Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sistem Pemerintahan di

Berbagai Negara

DISUSUN OLEH :

RASIONO

NPM:20910005

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah panjatkan kehadirat Allah SWT, dan tak lupa kita curahkan
salam serta shalawat pada Baginda Rasulullah SAW. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
lah sehingga memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang
mengangkat pembahasan tentang Sistem Pemerintahan.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan. Segala kritikan dan saran dari smeua pihak akan
menjadi pengalaman yang berharga bagi saya demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................2

Daftar Isi ...............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................................4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

A. Arti Istilah Pemerintahan ..........................................................................................5

B. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara di Dunia ......................................................7

C. Persamaan Sistem Pemerintahan di berbagai Negara...............................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................12

B. Saran ......................................................................................................................12

Daftar Pustaka ..............................................................................................................13


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan
Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan
itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas
maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik,
pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang kontiniu. Sampai
saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu
secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana
penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup
masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung statis.
Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan
berlangsung dalam waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak
minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Seiring dengan tumbuhnya ide –
ide dan pemikiran baru seiring perkembangan zaman di suatu komunitas minoritas,
tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi tindakan separatisme dan
hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap sistem pemerintahan
yang diterapkan memberatkan rakyat di negara tersebut sehingga memuluskan
gerakan separatisme. Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana
kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal
dari rakyatnya itu sendiri.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud denagn pemerintahan?


2. Bentuk pemerintahan apa saja yang dianut oleh berbagai negara?
3. Sistem pemerintahan apa saja yang dianut oleh berbagai negara?
4. Contoh negara yang menganut salah satu sistem pemerintahan?

1. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan berbagai macam
bentuk pemerintahan yang ada di berbagai negara dan contoh-contoh negara yang
menganutnya.

 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 

1. Arti Istilah Pemerintahan


Istilah pemerintahan punya pengertian yang tidak sama. Beberapa

pengertian tersebut adalah sebagai berikut: (a) Pemerintahan sebagai gabungan dari
semua badan kenegaraan yang berkuasa memerintah. Jadi, yang termasuk badan-
badan kenegaraan di sini bertugas menyelenggarakan kesejahteraan umum,
misalnya badan legislatif, badan eksekutif dan badan yudikatif. (b) Pemerintahan
sebagai gabungan badan-badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di
wilayah satu negara, misalnya raja, presiden, atau Yang Dipertuan Agung (Malaysia).
(c) Pemerintahan dalam arti kepala negara (presiden) bersama dengan kabinetnya.

1. Bentuk-Bentuk Pemerintahan di berbagai negara


2. Pemerintahan Klasik
3. Ajaran-ajaran dari Plato (429 – 347SM)

 Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh kaum


cendikiawan yang dilaksanakan  sesuai dengan pikiran keadilan.
 Timokrasi, yaitu bentuk pemerintah yang di pegang oleh orang-orang yang
ingin mencapai kemasyuran dan kehormatan.
 Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang di pegang oleh golongan hartawan.
 Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat jelata, dan
 Tirani, yaitu bentuk pemerintahan  yang di pegang oleh seorang tiran
( sewenang-wenang) sehingga jauhdari cita-cita keadilan.

1. Ajaran-ajaran Aristoteles (384 – 322 SM)

 Monarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi
kepentingan umum, sifat pemerintahan ini baik dan ideal.
 Tirani, yaitu bentuk pemerintah yang dipegang oleh seseorang demi
kepentingan pribadi. Bentuk pemerintahan ini buruk dan merupakan kemerosotan.
 Aristokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok
cendikiawan demi kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.
 Oligarki, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh sekelompok
cendikiawan demi kepentingan kelompoknya. Bentuk pemerintahan ini merupakan
pemerosotan dan buruk.
 Pliteia, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh seluruh rakyat demi
kepentingan umum. Bentuk pemerintahan ini baik dan ideal.
 Demokrasi, yaitu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh orang-orang
tertentu demi kepentingan sebagian orang. Bentuk pemerintahan ini kurang baik
dan merupakan pemrosotan.
 

1. Ajaran Polybios (204-122 SM)

Monarki adalah bentuk pemerintahan yang pada mulanya mendirikan kekuasaan


atas rakyat dengan baik  dan dapat di percaya. Namun pada perkembangannya, para
penguasa dalam hal ini adalah raja tidak lagi menjalankan pemerintahan untuk
kepentingan umum, bahkan cenderung sewenang-wenang dan menindas rakyat.
Bentuk pemerintahan monarki bergeser menjadi tirani.

Dalam situasi pemerintahan tirani yang sewenang-wenang, muncullah kaum


bangsawan yang bersekongkol untuk melawan. Mereka bersatu untuk mengadakan
pemberontakan sehingga kekuasaan beralih pada mereka. Pemerintahan selanjutnya
di pegang oleh beberapa orang dan memperhatikan kepentingan umum., serta sifat
baik,. Pemerintahan pun berubah dari tirani menjadi aristokrasi.

Dalam pemerintahan oligarki yang tidak ada keadilanm rakyat berontak mengambil
alih kekuasaan umtuk memperbaiki nasib. Rakyat menjalankan kekuasaan negara
demi kepentingan rakyat. Akibatnya, pemerintahan bergeser menjadi demokrasi.
Namun, pemerintahan demokrasi yang awalnya baik lama keamaan banyak diwarnai
kekacauan, kebrobokan, dan korupsi sehingga hokum sulit di tegakkan. Dari
pemerintahan okhlorasi ini kemudian muncul seorang yang kuat dan berani yang
dengan kekerasan dapat memegang pemerintahan. Dengan demikian, pemerintahan
kembali di pegang oleh satu tangan lagi dalam bentuk monarki.

2. Pemerintahan Monarkhi (Kerajaan)

Dalam Buku Leon Duguit Traite de Droit Constitutional membedakan pemerintahan


dalam bentuk monarki dan republik. Perbedaan antara pemerintahan bentuk
“monarki” dan “republik” menurut Leon Duguit, adalah ada pada kepala negaranya.
Jika ditunjuk berdasarkan hak turun-temurun, maka kita berhadapan dengan
monarki. Kalau kepala negaranya ditunjuk tidak berdasarkan turun-temurun tetapi
dipilih, maka kita berhadapan dengan republik.

1. Monarki Absolut, monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu


negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu, syah, atau kaisar) yang kekuasaan dan
wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja merupakan undang-undang yang harus
dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif yang menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh: Perancis semasa
Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat C’est Moi (negara adalah saya).
2. Monarki Konstitusional, monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan
dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi
oleh undang-undang dasar (konstitusi).
3. Monarki Parlementer, monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan
dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan
parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki
parlementer, kekuasaan eksekutif dipegang oleh kabinet (perdana menteri) dan
bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya sebagai kepala negara
(simbol kekuasaan) yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Bentuk
monarki parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di Inggris, Belanda,
dan Malaysia.
3. Pemerintahan Republik

Dalam pelaksaannya bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan menjadi


republik absolut, republik konstitusional, dan republik parlementer.

1. Republik Absolut

Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada


pembatasan kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk melegitimasi
kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini, parlemen
memang ada, namun tidka berfungsi.

1. Republik Konstitusional

Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan kepala negara


dan kepala pemerintahan. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di
samping itu, pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.

1. Republik Parlementer

Dalam sistem republik parlementer, presiden hanya sebagai kepala negara. Namun,
presiden tidak dapat diganggu-gugat. Sedangkan kepala pemerintahan berada di
tangan perdana menteri yang bertanggungjawab kepada parlementer. Alam sistem
ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi daripada kekuasaan eksekutif.

1. Sistem Pemerintahan di Berbagai Negara

Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan parlementer dan


presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu dari
sistem pemerintahan tersebut.

1. Sistem Pemerintahan Parlementer

Sistem parlementer adalah sebuah sistem permerintahan di mana parlemen


memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki
wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya. Berbeda dengan sistem presidensil, di mana sistem parlemen dapat
memiliki seorang presiden presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensil, presiden berwenang terhadap
jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi
simbol kepala negara saja.

Beberapa ciri dari sistem pemerintahan parlementer, adalah sebagai berikut :

1. Raja/ratu atau presiden adalah sebagai kepala negara. Kepala negara ini tak
bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang diambil oleh kabinet.
2. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala
pemerintahan adalah perdana menteri. Kepala negara tak memiliki kekuasaan
pemerintahan. Ia hanya berperan sebagai simbol kedaulatan dan keutuhan negara.
3. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya
dipilih lansung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan
besar sebagai badan perwakilan dan lembaga legislatif.
4. Eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif. Dan yang disebut sebagai
eksekutif di sini adalah kabinet. Kabinet harus meletakkan atau mengembalikan
mandatnya kepada kepala negara, manakala parlemen mengeluarkan mosi tidak
percaya kepada menteri tertentu atau seluruh menteri.
5. Dalam sistem dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet dan
sekaligus sebagai perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan
pemilu. Sedangkan partai politik yang kalah akan berlaku sebagai pihak oposisi.

Kelebihan dan kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer

1. Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi


penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan
legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau koalisi partai.
2. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik
jelas.
3. Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.
4. Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh
parlementer.
5. Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tak bisa ditentikan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.

1. Sistem Pemerintahan Presidensial

Dalam sistem pemerintahan presidensial, kedudukan eksekutif tak tergantung pada


badan perwakilan rakyat. Adapun dasar hukum dari kekuasaan eksekutif
dikembalikan kepada pemilihan rakyat. Sebagai kepala eksekutif, seorang presiden
menunjuk pembantu-pembantunya yang akan memimpin departemennya masing-
masing dan mereka itu hanya bertanggung jawab kepada presiden. Karena
pembentukan kabinet itu tak tergantung dari badan perwakilan rakyat atau tidak
memerlukan dukungan kepercayaan dari badan perwakilan rakyat, maka menteri-
pun tak bisa diberhentikan olehnya.

Ciri-ciri  Sistem Pemerintahan Presidensial:

1. Penyelenggara negara berada di tangan presiden. Presiden adalah kepala


negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tak dipilih oleh parlemen, tetapi
dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan/majelis
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertanggung jawab
kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen/legislatif.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih
oleh parlemen.
4. Presiden tak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem
parlementer.
5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan menjabat sebagai lembaga
perwakilan. Anggotanya pun dipilih oleh rakyat.
6. Presiden tidak berada di bawah pengawasan langsung parlemen

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial

1. Badan eksekutif lebih stabil kedudu-kannya karena tidak tergantung pada


parlemen
2. Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
Misalnya, masa jabatan presiden Amerika Serikat adalah 4 tahun dan presiden
Indonesia selama 5 tahun.
3. Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu
masa jabatannya.
4. Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
5. Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak.
6. Sistem pertanggung jawabannya kurang jelas.

2. Sistem Pemerintahan Referendum

Sebagai variasi dari kedua sistem pemerintahan parlementer dan presidensial adalah
sistem pemerintahan referendum. Di negara Swiss, di mana tugas pembuat Undang-
undang berada di bawah pengawasan rakyat yang mempunyai hak pilih. Pengawasan
itu dilakukan dalam bentuk referendum yang terdiri dari referendum obligatoir,
referandum fakultatif, dan referandum konsultatif.

1. Referandum Obligatoir, adalah referandum yang harus terlebih dahulu


mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang tertentu
diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan dalam pembuatan
suatu undang-undang yang mengikat seluruh rakyat, karena dianggap sangat
penting. Contoh, adalah persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan
undang-undang dasar.
2. Referendum Fakultatif, adalah referandum yang dilaksanakan apabila dalam
waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan dan dilaksanakan,
sejumlah orang tertentu yang punya hak suara menginginkan diadakannya
referandum. Dalam hal ini apabila referandum menghendaki undang-undang
tersebut dilaskanakan, maka undang-undang itu terus berlaku. Tetapi apabila
undang-undang itu ditolak dalam referandum tersebut, maka undang-undang itu
tidak berlaku lagi.
3. Referandum Konsultatif, adalah referandum yang menyangkut soal-soal
teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi undang-undang yang
dimintakan persertujuaannya.
1. Sistem Pemerintahan di Beberapa Negara
2. Sistem Pemerintahan Amerika Serikat

Amerika Serikat adalah negara republik dengan bentuk federasi (federal) yang terdiri
atas 50 negara bagian. Pusat pemerintahan (federal) berada di Washington dan
pemerintah negara bagian (state). Adanya pembagian kekuasaan untuk pemerintah
federal yang memiliki kekuasaan yang didelegasikan konstitusi. Pemerintah negara
bagian memiliki semua kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah
federal.

Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Antara ketiga badan tersebut terjadi cheks and balances sehingga tak ada yang
terlalu menonjol dan diusahakan seimbang.

1. Kekuasaan eksekutif dipegang oleh presiden. Presiden berkedudukan sebagai


kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih
dalam satu paket (ticket) oleh rakyat secara langsung. Dengan demikian, presiden
tak bertanggung jawab kepada kongres (parlemennya Amerika Serikat) tetapi pada
rakyat. Presiden membentuk kabinet dan mengepalai badan eksekutif yang
mencakup departemen ataupun lembaga non departemen.
2. Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut kongres. Kongres
terdiri atas 2 bagian (bikameral), yaitu Senat dan Badan Perwakilan (The House of
Representative). Anggota Senat adalah perwakilan dari tiap negara bagian yang
dipilih melalui pemilu oleh rakyat di negara bagian yang bersangkutan. Tiap negara
bagian punya 2 orang wakil. Jadi terdapat 100 senator yang terhimpun dalam The
Senate of United State. Masa jabatan Senat adalah enam tahun. Akan tetapi dua
pertiga anggotanya diperbaharui tiap 2 tahun. Badan perwakilan merupakan
perwakilan dari rakyat Amerika Serikat yang dipih langsung untuk masa jabatan 2
tahun.
3. Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme Court) yang
bebas dari pengaruh dua badan lainnya. Mahkamah Agung menjamin tegaknya
kebebasan dan kemerdekaan individu, serta tegaknya hukum.

2. Sitem Pemerintahan Cina

Cina adalah negara kepulauan yang berbentuk republik yang pemerintahannya


dipimpin oleh presiden. Cina mempunyai kekuasaan atas 4 cabang (Yuan) yaitu
Yuan Eksekutif, Yuan Perwakilan, Yuan Kehakiman dan Yuan Pengawas. Presiden
melantik anggota Yuan Eksekutif sebagai anggota kabinetnya termasuk Perdana
Menteri yang bertanggungjawab terhadap polisi dan pengendalian ketertiban.

Badan utama perwakilan merupakan Dewan Perwakilan Rakyat dengan 225 kursi
dimana 168 darinya diisi oleh anggota hasil pemilu. Sisanya dibagikan secara
proporsional antara keseluruhan yang diterima partai (41 kursi), wilayah seberang
lautan 8 kursi) dan kursi khusus penduduk asli Taiwan (8 kursi). Para anggota
dewan ini memiliki masa jabatan 3 tahun. Pada awalnya Dewan Konstituante
Nasional, sebagai badan konstitusi dan wakil rakyat umumnya, mempunyai sedikit
kekuasaan legislatif, akan tetapi dewan ini telah dihapuskan pada tahun 2005 dan
kekuasaan untuk merancang konstitusi diserahkan kepada Yuan Perwakilan dan
pemilih dari kalangan rakyat.

Cina memiliki beberapa kebijakan lain yang sangat ketat, yaitu memberantas korupsi
tanpa kenal ampun. Tahun-tahun belakangan  ini lebih dari 3.000 pejabat Tiongkok
telah dihukum karena menerima suap dan berbagai kesalahan lain, sebagian terkait
paket stimulus Beijing sebesar 586 miliar dolar. Tindak korupsi itu terjadi antara
Oktober 2009 hingga April tahun ini, dengan salah satu kasus terburuk melibatkan
seorang pejabat yang menerima suap senilai 3,2 juta dolar, demikian kata
Kementerian Pengawasan Cina.

Contoh kebijakan pemerintah Cina yang lain adalah mengembangkan industri


informasi dan elektronik yang menguasai pasar dunia yang melejitkan pertumbuhan
ekonomi. Pemerintah Cina yang berideologi komunis telah berhasil mengadopsi
semangat liberalisasi ekonomi Barat dengan tepat, dengan tetap mempertahankan
ideologi politik dan budayanya. Pertumbuhan perusahaan industri dan manufaktur
yang luar biasa dengan menyerap modal dari dalam dan luar negeri tidak hanya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional Cina tapi juga menyerap tenaga kerja
yang luar biasa.

Salah satunya adalah industri informasi dan elektronik yang berkembang pesat
selama 20 tahun terakhir sejak liberalisasi ekonomi di bawah kebijakan strategis
nasional yang mempercepat informatisasi perkembangannya. Pada tahun 2005,
sektor informasi dan elektronik Cina mengangkat 16,6% pertumbuhan ekonomi
negara dan memberi nilai tambah 7% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Sistem pemerintahan di dunia terbagi atas sistem pemerintahan parlementer dan


presidensial. Pada umumnya, negara-negara di dunia menganut salah satu dari
sistem pemerintahan tersebut. Sistem parlementer adalah sebuah sistem
permerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan.
Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri
dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara
mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensil, di
mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden presiden dan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam
presidensil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam
sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

1. Saran-saran

Dengan memahami sistem pemerintahan di berbagai negara, terutama negara maju,


diharapkan kita mampu membandingkannya dengan sistem pemerintahan negara
kita, sehingga kita dapat menyimpulkan mengapa negara kita sangat terlambat sekali
maju, bahkan dibandingkan dengan negara muda yang beru lahir. Serta dapat
mengkritik sistem pemerintahan negara kita dengan kritikan yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=gambar+globe&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjgnv_Yx5PPAhUErJQKHV7k
DWAQ_AUICCgB&biw=1024&bih=497

https://www.google.com/search?
q=sistem+pemerintahan+berbagai+negara+didunia&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-
US:official&biw=1024&bih=497&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwjo_OOa05PPAhUN
0mMKHYiPCgcQ_AUIBSgA&dpr=1

https://andreasdamanik14.wordpress.com/2012/12/28/makalah-sistem-pemerintahan-di-berbagai-
negara/

http://educasimerko.blogspot.com/2013/02/makalah-pkn-tentang-pengaruh-suatu.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai