Anda di halaman 1dari 18

Tokoh: Frederich Schleiermacher, Soren Aabye

Kierkegaard, Imanuel Kant, Alberch Ritschel


1. Dasar pemikiran Teologi Liberal (TL)
mulai sejak abad 15-16, berbarengan
dengan kesadaran kepentingan manusia
atas rasio/ ilmu pengetahuan (Gerakan
Renaissance) dan moral/agama
(Gerakan Reformasi). Walaupun lahir
dalam waktu yang sama, tetapi kedua
gerakan tersebut memiliki perbedaan
yang hakiki.
 Berpusat pada Allah  Berpusat pada
(Teosentris / Solus manusia
Christus) (Antroposentris)
 Kembali kepada Alkitab  Kembali pada
(Sola Scriptura)
kebudayaan manusia
Berpangkal pada iman
Berpangkal pada


(Sola Fide)
 Menekankan pada kuasa
rasio (rasionalisme).
Allah (Sola Gratia)  Menekankan pada
 Tujuan untuk kemampuan manusia
memuliakan Allah (Soli  Tujuan untuk
Deo Gloria) memuliakan manusia
REFORMASI RENAISSANCE
3. Gerakan Renaissance dan rasionalismelah yang
memberikan pengaruh yang sangat hebat lahirnya
Teologi Liberal.
4. Lahirnya teori evolusi Charles Darwin (abad 19)
merupakan gebrakan yang sangat kuat yang
menyerang prinsip-prinsip Alkitab tentang
penciptaan dan hakikat manusia.
5. Dampak teori evolusi dalam kemasyarakatan,
lahirlah sistem sosialisme “Karl Mark” yang
semakin menjauhkan manusia dari agama,
khusunya agama Kristen. – agama dianggap
sebagai candu bagi kaum kapitalis untuk menipu
rakyat.
6. Dorongan yang lebih kuat lagi dari “Sigmund
Freud”, bahwa agama pada dasarnya adalah cermin
dari perasaan takut dan hormat akan sesuatu yang
lebih kuat dari diri manusia dan alam semesta. Jika
manusia telah dapat mengatasi perasaan takutnya
tersebut maka pada dasarnya tidak memerlukan
agama lagi (Komunis)

7. Lahirnya metode Higher Criticism (bedah Alkitab)


yang berdampak pada “Alkitab tidak lagi diterima
sebagai Firman Tuhan yang berortoritas, sebagai
inspirasi Roh Kudus, tetapi hanya dianggap sebagai
buku biasa yang bisa dibedah dibawah penerangan
rasio (otak) manusia saja” (Historis Kritis)
8. Metode Higher Criticism mencapai puncak
dengan lahirnya Metode Historis Kritis dalam
mempelajari Alkitab.

9. Akibat metode Historis Kritis, kekristenan


merangkul filsafat-filsafat dunia, disinilah
teologi liberal bertumbuh dengan subur.
1. Supaya dapat diterima oleh orang modern
maka TL memakai cara pemikiran modern,
2. Rasio manusia adalah otonomi untuk
menilai Alkitab,
3. Aspek latar belakang budaya harus
didahulukan bukan arti/doktrinnya,
4. Tujuan mempelajari Alkitab bukan untuk
mencari kebanaran Wahyu Illahi,
melainkan pengalaman keagamaan.
1. Tidak mempercayai tentang Wahyu
Allah,

2. Yesus adalah tokoh moral yang patut


diteladani

3. Dalam mempelajari Alkitab harus


menggunakan metode ilmiah.
1. Doktrin Alkitab:
❑ Alkitab adalah buah pikiran manusia, sama dengan
buku-buku lain, oleh karena itu ia tidak luput dari
kesalahan.
❑ Fakta Alkitab yang berbau khayalan religius harus
dibersihkan,
❑ Urutan sejarah dlm Alkitab harus ditolak, karena
tidak sesuai denga ajaran evolusi dlm sejarah,
❑ Sehingga urutan itu harus disusun ulang
(dekonstruksi).
❑ Alkitab hanyalah pengalaman dan pikiran manusia
saja, dengan demikian mereka menggantikan Allah
dengan pikiran dan perasaan manusia.
2. Doktrin Tentang Allah:
o Allah adalah pangkal dari segala
sesuatu dan merupakan kekuatan kekal
o Allah tidak beroknum, tetapi
eksistensinya secara objektif berada di
benak manusia.
o Dunia dan segala isinya bukan ciptaan
Allah tetapi terjadi oleh karena evolusi.
3. Doktrin Tentang Yesus Kristus
o Yesus Kristus bukan Allah dan juga bukan
Anak Allah yang dilahirkan oleh dara Maria,
o Kebenaran tentang “dilahirkan oleh anak
dara” hanyalah cerita alegoris saja.

oKebenaran tentang “Firman menjadi


Manusia” hanyalah buah pikiran filsafat.
o Mereka tidak menyangkal Yesus sebagai
guru yang agung – orang saleh yang
memiliki moral dan tingkah laku yang
baik –
o Yesus manusia yang sempurna – tidak
memiliki cacat cela.
o Dari sisi kehidupan-Nya itulah
menimbulkan kekaguman bagi para
murid dan kemunian meninggikanNya
sebagai Allah.
4. Doktrin Tentang Roh Kudus
• Yang dimaksud dengan Roh Kudus
adalah perasaan keadilan yang ada
dalam diri manusia dan bukan sebagai
Oknum ketiga dari Allah Tritunggal,

• Dengan kata lain, Roh Kudus adalah


hati nurani manusia.
5. Doktrin Tentang Dosa
• Manusia tidak pernah berdosa – bahkan
semakin hari semakin maju dan
mencapai kesempurnaan (evolusi)
• Kesalahan yang dilakukan manusia hanya
karena keadaan sosial, jika keadaan
sosial diperbaiki maka semuanya menjadi
baik,
• Untuk menyokong itu, mereka
mengadakan gerakan Pekabaran Injil
Sosial (Sosial Gospel).
6. Doktrin Tentang Keselamatan
• Tuntutan Tuhan atas diri manusia, yaitu
berbuat amal dan menjadi manusia baik,
• Manusia harus giat beramal, karena amal
dapat mempengaruhi keselamatan manusia.
• Injil keselamatan dengan darah sudah
ketinggalan jaman, “Cerita tragis tentang
Yesus Kristus disalib tidak dapat diterima,
karena cerita ini dari pengaruh takahyul
abad pertengahan”.
7. Doktrin Tentang Penghakiman
• Tokoh Liberal Schleiermacher dan Ritschl
menyatakan bahwa keberadaan dosa itu
bersifat subyektif dari ingatan manusia,
karena kerisauan hati manusia terhadap
kemurkaan Allah.
 Ritschl berkata bahwa manusia tidak
perlu takut terhadap murka dan
hukuman Allah, karena Allah yang
yang Mahakasih tidak mungkin akan
marah terhadap manusia dan lebih
tidak mungkin sampai menghukum
dan membuang manusia ke dalam
api neraka.

Anda mungkin juga menyukai