Anda di halaman 1dari 4

Dehaasia paradoxa Blume

BAB I
KLASIFIKASI

Regnum : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Laurales
Familia : Lauraceae
Genus : Dehaasia
Spesies : Dehaasia paradoxa Blume (GBIF 2021)

BAB II
NAMA LOKAL
Dehaasia paradoxa Blume memiliki nama lokal medang. (Rahmawaty et al. 2015).
Dehaasia paradoxa Blume merupakan pohon endemik di Pulau Kalimantan. (Sidiyasa,
2015).

BAB III
DESKRIPSI JASAD

A. Perawakan (habitus)
Dehaasia paradoxa Blume merupakan tumbuhan dengan growthform pohon
yang dapat tumbuh hingga setinggi 7-15 m. (Shu et al. 2008).
B. Akar (radix)
Dehaasia paradoxa Blume memiliki merupakan anggota kelas Magnoliopsida
yang memiliki akar tunggang (corpus radicci) yang bercabang membentuk sistem
perakaran tunggang (fibrous root system). (GBIF 2021; Nugroho dkk. 2012). Pada
akar Dehaasia paradoxa Blume tidak terdapat modifikasi akar menjadi bentuk dan
fungsi tertentu.

1
C. Batang (caulis)

Dehaasia paradoxa Blume memiliki batang berkayu. Kulit kayu biasanya


berwarna putih, halus, tpis, dan mudah mengelupas. Xilem pada batang berwarna
kuning. Anak cabang (Branchlets) pada batang ramping dan kaku dengan berkas
daun mencolok. Tunas terminal kecil, dengan satu atau dua sisik caducous yang
berukuran kecil (Shu et al. 2008). Tidak terdapat modifikasi pada batang menjadi
bentuk dan fungsi tertentu. Pada batang terdapat lentisel dengan bekas luka daun
yang khas. (GBIF 2021).
D. Daun (folium)
Dehaasia paradoxa Blume memiliki jenis daun tunggal dengan tata letak daun
pada batang tersebar (alternate). Daun berkerumun di puncak cabang. Tangkai
daun memiliki panjang hingga 2,5 cm. Helai daun berbentuk jorong (ovalis) dengan
tipe petulangan daun menyirip (penninerve), ujung helaian daun runcing (acute),
pangkal daun tumpul (obtuse), dan tepi daun rata (integer). Daun tipis, bertekstur
kasar, dan mengkilap pada kedua permukaan sisinya (Shu et al. 2008).
E. Bunga (flos)
Dehaasia paradoxa Blume memiliki bunga berukuran kecil dan bersifat
biseksual. Tabung perianth (perianth tube) berkembang, lobus perianth (perianth
lobes) umumnya tidak sama, bagian luar selalu lebih kecil. Benang sari subur
(fertile stamens) berjumlah 3 atau 9. Ovarium berukuran pendek dan memiliki jenis
stigma subpetale (Shu et al. 2008).
F. Buah (fructus)
Dehaasia paradoxa Blume memiliki buah berwarna hitam, mengkilat,
berbentuk bulat telur dengan eksokarp berdaging. Tangkai buah umumnya
berwarna merah tua, kuning, atau hijau, berdaging melebar, lonjong, dan jarang
disertai lobus perianth (Shu et al. 2008).
G. Biji (semen)
“Data tidak ditemukan”

2
DAFTAR PUSTAKA

1. Global Biodiversity Information Facility [Internet]. c2021. Denmark:


Universitetsparken; [diakses pada 13 Februari 2021]. Tersedia dari
https://www.gbif.org/species/7304407
2. Nugroho H, Purnomo, Sumardi I. 2012. Struktur & perkembangan tumbuhan. Jakarta:
Penebar Swadaya. p. 7.
3. Rahmwaty, Sari EK, Syofyan A, Rauf A. 2015. Integrated geographic information
system and global positioning system for mapping of forest Plants in supporting
natural resources protection. Procedia Chemistry. 14: 334 – 342
4. Shu LG, Xiwen L, Jie L, Werf HVD. 2008. Dehaasia Blume in Ness, Syst. Laur. 372.
1836 [“Haasia”]. Flora of China. 7: 224 – 225
5. Sidiyasa K. 2015. Jenis-jenis pohon endemik Kalimantan. Balikpapan: Balai Penelitian
Teknologi Konservasi Sumber Daya Alam. p. 61.

3
LAMPIRAN ILUSTRASI JASAD

Gambar 1. Batang dari Gambar 2. Daun dari


Dehaasia Dehaasia
(http://lauraceae.myspecies.i (http://lauraceae.myspecies.i
nfo) nfo)

Gambar 3. Bunga dari Gambar 4. Buah dari


Dehaasia Dehaasia
(http://lauraceae.myspecies.info) (http://lauraceae.myspecies.info)

Anda mungkin juga menyukai