memiliki pola interaksi positif dapat berinteraksi dengan masyarakat lain yang memiliki
interasksi negatif. Proses tukar menukar adat kebiasaan dan pengetahuanpun berlangsung
secara cepat. Meskipun demikian, interaksi antara kelompok masyarakat tersebut dapat
pula memunculkan dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lainnya. Dominasi sebuah
kelompok atas kelompok lain dapat mempercuram jurang perbedaan anatar kelompok.
a. Ketimpangan sosial antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin
Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah,
ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi
semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak
negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.
b. Ketimpangan sosial antara pemilik modal dan buruh
Buruh dapat dimaknai sebagai seorang yang menggunakan tenaga dan kemampuannya
untuk mendapatkan balasanberupa pendapatan berupa uang maupun bentuk lainnya
kepada pemberi kerja, pengusaha atau majikan.
c. Ketimpangan pembangunan yang dipengaruhi kebijakan pemerintah
1) Ketimpangan desa dan kota
Desa merupakan bagian dari suatu negara yang wajib menerima bentuk-bentuk
pembangunan, baik pembangunan masyarakat maupun sara dan prasarana
dasar.akan tetapi pada kenyataanya brntuk-bentuk pembangunan lebih menitik
beratkan pada daerah perkotaan. Akibatnya terjadi ketimpangan pembangunan
antara desa dan kota. Ketimpangan pembangunan tersebut ditunjukkan oleh
rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa, tertinggalnya pembangunan
kawasan perdesaan dibanding perkotaan, dan tingginya ketergantungan
kawasan,perdesaan terhadap kawasan perkotaan. Kondisi ini disebabkan oleh
miinimnya akses pada permodalan, lapangan kerja, informasi, teknologi pendukung
dan pemasaran hasil-hasil produksi di perdesaan.
2) Ketimpangan pulau jawa denga luar jawa
Masuknya berbagai investasi sebagai dampak globalisasi dapat menyebabkan
ketimpangan pembangunan. Pada kenyataannya investasi sebagian besar masih
berada dipulau jawa. Kkondisi ini disebabkan pulau jawa dinilai lebih
menguntungkan bagi para investor untuk menanamkan modal.
Bentuk kesenjangan pembangunan antara jawa dan pulau jawa antara lain
tampak pada bidang industri perdagangan dan jasa,
infrastruktur,irigasi,listrik,pendidikan bahkan sektor pertanian.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan proses pembangunan tersendat,
yaitu:
a. Terbatasnya proses transportasi yang menghubungkan daerah tertinggal
dan wilayah yang relatif maju.
b. Kepadatan penduduk relatif rendah dan tersebar.
c. wilayah-wilayah tertinggalbiasanya memiliki sumber daya alam dan manusia
yang rendah
d. belum diprioritaskannya pembangunan diwilayah tertinggal oleh
pemerintah daerah
e. belum optimalnya dukungan sektor untuk pengembangan wilayah

2. Ketimpangan sosial non Ekonomi


a. Ketimpangan Pendidikan
Penduduk yang berkualitas merupakan sumber daya manusia yang potensial dalam
pembangunan nasional,salah satu cara untuk meningkatkan sumberdaya manusia adalah
pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal.
Adanya globalisasi memang membuka cakrawala dunia secara luas mendorong terjadinya
keterbukaan informasi dan pengetahuan. Globalisasi juga memberi kesempatan bagi
siapapun untuk mengakses segala informasi secara lintas batas.

b. Ketimpangan antara budaya gobal denga budaya lokal


Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa indonesia yang bersikap kebarat-
baratan.berbagai hasil kebudayaaan dari negara barat lebih banyak digemari sementara
hasil-hasil kebudayaan bangsa disishkan.
pelestarian budaya lokal merupakan tanggung jawab bersama, terutama ditengah era
globalisasi seperti saat ini . salah satu usaha pelestarian budaya lokal dengan mempelajari
kesenian daerah seperti tampak pada gmbar dibawah ini.
Ada bebrapa faktor penyebab lunturnya budaya lokal indonesia:
1. Keengganan generasi muda mempelajari budaya daerah dan kurangnya sosialisasi
budaya daerah oleh generasi tua
2. Adanya perasaan gengsi ketika menggunakan hasil budaya lokal
3. Pemerintah kurang mengupayakan pelestarian budaya
4. Sedikitnya pengetahuan yang dimiliki generasi muda terhadap kebudayaan lokal.
5. Mengejalanya sikap individualisme menimbulkan sikap ketidakpedulian.

C. Pengaruh Ketimpangan Sosial


Pengaruh Ketimpangan Global

UNDP (United Nations Development Programme), lembaga PBB yang berhubungan


dengan pembangunan bangsa-bangsa, mencatat pada laporannya di tahun 1999 bahwa
ketimpangan terjadi di banyak negara seperti Tiongkok, negara-negara Eropa Timur, bahkan di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Swedia. Sementara itu, ketimpangan
antar negara juga meningkat. UNDP mencatat jurang pendapatan antara seperlima penduduk
dunia yang hidup di negara-negara kaya dengan seperlima yang hidup di negara-negara miskin
terus meningkat. Jadi meski integrasi ekonomi global terus terjadi selama beberapa dekade ini,
ketimpangan global juga mengalami peningkatan. (Wahyudi, 2003).

1. Ketimpangan Global dalam Sejarah


Sebelumnya kita akan melihat ketimpangan global dalam sejarah. Jika kita
menggunakan Rasio Gini untuk melihat perkembangan ketimpangan global dalam sejarah,
kita bisa menampilkan hasil penelitian Branko Milanovic (2009). Pada perhitungan
perkiraan Rasio Gini dunia selama 200 tahun (tahun 1820-2002) didapat peningkatan
bertahap. Artinya, terjadi peningkatan ketimpangan pendapatan antar negara di dunia,
utamanya pada tahun 1980-2002. Kita bisa melihat tren ini pada tabel di bawah.

Tabel 3.1. Perkiraan Rasio Gini, 1820-2002

Tahun Rasio Gini


1820 0,43
1850 0,53
1870 0,56
1913 0,61
1929 0,62
1950 0,64
1960 0,64
1980 0,66
2002 0,71

2. Pengaruh Ketimpangan Global pada Rakyat Miskin


Dampak ketimpangan global pada rakyat miskin yaitu dengan adanya ketidakadilan
perlakuan, yaitu:
a. Stereotip (pelabelan negatif pada rakyat miskin tanpa melihat seluk beluknya).
b. Subordinatif/diskriminasi (pembeda-bedaan perlakuan).
c. Terpinggirkannya rakyat miskin.
d. Dominasi (adanya pemegang kekuasaan atas kelompok yang berkuasa).

3. Pengaruh Ketimpangan Global pada Kelas Menengah


Ortiz dan Cummins (2011) dengan mengambil data dari UNDP, Bank Dunia dan
Eurostat menyatakan bahwa pada negara-negara dengan pendapatan rendah dan tinggi,
rakyat miskin dan kelompok menengah (middle class) mengalami kemunduran pendapatan.
Menurut mereka hal ini menimbulkan perdebatan bagaimana negara harus memenuhi
kebutuhan rakyatnya, termasuk mereka yang termasuk dalam kelas menengah, kelompok
penting dalam pembangunan bangsa. Berdasarkan pandangan persamaan, merka mengutip
pemikiran Deacon yaitu agar pertumbuhan dan pembangunan tidak hanya “pro orang kaya”
namun memastikan adanya keadilan bagi seluruh rakyat.

A. Akibat dan Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial


Akibat ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Diskriminasi
Pernahkah anda diperlakukan tidak adil? Bagaimanakah perasaan anda diperlakukan
tidak adil? Bisa jadi perlakuan tidak adil tersebut merupakan perilaku diskriminasi sosial.
Diskriminasi dapat diartikan sebagai bentuk perlakuan tidak adil yang diterima seseorang
atau sekelompok masyarakt dibandingkan sekelompok masyarakat lain. Diskriminasi tidak
hanya terjadi pada perbedaan ras, agama, ataupun suku bangsa, tetapi juga akibat
ketimpangan sosial.
Adanya faktor yang tidak seimbang dalam masyarakat mengahsilkan kelas kelas
sosial baik disengaja maupun tidak sengaja. Diskriminasi ini muncul ketika terdapat
perbedaan perlakuan diantara tiap kelas, perbedaan ini biasanya terdapat pada pelayanan,
perlakuan pemberian akses.

2. Kecemburuan sosial
Pernahkah kamu memiliki perasaan iri terhadap keberhasilan teman/tetangga? Jika
pernah secara tidak langsung kamu mengalami kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial
dapat diartikan suatu kondisi munculnya perasaan sikapyang kurang senang dari suatu kelas
sosial karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kecemburuan sosial dapat muncul melalui dua sisi kemungkinan.Sisi pertama,
melalui prasangka, yaitu sikap perasaann orang-orang terhadap golongan manusia tertentu.
Pada awalnya muncul prasangka berupa perasaan negatif setelah terjadi ketidakadilan
dalam hidup mereka. Akirnya dari prasangka tersebut, mereka memandang orang yang
hidup lebih baik dari mereka dianggap sebagi penyebabnya. Sisi kedua, akibat perlakuan
yang diterima oleh kelompok masyarakat yang dibeda-bedakan atau terjadi perbedaan atau
terjadi perbedaan terhadap kelompok masyarakt lainnya ketika mengakses sesuatu.
3. Monopoli
Apakah kamu pernah emainkan permainan monopoli bersama teman-teman anda?
Inti permainan monopoli adalah para pemain berusaha menguasa petak-petak (tanah)
sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dalam ilmu
sosiologi, monopoli diartikan penguasaan secara mutlak dengan meniadakan persaingan
atau pihak-pihak yang inginmenyaing.
Apa hubungan antara ketimpangan sosial dan permainan monopoli? Pada dasarnya
permainan monopoli menciptakan dua golongan, yaitu golongan atas dan golongan bawah.
Dalam pembahasan ilmu sosiologi poskolonial kondisi ini disebut sebagai kelompok
subaltern adn kelompok elite. Kelompok sublatern adalah kelompok masyarakat yang
menjadi objek penguasaan atau kelompok yang terpinggirkan dan tertindas. Sedangkan
kelompok elite adalah kelompok masyarakat yang menjadi subjek dalam penguasaan,
dominasi, atau berkuasa.

4. Konflik sosial
Tuhan menciptakan manusia dengan beranekaragam. Keanekaragaman tersebut tidak
hanya terbatas pada perbedaan ras, etnik atau agama, tetapi juga lapisan-lapisan sosial yang
ditempati masyarakat tersebut. Tatkala konflik akibat ketimpangan sosial terjadi, wujud konflik
yang tercipta ada dua bentuk yaitu laten dan manifest.
Konflik laten merupakan konflik yang tidak tampak, seperti kecemburuansosial,
kekecewaan, sentimen dan prasangka negatif. Sedangkan, konflik manifest merupakan konflik
yang tampak, berwujud.

D. Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial


Ketimpangan sosial merupakan suatu masalah sosial bagi masyarakat, yang perlu
diselesaikan bersama. Menyelesaikan masalah merupakan kewajiban hidup orang yang cerdas
karena pada dasarnya kecerdasaan harus bermanfaat bagi orang lain. Oleh sebab itu perlu
kebijakan yang jelas dan tindakan hukum yang tegas pula apabila ada aparat yang melakukan
pelanggaran.
Upaya untuk mengatasi ketimpangan sosial, seharusnya dilakukan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Oleh sebab masyarakat harus menyiapkan diri dan melatih diri untuk melakukan
beberapa hal sebagai berikut :

1. Mematuhi perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya (takwa)


2. Belajar dan membiasakan diri mencintai sesam manusia
3. Menanamkan kesadaran dan rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan Negara
4. Melatih dan membiasakan hidup, bergaul dan bersikap demokratis
5. Melatih dan membiasakan diri hidup, bergaul dan bersikap adil dan berjiwa sosial
Selain upaya tersebut, terdapat upaya mengatasi ketimpangan sosial berdasarkan
kebijakan pemerintah, bank dunia (word bank), dan buku pegangan perencanaan pembangunan
daerah (BPPPD) tahun 2014.

E. Kebijakan Pemerintah
1. UUD 1945 Pasal 33
a. Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b. Ayat 2 : Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
2. UUD 1945 Pasal 34
a. Ayat 1 : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
b. Ayat 2 : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
3. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
a. Ayat 2 : Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin
b. Ayat 11 : Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.

F. Bank Dunia (Word Bank)


1. Investasi pada jaring pengaman untuk melindungi warga rentan
2. Menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik untuk warga miskin
3. Menciptakan kondisi ekonomi yang tahan terhadap krisis dan lonjakan harga
4. Merancang program jaminanan sosial yang bisa menurunkan tingkat ketimpangan sosial yang
ada
5. Meluncurkan program pemberdayaan masyarakat untuk orang yang terpinggirkan
6. Meningkatkan akses terhadap makanan, akses kesehatan, dan pendidikan untuk warga miskin
7. Memungut pajak dengan benar dan memastikan belanja pemerintah lebih berpihak pada orang
miskin

Buku Pegangan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bpppd) Tahun 2014


1. Pemberdayaan melalui peningkatan partisipasi dan perluasan manfaat
Untuk menciptakan pembangunan Indonesia yang maju, merata, mandiri dan adil dalam
pembangunan dibutuhkan partisipasi masyarakat. Pemerintah sebagai stakeholder senantiasa
mengembangkan program-program yang melibatkan partisipasi masyarakat miskin, rentan, dan
termarjinalkan. Program-program tersebut terbagi menjadi empat kluster (kelompok)
penanggulangan ketimpangan, yaitu perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan
usaha mikro kecil, dan program-program pro rakyat.

2. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan


Peningkatan akses dan kualitas kesehatan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu meingkatnya status kesehatan masyarakat akan memebntuk sumber daya manusia yang
sehat, produktif dan segar, yang merupakan komponen penting dalam memberikan kontribusi pada
pertumbuhan ekonomi. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan dapat dicapai melalui upaya:

a. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)
b. Peningkatan perbaikan gizi
c. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
d. Pelaksanaan jaminan kesehatan
e. Peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan
Upaya untuk meningkatkan akses untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang
merata dan berkeadilan, maka pemerintah harus memastikan bahwa layanan pendidikan tersedia
secara memadai, merata, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap masyarakat tanpa diskriminasi.
3. Pengentasan ketimpangan dan masterlan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia (MP3I)
Program pengentasan ketimpangan di Indonesia sudah banyak dilakukan dan semakin beragam.
Oleh karena itu, upaya ini sangat perlu dioptimalkan sehingga program penanggulangan
ketimpangan, mulai dari yang sifatnya melindungi (bantuan dan jaminan sosial), pemberdayaan,
sampai dengan preventif melalui kebijakan memihak ekonomi lemah dapat dilakuakn secara lebih
integratif, saling melengkapi, dan merata diseluruh pelosok tanah air, selain juga untuk mendorong
empati dan tanggung jawab sosial yang semakin besar dari seluruh pihak.

1. Persoalan kultural masyarakat yang membuat mereka sulit keluar dari lingkaran
ketimpangan
2. Belum optimalnya program-program penanggulanan kemisikinan dalam menjangkau selurh
wilayah nusantara, terutama kondisi geografisnya sulit.
3. Kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya memihak masyarakat misin
4. Kondisi ekonomi yang berpengaruh besar terhadap kerentanan masyarakat terutama faktor
pertumbuhan ekonomi dan inflasi
5. Berbagai akar persoalan ketimpangan yang cukup menjadi perhatian dan prioritas bersama
sebelum ketimpangan terlanjur menimpa masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai