Anda di halaman 1dari 4

.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun 2015 tentang Standar Akreditasi


Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri dokter dan dokter gigi.
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 tahun 2015
tentang Tatacara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.

C. TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP

1. TUJUAN
Umum:

Tersedianya acuan bagi FKTP dalam menerapkan Pencegahan


dan
Pengendalian lnfeksi di pelayanan kesehatan
dasar.

Khusus
:
a) Tersedianya Pedoman Teknis Penerapan Pencegahan dan
Pengendalian lnfeksi di FKTP
b) Tersedianya kebijakan dan sumber daya yang mendukung penerapan
PPI di
FKTP.

2. SASARAN
Sasaran Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi
di FKTP ini, adalah para pelaku kesehatan di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, yakni:
a. Pusat Kesehatan Masyarakat dan
jaringannya. b. Klinik pratama.
c. Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter
Gigi
d. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota.
e. Pelayanan kesehatan dasar lainnya.

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian lnfeksi
di FKTP ini meliputi:

a. Kewaspadaan isolasi (kewaspadaan standar dan kewaspadaan


transmisi).
4#•I•JMM:li#3k1Li441•Jli:,i@:i#&l3ii;JIJ•R•

b. Pencegahan dan pengendalian infeksi dengan
bundles.
c. Penerapan PPI pada pelayanan di dalam dan di luar gedung
baik yang bersifat UKP maupun UKM.
d. Pendidikan dan pelatihan.
e. Penggunaan antimikroba yang bijak.
f. Surveilans PPI.
g. Penyakit lnfeksi Emerging dan penanggulangan
KLB. h. Monitoring, Audit, ICRA dan pelaporan.
i. Manajemen Sumber Daya PPI di FKTP.

Mengingat disparitas dan kemampuan setiap FKTP cukup beragam


maka dalam pedoman ini juga diuraikan bagaimana penerapan PPI
di setiap pelayanan atau kegiatan yang disediakan oleh FKTP
sesuai dengan kondisi FKTP tersebut.

Di Puskesmas, pelayanan yang diberikan mencakup


pelayanan perseorangan (UKP) yang dilaksanakan di dalam maupun di
luar fasilitas pelayanan kesehatan serta kegiatan yang bersifat
pelayanan kesehatan masyarakat (UKM) yang dapat dilaksanakan di
luar maupun di dalam fasilitas pelayanan kesehatan.

Untuk mencegah atau memutus mata rantai penularan suatu


penyakit infeksi tidaklah cukup jika hanya dilakukan dari sisi petugas,
tetapi harus melibatkan pasien, sasaran atau masyarakat yang
dilayani. Sasaran pelayanan perlu di edukasi tentang apa yang harus
dilakukan sebelum atau saat bertemu dengan petugas kesehatan baik
di fasilitas pelayanan kesehatan maupun saat di lapangan, termasuk
saat kembali ke rumah.

Penerapan PPI di FKTP harus mampu laksana oleh sebab itu


dibutuhkan perencanaan berkaitan dengan penyediaan dan tatakelola
sumber daya (SOM, sarana prasarana, alat kesehatan dan
pembiayaan). Oleh karena itu sangat dibutuhkan dukungan dari
stakeholders terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kabupaten/Kota, atau pemilik FKTP.

Anda mungkin juga menyukai