Anda di halaman 1dari 6

1. Aloe vera L.

Ixora coccinea L. merupakan tanaman yang berasal dari family Rubiaceae. Hal ini sesuai
dengan pendapat Wahyuni (2017) bahwa, Berdasarkanciri-ciri tumbuhan Soka merah yang
ditemukanmaka dapat diklasifikasikan yakni sebagai berikut Divisi Magnoliophyta (Angiospermae),
Kelas Magnoliopsida (Dicotyledoneae), Anak kelas Asteridae, Bangsa Rubiales, Suku Rubiaceae,
Marga Ixora, Jenis Ixora coccinea L.

Ciri umum dari Ixora coccinea L. yaitu batangnya berbentuk bulat, daun tunggal berhadapan,
mempunyai daun penumpu bunga terseusun malai rata. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyuni
(2017) bahwa, ama daerah: Bunga Asoka (Makassar). Kembang Santen Merah (Sumatera), Soka
Beureum (Sunda), Soka (Jawa), Saya Mami (Ternate). Berdasarkan hasil penelitian babwa tumbuhan
tersebut tumbuh tegak dengan tinggi 1-2 m. bentuk batang bulat, berakar tunggang, daunnya tunggal
dengan tata letak daun berhadapan atau berkarang, bertangkai pendek, bentuk daun memanjang
(oblongus), dengan pangkal dan ujung tumpul (obtusus), tepi rata (integer), dan berwarna hijau tua,
permukaan daun gundul. Terdapat daun penumpu pada ketiak atau antar tangkai, berbentuk bulat
telur dengan ujung yang meruncing dengan panjang 0,5 cm dan mudah rontok. Bunganya tersusun
dalam malai rata (corimbus ramosus) yang bertangkai pendek, pada ujung tangkai terdapat 2 anak
daun pelindung yang kecil. 

Bagian tubuh dari Ixora coccinea L. terdiri dari akar, batang, daun, dan bunga. Akar
berfungsi menjadi penyerap air dan zat hara dari dalam tanah. Batang berfungsi sebagai penopang
tanaman, daun berfungsi sebagai organ yang melakukan fotosintesis, dan bunga sebagai alat
perkembangbiakkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Silalahi (2015) bahwa, fungsi akar yaitu
Menentukan posisi tanaman, absobsi air dan garam-garam mineral, tempat penyimpanan makanan,
membawa air dari dalam tanah menuju batang. Fungsi batang medukung bagian tanaman yang ada
dipermukaan tanah seperti daun, bunga, buah, biji, dan daun, memperluas bidang asimilasi melalui
percabangan, sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi, sempat penimbunan
zat makanan. Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis umumnya
melekat pada batang dan dahan. Bunga sebagai alat-alat perkembangbiakan (organum
reproductivum).

Daur hidup dari Ixora coccinea L. yaitu terdiri dari fase vegetatif dan fase generative atau
fase reproduksi. Reproduksi dari tanaman ini menggunakan bunga melalui proses penyerbukkan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sumanto (2018) bahwa, Transisi dari vegetatif ke perkembangan
reproduksi adalah fase penting dalam daur hidup tanaman berbunga. Keberhasilan reproduksi suatu
jenis tumbuhan tergantung oleh inisiasi pembungaan pada kondisi lingkungan yang sesuai.
Tumbuhan telah mengembangkan mekanisme untuk tanggap pada kondisi lingkungan terutama
terkait dalam pengaturan waktu berbunga. Masih terkait dengan insiasi kuncup bunga, Neel (1973)
berhasil memacu inisiasi kuncup bunga pada tanaman kultivar Ixora dengan menggunakan hormon
tumbuh ‘A-rest’. Selanjutnya dikatakan pula bahwa pengaruh lainnya dari penggunaan hormon
tumbuh tersebut dapat memperpendek panjangnya ruas ranting/cabang pada I. coccinea.

Habitat dari Ixora coccinea L. yaitu di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan
intensitas cahaya yang cukup. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumanto (2018) bahwa, dapat tumbuh
dengan intensitas cahaya bervariasi yaitu pada intensitas cahaya rendah (ternaungi), intensitas
cahaya sedang (agak ternaungi), dan intensitas cahaya yang tinggi (tidak ternaungi sama sekali).

Ixora coccinea L. berperan sebagai antiinflamsi dan antibakteri. Selain itu, tanaman ini
seringkali dijadikan sebagai tanaman hias. Hal ini sesuai dengan pendapat Palupi (2020) bahwa,
selain sebagai tanaman hias, bagian dari tumbuhan genus Ixora seperti daun dan batang I. coccinea
juga dimanfaatkan secara tradisional untuk mengobati diare, demam, sakit kepala, obat luka, dan
tukak lambung. Penelitian-penelian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bawah
kandungan kimia dari tumbuhan genus Ixora seperti senyawa golongan fenolik, peptida, terpenoid
dan sterol serta ekstrak dari beberapa species Ixora memiliki aktivitas farmakologis seperti antidiare,
antiinflamasi antidermatofitik, antitumor, hepatoprotektif, antioksidan, dan antibakteri.

34. Citrus sinensis (L.) Osbeck (pro sp.)

Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.)merupakan tanaman yang berasal dari kelas
Magnoliopsida, ordo Sapindales, famili Rutaceae dan genus Citrus L. Hal ini sesuai dengan pendapat
Teti (2013) bahwa, jeruk manis dalam bahasa Inggris dikanal dengan nama sweet orange. Jeruk
manis diklasifikasikan sebagai berikut, kingdom Plantae, sub-kingdom Tracheobionta, superdivisi
Spermatophyta, divisi Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida, sub-kelas Rosidae, ordo Sapindales,
famili Rutaceae, genus Citrus L., dan Spesies Citrus sinensis (L.) Osbek.

Ciri umum dari Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.). yaitu berhabitus perdu. Ciri khusus
dari tanaman yang bernama local jeruk manis ini yaitu daunnya menyirip, batang bercabang
simpodial, tangkai daunnya bersayap, bunga berbentuk cawan, dan buahnya cukup besar dengan
warna hijau sampai hijau kekuningan. Hal ini sesuai dengan pendapat Teti (2013) bahwa, tanaman
jeruk manis mempunyai batang yang dapat mencapai ketinggian 6 meter, bercabang anyak, tajuk
daun bundar. Dan umumnya berbuah satu kali dalam satu tahun. Daunnya bertangkai, tangkai
daunnya bersayap, dan berbau sedap. Bunga jeruk manis berukuran agak besar yang mempunyai
kelopak bunga berbentuk cawan, tangkai bunganya berwarna putih atau kuning dengan daun bunga
sebanyak lima helai, dan mampunyai 20-30 benang sari. Buah jeruk manis berbanruk bulat atau
hampir bulat, berukuran agak besar, bertangkai kuat, kulit buah berwarna hijau sampai kuning dan
mengkilat.

Bagian tubuh dari Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.) terdiri dari akar, batang, daun,
bunga, and buah. Hal ini sesuai dengan pendapat Silalahi (2015) bahwa, fungsi akar yaitu
Menentukan posisi tanaman, absobsi air dan garam-garam mineral, tempat penyimpanan makanan,
membawa air dari dalam tanah menuju batang. Fungsi batang medukung bagian tanaman yang ada
dipermukaan tanah seperti daun, bunga, buah, biji, dan daun, memperluas bidang asimilasi melalui
percabangan, sebagai wadah transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi, sempat penimbunan
zat makanan. Daun merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis umumnya
melekat pada batang dan dahan. Bunga sebagai alat-alat perkembangbiakan (organum
reproductivum). Biji dilindungi di dalam bauh.
Daur hidup dari Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.) yaitu reproduksi dilakukan dengan
vegetative dan generative. Generative dilakukan dengan penyerbukan, sama seperti angiospermae
yang lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Deviyanti (2019) bahwa, Tumbuhan angiospermae
memiliki dua cara bereproduksi yaitu secara seksual/generatif dan secara aseksual/vegetatif.
Reproduksi secara generatif menggunakan bunga sebagai alat bereproduksi. Bunga merupakan organ
utama bagi tumbuhan ini, karena memiliki warna, bau dan bentuk yang dapat merangsang serangga,
burung dan mamalia sebagai perantara dalam penyerbukan. Penyerbukan tumbuhan ini dapat dibantu
oleh beberapa cara yaitu perantara angin (anemogami), perantara air (hidrogami), perantara hewan
(zoogami), dan perantara manusia (antopogami).

Habitat dari Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.) yaitu jeruk manis merupakan tanaman
asli melayu tetapi sekarang penyebarannya sangay luas hampir disemua daerah tropis dan sub tropis
di dunia. Temperatur optimum antara 25-30oC namun ada yang masih dapa tumbuh normal pada
38oC. Kelembahan optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.

Citrus sinensis (L.) × Osbeck (pro sp.) berperan sebagai makanan yang kaya akan vitamin
dan zat bermanfaat lainnya sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol. Buah jeruk manis
mengandung betakaroten dan bioflavonoid yang dapat memperkuat dinding pembuluh darah
kapiler, sedangkan kulit jeruk manis banyak mengandung dinding pektin yang dapat membantu
menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik.

35. Dimocarpus longan Lour.

Dimocarpus longan Lour. merupakan tanaman yang berasal dari kelas Magnolipsida, ordo
Dimocarpus, family Sapindacear, genus Dimiocarpus, dan spesies Dimocarpus longan Lour. Hal ini
sesuai dengan pendapat Rosyida (2017) bahwa, Secara taksonomi, tanaman kelengkeng
diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheophyta Divisio :
Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Magnoliopsida Ordo : Dimocarpus Famili :
Sapindaceae Genus : Dimiocarpus Spesies : Dimocarpus longan.

Ciri umum dari Dimocarpus longan Lour. yaitu habitus pohon. Ciri khususnya yaitu daunnya
majemuk, bunga berwarna putih kekuningan, bunga di ujung, buahnya bulat dan bagian tengah
terdapat biji berwarna hitam. Hal ini sesuai dengan pendapat Rosyida (2017) bahwa, Daun
Kelengkeng termasuk daun majemuk. Tiap tangkai memiliki tiga sampai enam pasang daun.
Bentuknya bulat panjang dan ujungnya agak runcing. Kuncup daunnya berwarna kuning kehijauan,
tetapi ada pula yang berwarna merah. Perbungaan umumnya di ujung (flos terminalis), 4-80 cm
panjangnya, lebat dengan bulu-bulu empa, bentuk payung menggarpu (malai). Mahkota bunga lima
helai, warna bunga tanaman Kelengkeng kuning muda atau putih kekuningan, ukurannya sangat
kecil sehingga hanya dapat diamati secara jelas bila memakai alat pembesar. Buah Kelengkeng
berbentuk bulat, dagingnya berwarna putih bening, dan mengandung banyak air. Di tengah daging
buah terdapat biji berwarna hitam atau coklat tua.

Bagian tubuh dari Dimocarpus longan Lour. terdiri dari akar, batang, daun, bunga, and buah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Silalahi (2015) bahwa, fungsi akar yaitu Menentukan posisi tanaman,
absobsi air dan garam-garam mineral, tempat penyimpanan makanan, membawa air dari dalam tanah
menuju batang. Fungsi batang medukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun, memperluas bidang asimilasi melalui percabangan, sebagai wadah
transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi, sempat penimbunan zat makanan. Daun
merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis umumnya melekat pada
batang dan dahan. Bunga sebagai alat-alat perkembangbiakan (organum reproductivum). Biji
dilindungi di dalam bauh.

Daur hidup dari Dimocarpus longan Lour. yaitu reproduksi dilakukan dengan vegetative dan
generative. Generative dilakukan dengan penyerbukan, sama seperti angiospermae yang lainnya. Hal
ini sesuai dengan pendapat Deviyanti (2019) bahwa, Tumbuhan angiospermae memiliki dua cara
bereproduksi yaitu secara seksual/generatif dan secara aseksual/vegetatif. Reproduksi secara
generatif menggunakan bunga sebagai alat bereproduksi. Bunga merupakan organ utama bagi
tumbuhan ini, karena memiliki warna, bau dan bentuk yang dapat merangsang serangga, burung dan
mamalia sebagai perantara dalam penyerbukan. Penyerbukan tumbuhan ini dapat dibantu oleh
beberapa cara yaitu perantara angin (anemogami), perantara air (hidrogami), perantara hewan
(zoogami), dan perantara manusia (antopogami).

Habitat dari Dimocarpus longan Lour. Yaitu di kawasan dataran rendah yang bersuhu panas.
Hal ini sesuai dengan pendapat Rosyida (2017) bahwa, Kondisi lingkungan yang sesuai bagi
pertumbuhan tanaman merupakan syarat utama keberhasilan usaha tani. Suhu ideal yang
dikehendaki tanaman Kelengkeng bagi pertumbuhannya yaitu antara 20 sampai 330C pada siang
hari dan 15 sampai 220C pada malam hari. Tanaman Kelengkeng dapat tumbuh dan berproduksi
dengan baik pada dataran rendah yang bersuhu panas. Kelembaban udara yang ideal bagi
pertumbuhan tanaman Kelengkeng adalah antara 65 sampai 90% dengan curah hujan berkisar antara
2500 sampai 4Rosyida (2017) mm/tahun. Tanah merupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan proses produksi pertanian. Jenis tanah yang cocok bagi tanaman Kelengkeng yaitu
lempung dan berpasir serta mengandung zat organik. Derajat keasaman (PH) 7 tanah yang
diperlukan tanaman Kelengkeng antara 5,5 - 6,5 serta memiliki aerasi dan drainase yang baik.

Dimocarpus longan Lour. dimanfaatkan bijinya sebagai bahan makanan karena mengandung
zat gizi yang baik untuk kesehatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rosyida (2017) bahwa, buah
Kelengkeng berbentuk bulat, dagingnya berwarna putih bening, dan mengandung banyak air. Di
tengah daging buah terdapat biji berwarna hitam atau coklat tua. Daging buah Kelengkeng
mengandung banyak zat gizi yang penting untuk kesehatan dan kesegaran tubuh karena mengandung
sukrosa, glukosa, protein (nabati), lemak, vitamin A, vitamin B dan asam tartarik yang berguna bagi
kesehatan.

36. Nephelium lappaceum L.

Nephelium lappaceum L. merupakan tanaman yang berasal dari kelas Dikotyledone, ordo
Sapindaes, genus Nephelium, dan spesies Nephelium lappaecum Linn. hal ini sesuai dengan
pendapat Handayani (2016) bahwa, Buah rambutan (Nephelium lappaceum Linn) memiliki
sistematika tanaman sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi :
Angiospermae Kelas : Dicotyledone Ordo : Sapindales Genus : Nephelium Spesies : Nephelium
lappaceum Linn.

Ciri umum dari Nephelium lappaceum L. yaitu merupakan tanaman berhabitus pohon. Ciri
khsusnya yaitu batangnya berkayu, daun bulat panjang, dan buahnya berkulit merah dengan rambut-
tambut yang melapisi. Hal ini sesuai dengan pendapat Handayani (2016) bahwa, Rambutan
merupakan tanaman tahunan (musiman) yang secara alami pohon rambutan dapat mencapai
ketinggian 5-9 m. Batang rambutan berkayu keras, bentuk gilig, tumbuh kokoh dan berwarna
kecoklatan sampai putih coklat. Percabangan horizontal dan terkadang sedikit miring ke atas. Daun
rambutan berbentuk bulat panjang dengan ujung tumpul atau sedikit runcing dengan warna hijau
muda sampai tua sesuai varietasnya.

Bagian tubuh dari Nephelium lappaceum L. terdiri dari akar, batang, daun, bunga, and buah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Silalahi (2015) bahwa, fungsi akar yaitu Menentukan posisi tanaman,
absobsi air dan garam-garam mineral, tempat penyimpanan makanan, membawa air dari dalam tanah
menuju batang. Fungsi batang medukung bagian tanaman yang ada dipermukaan tanah seperti daun,
bunga, buah, biji, dan daun, memperluas bidang asimilasi melalui percabangan, sebagai wadah
transportasi air dan unsur hara serta hasil asimilasi, sempat penimbunan zat makanan. Daun
merupakan alat hara bagian tumbuhan yang penting untuk fotosintesis umumnya melekat pada
batang dan dahan. Bunga sebagai alat-alat perkembangbiakan (organum reproductivum). Biji
dilindungi di dalam bauh.

Daur hidup dari Nephelium lappaceum L. yaitu reproduksi dilakukan dengan vegetative dan
generative. Generative dilakukan dengan penyerbukan, sama seperti angiospermae yang lainnya. Hal
ini sesuai dengan pendapat Deviyanti (2019) bahwa, Tumbuhan angiospermae memiliki dua cara
bereproduksi yaitu secara seksual/generatif dan secara aseksual/vegetatif. Reproduksi secara
generatif menggunakan bunga sebagai alat bereproduksi. Bunga merupakan organ utama bagi
tumbuhan ini, karena memiliki warna, bau dan bentuk yang dapat merangsang serangga, burung dan
mamalia sebagai perantara dalam penyerbukan. Penyerbukan tumbuhan ini dapat dibantu oleh
beberapa cara yaitu perantara angin (anemogami), perantara air (hidrogami), perantara hewan
(zoogami), dan perantara manusia (antopogami).

Habitat dari Nephelium lappaceum L. yaitu di daerah tropis, mulai dari dataran rendah
sampai dataran tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Purbasari (2018) bahwa, Tanaman ini berasal
dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Penyebaran rambutan awalnya terbatas hanya di daerah
tropis saja, akan tetapi saat ini sudah bisa ditemui di daratan yang mempunyai iklim subtropis,
seperti Afrika, Kamboja, Karibia, Amerika Tengah, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand,
dan Sri Lanka. Terdapat 22 jenis rambutan baik yang berasal dari galur murni maupun hasil okulasi
atau penggabungan dari dua jenis dengan galur yang berbeda.

Nephelium lappaceum L. banyak dimanfaatkan sebagai buah konsumsi, karena tinggi akan
nilai gizi. Hal ini sesuai dengan pendapat Purbasari (2018) bahwa. Rambutan dibudidayakan sebagai
tanaman pekarangan untuk dimanfaatkan buahnya karena mempunyai kandungan gizi, zat tepung,
sejenis gula yang mudah terlarut dalam air, zat protein dan asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim
yang esensial dan nonesensial, vitamin, zat mineral makro, dan mikro yang menyehatkan. Selain
menjadi tanaman konsumsi, rambutan mempunyai manfaat lain yaitu seluruh bagian dari rambutan
sebagai tanaman obat.

Deviyanti, Dhika. 2019. Pengaruh Mode Problem Based Learning (PBL) pada Pendekatan Jelajah Alam
Sekitar terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Sub Konsep Spermatopyta (Studi
Eksperimen di Kelas) X IPA SMAN Jatitunggal Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran
2018/2019. Skripsi. Universitas Siliwangi.

Handayani, Fernida. 2016. Pembuatan Teh Daun Rambutan Rapiah (Nephelium lappaceum Linn) pada
Berbagai Lama Pengeringan Terhadap Total Fenol dan Aktivitas Antioksidan. Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Semarang.

Palupi, Kartika Dyah., Praptiwi., Wulansari, Dewi., Agusta, Andria. 2020. Aktivitas Antibakteri dan
Antioksidan Ekstrak tumbuhan Ixora cumingiana. Jurnal Ilmu-Ilmu Hayati. 9(1): 37-46.

Purbasari, Karlina. 2018. Variasi Morfologi Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Berdasarkan
Ketinggian tempat di Kabupaten Ngawi. Jurnal Widya Warta. 2: 217-230.

Rosyida, Nur Laila. 2017.  Pengaruh Letak Entres Dan Varietas Terhadap Pertumbuhan Bibit Okulasi
Tanaman Kelengkeng (Dimocarpus longan). Skripsi. Pascasarjana, Universitas
Muhammadiyah Gresik.

Silalahi, Marina. 2015. Bahan Ajar Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia.

Sumanto. 2018. Pola Produktivitas Bunga Ixora coccinea Linn.: Serta Faktor-Faktor Naungan yang
Mempengaruhinnya. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek. 3: 405-413.

Wahyuni, Sri., Syamsiah., Wahidah, Baiq Farathul. 2017. Identifikasi Jenis-jenis Tumbuhan Semak di
Area Kampus 2 UIN Alauddin dan Sekitarnya. Jurnal Agrotech. 1(1): 32-39.

Anda mungkin juga menyukai