Proses Pembuatan Kokas
Proses Pembuatan Kokas
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Mengetahui alur proses produksi kokas batubara (coke)
1
- Mengetahui manfaat yang dimiliki oleh kokas batubara (coke)
2
BAB II
DASAR TEORI
gambar 1. kokas
2.2 Sejarah Kokas
Kokas digunakan orang-orang China pertama kali untuk pemanasan dan
memasak sekurang-kurangnya pada abad kesembilan. Pada dekade pertama abad
kesebelas, pandai besi China di lembah Sungai Kuning mulai menggunakan kokas
untuk bahan bakar di tungku mereka, sebagai pemecahan masalah bahan bakar untuk
wilayah yang jarang terdapat pepohonan di sana.
Pada tahun 1603, Hugh Plat menyatakan bahwa batubara dapat dibakar dengan cara
yang analog dengan cara pembakaran arang yang diproduksi dari kayu. Proses ini
tidak dipraktekkan sampai tahun 1642, ketika kokas digunakan untuk memanggang
ragi di Derbyshire.
3
Pada tahun 1709, Abraham Darby I membangun tanur pembakaran kokas
untuk menghasilkan besi cor. Kekuatan kokas yang besar membuat blast
furnace dibangun lebih tinggi dan lebih besar. Selanjutnya, ketersediaan besi murah
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya Revolusi Industri.
Di Inggris pada tahun-tahun pertama lokomotif kereta api uap, kokas
merupakan bahan bakar yang umum digunakan. Hal ini terutama karena didorong
oleh peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan. Setiap lokomotif
diharuskan "mengkonsumsi asapnya sendiri" yang secara teknis tidak mungkin untuk
dilakukan sampai mulai digunakannya firebox arch, namun membakar
kokas rendah emisi asap dianggap memenuhi persyaratan. Namun, aturan ini diam-
diam mulai diabaikan dan batubara yang lebih murah menjadi bahan bakar umum,
seiring dengan kereta api yang mulai diterma di kalangan masyarakat umum.
Pada akhir abad 19, para penambang di bagian barat Pennsylvania, USA
menyediakan batubara yang menjadi bahan baku untuk kokas. Pada tahun 1885,
Rochester and Pittsburgh Coal and Iron Company mem bangun string oven kokas
terpanjang di dunia di Walston, Pennsylvania, dengan 475 oven dan panjangnya 2 km
(1,25 mil). Output mereka mencapai 22.000 ton per bulan. The Minersville Coke
Oven di Huntingdon County, Pennsylvania itu dicatatkan dalam Daftar Tempat
Bersejarah Nasional USA pada tahun 1991.
4
membakar gas hidrokarbon yang dihasilkan oleh proses pembuatan kokas
mengakibatkan terjadinya proses karbonisasi.
Batubara yang sebagai umpan dalam proses karbonisasi dimasukan ke tungku
(pada tahap v), di mana batubara melewati zona karbonisasi suhu rendah, pada suhu
sekitar 375 sampai 475 derajat celcius, batubara mengalami dekomposisi membentuk
lapisan plastis di sekitar dinding. Ketika suhu mencapai 475 sampai 600
derajat celcius, terlihat kemunculan cairan tar dan senyawa hidrokarbon (minyak),
dilanjutkan dengan pemadatan massa plastis menjadi semi-kokas, dan kemudian
batubara dipanaskan dalam carbonisasi suhu tinggi sampai 1000o C (pada tahap vii)
untuk menjalani karbonisasi.
5
umumnya dianggap tidak dapat dijual kecuali dalam beberapa kasus sebagai produk
termal.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Tingkat panas yang tinggi harus dikendalikan sehingga batubara tidak pecah
dan hancur akibat batubara mengalami pertambahan atau penyusutan volume.
7
Batubara yang telah terkarbonisasi (coke), didinginkan hingga mencapai suhu 100o C
atau lebih rendah. Suhu di pendinginan (pada tahap viii) oleh gas yang bersuhu
normal dimasukkan dari bawah tungku sebelum kokas dikeluarkan dari tungku.
Cairan dalam gas dibawa ke decanter ( pada tahap xii ) yang memisahkan
ammonia dan tar dengan dekantasi dan pengendapan . Masing-masing produk
sampingan tersebut digunakan untuk tanaman yang ada untuk perawatan lebih lanjut.
Setelah dinormalisasi, tar digunakan kembali sebagai pengikat untuk pembentukan
kokas.
8
Gambar 2. Alur proses produksi kokas batubara
9
3.2 Pemanfaatan Kokas Batubara
Kokas digunakan sebagai bahan bakar dan sebagai agen pereduksi dalam
peleburan bijih besi dalamblast furnace. Kokas ini digunakan untuk mengurangi
oksida besi (hematit) untuk mengumpulkan besi.
Ditemukan secara tidak sengaja, kokas memilik sifat perisai panas yang
unggul bila dikombinasikan dengan bahan lain. Kokas merupakan salah satu bahan
yang digunakan sebagai perisai panas pada program kendaraan luar angkasa NASA,
Apollo. Dalam bentuk akhirnya, bahan ini disebut AVCOAT 5026-39. Bahan ini
telah digunakan baru-baru ini sebagai perisai panas pada kendaraan Pathfinder Mars.
Meskipun tidak digunakan untuk pesawat ulang-alik modern, NASA telah
merencanakan untuk memanfaatkan kokas dan bahan lainnya untuk perisai panas
pesawat ruang angkasa generasi berikutnya, bernama Orion, sebelum proyek itu
dibatalkan.
Kokas secara luas digunakan sebagai pengganti batubara untuk pemanas
domestik menyusul diberlakukannya zona tanpa asap di Inggris.
10
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
4. 2 Saran
Melihat hasil riset para ilmuan saat ini yang banyak menemukan manfaat dan
kegunaan dari kokas batu bara semakin beragam. Namun, hal ini kurang didukung
oleh jumlah industry yang memproduksi kokas itu sendiri. Oleh karena itu, dirasa
perlu adanya perkembangan dalam industry kokas itu sendiri segi dari kuantitas
maupun kualitas. Sehingga kegunaan kokas tersebut bias dimanfaatkan secara
optimal.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://bangngabua.blogspot.com/2011/06/kokas-batubara.html
http://www.jualbatubara.com/2012/10/sejarah-produksi-dan-penggunaan-kokas.html
Center for Coal Utilization, Japan; and Japan Iron and Steel Federation Period: 1978
1986
12