KESEKRETARIATAN
BUKU AJAR
KESEKRETARIATAN
OLEH
Linda Permanasari S.Sos.,M.M.
NIP 19690620199903200
Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis
Poliban Press
BUKU AJAR
KESEKRETARIATAN
Penulis :
Linda Permanasari S.Sos.,M.M.
ISBN :
Penerbit :
POLIBAN PRESS
Anggota APPTI (Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia)
no.004.098.1.06.2019
Cetakan Pertama, 2020
Redaksi :
Politeknik Negeri Banjarmasin, Jl. Brigjen H. Hasan Basry,
Pangeran, Komp. Kampus ULM, Banjarmasin Utara
Telp : (0511)3305052
Email : press@poliban.ac.id
Banjarmasin,
Poliban Press
iv
PRAKATA
Penulis
v
Linda Permanasari
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................iv
Poliban Press......................................................................................iv
PRAKATA..........................................................................................v
DAFTAR ISI......................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................13
1.1 Pengertian Organisasi, Informasi, Kantor, Kesekretariatan,
Macam Sekretariat dan Sekretaris......................................13
1.2 JENIS-JENIS JABATAN SEKRETARIS..........................17
1.2.1. Ruang lingkup tanggung jawab sekretaris........................17
1.2.2. Sekretaris berdasarkan Kemampuan dan Pengalaman
Kerja................................................................................19
1.2.3. Berdasarkan Spesialisasi/Bidang Khusus dalam
Pekerjaan.........................................................................19
1.3 PERAN dan TUGAS SEKRETARIS.................................21
1.3.1 Peran Sekretaris...............................................................21
1.3.2 Tugas –tugas Sekretaris...................................................21
1.4 Tanggung Jawab dan Kedudukan Sekretaris......................23
SOAL LATIHAN...............................................................................25
viii
6.4. Ruang Penerimaan Tamu..................................................111
SOAL LATIHAN .................................................................................112
BAB 7 FORMULIR.......................................................................114
7.1 PENGERTIAN FORMULIR............................................114
7.1.1. Isi formulir biasanya terdiri dari 2 bagian yaitu:............114
7.1.2. Setiap formulir biasanya dikerjakan sekurang- kurangnya
3 kali yaitu:....................................................................115
7.1.3. Apabila formulir diciptakan,dirancang dan dipergunakan
secara tepat, maka formulir akan menghemat 5 unsur usaha
yaitu:..............................................................................115
7.1.4. Selain itu dapat memudahkan 5 jenis pekerjaan yaitu:...116
7.2. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMBUATAN FORMULIR............................................116
7.3. MENDESAIN FORMULIR.............................................118
7.4. PROSES MENDESAIN FORMULIR..............................118
7.5. MACAM-MACAM FORMULIR....................................121
7.5.1. Formulir Pemesanan (Order Form)................................121
7.5.2. Kuitansi..........................................................................122
7.5.3. Faktur (Invoice).............................................................123
7.5.4. Daftar Permintaan Barang (Store Requisition)...............124
7.5.5. Daftar Perhitungan Gaji.................................................124
7.5.6. Formulir Pendaftaran Lamaran Kerja (Job Application) 126
SOAL LATIHAN .................................................................................127
DAFTAR PUSTAKA......................................................................129
BIOGRAFI PENULIS.....................................................................130
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
BAB 1
PENDAHULUAN
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan arti Organisasi, Informasi, Kantor, Kesekretariatan,
macam Sekretariat dan Sekretaris.
2. Menjelaskan Jenis Jabatan Sekretaris.
3. Menjelaskan Peran dan Tugas Sekretaris.
4. Menjelaskan Tanggung Jawab dan Kedudukan Sekretaris.
13
Sekretariat Negara
Sekretariat Lembaga
Sekretariat Badan
Sekretariat Balai dan lain-lain.
Dari istilah tersebut diatas, maka istilah sekretaris tersebut berfungsi
sebagai manajer yaitu seorang pimpinan yang membawahi suatu
organisasi yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang
ketatausahaan dan lain-lain yang biasa disebut dengan bagian
sekretariat.
Disamping itu ada pula sekretaris yang fungsinya hanya membantu
pimpinan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkantoran untuk
keperluan pimpinan, seorang pimpinan dituntut untuk dapat
mengetahui dengan cepat dan tepat, setiap situasi dan kondisi
organisasi, mengetahui dan menggunakan wakilnya dengan efektif
dan efisien, serta menguasai setiap masalah yang menyangkut
pelaksanaan tugas pokok organisasinya. Guna menjamin kecermatan
dan kelancaran tugas-tugas pimpinan tersebut diperlukan tenaga
sekretaris yang terdidik, terampil dan mampu mengetahui dengan
tepat tugas pokok organisasi dan pimpinannya serta tugas pokok dan
tanggung jawabnya sendiri.
Istilah sekretaris sebenarnya berasal dari istilah asing yang di
Indonesiakan istilah itu kita oper dari bahasa Belanda “Sekretaris”
atau Bahasa Inggris “Secretary” berasal dari perkataan latin
“Secretum” yaitu rahasia jadi menyangkut seorang yang bisa
dipercaya, seorang yang dapat menyimpan rahasia.
14
Sekretaris Pribadi atau Private Secretary yaitu seorang pegawai
yang bertugas memberikan bantuan kepada pimpinan dalam bidang
pekerjaan ketatausahaan (surat menyurat, pendiktean, stenografi).
Sekretaris berfungsi sebagai manajer adalah seorang pimpinan
yang membawahi suatu organisasi yang melakukan pekerjaan
pelayanan dalam bidang ketatausahaan yang pada lasimnya disebut
bagian sekretariat atau sekretariat jendral.
Sekretaris adalah seorang pegawai kantor yang memiliki
kedudukan dan lebih bertanggung jawab daripada seorang stenografer
dan tugas-tugas biasannya, yang meliputi penyalinan dan pengambilan
dikte, berurusan dengan publik untuk menjawab telpon, mengundang
pertemuan, membuat perjanjian, memelihara dan mengarsip warkat-
warkat, surat-surat, dan lain-lain, seorang sekretaris sering bertindak
sebagai seorang pembantu administrasi atau pimpinan muda.
17
Sekretaris dalam bidang hukum (Legal Secretary)
Sekretaris dalam bidang kedokteran (Medical Secretary)
Sekretaris dalam bidang akuntansi (Accounting Secretary)
Sekretaris dalam bidang ekspor impor (Expor Impor
Secretary)
Dari pengertian-pengertian tentang sekretaris tersebut dapat
disimpulkan tentang beberapa ciri sekretaris pimpinan, yaitu:
Sekretaris bukan seorang pimpinan, dalam arti tidak
memimpin suatu unit dan tidak selalu mempunyai
bawahan, meskipun adakalanya sekretaris dari seorang
pejabat tinggi, yang karena komplek tugasnya. Sehingga
dibantu oleh juru ketik atau asisten dalam menjalankan
tugas. Tapi ciri yang penting adalah ia tidak memimpin
satuan organisasi.
Tidak mempunyai wewenang menentukan kebijaksanaan,
dalam arti tidak berwenang menentukan policy yang
menyangkut wewenang pimpinan yang membantunya,
dengan kata lain tidak dapat mewakili pimpinan dalam hal
penentuan kebijaksanaan.
Tugasnya terbatas pada masalah-masalah perkantoran
dan kedinasan. Tugasnya melaksanakan pekerjaan
perkantoran khususnya yang bersifat rinci untuk
meringankan pimpinan dalam melaksanakan tugas pokok.
Membantu pimpinan tertentu. Sesuai dengan posisinya
sebagai Sekretaris apa.
18
1.3.1 Peran Sekretaris
Sudah merupakan suatu kewajiban, bahwa seorang
sekretaris harus membantu pimpinan semaksimal mungkin agar
dapat bekerja secara berhasil guna, berdaya guna dan lebih
profesional. Bila seorang sekretaris menguasai pekerjaan sampai
kepada sekecil-kecilnya serta mempelajari dalam hubungannya
dengan tanggung jawab pimpinan. Maka hal tersebut akan
meningkatkan pendayagunaan tidak hanya terhadap pekerjaan
sekretaris tetapi juga terhadap tugas dan keberhasilan pimpinan.
Seorang pimpinan tidak terlalu dapat mengetahui cara
yang sebaik baiknya untuk mempergunakan keahlian dan
kemampuan dari sekretarisnya, oleh sebab itu sekretaris harus
berusaha menunjukkan kemampuannya, agar dengan demikian
pimpinan tidak ragu-ragu memanfaatkan keahlian dan
kemampuan yang dimilikinya.
Seorang sekretaris dalam melaksanakan tugas sehari-hari,
tidak dapat terhindar dari tugas kesekretariatan. Sekretaris yang
berhasil guna dan berdaya guna adalah sekretarus yang dapat
bekerja dengan cepat, cermat dan rapi. Sekretaris harus selalu
siap sedia membantu dan mengerti keinginan pimpinan,
meringankan beban pimpinan dalam memecahkan persoalan dan
mengambil keputusan tingkat awal bagi kepentingan pimpinan
dalam memulai serta menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Tugas-tugas Kreatif
Tugas-tugas kreatif adalah tugas atas prakarsa sendiri
tanpa diminta, disuruh atau diperintah oleh pimpinan.
Tugas-tugas ini adalah hasil dari pertimbangan sekretaris
sendiri, perlu tidaknya sesuatu dikerjakan sehingga dapat
membantu meringankan beban pimpinan.
Dalam hal tugas yang bersifat kreatif, sekretaris harus
dapat menemukan sendiri segala sesuatu yang harus
dikerjakan yang berhubungan dengan keperluan
20
pimpinan tugas-tugas yang bersifat kreatif ini tidak ada
batasnya (dalam arti yang positif).
Karena sangat kompleksnya tugas pimpinan, maka
sekretaris dalam melaksanakan tugasnya harus dapat
menyesuaikan dengan tugas yang dikerjakan
pimpinannya.
Tugas-tugas kreatif meliputi :
Membuat perencanaan kerja
Mempelajari pengeetahuan tentang bank
Mempelajari pengetahuan tentang kas kecil
Pemantapan kepribadian
Efisiensi kerja
Pengembangan diri sekretaris
Menyiapkan perabot kantor, perlengkapan dan alat-
alat yang diperlukan oleh sekretaris
Memahami cara-cara kerja mesin-mesin kantor dan
audio visual aids (alat bantu peraga).
SOAL LATIHAN :
REFERENSI :
BAB 2
MANAJEMEN WAKTU
Capaian Pembelajaran:
25
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan arti penting dari Manajemen Waktu
2. Mengidentifikasi Faktor-faktor Penghabis Waktu
3. Penanganan Tugas-tugas Rutin
4. Membuat Jadwal Untuk Mengatur Waktu
5. Menjelaskan Urutan Prioritas Pekerjaan
26
Apabila kita belum pernah memikirkan tentang hal tersebut
sebelumnya, sekaranglah saatnya yang tepat untuk memulai.
Rencanakan masa depan anda, sasaran apa yang ingin anda peroleh.
Sasaran-sasaran itu akan menambah jelas tujuan hidup anda, tanpa
itu semua anda akan berjalan tak menentu dan dengan mudah anda
akan terpeleset kedalam ratusan kegiatan yang tak berguna, ingatlah
bahwa sasaran-sasaran harus dibuat tertulis.
Untuk setiap sasaran, tuliskanlah daftar langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapainya, kemudian langkah-langkah ini akan
menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk
menggantikan kegiatan yang tidak penting.
1
3
Menentukan
Sasaran
kekurangan Situasi
Kelebihan dan
Lingkungan
Cita-cita
Kegiatan
Tujuan
29
Mencari arsip dan informasi dengan tidak tepat
Membaca majalah-majalah ataupun surat-surat sampah
Mengobrak-abrik berkas-berkas
Terus-menerus mewaspadai para karyawan
Menggunakan waktu untuk hal-hal yang tidak prioritas
Perjalanan bolak-balik didalam kantor
Terlampau lama berbicara di telpon
Menuliskan kembali memo-memo dan surat-surat
Makan siang yang berkepanjangan
Tidak ada sasaran tertulis
Tidak bisa mengatakan tidak
Melakukan rapat-rapat yang tidak perlu
Pengendalian jalannya rapat yang tidak baik
Terlampau percaya kepada catatan-catatan ingatan
Menunda-nunda tugas yang kurang disukai
Tidak ada waktu hening
Tidak menggunakan waktu terbaik untuk pekerjaan
prioritas
Tidak pernah memanfaatkan waktu menunggu dan waktu
bepergian
Memasukkan pekerjaan terlampau banyak namun
mengeluarkan terlampau sedikit
Tidak pernah menggunakan formulir-formulir
Tidak pernah memutuskan
Selalu membiarkan gangguan dari orang lain
Lebih suka menulis daripada menelpon
Tata ruang kantor yang tidak efisien
Memaksakan untuk mengetahui dan melihat segalanya
Tidak memiliki fakta-fakta dan nomor telpon dalam
catatan kita
Komunikasi yang tidak begitu jelas
30
Tidak memanfaatkan berbagai peralatan yang dapat
membantu menghemat penggunaan waktu
Terlalu banyak memberikan perhatian kepada masalah-
masalah rinci, perfeksionis
Tidak mempunyai rencana harian
Tidak pernah memaksakan suatu batas waktu terakhir
terhadap diri sendiri
Membiarkan suatu pekerjaan tidak selesai kemudian
berpindah kepada tugas yang lainnya
Membiarkan terjadinya pendelegasian keatas
Mengerjakan tugas-tugas orang lain
Tidak efektif dalam memberikan pelatihan
Membiarkan diri dicekam dengan berbagai persoalan
Tidak memiliki sistem tindak lanjut
Tidak mendengarkan secara efektif
Terlalu banyak mengurusi persoalan pribadi dan
kegiatan-kegiatan luar
Mempunyai sikap yang kurang baik terhadap pekerjaan
Khawatir, kurang percaya diri
Tidak memiliki prosedur
Salah menggunakan alat-alat pendikte
Kemampuan menulis kurang baik
Kesukaan membolos
32
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................
34
2) Bagan Patogan dan
3) Diagram Pert.
Dari alternatif tersebut di atas anda dapat memilih yang paling
sesuai dengan jenis pekerjaan anda. Penggunaan alat bantu akan
membuat hidup anda lebih teratur. Ingat perencanaan seharusnya
membantu anda menghemat waktu bukan memboroskannya.
Teknik apapun yang anda pilih anda harus menggunakan
kalender utama untuk mencatat semua kegiatan. Cantumkan batas
akhir untuk setiap langkah tindakan, serta tanggal penyelesaian
proyek. Kalau suatu langkah dalam rencana anda merupakan
tanggung jawab orang lain pastikan bahwa anda juga menentukan
langkah untuk tindak lanjut, selain itu anda harus tau siapa yang
bertanggung jawab untuk masing-masing langkah, dan kapan
kegiatan mereka harus selesai.
1) Lembar Perencanaan Kegiatan
Lembar perencanaan kegiatan dapat sangat berlainan dalam
segi kompeksitasnya.
Yang paling sederhana hanya mencantumkan langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Informasi tambahan (seperti tanggal mulai, tanggal
penyelesaian yang diinginkan perkiraan biaya, dan siapa yang
bertanggung jawab) dapat ditambahkan pada bentuk lembar
dasar tadi.
35
LANGKAH TANGGAL PENANGGUNG
PERKIRAAN
TINDAKAN SELESAI JAWAB
Menulis
15 hari 15 April Saya
Konsep
Menulis
10 hari 25 April Sekretaris
Konsep
Koreksi 5 hari 30 April Saya & Sekretaris
Menggambar
10 hari 20 April Grafis
Sampul
Mengetik
10 hari 10 Mei Pengetik
Akhir
Koreksi 3 hari 13 Mei Saya & Sekretaris
Perbaikan 2 hari 15 Mei Pengetik
Membuat
Gambar- 15 hari 15 Mei Grafis
gambar
Reproduksi 15 hari 30 Mei Percetakan
Penyerahan
31 Mei Percetakan
buku
Gambar 2.3 Lembar Perencanaan Kerja
1. Bagan Patokan
Suatu bagan patokan menggambarkan antar langkah dari
suatu proyek dalam bentuk grafik. Untuk membuatnya,
buatlah daftar langkah-langkah yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek tersebut dan perkirakan waktu yang
dibutuhkan untuk masing-masing langkah. Kemudian
tuliskan langkah-langkah tersebut disisi kiri bagan dan
disisi bawah dituliskan tanggal.
36
Untuk setiap langkah kegiatan buatlah garis pada bagan
dengan awal dari tanggal mulainya dan ujungnya pada
tanggal penyelesaian langkah yang bersangkutan. Setelah
selesai, anda dapat melihat aliran langkah-langkah kegiatan
tersebut beserta urutannya.
Contoh Bagan Patokan (lampiran)
Sasaran : Menerbitkan sebuah Buku Work Planning and
Review Paling lambat 31 Mei
2. Diagram Pert
PERT adalah singkatan dari Program Evaluation and
Review Technique (Teknik Evaluasi dan Peninjauan
Program). PERT adalah alat bantu perencanaan yang lebih
canggih.
Untuk menggambarkannya Tuliskan daftar langkah-
langkah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
proyek dan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan setiap langkah. Kemudian gambar sebuah
jaringan hubungan antar langkah-langkah tersebut.
Nomor langkah dicantumkan dalam sebuah lingkaran dan
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan langkah
tersebut dicantumkan pada garis yang menuju ke lingkaran
berikutnya. Langkah-langkah yang harus dilaksanakan
lebih dahulu digambar sesuai urutannya. Langkah-langkah
yang dapat dilaksanakan pada waktu yang bersamaan
digambar dengan jalur yang berlainan.
Contoh :
Sasaran : Menerbitkan sebuah Buku Work Planning and
Review Paling lambat 31 Mei
39
1. ............................................................................
............................................................
2. ............................................................................
............................................................
3. ....................................................................
Prioritas Perkiraan Hari
Kegiatan
A/B/C Waktu Pelaksanaan
Rencana Harian
Hasil akhir dari proses perencanaan adalah penggunaan
waktu anda secara baik dalam setiap harinya. Anda
membiasakan diri membuat kalender harian, dari
banyak kegiatan yang telah tercatat. Ini dapat digunakan
untuk menyusun daftar hal-hal yang harus dilakukan
hari ini.
Daftar harian dapat disusun menurut prioritas
merupakan alat terbaik untuk memusatkan perhatian
anda pada sasaran-sasaran yang terpenting. Mulailah
dari urutan teratas. Bila muncul urutan tak terduga,
pertimbangkan prioritasnya dan tangani secara sesuai.
Jangan menggunakan sesuatu yang tak terduga sebagai
alasan untuk mengganggu anda. Pada akhir setiap hari
teliti kembali apa yang telah selesai dikerjakan dan
catatlah hal-hal yang harus diselesaikan. Urutkan lagi
40
prioritasnya bersama dengan hal-hal yang baru untuk
besok.
1. Menyiapkan perjalanan
2. Menghadiri pertemuan anggaran jam 10.00 pagi
3. Menyelesaikan usulan gaji
4. Memesan ruang pertemuan untuk hari rabu
5. Menghubungi agen asuransi
6. Membuat perjanjian dengan dokter gigi
Gambar 2.5 Lembar Rencana Harian Sederhana
41
Gambar 2.6 Lembar Perencanaan Harian yang Lebih Sulit
REFERENSI :
45
4. Siwi Kadarmo. Sekretaris dan Tugas-tugasnya,. Jakarta.Nina
Damika, 2004
BAB 3
PROSEDUR PENANGANAN SURAT MASUK
MENGGUNAKAN BUKU AGENDA DAN
KARTU KENDALI
Capaian Pembelajaran:
46
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Prosedur Surat Masuk menggunakan Buku
Agenda
2. Menjelaskan Prosedur Surat Masuk menggunakan Kartu
Kendali
3. Memahami dan menjelaskan kebaikan dan kekurangan dalam
penanganan surat masuk dari ke dua sistem tersebut.
48
terlambat mengeposkan surat, tetapi bila perbedaannya
dekat maka pihak poslah yang terlambat mengirimkan.
Bila ada lampiran yang hilang, sampul dapat diperiksa lagi
kalau-kalau lampiran itu masih tertinggal di dalamnya.
50
perusahaan yang hanya menentukan sural-surat penting
seperti surat tercatat, surat khusus dan kiriman barang.
Umumnya perusahaan-perusahaan mempunyai buku
agenda surat masuk karena ini merupakan catatan yang
berharga bagi seorang sekretaris, karena menunjukkan
kapan surat diterima dan kepada siapa surat itu
diteruskan.
Untuk surat-surat pribadi dari surat-surat yang sifatnya
rahasia tidak boleh dibuka langsung oleh urusan
agenda, melainkan harus disampaikan secara tertutup
kepada yang bersangkutan.
Contoh 2
51
l dengan
i Surat a surat
Penerimaa Surat Ringkasa Nomor
Urut Kepada
n n
Contoh 3
52
Dengan
Pengirima
Urut Surat Surat Rangkuman Surat Kepada
n
Nomor
53
3) Buatlah pula catatan di atas surat, yang menunjukkan
dimana anda akan men-file surat itu bila telah selesai
dipelajari oleh pimpinan.
4) Adakah sesuatu yang perlu disediakan untuk membantu
pimpinan dalam menelaah surat itu. Seperti misalnya
surat-surat yang telah diterima lebih dulu, rekomendasi
dari orang lain, bagan-bagan, statistik dan sebagainya.
Kalau memang diperlukan, ambil dan gabungkanlah file
tersebut pada surat yang bersangkutan dengan klip.
5) Adakah lampiran surat yang hilng? Bila ada dan surat
itu tidak dapat dipelajari tanpa lampiran yang hilang,
taruhlah surat tersebut dalam tumpukan surat-surat yang
perlu mendapat perhatian anda. Anda harus segera
memberi tahu pengirim surat bahwa lampirannya tidak
ada. Setelah pengganti lampiran yang hilang diterima,
barulah surat itu disampaikan kepada yang
berkepentingan.
6) Adakah surat yang perlu ditenuskan kepada seseorang
atau bagian lain di kantor? Jika, ada. Sampaikanlah
segera surat itu kepada yang bersangkutan.
7) Kalau bersama dengan surat dikirimkan pula cek,
rekening tau pengiriman uang, anda harus memeriksa
dan mencocokkan jumlah uang yang disebutkan dalam
surat dengan jumlah yang tertera di atas cek, rekening
atau pengiriman uang tersebut Jika terdapat perbedaan
jumlah, buatlah catatan di atas surat tersebut agar
diketahui oleh pimpinan.
Pisah-pisahkanlah surat-surat yang telah anda baca
menjadi tiga susun/bagian yaitu:
Surat-surat yang harus disampaikan kepada
pimpinan
Surat-surat yang harus disampaikan atau perlu
mendapat bagian lain di kantor
54
Surat-surat yaug perlu mendapat perhatian anda
sendiri
56
Setiap kantor biasanya mempunyai tata cara sendiri
dalam penyampaian surat antar bagian. Sebaiknya anda
mengikuti tata cara yang berlaku di kantor anda. Pada
umumnya penyampaian surat antar bagian dalam suatu
kantor dilakukan dengan cara seperti berikut:
(a) Dengan buku Ekspedisi Intern
Untuk memudahkan pengawasan, anda perlu memiliki
"Buku Ekspedisi Intern". Catatlah surat yang akan
disampaikan kepada bagian lain di dalam buku
ekspedisi tersebut. Buku ekspedisi ini dibawa serta oleh
pesuruh yang mengantarkan surat itu. Setelah surat
diserahkan dan sipenerima di bagian yang
bersangkintan telah membubuhkan parafnya di dalam
buku ekspedisi, buku ini kemudian dikembalikan
kepada pesuruh untuk diserahkan lagi kepada anda. Di
bawah ini dapat anda lihat contoh halaman buku
ekspedisi intern.
SLIP PENGEDARAN
Dari :.................................... Tanggal : ......
58
Kepada : Paraf :
DISTRIBUTION STAMP
PT GARUDA JAYA
Jl. Angkasa No. 17
59
JAKARTA
.........................
.........................................................................
......................................................................................
......................................................................................
.........................................................................
......................................................................................
......................................................................................
.........................................................................
......................................................................................
Kepada Paraf
............. .............
............. .............
............. .............
............. .............
60
(c) Dengan Action Slip
Untuk menghemat waktu pimpinan anda dalam
penyampaian informasi atau perintah untuk
melakukan sesuatu kepada pembantu-
pembantunya, sebaiknya anda melampirkan
“Action Slip” (slip untuk melakukan sesuatu) pada
surat yang harus disampaikan.
SLIP PENUGASAN
Untuk ditandatangani
Untuk diselesaikan
Untuk dicatat
Untuk disimpan
Untuk dikirimkan
61
Gambar 3.7 Lembar Action Slip
Contoh tembusan
PT. JAYA CM
Jl. P. Tendean Kav. 28
Jakarta Selatan
MEMO
......................................................................
...................................................................................
...................................................................................
62
......................................................................
...................................................................................
........................................
BA/FR
cc : 1. Farida
2. Ruslan A
3. Tiora
2) Pencatat Surat
Tugas pencatat surat adalah :
63
Surat penting dicatat dicatat pada kartu kendali. Jumlah
kartu kendali yang digunakan sesuai dengan kebutuhan
sebanyak-banyaknya rangkap 3 (tiga) dengan warna
yang berbeda untuk memudahkan pengendalian.
Misalnya
Putih (lembar l)
Kuning (lembar I1)
Merah (lembar III)
3) Pengarah/pengendali Surat
Pengarah menentukan arah surat kepada siapa atau
ke unit mana surat akan disampaikan
Dalam menentukan arah surat, perlu
dipertimbangkan surat-surat mana yang harus
disampaikan kepada pimpinan tertinggi, dan surat-
surat mana yang dapat langsung disampaikan kepada
pengolah.
Surat-surat yang disampaikan kepada pimpinan
surat-surat yang berisi masalah-masalah yang
kebijaksanaan-kebijaksanaan dan hal-hal lain yang
ditentukan oleh pimpinan.
Surat yang berkenaan dengan pekerjaan yang
sifatnya rutin disampaikan lansung kepada pengolah.
Tugas pengarah/ pengendalian surat adalah:
Menerima surat penting dengan 3 lembar kartu
kendali (dari pencatat surat).
Mengontrol kebenaran pengisian kartu kendali, dan
mengisi kolom kode dan masalah indeks, serta
64
pengolah yang dikosongkan oleh pencatat
(dikhawatirkan pencatat tidak dapat mengisi kolom
tersebut dengan tepat).
Surat beserta kartu kendali (kuning dan
merah/lembar II dan III) diteruskan ke unit
pengolah.
Kartu kendali (putih/lembar I) disimpan oleh
pengarah dalam kotak kartu kendali sebagai alat
pengendali surat.
Catatan :
Kartu kendali (putih/lembar I) setelah dikumpulkan
selama 1 tahun, dijilid dan fungsinya adalah sebagai
"buku agenda" dalam sistem lama.
67
I
II
III
Penerimaan Penata
Pencatatan Surat Pengarah Surat
Surat Surat
SURAT
PENTING
I
II SURAT
III PENTING
II
III
II
II
Gambar 3.9 Prosedur Pengurusan Surat Penting Masuk
Catatan :
Pada pelaksana atau kenyataannya, bila keadaan
memungkinkan, maka penerima, pencatat, pengarah dan
penata surat dapat dirangkap oleh satu orang.
68
Mengumpulkan surat biasa selama dulu satu atau
dua hari, dalam lembar pengantar rangkap dua.
Menyerahkan surat beserta dua lembar pengantar
kepala unit pengolah.
Menyimpan lembar pengantar I setelah diparaf unit
pengolah.
(2) Unit Pengolah bertugas :
Menerima surat dan memaraf lembar pengantar
rangkap dua.
Menyimpan lembar pengantar II.
Menyerahkan lembar pengantar I kepada pencatat di
unit kearsipan.
Menyerahkan surat kepada pimpinan (bila perlu)
atau menyerahkan surat kepada pengolah/pelaksana.
69
Surat I
II I
II
I II
70
ARAH ARSIP
(PIMPINAN)
I I
II II
Surat Rahasia
I
Disimpan II
Disimpan
Gambar 3.11 Prosedur Pengurusan Surat Masuk – Rahasia
71
SOAL LATIHAN :
72
REFERENSI :
73
BAB 4
PROSEDUR PENANGANAN SURAT KELUAR
MENGGUNAKAN SISTEM BUKU AGENDA
DAN SISTEM KARTU KENDALI
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan Prosedur penanganan surat keluar menggunakan
sistem Buku Agenda.
2. Menjelaskan Prosedur penanganan Surat Keluar
menggunakan sistem Kartu Kendali
3. Menjelaskan kebaikan dan kekurangan masing-masing sistem
pencatatan tersebut
4. Mempraktikkan langsung pada kedua sistem pencatatan surat
keluar tersebut.
74
Konsep disiapkan dan disusun dengan rapih dan tepat
oleh pejabat yang menandatangani surat itu atau pejabat
yang menjadi wakilnya. Pada departemen untuk menteri
misalnya konsep dibuat oleh staf pribadinya atau
pejabat bawahannya seperti Kepala Biro Administrasi.
Pada perusahaan langsung dibuat oleh manajer atau
sekretaris yang mendampinginya.
Kepala unit administrasu ditugaskan menjaga agar
surat-surat instansinya memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
o Bersifat formal (dinas)
o Objektif
o Ringkas tetapi jelas maksudnya
o Sopan dan ramah bahasanya
o Seragam dalam bentuknya
o Rapi dalam pengetikannya
75
Gambar 4.1. Form Konsep Surat
Keterangan pengisian dan maksud pengisian :
1. Untuk pemberian kode nomor/konsep surat keluar
(nomor, perihal)
2. Pembuat konsep
3. Pejabat yang memeriksa konsep
4. Pejabat yang meneruskan konsep surat untuk
ditandatangani
5. Sesuai dengan isi surat, maka unit yang sebetulnya
berkepentingan dengan isi surat itu, dan sekaligus
sebagai unit dari tempat gagasan surat itu lahir
6. Tanggal diterimanya konsep surat di tempat penerimaan
7. Siapa yang mengetik
8. Siapa yang menaklik
9. Setelah konsep itu diketik kembali dan ditandatangani
lalu harus dijelaskan kapan diterima oleh unit
pengiriman surat-surat keluar
76
10. Siapa yang mengirimkan
11. Jika konsep direvisi harus dijelaskan kapan diajukan
lagi
12. Tentang hal/pokok isi surat
13. Nomor surat keluar
14. Tanggal surat dikirim
15. Banyaknya lampiran
16. Apakah diperlukan penjelasan, misalnya adanya
lampiran, ringkasan keterangan dan lain-lain.
17. Hal-hal khusus yang perlu diberikan oleh pejabat yang
menandatangani.
18. Tanggal ditandatangani
19. Bila konsep telah selesai, kepada siapa harus
dikembalikan
Catatan :
Halaman kedua dipergunakan sepenuhnya untuk
konsep
Surat-surat yang digolongkan rahasia dipergunakan
formulir kousep dengan warna lain
77
Sebagai tanda persetujuan terhadap konsep itu, maka
pejabat yang berkepentingan atas konsep itu
membubuhi parafnya, dan pejabat yang harus
menandatangani surat tersebut wajib membubuhi
tandatangannya pada blanko konsep isian no. 18.
Misalnya :
Bidang personalia : A
Bidang Keuangan : B
Bidang Material : C
Contoh :
Dikirim kepada
Verbal Hub dgn
No. No. Tgl. Tgl.
pokok surat Catatan
Urut Verbal Surat Dikirim Nama
Alamat surat terdahulu
Instansi
1 2 3 4 5 6 7 8 9
80
Gambar 4.2 Form Pencatatan Surat Keluar
Keterangan :
1) Urutan nomor sesudah nomor terakhir dari daftar verbal
terdahulu.
2) Diambil nomor verbal dari konsep.
3) Tanggal waktu surat dikonsep.
4) Tanggal waktu surat dikirim.
5) Nama pegawai/instansi yang dikirimi surat.
6) Alamat yang jelas dari orang/instansi yang dikirimi surat.
7) Pokok surat atau hal mengenai surat.
8) Nomor referensi surat terdahulu yang ada kaitannya dengan
pokok surat tersebut.
9) Catatan-catatan yang perlu dan yang ada sangkut pautnya
dengan surat.
81
NO NO. SURAT/BERKAS TANGGAL KEPADA PENERIMA PARAF
82
Kartu kendali (putih dan kuning/lembar I dan II),
beserta surat asli dan tembusan diserahkan ke
pencatat (unit kearsipan).
2) Tugas Pencatat
Meneliti kelengkapan surat dan pengisian kartu
kendali
Memberi stempel instansi pada surat, serta
menyiapkan sampul/amplopnya, (bila belum ada)
dan diteruskan ke bagian ekspedisi untuk dikirim
kealamatnya.
Kartu kendali (putih/lembar I) disampaikan ke
pengarah untuk disimpan dan berfungsi sebagai
kartu kontrol.
Tembusan surat dicap tanggal pengiriman surat
beserta kartu kendali (kuning/lembar II) yang telah
diparaf dikembalikan ke unit pengolah supaya
diketahui bahwa surat telah diterima oleh pencatat.
Kartu kendali (kuning/lembar II) diserahkan ke
penata arsip untuk disimpan sebagai pengganti surat.
UNIT KEARSIPAN
UNIT
PENATA
PENGOLAH PENCATAT PENGARAH EKSPEDISI
ARSIP
83
A A
Surat
Asli Surat T
Asli
I I I
II
II
III
I
II
II II
DISIMPAN
DITELITI
DISIMPAN
Gambar 4.5 Prosedur Pengurusan Surat Penting Keluar
84
Menyampaikan surat asli dan tembusan kepada
pencatat di unit kearsipan
2) Pencatat Bertugas
Memasukkan surat asli dalam sampul setelah
distempel dan meneruskan kebagian ekspedisi untuk
dikirim ke alamatnya.
Tembusan surat dicap tanggal pengiriman dan
dikembalikan ke unit pengolah dengan disertai
lembar pengantar II
Menyimpan lembar pengantar I di pencatat sebagai
bukti penyampaian.
85
A A
T T
I II I II
T
II
I
Disimpan
Gambar 4.6 Prosedur pengurusan Surat Biasa (rutin) - Keluar
86
......................................
............................................................ Tanggal : ...........
No. Tanggal
ASAL SURAT KETERANGAN
Urut Nomor
Ukuran 18 x 22 cm
Gambar 4.7 Lembar Pengantar Surat Rahasia
Isi Ringkas :
Lampiran :
Dari : Kepada :
Tanggal : No. Surat :
Pengolah : Paraf :
Catatan :
15 cm
Gambar 4.8 Kartu Kendali
SOAL LATIHAN :
88
1. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menangani surat
keluar !
2. Bagaimana prosedur penanganan surat keluar yang bersifat
penting menngunakan sistem Kartu Kendali ?
3. Bagaimana penanganan surat keluar yang bersifat biasa/rutin
menggunakan sistem Buku Agenda ?
4. Jelaskan kebaikan dan kekurangan menggunakan sistem
Buku Agenda dan sistem Kartu Kendali !
REFERENSI :
89
1. Pudji Herijanto, Drs. Kesekretariatan Bandung; Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, 1995
2. Komaruddin, Drs. Manajemen Kantor. Bandung;Triganda
Karya,1993
3. Tony Wowuruntu. Manajemen Untuk Sekretaris. Jakarta,
Gramedia 2010
4. Sedarmayanti., Tugas dan Pengembangan Sekretaris., Bandung
Ilham Jaya, 2003
5. Siwi Kadarmo. Sekretaris dan Tugas-tugasnya,. Jakarta.Nina
Damika, 2004
90
BAB 5
PROSEDUR PENANGANAN TELEPON
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini
mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pentingnya telepon dan peralatan yang
mendukung penanganan telepon
2. Menjelaskan macam-macam pesawat telepon
3. Menjelaskan prosedur penanganan telepon masuk dan
telepon keluar
4. Mempraktikkan penanganan telepon masuk dan telepon
keluar.
91
dapat anda hemat. kebanyakan perusahaan walaupun
tidak semua, mengajarkan cara penggunaan telepon baru
yang sedang dipasang.
Dewasa ini hampir semua perusahaan atau kantor
memiliki lebih dari satu pesawat, ini yang biasa disebut
extention (cabang). kebanyakan dihubungkan dengan
switch board central (papan pengatur hubungan telepon)
yang dilayani oleh seorang operator, setiap pesawat intern
mempunyai nomor sendiri.
92
PABX (Private Automatic Bronch Exchange)
Kadang-kadang disebut switch board otomatis dengan
pesawat type ini, pesawat intern dengan pesawat type ini,
pesawat intern (extension) dapat saling mengadakan
hubungan secara langsung tanpa melewati operator, juga
untuk menelepon keluar dapat dilakukan langsung dari
masing-masing extention, dengan cara memutar nomor
telepon khusus dulu untuk memperoleh saluran keluar,
baru kemudian nomor yang dikehendaki bila diperlukan
dengan cara memutar nomor kode yang telah ditentukan.
Catatan :
Apabila orang yang akan ditelpon tidak ada ditempat,
kadang-kadang karena keadaan mendesak, maka kita perlu
meninggalkan pesan, oleh sebab itu perlu disediakan buku
catatan dan alat tulis untuk menghindarkan salah informasi,
pada umumnya digunakan telpon alphabet atau kode ejaan.
94
dengan apa yang anda bicarakan, dengan mudah anda
dapat menunjukkan rincian percakapan terdahulu.
Menyebutkan namanya.
" Disini Farida..."
"Siapa yang menelepon ini dan ada keperluan apa ?". seorang
sekretaris hendaklah menawarkan bantuan dengan berkata.
"Bagaimana saya dapat membantu anda?"
3) Mencatat Janji
Salah satu tanggungjawab Sekretaris dalam menjalankan tugas
sebagai penerima telpon adalah mencatat dan meneliti janji
yang dibuat untuk pimpinan. Ada beberapa saran yang perlu
anda perhatikan sebagai berikut :
Setelah anda membuat janji untuk pimpinan Anda,
tegaskanlah kembali janji tersebut.
Tuliskan maksud dari janji itu dan mintalah nomor
telepon untuk menelponnya kembali, dengan persetujuan
pimpinan anda. Ketiklah memo untuk orang yang telah
anda janjikan, tuliskan tanggal dan tempat bertemu.
Beberapa pilihan waktu dapat diberitahukan kepada
orang yang ingin bertemu pimpinan anda.
Bila mungkin, jangan membuat banyak janji pada hari
senin dan jumat.
Kerjasama dengan majikan anda akan membuat hal ini
sebagai anjuran nyata, tetapi jangan lupa untuk mencek
97
kembali bersamanya setiap pagi untuk menghindari janji
yang bersamaan waktu.
Ingatkan majikan akan janji-janji hari itu dan sore hari
dan pagi-pagi sekali, serta keesokan harinya. Gunakan
suatu daftar atau kartu indeks untuk menuliskan janji-
janji itu atau tuliskanlah janji-janji itu pada kalender anda
dan majikan anda.
SOAL LATIHAN :
98
2. Kendala apa saja yang sering terjadi pada saat penanganan
telepon masuk maupun teleon keluar ?
3. Bagaimana cara menangani telepon masuk dari orang yang
sedang marah atau kecewa terhadap pelayanan kantor atau
perusahaan atau terhadap suatu produk yang dibelinya.
Seandainya anda adalah orang yang ditunjuk untuk menangani
masalah tersebut !
4. Bagaimana cara membuat Janji Telepon untuk Pimpinan ?
REFERENSI :
99
1. Pudji Herijanto, Drs. Kesekretariatan Bandung; Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, 1995
2. Siwi Kadarmo. Sekretaris dan Tugas-tugasnya,. Jakarta.Nina
Damika, 2004
3. Second Indonesia Australia Polytechnic Project,
Kesekretariatan I, PEDC Bandung, 1995
4. Komaruddin. 2008. Manajemen Kantor : Teori dan Praktek.
Bandung, CV.Sinar Baru
5. The Liang Gie. 2012. Administrasi Kantor Modern.
Yogyakarta, Nurcahaya.
6. E. Martono. 2006. Etika Komunikasi Kantor : sebagai landasan
Tenaga Kerja. Jakarta, Karya Utama.
7. S. Prajudi A. 2009, Kesekretarisan dan Administrasi
Perkantoran. Jakarta, Ghalia
BAB 6
PROSEDUR PENANGANAN TAMU
100
Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan arti Tamu dan pentingnya menangani tamu
2. Menjelaskan prosedur menangani Tamu untuk bagian Resepsionis
3. Menyusun dan merencanakan jadwal janji temu
4. Menjelaskan cara menghadapi tamu melalui perjanjian dan tanpa
perjanjian
102
11) Diskusikan dengan pimpinanmu tentang cara penyambutan
tamu-tamu sebelum tamu itu datang.
12) Jika di kantor itu akan diselenggarnkan rapat, maka
persiapkanlah segala hal-hal yang mungkin diperlukan oleh
pimpinanmu.
103
10) Bila ada seorang tamu yang sedang mengikuti rapat dan
ketika itu ada telepon untuknya, maka terimalah telepon
tersebut, buatlah perjanjian untuk menelpon kembali atau
tanyakan barangkali mau meninggalkan pesan. Tetapi jika
masalahnya penting dan urgent maka cepatlah hubungi tamu
tersebut dengan memberikan note atau menelponnya.
11) Janganlah memberikan penilaian hanya dari penampilan
phisiknya saja.
12) Janganlah membeda-bedakan tamu-tamu tertentu
berdasarkan jabatannya.
13) Mencatat tamu-tamu yang datang.
FORMULIR TAMU
Hari/Tanggal : .....................................................
Waktu : .....................................................
Nama Tamu : .....................................................
Jabatan : .....................................................
Nama Kantor/Instansi : .....................................................
Ingin bertemu dengan : .....................................................
Jabatan : .....................................................
Dari Unit/Instansi : .....................................................
Tujuan Kedatangan : .....................................................
Sudah ada perjanjian atau : .....................................................
belum
............................, ......19..
(...........................................)
Nomor : .........
(Number)
104
KARTUTAMU
(Visitor Card)
1. Nama : .........................................................................
(Name)
2. Pekerjaan : .........................................................................
(Occupation)
3. Alamat : .........................................................................
(Address)
4. Telepon : .........................................................................
(Telephone)
5. Ingin : .........................................................................
(Want to see)
6. Tentang/Hal : .........................................................................
(Subject)
..............., ...............19..
Tanda Tangan
(Signature)
(...................................)
Catatan (Notes) :
Selesai pukul (Finish at) : .....................
Tanda Tangan (Signature) : .....................
Tangga
Jam Nama Jabatan Dari Alamat Bertemu Urusan
l
105
Gambar 6.3 Format Halaman Buku Tamu
106
Suatu catatan di atas kalender meja kita dan kalender meja
pimpinan sudah cukup bila pimpinan jarang membuat perjanjian.
Bila pimpinan sering membuat perjanjian, lengkapilah dia
dengan daftar jadwal harian yang memuat nama setiap tamu,
kedudukannya, maksud tujuan dan keterangan tambahan yang
dianggap perlu.
107
Senin 6 Juni 1995
08.00
08.30
09.00
09.30
10.00
10.30
11.00
11.30
12.00
12.30
13.00
13.30
14.00
14.30
15.00
15.30
16.00
Gambar 6.5 Lembar Jadwal Harian
109
(b) Menghadapi Tamu Tanpa Perjanjian
Bila ini terjadi, terimalah dia dengan ramah dan sopan,
meski dia tidak mempunyai kedudukan sekalipun. Termasuk
tugas resepsionis untuk menentukan mana tamu yang perlu
diterima oleh pimpinan dan mana yang harus dihindari.
Usahakan agar kita mengetahui nama dan maksud
kedatangannya, sehingga kita mampu menangani
masalahnya.
Atau barangkali perlu diteruskan kepada orang lain tetapi
hubungi dulu orang itu lewat telepon dan jelaskan situasinya,
sehingga tamu dapat diterima oleh pimpinan, lihat dulu
apakah pimpinan tidak sedang sibuk bila keliatan begitu
sibuk persilahkan tamu untuk menunggu dan katakan berapa
lama, mintalah agar dia datang lagi pada waktu yang
ditentukan. Tunjukkan sikap yang menyenangkan dan
bijaksana waktu memberikan penjelasan kepada tamu yang
tidak dapat diterima oleh pimpinan.
110
itu, agar tidak mengganggu para tamu yang ada di dalam ruang
tunggu tamu-tamu yang berkunjung ke instansi tersebut.
SOAL LATIHAN :
111
1. Jelaskan prosedur dalam menangani tamu !
2. Bagaimana sikap anda jika anda seorang Sekretaris yang
menghadapi dan menangani tamu yang datang tanpa membuat
janji trlebih dahulu ?
3. Bagaimana menghadapi tamu setelah anda ketahui mempunya
tujuan/niat tidak baik terhadap pimpinan ?
4. Apa yang anda lakukan untuk persiapan menerima tamu relasi
bisnis pimpinan ?
5. Bagaimana menghadapi tamu yang bersikap pendiam. Jelaskan !
REFERENSI :
112
1. Tony Wowuruntu. Manajemen Untuk Sekretaris. Jakarta,
Gramedia 2010
2. Sedarmayanti., Tugas dan Pengembangan Sekretaris., Bandung
Ilham Jaya, 2003
3. Siwi Kadarmo. Sekretaris dan Tugas-tugasnya,. Jakarta.Nina
Damika, 2004
4. Second Indonesia Australia Polytechnic Project, Kesekretariatan
I, PEDC Bandung, 1995
5. S. Prajudi A. 2009, Kesekretarisan dan Administrasi
Perkantoran. Jakarta, Ghalia
6. The Liang Gie. 2012. Administrasi Kantor Modern. Yogyakarta,
Nurcahaya.
BAB 7
FORMULIR
Capaian Pembelajaran:
113
Setelah mengikuti pembelajaran pada materi ini mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian FORMULIR
2. Menjelaskan bagian-bagian penting dari sebuah formulir
3. Menjelaskan manfaat penting dari Formulir
4. Menjelaskan macam-macam Formulir Bisnis
5. Menjelaskan dan praktik cara mendesain Formulir
114
7.1.2. Setiap formulir biasanya dikerjakan sekurang-
kurangnya 3 kali yaitu:
(1) Diisi oleh pengisi formulir ynag harus dilengkapi
keterangan-keterangan yang diperlukan.
(2) Dibaca atau diperiksa oleh pemeriksa atau pegawai
yang harus dibaca keterangan-keterangan yang ditulis.
(3) Mungkin suatu keterangan dalam formulir perlu
dihimpun atau disalin bersama-sama keterangan
lainnya yang sejenis pada lembaran lainuntuk suatu
keperluan.
Ketiga proses pengerjaan inidiikuti dengan
penyimpanan atau penyingkiran formulir yang telah
selesai dikerjakan.
7.1.3. Apabila formulir diciptakan,dirancang dan
dipergunakan secara tepat, maka formulir akan
menghemat 5 unsur usaha yaitu:
(1) Pikiran
(2) Tenaga
(3) Waktu
(4) Ruang
(5) Material
117
Mendesain sebe;um metode diketahui hanyalah memboroskan
waktu.
Formulir adalah alat kerja kantor dan harus diperlakukan
demikaian.formulir merupakan sarana komunikasi dan
perekaman informasi serta alat bantu dalam menjalankan kerja
tulis menulis dari semua sarana yang digunakan dikantor,
formulir merupakan yang paling penting.
Setiap formulir harus melayani sbenyak mungkin tujuan
asalkan semua tujuan ituberhubungan. Bila semua informasi yang
diperlukan pada satu kesempatan dapat dikonsentrasikan pada
satu lembar kertas, penanganan, pemyalinan,dan pengecekan
akan sangat dikurang. Namun kita harus berhati-hati agar tidak
membawa konsentrasi informasi diluar titik yang memudahkan.
g) Tata Rias
Banyak formulir disiapkan sedemikian rupa sehingga salinan
dapat dibuat sekaligus, formulir mungkin disusun dalam
bentuk blocknot, dengan peforasi sehingga mudah dilepas,
atau dalam bentuk kertas sinambung untuk digunakan dalam
register atau mesin manifold.
h) Penampilan Umum
Desain yang lengkap harus menyajikan penmpilan yang rapi
dan jelas. Spasi untuk pengisian sedapat mungkin harus
disejajarkan secara vertical maupun horizontal. Kerja
pengisian dikurangi apabila juru tulis dapat mengikuti pola
horizontal atau vertical ketimbang harus berpindah dari satu
bagian kebagian yang lain. Penggunaan berbagai jenis
cetakan yang tidak sesuai harus dihindari, dan cetak tebal
untuk memberi penekanan harus digunakan dengan hemat.
i) Kesederhanaan
Yang terutama, formulir harus sederhana. Formulir yang
rinci, sering dilakukan katena ingin membuat formulir
bersabgkutan lebih mudah dimengerti, pada umumnya hanya
menyebabkan kebingungan.
120
1) Kegunaan dari Formulir Pemesanan
Formulir ini adalah permintaan resmi untuk memesan
sesuatu (biasanya barang kepada perusahaan lain (supplier).
Atau dapat juga memessan sesuatu dalam suatu kantor yang
sama (internal formulir).
2) Tujuan dari pembuatan formulir pemesanan
Melengkapi barang yang dipesan dengan intruksi-intruksi
pada keterangan dan jumlah-jumlah barang yang diminta,
tanggal pengiriman dan harga taksiran (kalau ada).
Menyesuaikan faktur (invoice) untuk barangdan surat
pengantarnya (delivery docket).kebanyakan formulir
pemesanan hanya memperhatikan taksir harga barang yang
dipesan. Untuklasan ini formulir pemesanan umumnya tidak
dapat diterima sebagai sumber dokumen yang mana
pemasukan Akuntansi dibuat.
3) Banyaknya formulir ini dibuat
Formulir ini dibuat 4 (empat) rangkap 1 lembar asli dan 3
lembar copy/tembusan.
1. Asli untuk supplier
2. Copy II untuk departemen pembelian (arsip)
3. Copy III untuk departemen akuntansi.
4) Isi yang terdapat pada formulir pemesanan:
Nomor formulir
Nama dan alamat dari:
(a) pembeli ( purchaser)
(b) penjual (supplier)
Keterangan barang dan harga taksiran
Banyaknya barang yang dipesan
Nama barang
Tanggal
Tanda tanggan petugas yang berwewenang (dalam hal ini
petugas dari bagian yang melaksanakan pemesanan itu).
5) Lama Penyimpanan
121
Formulir ini biasanya disimpan minimal 10 tahun (tergantung
kebijaksanaan perusahaan)
7.5.2. Kuitansi
1) Kegunaan dari kuitansi
Kuitansi ini digunakan untuk memberitahu atau membenarkan
penerimaan uang. Untuk alasan ekonomi, banyak perusahaan
dagang tidak akan mengedarkan kuitansi jika tidak dengan
permintaan yang spesifik oleh pembeli.
2) Banyaknya kuitansi yang harus dibuat
Kwitansi dibuat sebanyak 2 (dua) kali :
Asli untuk pembeli (purchaser)
Copy untuk penjual (supplier)
3) Isi penting dari kuitansi
Nomor kuitansi
Nama dari:
(a) Orang/perusahaan yang membayarkan uang
(b) Orang/perusahaan yangmenerima uang
Tanggal
Jumlah uang (itulis dalam huruf dan angka)
Jumlah potongan kas
Jumlah nyata yang diterima.
4) Lama penyimpanan
Sebagai dokumen, kwitansu disimpan sama seperti dokumen
yang lainnya yaitu sekitar 10 tahun tetapihal ini tergantung
kebijaksanaan perusahaan.
122
Faktur memuat keteranganyang lengkaptentang penjualan
kredit.pembelian akanmenggunakan formulir/dokumen ini
untukmenyimpan perkiraan pembeliandan kreditnya dan
penjualan akan menggunakan faktur ini untuk menyimpan
perkiraan penjualan dan Debiturnya.
2) Banyaknya faktur ini dibuat dan bagian yang menerimanya
Nomor faktur
Nama dan alamat dari:
(a) Pembelian (purchaser)
(b) Penjualan (supplier)
Keterangan lengkap dari transaksi
Keterangan tepat dari barang dan nama barang
Jumlah barang
Harga (termasuk harga total dari faktor/invoice)
Tanggal
Pajak penjualan yang dikenakan (termasuk kalkulasi
pajak)
Nomor pesanan barang
Potongan dan bentuk lain (contohnya: bunga pada
perkiraan kadaluarsa)
3) Lama penyimpaanan
Faktur disimpan sama seperti order pemesanan sekitar 10
tahun adayu tergantung kebijaksanaan perusahaan yang
bersangkutan.
125
Memperoleh data pribadi seseorang, secara lengkap dari
terperinci yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau instansi
untuk merekrut karyawan.
3) Banyaknya formulir ini dibuat
Formulir pendaftaran lamaran kerja ini dibuat hanya 1 (satu)
lembarab oleh pelamar kepada bagian personalia perusahaan atau
intansi yang bersangkutan.
4) Isi penting yang terdapat pada formulir pendaftaran Lamaran
Kerja
Nomor pendaaftaran
Nomor test/ujian
Kolom untuk menempelkan photo
Data pribadi
Pendidikan
Pengalaman kerja
Pekerjaan sekarang
Lain-lain; mengenai peraturan perusahaan atau penanda
tanganan suratperjanjian kerja.
Lampiran; persyaratan lainnya yang harus dilampirkan
Tanda tangan pelamar
5) Lama penyimpanan
Formulir pendaftaran Lamaran Kerja disimpan sebagai
dokumen sekitar 10 tahun atau tergantung kebijaksanaan
perusahaan yang bersangkutan, sama seperti dokumen lainnya.
SOAL LATIHAN :
REFERENSI :
127
3. The Liang Gie. 2012. Administrasi Kantor Modern.
Yogyakarta, Nurcahaya
4. S. Prajudi A. 2009, Kesekretarisan dan Administrasi
Perkantoran. Jakarta, Ghalia
5. Sutarto. 1989, Sekretaris dan Tata warkat. Yogyakarta, Gajah
Mada University Press.
DAFTAR PUSTAKA
1) Davis, Norma dan Block Burn, Sekretaris Yang Efektif.
Semarang; Dahara, 1991
2) Daniels, Diane dan Ann Barron, Sekretaris Profesional.
Jakarta; Erlangga.1993
3) Pudji Herijanto, Drs. Kesekretariatan Bandung; Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik, 1995
128
4) Tony Wowuruntu. Manajemen Untuk Sekretaris.
Jakarta, Gramedia 2010
5) Sedarmayanti., Tugas dan Pengembangan Sekretaris.,
Bandung Ilham Jaya, 2003
6) Siwi Kadarmo. Sekretaris dan Tugas-tugasnya,.
Jakarta.Nina Damika, 2004
7) Second Indonesia Australia Polytechnic Project,
Kesekretariatan I, PEDC Bandung, 1995
8) Komaruddin. 2008. Manajemen Kantor : Teori dan
Praktek. Bandung, CV.Sinar Baru
9) Sutarto. 1989, Sekretaris dan Tata warkat. Yogyakarta,
Gajah Mada University Press.
10) The Liang Gie. 2012. Administrasi Kantor Modern.
Yogyakarta, Nurcahaya.
11) E. Martono. 2006. Etika Komunikasi Kantor : sebagai
landasan Tenaga Kerja. Jakarta, Karya Utama.
12) Haddock, Patricia. Manajemen Perkantoran. Jakarta;
Binarupa Aksara, 1991
13) S. Prajudi A. 2009, Kesekretarisan dan Administrasi
Perkantoran. Jakarta, Ghalia
14) Sutarto. 1989, Sekretaris dan Tata warkat. Yogyakarta,
Gajah Mada University Press.
BIOGRAFI PENULIS
129
Banjarmasin lulus tahun 1982, SMPN 12 Aster Banjarmasin lulus
tahun 1985, SMEAN 1 Banjarmasin lulus tahun 1988, Pendidikan
Sarjana (S1) jurusan Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin lulus tahun 1994, dan Pendidikan Pasca Sarjana (S2)
Program Magister Management (M.M.) dengan Prodi Marketing pada
Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM)
Banjarmasin pada tahun 2010.
Adapun Buku Ajar Kesekretariatan ini merupakan bahan bacaan
dan pegangan untuk mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis Poliban
dengan Prodi Administrasi Bisnis yang duduk di semester III pada
Kurikulum lama dan untuk mahasiswa yang duduk di semester I utk
kurikulum baru.
Penulis sudah beberapa kali mengikuti pelatihan untuk
memperdalam ilmu Kesekretariatan dan Manajemen Perkantoran
tersebut di beberapa tempat yang menyelenggarakannya seperti
Pelatihan Kesekretariatan, Simulasi Bisnis dan Manajemen
Perkantoran pada tahun 2001 di Politeknik Malang, tahun 2004 di
Politeknik Samarinda, tahun 2008 di Politeknik Bandung, tahun 2015
Smile Group Yogyakarta. Penulis juga pernah menduduki jabatan
Sekretaris Jurusan Administrasi Bisnis pada periode tahun 2000 –
2002 dan periode tahun 2004 – 2008, kemudian sebagai Kepala Lab
Perkantoran pada periode tahun 2011-2015 dan periode tahun 2015 –
2019. Penulis juga pernah menjadi Anggota Senat Poliban periode
tahun 2011 – 2015 dan kembali aktif sebagai Anggota Senat Poliban
sejak tahun 2019 – sekarang.
Sebagai seorang dosen penulis juga sudah melakukan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan melaksanakan beberapa penelitian dan
pengabdian pada masyarakat baik yang dilakukan secara
bersamaan maupun secara mandiri.
Semoga Buku Ajar yang penulis susun ini bisa bermanfaat
dan digunakan oleh siapapun terutama untuk mahasiswa jurusan
Administrasi Bisnis sebagaimana mestinya.
130
131
132