I Nyoman Suarsana
I Nyoman Suarsana 1
MANAJEMEN PEMASARAN
S A P I B A L I
PENDAHULUAN
n Pertumbuhan ekonomi = 6,6%
n pertambahan penduduk = 1,5-1,6%
n Tingginya permintaan daging sapi sekitar
17,13% (2002-2006), sementara laju
petumbuhan populasi sapi -0,97% per th.
n Daging sapi komoditas kedua terbesar
setelah unggas
n Bali: sentra produksi sapi bali
2013: proyeksi
I Nyoman Suarsana 2
MANAJEMEN PEMASARAN
Pemasaran adalah semua aktivitas yang berhubungan
dengan penyaluran barang atau jasa dari tempat produsen
ke tempat konsumen pada waktu yang tepat, sehingga
terjadi pemilikan barang tersebut
I Nyoman Suarsana 3
Konsep Pemasaran
Kebutuhan dan 8 permintaan
keinginan
konsumen
Kegiatan
Pemasaran
1. Permintaan Negatif
Terpadu 2. Tidak ada permintaan (no demand)
Kepuasan
Konsumen 3. Permintaan tersembunyi (latent demand)
Tujuan 4. Permintaan manurun (Faltering demand)
Perusahaan
Konsep Penjulan 5. Permintaan yg tidak teratur (irreguler demnad)
Jangka
Panjang
6. Permintaan penuh (full demand)
Produk
Kegiatan
7. Perintaan yang berlebihan (overfull demand)
Penjualan 8. Permintaan tidak sehat (unwholsome demand)
dan Promosi
Target
Penjualan
Tujuan
Perusahaan
Jangka Pendek
I Nyoman Suarsana 4
Hubungan saluran distribusi PRODUKSI DAN PENAWARAN
dengan pemasaran SAPI DI BALI
§ Menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen n Jalur tata niaga atau penawaran sapi
§ Faktor yg mempengaruhi panjang-pendek
potong di Bali dapat di pilah menjadi dua
saluran distribusi yaitu:
1. Jarak
2. Cepat tidaknya mengalami kerusakan 1. Internal provinsi: penawaran sapi untuk
memenuhi pemotongan lokal di Bali;
3. Skala produksi
4. Posisi keuangan perusahaan 2. Eksternal provinsi: penawaran sapi untuk
diperdagangkan antar pulau (ke Jakarta).
POPULASI PRODUKSI
SAPI DI BALI SAPI DI BALI
sapi (ekor/tahun)
140,000
DI POTONG DI KIRIM KE 120,000
DI BALI JAKARTA 100,000
80,000
60,000
DAGING DARI PRODUKSI 40,000
LUAR BALI DAGING 2006 2009 2016
Tahun
Izin pengeluaran sapi antar pulau
PASAR PASAR LUAR
BALI Permintaan
DI BALI
I Nyoman Suarsana 5
Kabupaten/Kota Jantan Betina Jumlah
139.9
160.0
Populasi ternak sapi (1) (2) (3) (4)
123.1
121.5
140.0 potong menurut 1. Jembrana 2.655 33.416 36.081
kabupaten di Bali,
120.0
2013 2. Tabanan 21.720 26.088 47.808
87.3
86.9
100.0 3. Badung 13.310 23.352 36.662
73.2
80.0 4. Gianyar 16.691 23.729 40.420
61.6
61.4
54.0
Denpasar
5. Klungkung 7.554 26.404 33.958
60.0 Jembrana
1.2% 9.7% 6. Bangli 46.785 27.542 74.327
40.0 Tabanan
9.6% 7. Karangasem 43.468 66.018 109.486
20.0 Buleleng
21.8% 8. Buleleng 31.565 61.388 92.953
Badung
-
5.7%
9. Denpasar 1.731 4.720 6.451
Bali
Bangli
Gianyar
Buleleng
Badung
Klungkung
Jembrana
Tabanan
Karangasem
Gianyar
Jumlah: 185.489 292.657 478.146
Karangase 7.4%
m 2013 185.489 292.657 478.146
23.8%
Bangli 2012 267.032 384.184 651.216
Klungkung
13.5% 7.2% 2011 238.217 399.244 637.461
Kepadatan populasi (ekor/km2) Dari 538.073 ekor sapi yang ada di Bali 2010 285.636 398.64 683.800
2009 288.672 388.645 677.317
Sumber: Bali Dalam Angka 2014/BPS.Bali
Kuda 14.000 13.000 16.000 18.000 16.000 2004 38.323 30.98 58.663 -20,46 96.986 -5,85
2005 34.640 -9.61 74.042 26,22 108.682 12.06
Kambing 1.175.000 1.919.000 2.110.000 1.897.000 1.889.000
2006 36.462 5,26 57.373 -22,51 93.835 -13,66
Domba 920.000 990.000 1.149.000 976.000 961.000
2007 34.620 5,05 75.000 30,72 109.620 16,82
Babi 14.000 13.000 16.000 18.000 16.000
I Nyoman Suarsana 6
POPULASI SAPI BALI POTONG PENGELUARAN SAPI BALI DARI BALI
REALIASI IMPOR TERNAK SAPI DAN DAGING II. PERKEMBANGAN PENYEDIAAN TERNAK SAPI
EMPAT TAHUN TERAKHIR TAHUN 2008-2011 POTONG
DAN PERKIRAAN IMPOR TAHUN 2012
1. Penyediaan untuk konsumsi daging sapi potong
Komoditas 2008 2009 2010 2011 2012 *
berasal dari :
Sapi (ribu 570,1 657,3 455,6 329 282,595 a. Supply ternak sapi lokal rakyat yang berasal dari
ekor) hidup peternakan rakyat yang dipelihara oleh 4,6 juta rumah
tangga sapi potong.
Daging 92,066 111,200 119,000 47,424 33,911
(ribu ton) b. Supply sapi bakalan impor.
c. Supply daging impor dari berbagai jenis daging sapi.
Keterangan
Tahun 2011 sampai dengan oktober 2011
* : Kebutuhan Impor Tahun 2012
I Nyoman Suarsana 7
Analisis SWOT perkembangan
n Kelemahan (weaknesses) = faktor internal
Supplay-demand sapi Bali
• Keterbatasan modal: untuk pengembangan
n Kekuatan (strengths) = Faktor internal dan meningkatkan mutu genetik sapi Bali
• Potensi sumber daya peternakan di Bali sangat besar
• Bali sebagai satu-satunya habitat sapi Bali murni di • Pemotongan sapi Bali betina produktif dan
dunia pengeluaran bibit ternak keluar Bali
• Perda (No.2 Th. 2003):pengeluaran ternak potong sapi
Bali • Kemampuan mengakses modal bagi petani
• Peraturan gubernur Bali (No.45, Th.2004): pelestarian masih rendah. (masih sebagai usaha tani
sapi Bali SAMBILAN)
• Peraturan gubernur Bali (No. 92, Th. 2008): penetapan
jumlah ternak potong sapi Bali antar pulau (Peraturan • Masih adanya kasus penyakit, spt Jembrana
ini keluar setiap tahun)
• SK gubernur Bali (No.567/03-/HK/2009): pengawasan
lalu lintas ternak/hewan/produk hewan
• Adanya SDM yang cukup baik
• Budaya masyarakat Bali dalam memelihari sapi Bali
I Nyoman Suarsana 8
SAPI BETINA DIPOTONG Mengapa Terjadi Pemotongan SBP
6 Partisipasi konsumen
Di RPH kota KUPANG
I Nyoman Suarsana 9
POPULASI SAPI BALI DI PROP BALI
Permintaan daging sapi di Bali (ton) 2007 - 2011 Tahun Populasi Pengeluaran/
antar pulau
9000 2007 633.789 75.000
8500 8719.36 2008 668.065 74.995
kebutuhan (ton)
8000 8276.94
2009 677.317 58.993
7834.51
7500 2010 683.800 72.000
7392.09
7000 2011 637.461 64.573
6949.67
6500 2012 651.216 61.678
6000
2013 478.146 44.938
2007 2008 2009 2010 2011
% pertumbuhan/th 2,78
Tahun
§ LUAS WILAYAH = 5.632,86 KM2 ( 0,29% DARI INDONESIA )
Gambar 1. Permintaan daging sapi di Bali (ton) 2007-2011
§ KEPADATAN SAPI BALI DI BALI = 121,41 EKOR / KM2
I Nyoman Suarsana 10
MANAJEMEN PEMASARAN SAPI Saluran distribusi Pemasaran Sapi
BALI KE JAKARTA dari Bali ke Jakarta
A. Enam Tingkat
§ Proses produksi (perolehan sapi, Pt Pp PAp Pb Pe Ks
karantina)
§ Administrasi B. Lima Tingkat
§ Tahapan Pengiriman Pt PAp Pb Pe Ks
1. Transportasi
2. Penempatan posisi sapi C. Empat Tingkat
3. pengawasan selama perjalanan Pt PAp Pb Ks
4. Pemotongan di RPH tujuan
Pt=peternak; Pp=pengepul; PAp=pedagang antar pulau;
Pb=pedagang besar; Pe=pengencer; Ks=kosumen
Kabupaten Karangasem
Kabupaten Buleleng
Kabupaten Badung
I Nyoman Suarsana 11
Pemasaran kolektif
lebih Permasalahan
menguntungkan implementasi di
lapangan…
I Nyoman Suarsana 12
I Nyoman Suarsana 13