A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pendekatan pembelajaran saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
learning pada faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial di
tengah-tengah globalisasi diharapkan peserta peserta didik dapat menganalisis dan menidentifikasi
faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial di tengah-tengah
globalisasi serta akibat yang ditimbulkan dalam kehidupan masyarakat dengan mengembangkan
sikap peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)serta responsive dan pro aktif
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi).
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
ketimpangan sosial dan faktor
penyebabnya dalam masyarakat
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 2
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial ekonomi)
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
ketimpangan sosial dan faktor penyebabnya
dalam masyarakat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial ekonomi)
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial ekonomi)
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial ekonomi)dalam masyarakat Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 2. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
3. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Bentuk
Ketimpangan Sosial (ketimpangan sosial
ekonomi)
4. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
5. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 3
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial non-ekonomi)
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Bentuk Ketimpangan Sosial
(ketimpangan sosial non-ekonomi)
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Bentuk Ketimpangan Sosial (ketimpangan
sosial non-ekonomi)dalam masyarakat
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Bentuk
Ketimpangan Sosial (ketimpangan sosial
ekonomi)
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 4
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Diskriminasi dan Kecemburuan
Sosial sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Diskriminasi dan Kecemburuan
Sosial sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial sebagai
Akibat Ketimpangan Sosial
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 5
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Monopoli dan Konflik Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Monopoli dan Konflik Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Monopoli dan Konflik Sosial sebagai Akibat
Ketimpangan Sosial.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Menit
pengalaman belajar
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai
Diskriminasi dan Kecemburuan Sosial
sebagai Akibat Ketimpangan Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
Pertemuan 6
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, dan berdoa, 10 Menit
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik
dan memberi motivasi tentang bagaimana
kaitan materi Ketimpangan Sosial dan
dapat dilihat juga dari pandangan Islam
dalam Surat An Nahl ayat 90 yang artinya
“Sesungguhnya Allah (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi bantuan
kepada kerabat, dan dia melarang
(melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran, dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran” dan
budaya Minangkabau “Maukua ndak
samo panjang Manimbang ndak samo
barek” Maknanya: Seharusnya dalam
bermasyarakat punya konsep bahwa,
masyarakat itu memiliki kedudukan, hak
dan kewajiban yang sama, dalam
mewujudkan masyarakat aman damai dan
sejahtera. Dalam ungkapan minang
“Tagak samo tinggi, duduak samo
randah”. jika tidak tercapai hal tersebut
maka timbullah ketimpangan sosial.
3. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
Guru menyampaikan KD pembelajaran
4. Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan langkah pembelajaran
mengenai Sikap Kritis Dalam Menghadapi
Ketimpangan Sosial
Kegiatan Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan 40 Menit
Inti untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi
gambaran dan bahan bacaan terkait materi
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang
belum dipahami, dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Sikap Kritis Dalam Menghadapi
Ketimpangan Sosial
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau individu secara klasikal,
mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Sikap Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial.
Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan 10 Me
pengalaman belajar nit
2. Guru memfasilitasi peserta didik dalam
menemukan kesimpulan mengenai Sikap
Kritis Dalam Menghadapi Ketimpangan
Sosial
3. Guru memberikan tugas dan
menginformasikan pembelajaran untuk
materi pada pertemuan selanjutnya
4. Guru memberikan salam penutup
C. PENILAIAN HASIL BELAJAR
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Aspek sikap
a. Observasi perilaku :
Sikap terhadap materi pelajaran
Sikap terhadap guru/pengajar Pengamatan/penskor Selama pembelajaran dan
Sikap terhadap proses an saat diskusi
pembelajaran
b. Penilaian diri
c. Penilaian antar peserta didik
d. Jurnal
2. Aspek pengetahuan
a. Tes tertulis berupa
soal pilihan ganda,
uraian.
b. Tes lisan penskoran Penyelesaian soal
Pada Kegiatan pembelajaran
berlangsung yakni diawal, tengah,
dan pada akhir pembelajaran
c. Tugas .
Berupa pekerjaan rumah (PR)
3. Aspek keterampilan
Penyelesaian tugas (baik
Pengamatan /
a. Unjuk Kerja, individu maupun
penskoran
b. Proyek (investigasi), kelompok) dan saat diskusi
c. Penilaian portofolio
PENILAIAN PENGETAHUAN
1. Kisi-kisi Soal
3.3 Memahami faktor penyebab ketimpangan sosial dan pertautannya dengan perubahan sosial
di tengah-tengah globalisasi
A. 1) dan 2)
B. 3) dan 4)
C. 4) dan 5)
D. 6) dan 7)
E. 3) dan 6)
LAMPIRAN 3
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
PENILAIAN PORTOFOLIO
Tugas :
1. Peserta didik diminta untuk melakukan observasi mengenai realitas ketimpangan sosial di
masyarakat tempat anda berdomisili, dilengkapi dengan foto
2. analisis factor penyebab, bentuk, dan dampak ketimpangan tersebut terhadap masyarakat
(Membuat Laporan Observasi)
Rubrik Penilaian
Nama Siswa :
Kelas : XII IPS
Kriteria :
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang
LAMPIRAN
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
32
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
E.Remedial dan Pengayaan
N Indikator Program
Ket
o Soal Pengayaan
Perbaikan
2
. Menjelaskan Menugaskan mencari
penyebab dan Menjelaskan kembali penyebab dan bentuk
bentuk penyebab dan bentuk ketimpangan social yang
ketimpangan ketimpangan sosial terjadi di masyarakat beserta
sosial foto
Jadi, kesimpulan ketimpangan sosial diartikan sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh
masyarakat dalam status dan kedudukan.
Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor :
A. Faktor Alami
Faktor alami merupakan faktor yang terjadi bukan karena kehendak manusia, melainka
terjadi karena kehendak tuhan. faktor alami ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Perbedaan Sumber Daya Alam
Coba anda amati dan bandingkan daerah perkotaan dan perdesaan. Dapatkah anda
menemukan menemukan perbedaan terutama berkaitan dengan sumber daya alam?
Sebenarnya antara desa dan kota bisa dicermati jelas memiliki perbedaan yang
menjadikan sebagai ciri khas.desadikenal dengan daerahnya yang masih alami. Wilayah
perdesaan sering dimanfaatkan tanahnya sebagai lahan pertaniandan perkebunan.
Adapun kota lebih dimanfaatkan sebagai tempat perindustrian dan pusat perdagangan.
Sumber daya alam memiliki hubungan erat dengantingkat perekonomian suatu daerah.
Jika masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam dengan baik laju pertumbuhan
ekonominya akan meningkat. Sebaliknya, jika masyarakt sulit mengembangkan sumber
daya alam didaerahnya. Kondisi perekonomian tidak meningkat. Inilah bentuk hubungan
sumber daya alam dan ketimpangan sosial.
2. Letak & Kondisi Geografis
Letak geografis merupakan letak suatu negara atau wilayah dilihat dari kenyataannya
dipermukaan bumi. Adapun keadaan geografis merupakan kondisi geografis yang
terdapat pada suatu daerah, misalnya dataran tinggi dan daratan rendah.
Wilayah indonesia terdiri dari ratusan pulau yang berbanjar acak membujur dari barat
ke timur. Pulau-pulau diIndonesia memiliki kondisi geografis yang bermacam-macam.
Manusia yang tinggal dipulau-pulau di Indonesia mengalami proses adaptasi terhadap
kondisi geografis wilayah tempat tinggalnya sebelum mereka memutuskan menetap.
Setelah melalui proses adaptasi panjang. Manusia mampu mengembangkan potensi
daerah berdasarkan kondisi geografisnya.
Kemampuan manusia mengelola daerah sesuai kondisi geografisnyamempengaruhi
perkembangan daerah tersebut. Ada daerah yang berkembang menjadi desa. Ada daerah
yang berkembang menjadi kota. Jadi, dapat dikatakan setiap daerah yang berpenghuni
akan berproses dalam perubahan menyesuaikan dengan kondisi geografis daerah
tersebut.
Bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap kemajuan suatu daerah daerah.?
Kondisi geografis memiliki peranan besar dalam menciptakan kemajuan suatu daerah.
B. Faktor Non Alami
Faktor non alami disebabkan oleh kegiatan manusia. Artinya manusia turut andil dalam
menyebabkan dan menciptakan ketimpangan sosial. Faktor-faktor non alami penyebab
ketimpangan sosial sebagai berikut:
1. Pengaruh Globalisasi
Pada pembelajaran Bab II kamu telah mengetahui dampak globalisasi baik positif
maupun negatif. Coba anda ingat kembali dampak positif dan negatif globalisasi dan
kemukakan pendapat kamu didepan keintegrasi ekonomi mendorong semakin banyak
investor, masuknya teknologi, berkembangnya ilmu pengetahuan. Disisi lain dapat
menimbulkan ketimpangan budaya, ketimpangan teknologi antar daerah, meminggirkan
pengusaha dan pekerja lokal, serta terjadi eksplorasi sumber daya alam.
2. Kebijakan-kebijakan pemeriintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi kehidupan masyarakat. Seperti kebijakan
pemerintah dalam menaikkan harga gas elpiji pada awal tahun 2014. Walaupun harga yang
dinaikkan adalah gas nonsubsidi, kebijakan ini tetap menjadi pukulun bagi masyarakat yang
menggunakan elpiji 3 kg. Menanggapi kebijakan ini, banyak warga yang sebelunya menjadi
pelanggan gas elpiji 12 kg beralih pada gas elpiji 3 kg. Akibatnya, gas elpiji 3 kg menjadi
langka dipasaran. Belum lagi harganya yang menjadi lebih mahal menyebabkan masyarakat
kecil yang biasa menggunakan gas elpiji terbebani. Dampak kenaikan ini juga berimbas pada
naiknya hargabarang kebutuhan pangan
Kenaikan harga LPG serta bahan bakar minyak juga dipengaruhi oleh harga komoditas
tersebut di pasar internasional. Jika harga minyak dan gas dunia naik, pada umunya
pemerintah juga menaikkan harga minyak dan gas di dalam negeri. Itulah salah satu bentuk
dampak globalisasi ekonomi bagi indonesia.
2. Kecemburuan sosial
Pernahkah kamu memiliki perasaan iri terhadap keberhasilan teman/tetangga? Jika
pernah secara tidak langsung kamu mengalami kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial
dapat diartikan suatu kondisi munculnya perasaan sikapyang kurang senang dari suatu kelas
sosial karena adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat.
Kecemburuan sosial dapat muncul melalui dua sisi kemungkinan.Sisi pertama,
melalui prasangka, yaitu sikap perasaann orang-orang terhadap golongan manusia tertentu.
Pada awalnya muncul prasangka berupa perasaan negatif setelah terjadi ketidakadilan
dalam hidup mereka. Akirnya dari prasangka tersebut, mereka memandang orang yang
hidup lebih baik dari mereka dianggap sebagi penyebabnya. Sisi kedua, akibat perlakuan
yang diterima oleh kelompok masyarakat yang dibeda-bedakan atau terjadi perbedaan atau
terjadi perbedaan terhadap kelompok masyarakt lainnya ketika mengakses sesuatu.
3. Monopoli
Apakah kamu pernah emainkan permainan monopoli bersama teman-teman anda?
Inti permainan monopoli adalah para pemain berusaha menguasa petak-petak (tanah)
sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dalam ilmu
sosiologi, monopoli diartikan penguasaan secara mutlak dengan meniadakan persaingan
atau pihak-pihak yang inginmenyaing.
Apa hubungan antara ketimpangan sosial dan permainan monopoli? Pada dasarnya
permainan monopoli menciptakan dua golongan, yaitu golongan atas dan golongan bawah.
Dalam pembahasan ilmu sosiologi poskolonial kondisi ini disebut sebagai kelompok
subaltern adn kelompok elite. Kelompok sublatern adalah kelompok masyarakat yang
menjadi objek penguasaan atau kelompok yang terpinggirkan dan tertindas. Sedangkan
kelompok elite adalah kelompok masyarakat yang menjadi subjek dalam penguasaan,
dominasi, atau berkuasa.
4. Konflik sosial
Tuhan menciptakan manusia dengan beranekaragam. Keanekaragaman tersebut tidak
hanya terbatas pada perbedaan ras, etnik atau agama, tetapi juga lapisan-lapisan sosial yang
ditempati masyarakat tersebut. Tatkala konflik akibat ketimpangan sosial terjadi, wujud konflik
yang tercipta ada dua bentuk yaitu laten dan manifest.
Konflik laten merupakan konflik yang tidak tampak, seperti kecemburuansosial,
kekecewaan, sentimen dan prasangka negatif. Sedangkan, konflik manifest merupakan konflik
yang tampak, berwujud.
E. Kebijakan Pemerintah
1. UUD 1945 Pasal 33
a. Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
b. Ayat 2 : Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
2. UUD 1945 Pasal 34
a. Ayat 1 : Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
b. Ayat 2 : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
3. UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
a. Ayat 2 : Setiap orang berhak hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin
b. Ayat 11 : Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan
berkembang secara layak.
a. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi (AKB)
b. Peningkatan perbaikan gizi
c. Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
d. Pelaksanaan jaminan kesehatan
e. Peningkatan efektifitas pengawasan obat dan makanan
Upaya untuk meningkatkan akses untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang
merata dan berkeadilan, maka pemerintah harus memastikan bahwa layanan pendidikan tersedia
secara memadai, merata, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, serta menjamin
terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap masyarakat tanpa diskriminasi.
3. Pengentasan ketimpangan dan masterlan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia (MP3I)
Program pengentasan ketimpangan di Indonesia sudah banyak dilakukan dan semakin beragam.
Oleh karena itu, upaya ini sangat perlu dioptimalkan sehingga program penanggulangan
ketimpangan, mulai dari yang sifatnya melindungi (bantuan dan jaminan sosial), pemberdayaan,
sampai dengan preventif melalui kebijakan memihak ekonomi lemah dapat dilakuakn secara lebih
integratif, saling melengkapi, dan merata diseluruh pelosok tanah air, selain juga untuk mendorong
empati dan tanggung jawab sosial yang semakin besar dari seluruh pihak.
1. Persoalan kultural masyarakat yang membuat mereka sulit keluar dari lingkaran
ketimpangan
2. Belum optimalnya program-program penanggulanan kemisikinan dalam menjangkau selurh
wilayah nusantara, terutama kondisi geografisnya sulit.
3. Kebijakan ekonomi yang belum sepenuhnya memihak masyarakat misin
4. Kondisi ekonomi yang berpengaruh besar terhadap kerentanan masyarakat terutama faktor
pertumbuhan ekonomi dan inflasi
5. Berbagai akar persoalan ketimpangan yang cukup menjadi perhatian dan prioritas bersama
sebelum ketimpangan terlanjur menimpa masyarakat.