Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GOUT ARTHRITIS (ASAM URAT)


Topik : Penyakit Gout Arthritis (Asam Urat)
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Jumat, 18 November 2021
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di kamar 5 dan 6 di Ruang Sto.
Fransiskus
Pemateri :
- Juandy Sambuaga
- Chyntia Loho
- Georgina Kolanus
- Lydia Lintong
Waktu : 14.30 WITA
Tempat : Ruangan St. Fransiskus Rumah Sakit Budi Mulia

I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang Gout (asam urat), klien
mampu memahami tentang Gout (asam urat)
II. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai Gout (asam urat),


diharapkan peserta penyuluhan mampu:

1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian gout (asam


urat)
2. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan penyebab gout (asam urat)
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala gout
(asam urat)
4. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan penatalaksanaan gout
(asam urat)
5. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan gout
(asam urat)
6. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan cara perawatan gout (asam
urat)secara mandiri
III. Materi
1. Pengertian gout (asam urat)
2. Penyebab gout (asam urat)
3. Tanda dan gejala gout (asam urat)
4. Penatalaksanaan gout (asam urat)
5. Cara pencegahan gout (asam urat)
6. Cara perawatan gout (asam urat)secara mandiri
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
V. Media
Poster/Leaflat
VI. Evaluasi
1. Pasien dan keluarga dapat memahami pengertian gout (asam urat)
2. Pasien dan keluarga dapat memahami penyebab gout (asam urat)
3. Pasien dan keluarga dapat memahami tanda dan gejala gout (asam
urat)
4. Pasien dan keluarga dapat memahami penatalaksanaan gout (asam
urat)
5. Pasien dan keluarga dapat memahami cara pencegahan gout (asam
urat)
6. Pasien dan keluarga dapat memahami cara perawatan gout (asam
urat)secara mandiri
VII. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata –
kata/kalimat
Pembukaan 5 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan
menit diri dan menyimak
3. Menyampaikan 3. Bertanya
tentang tujuan pokok mengenai
materi perkenalan dan
4. Menyampaikan tujuan jika ada
pokok pembahasan yang kurang jelas
Kontrak waktu
2. Pelaksanaan 10 Penyampaian materi Poster/Leaflet
menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
pengertian gout penjelasan dan
(asam urat) menyimak
2. Menjelaskan
penyebab gout
(asam urat)
3. Menjelaskan tanda
dan gejala gout
(asam urat)
4. Menjelaskan
stadium penyakit
gout (asam urat)
5. Menjelaskan faktor
yang mempengaruhi
terjadinya
peningkatan kadar
gout (asam urat)
6. Menjelaskan
komplikasi gout
(asam urat)
7. Menjelaskan
penatalaksanaan gout
(asam urat)
8. Menjelaskan cara
pencegahan gout
(asam urat)
9. Menjelaskan
cara perawatan gout
(asam urat)secara
mandiri
3. Penutup 10 a.      Memberikan kesempatan 1. Memperhatikan Kata –
kata/kalimat
menit bertanya 2. Bertanya
1. Melakukan evaluasi 3. Sasaran dapat
2. Menyampaikan menjawab tentang
kesimpulan materi pertanyaan yang
3. Mengakhiri diajukan
pertemuan dan
menjawab salam
MATERI

GOUT ARTHRITIS

A. Definisi
Penyakit Pirai (gout) atau Arthritis Gout adalah penyakit yang di sebabkan oleh
tumpukan asam/kristal urat pada jaringan, terutama pada jaringan sendi. Gout
berhubungan erat dengan gangguan metabolisme purin yang memicu peningkatan kadar
asam urat dalam darah (hiperurisemia), yaitu jika kadar asam urat dalam darah lebih dari
7,5 mg/dl. Catatan: kadar normal asam urat dalam darah untuk pria adalah 8 mg/dl,
sedangkan untuk wanita adalah 7 mg/dl (Junaidi, 2013).
Gout merupakan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh dan terjadi
kelainan metabolisme purin. Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia) (Brunner dan
Suddarth, 2012).
Gout adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan penumpukan asam urat
yang nyeri pada tulang sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan
dan kaki bagian tengah. (Merkie, Carrie. 2005).
Gout merupakan penyakit  metabolic yang ditandai oleh penumpukan asam urat
yang menyebabkan nyeri pada sendi. (Moreau, David. 2005).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Gout merupakan penyakit metebolik yang ditandai
dengan penumpukan asam urat yang nyeri pada tulang sendi yang umumnya lebih banyak
menyerang pada laki-laki.
B. Penyebab
Menurut Mansjoer (2012), Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan
terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat, karena itu dilihat dari
penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam golongan metabolik, kelainan ini
berhubungan dengan gangguan kinetik asam urat hiperurisemia. Hiperuresemia pada
penyakit ini terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebakan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan karena
penyakit lain seperti leukimia,
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
a. Gout primer renal, terjadi karena gangguan ekskresi asam urat ditubuh distal
yang sehat, penyebab ini tidak diketahui
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada
gromerulonefritis
c. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini tidak
penting
Menurut sustrani (2005), faktor yang berpengaruh sebagai penyebab asam urat adalah
1. Faktor keturunan
2. Diet tinggi protein dan makanan kaya senyawa purin lainnya seperti daging,
makanan laut, kacang-kacangan, bayam, jamur dan kembang kol
3. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
4. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal
5. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama
diuretika ( furosemida dan hidroklorotiazida )
6. Penggunaan antibiotika berlebihan
7. Penyakit tertentu pada darah seperti leukimia dan polisitomia
8. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi dan olah raga
berlebihan
Menurut Malya (2003), faktor – faktor yang berperan dalam perkembangan gout adalah
faktor yang menyebabkan terjadinya hiperurisemia diantaranya adalah :

Gangguan konsentrasi pembentukan asam urat yang berlebih :

a. Gout primer : akibat pembentukan langsung asam urat yang berlebih.


b. Gout sekunder : ekskresi asam urat berkurang akibat proses penyakit atau
pemakaian obat-obatan.
Menurut Carter (dalam Arina Malya, 2003) penyebab dari gout adalah
1. Diit tinggi purin
2. Konsumsi minumam beralkohol
3. Pengaruh obat-obatan terhadap kadar asam urat dengan efek yang ditimbulkanya
dapat menghambat ekskresi asam urat dalam ginjal (seperti : aspirin, diuretik.
C. Tanda dan gejala

Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai sendi ibu jari, tetapi
bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan atau sikut. Kebanyakan asam urat
muncul sebagai serangan kambuhan. Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu
keadaan di mana kadar asam urat dalam darah di atas normal.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6
- 6 mg/dL. Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan
menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang, sendi-sendi yang terserang
tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang
sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya
berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan seringkali hanya satu
sendi yang diserang. Adapun gejala-gejalanya, yaitu:

1. Kesemutan dan linu.


2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat akan terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan
nyeri luar biasa pada malam dan pagi.
4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.
5. Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan
tangan serta siku.
6. Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan
bergerak.
7. Selain nyeri sendi, asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta
dalam jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga diperlukan cuci
darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi ternyata juga berhubungan dengan
kejadian diabetes mellitus (kencing manis) dan hipertensi.
8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat dari keadaan tubuh tidak sehat
seperti demam, menggigil, dan rasa tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti
denyut jantung yang sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan
muncul pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam urat akan
mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa gejala awal yang terasa
pada persendian biasanya akan berlangsung selama beberapa hari dan kemudian
menghilang sampai dengan serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar
diwaspadai untuk menghindari serangan

D. Stadium

Menurut Mutia Sari (2010) sama halnya dengan penyakit kanker, penyakit asam
urat terdiri atas beberapa stadium. Kasus asam urat tingkat keparahannya terdiri dari
empat tahapan/stadium:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I)


Tanda-tanda penyakit asam urat/gout pada stadium I atau permulaan biasanya ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak
merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis, tofi/tofus maupun
batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.

2. Tahap Akut (stadium II)

Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan radang sendi disertai dengan rasa nyeri
yang hebat, bengkak, merah dan terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya
serangan muncul pada tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III)

Asam urat Stadium III adalah tahap interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi
selelah satu sampai dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV)

Tahapan kronik ini ditandai dengan terbentuknya tofi dan deformasi atau perubahan
bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah ke bentuk seperti semula, ini disebut
gejala irreversibel atau arthritis asam urat kronis. Pada kondisi ini frekuensi kambuh akan
semakin sering dan disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan suhu badan
bisa tinggi. Bila demikian bisa menyebabkan penderita tidak bisa jalan atau lumpuh
karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

E. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Peningkatan Kadar Asam Urat

Menurut Khosam A. S. Harlinawati (2008) terjadinya gangguan asam urat dipicu


oleh beberapa hal. Berikut ini faktor risiko yang membuat seseorang terserang asam urat.

1. Senyawa purin berlebih

Purin merupakan senyawa yang akan diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Kadar asam
urat meningkat karena asupan makanan tinggi purin. Jenis makanan yang tinggi purin,
misalnya jeroan, seafood, makanan kaleng, dan kaldu daging.

2. Genetik

Adanya riwayat asam urat dalam keluarga membuat risiko terjadinya asam urat menjadi
semakin tinggi.

3. Konsumsi alkohol berlebih

Alkohol merupakan penghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.


4. Berat badan berlebih

Kondisi berat badan yang berlebih (gemuk) dapat menyebabkan asam urat. Hal ini
disebabkan lemak yang banyak terdapat pada tubuh orang gemuk menghambat
pengeluaran asam urat melalui urin.

5. Obat tertentu

Jenis obat tertentu yang dikonsumsi dalam jangka panjang ternyata dapat meningkatkan
kadar asam urat dalam tubuh, seperti diuretik (peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah
serangan jantung).

6. Gangguan fungsi ginjal

Asam urat dikeluarkan bersama urin melalui ginjal. Jika terjadi gangguan pada ginjal,
pengeluaran asam urat juga terganggu.

7. Usia

Penyakit asam urat lebih sering menyerang pria di atas 30 tahun. Hal ini disebabkan pria
mempunyai kandungan asam urat dalam darah lebih tinggi dibanding wanita. Kandungan
asam urat pada wanita baru meningkat selelah menopause.

8. Penyakit degeneratif (hipertensi, jantung, diabetes mellitus)

Beberapa ahli menyatakan bahwa pada dasarnya asam urat bukan penyakit pokok. Ia
menjadi penyerta dari penyakit degeneratif. Jika kadar asam urat tinggi, perlu dicurigai
adanya penyakit degeneratif.

9. Kurang minum

Kurang minum memicu pengendapan asam urat dan menghambat pengeluaran asam urat.

F. KOMPLIKASI

Tidak jarang, penderita menjadi depresi karena kualitas dan produktivitasnya


menurun drastis. Yang harus diwaspadai adalah komplikasi di kemudian hari, seperti
benjolan pada bagian tubuh tertentu, kerusakan tulang dan sendi sehingga dapat
pincang,peradangan tulang,kerusakan ligamen dan tendon (otot ), batu ginjal, kerusakan
ginjal, dan tekanan darah tinggi (hipertensi)

G.  Pencegahan
1)     Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung,
hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam, Udang,
Daun melinjo.
2)      Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat
yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa
meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi
pengeluaran asam urat melalui urine.
3)      Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urine.
4)      Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar
asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa.
5)      Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan
yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi
lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6)      Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar
yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon,
blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-
buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung
purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena
keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.
7)      Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang
mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam
laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
8)      Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan
kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat radang
sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh sehingga mengurangi
rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin
karena kurang pasokan darah. Jalan kaki, bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif
olahraga untuk mengatasi rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan
teratur memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
I. Cara Perawatan Asam Urat Secara Mandiri
Perawatan yang dapat dilakukan berupa tindakan sewaktu terjadi serangan,
pengobatan dokter dan perawatan sendiri setelah memperoleh diagnosa.Bila anda
mengalami serangan gout secara tiba-tiba, lakukan tindakan darurat, berikut:
1.      Istirahatkan sendi agar cepat sembuh. Beri kompres dingin (plastik berisi es) beberapa
jam sekali selama 15 samapai 20 menit pada sendi yang nyeri untuk mengurangi nyeri
akibat radang. Kalau perlu masukkan kaki yang bengkak ke dalam ember berisi air es.
Selimut atau kain lain yamg menempel pada sendi yang nyeri, karena lokasi tersebut
sedang dalam keadaan yang sensitif.
2.      Minum obat pereda sakit (analgesik biasa) untuk menghilangkan rasa nyeri
3.   Minum banyak air (lebih dari 3,5 liter atau 8-10 gelas sehari) untuk membantu
mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
Lampiran
Daftar Pustaka
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan V.  Jakarta :
Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1,  Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth,  Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai