Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATERI KULIAH

MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN

STRATEGI PERUSAHAAN: DIVERSIFIKASI DAN PERUSAHAAN MULTI-BISNIS

RPS 8

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Gayatri, M.Si., Ak., CA

OLEH:

KELOMPOK 3

KADEK SASWATA ABHIMANA NEGARA (2007612009)

GEDE WAHYA DHIYATMIKA (2007612013)

PROGRAM STUDI PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
2021
8. Pendahuluan

Pembuatan strategi perusahaan dimulai pada hierarki yang lebih rendah ke tinggi,
mulai dari pembuatan strategi perusahaan tunggal menuju pembuatan strategi dengan
multibisnis. Perusahaan yang membuat diversifikasi bisa kita artikan sebagai sebuah
kumpulan bisnis yang masing-masing berdiri sendiri, sehingga proses pembuatan strategi
untuk perusahaan yang memiliki berbagai lini usaha akan menjadi lebih kompleks.

Jika manajer hanya berfokus pada satu strategi dengan bisnis tunggal, maka dalam
perusahaan yang melakukan diversifikasi lini bisnis akan mempersiapkan rencana strategi
yang lebih beragam, salah satunya melakukan assesment pada lingkungan multi-industri serta
mengembangkan satu set strategi bisnis yang spesifik untuk masing-masing lini usahanya.

Dalam mempersiapkan strategi dari perusahaan yang melakukan melakukan


diversifikasi jatuh pada manajemen puncak yang juga melibatkan empat pertimbangan, yakni:

a. Memilih industri yang baru untuk dimasuki serta memutuskan dengan cara apa perusahaan
akan masuk ke industri tersebut.
b. Mencari segala peluang untuk mengoptimalkan hubungan mata-rantai nilai lintas usaha serta
kesesuaian strategi ke dalam keunggulan kompetitif.
c. Memilih prioritas investasi dan mengandalkan sumber daya perusahaan ke dalam unit bisnis
yang paling atraktif.
d. Memulai aktifitas-aktifitas untuk meningkatkan kinerja bisnis-bisnis perusahaan.

8.1 Kapan Perlu Melakukan Diversifikasi

Ada empat persyaratan dimana sebuah perusahaan dapat dianggap layak untuk melakukan
diversifikasi, yaitu:

a. Bila perusahaan melihat peluang-peluang untuk mengembangkan bisnis ke


industriindustri yang baik produk maupun teknologinya dapat melengkaapi bisnis yang
ada saat ini.
b. Bila perusahaan mampu mengoptimalkan semua sumber daya yang ada serta
kemampuannya, hingga keduanya dapat menjadi aset yang berdaya saing andal.
c. Bila dengan melakukan diversifikasi ke bisnis yang berbeda membuka jalan untuk
mengurangi biaya, misalnya dengan melalui sharing biaya lintas-lintas dengan
mengoptimalkan pemanfaatan semua sumberdaya dan kemampuan perusahaan.
d. Bila perusahaan memiliki merek yang kuat yang dapat ditransfer kepada lini usahanya
yang lain.
8.2 Membangun Nilai Pemegang Saham: Justifikasi Utama untuk Diversifikasi

Secara prinsip diversifikasi tidak dianggap berhasil kecuali hal tersebut menghasilkan
sebuah nilai tambah jangka panjang bagi para pemegang saham – sebuah nilai tambah yang tidak
bisa diperoleh oleh pemegang saham dari membeli lembar-lembar saham industri lain atau
dengan berinvestasi di reksadana.

Perusahaan harus melewati tiga tahapan test untuk dapat memutuskan melakukan diversifikasi
bisnis, yakni:

a. Test daya tarik industri: apakah industri (atau bisnis) baru ini memiliki daya tarik kuat
untuk secara konsisten menghasilkan pengebalian investasi yang sangat baik.
b. Test biaya masuk ke bisnis yang baru.
c. Test harus menjadi lebih baik: diversifikasi yang dilakukan apakah memberikan
potensiyang sangat besar bagi perusahaan untuk menjadi lebih baik, lebih
menguntungkan.

8.3 Strategi Memasuki Bisnis-Bisnis Baru

a. Ada beberapa strategi yang lazim dipakai perusahaan dalam mengembangkan


bisnis ketika memasukibisnis-bisnis baru, antara lain:
b. Akuisisi atas bisnis yang sudah berjalan.
c. Akuisisi adalah cara paling populer untuk mendiversifikasi lini usaha ke industri yang
berbeda.selain cepat, cara ini juga mampu menghindari kesulitan dan kompleksitas
hambatan masuk (entry barriers) seperti sulitnya mendapatkan teknologi, menjalin
hubungan dengan supplier, biaya-biaya awal yang mungkin akan sangat besar terutama
iklan dan promosi.
d. Pengembangan Internal.
e. Pengembangan internal untuk memulai bisnis baru dari waktu ke waktu menjadi salah
satu hal penting bagi perusahaan yang akan melaksanakan diversifikasi. Upaya ini
melibatkan pembuatan dan pengembangan bisnis baru dari nol.
f. Joint Venture
g. Joint venture adalah upaya sebuah perusahaan untuk memiliki secara bersama (co-
ownership) serta mengoperasikan bersama unit bisnis baru bersama perusahaan lain.
h. Pemilihan Cara Memasuki Bisnis baru
i. Pilihan mengenai cara terbaik mana yang akan dipakai untuk memasuki bisnis baru
tersebut tergantung pada beberapa hal.
8.4 Memilih Alur Diversifikasi : Bisnis Yang Berkaitan VS Bisnis Yang Tidak Berkaitan

Strategi Diversifikasi ini secara umum menggambarkan sebuah strategi dimana Anda
mendirikan sebuah usaha lain,yang membedakan adalah apakah usaha tersebut sejenis atau tidak.

• Strategi pertama adalah diversifikasi terkait. Difersifkasi melalui bisnis yang masih ada
kaitannya dengan bisnis yang sedang dijalankan akan sangat kompetitif memiliki
kesesuaian antara mata rantai nilai bisnis yang sangat berharga dan
sumberdayasumberdayanya. Seseorang membuat sebuah usaha yang sama dengan usaha
yang Anda jalankan sekarang. Di contohkan pemilik sebuah hotel dengan segmentasi
High End dengan fasilitas casino membuat usaha hotel yang juga mengarah pada
segmentasi High End tanpa di fasilitasi casino.
• Strategi kedua adalah strategi diversifikasi tidak terkait, strategi ini dimana seseorang
mendirikan usaha yang berbeda dengan usaha yang Anda miliki sekarang. Diversifikasi
melalui bisnis baru yang tidak ada kaitannya dengan bisnis yang sedang berjalan akan
memiliki potensi resiko yang besar. Di contohkan ketika Ford Motor mendirikan sebuah
usaha di bidang bank industry.

8.5 Diversifikasi Strategik dan Ketersesuaian di Dalam Bisnis Yang Berkaitan

Setelah perusahaan memutuskan untuk diversifikasi, menghadapi pilihan apakah untuk


diversifikasi ke bisnis terkait, bisnis yang tidak terkait, atau campuran keduanya. Bisnis dikatakan
terkait ketika rantai nilai mereka menunjukkan hubungan bisnis lintas kompetitif penting. Dengan
ini, kita berarti bahwa ada korespondensi yang erat antara bisnis dalam hal bagaimana mereka
melakukan kegiatan rantai nilai kunci dan sumber daya dan kemampuan masing-masing perlu
melakukan kegiatan tersebut. Daya tarik besar diversifikasi terkait adalah untuk membangun nilai
pemegang saham dengan memanfaatkan ini hubungan bisnis lintas menjadi keunggulan
kompetitif, sehingga memungkinkan perusahaan secara keseluruhan untuk melakukan lebih baik
daripada hanya jumlah usaha individu. Bisnis dikatakan berhubungan ketika kebutuhan sumber
daya dan kegiatan rantai nilai kunci begitu berbeda yang tidak ada hubungan bisnis lintas
kompetitif penting ada.

Sebuah perusahaan dikatakan memiliki diversifikasi berkaitan (tingkat diversifikasi


rendah) ketika terjalin hubungan di antara unit – unit bisnisnya, misalnya unit – unit mungkin
berbagi produk atau jasa, teknologi, atau jaringan distribusi. Semakin erat jalinan di antara unit –
unit bisnis, semakin terkait diversifikasinya yang berarti semakin rendah tingkat diversifikasinya.
Diversifikasi berkaitan berarti organisasi masuk ke dalam aktivitas – aktivitas yang berkaitan
dengan bisnis utama atau bisnis inti perusahaan, biasanya melalui pasar atau teknologi yang ada
atau saling melengkapi. Oleh karena itu, diversifikasi berkaitan terpilih sebagai strategi tingkat
perusahaan yang berusaha untuk menggali jangkauan ekonomis di antara unit – unit bisnisnya.
Jangkauan ekonomis adalah penghematan biaya yang berkaitan dengan penstransferan kapabilitas
dan kompetensi yang dikembangkan dalam satu bisnis ke sebuah bisnis yang baru.
8.6 Diversifikasi ke Dalam Bisnis Yang Tak Berkaitan

Strategi diversifikasi tidak berkaitan adalah bentuk strategi pertumbuhan dimana


perusahaan masuk ke industri yang tidak memiliki keterkaitan sama sekali dengan strategi yang
ada. Ketika realisasi manajemen di industri sekarang tidak lagi menarik dan bahwa terdapat
kesulitan menstransfer kemampuan atau keahlian yang dimiliki perusahaan ke produk atau jasa
yang berkaitan di industri lain, maka strategi diversifikasi tidak berkaitan akan menjadi pilihan
perusahaan. Ketidakberkaitan unit – unit bisnis merujuk pada tidak adanya hubungan langsung di
antara bisnis – bisnis.

Perusahaan memilih untuk masuk ke industri baru dimana tidak ada kemungkinan
koneksi, hubungan atau sinergi potensial, umumnya ketika bisnis inti perusahaan dan industri
yang berhubungan tidak lagi menawarkan pertumbuhan pasar potensial yang cukup besar.
Sehingga untuk memperoleh pertumbuhan yang cukup besar, perusahaan harus melihat industri
lain walaupun tidak memiliki keterkaitan dengan bisnis yang ada. Strategi diversifikasi tidak
berkaitan juga dilakukan karena sumberdaya, kapabilitas dan kompetensi khususnya tidak dapat
dengan mudah diterapkan ke industri lain di luar bisnis intinya. Hal ini akan membatasi
pertumbuhan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan kemudian memutuskan melakukan strategi
diversifikasi tidak berkaitan. Kemungkinan untuk melakukan diversifikasi tak berkaitan antara
lain sebagai berikut:

• Perusahaan yang memiliki kas berlebih, tetapi memiliki sedikit peluang akan mencari
perusahaan yang memilki banyak peluang namun kekurangan kas.
• Perusahaan yang bergerak dalam pola penjualan yang sangat tergantung musim atau
siklus, berdiversifikasi pada perusahaan yang mempunyai musim atau siklus yang
sebaliknya.
• Perusahaan dengan hutang yang tinggi, mencari perusahaan yang bebas hutang.
• Membangun diversifikasi portfolio tiga atau empat unrelated kelompok bisnis, tetapi
mengusahakan sedikit banyak keterkaitan diantara masing-masing kelompok.
• Memiliki perusahaan apa saja, dalam garis bisnis mana saja selagi peluang
keuntungan yang diproyeksikan sama dengan satu atau lebih dari kriteria minimum.

Ada tiga cara prinsip bagi perusahaan induk untuk meningkat prospek bisnis baru dan sekaligus
meningkatkan nilai ekonomis pemegang saham untuk jangka panjang yaitu :

• Perusahaan induk harus cerdas mengelola anak perusahaan


• Alokasi sumberdaya financial ke lini usaha yang lain dengan penuh perhitungan
• Mengakuisisi dan merestrukturisasi persahaan-perusahaan dibawah nilai pasar
8.7 Mengkombinasikan Srategi Bisnis Yang Berkaitan dan Yang Tidak Berkaitan

Tidak ada yang menghalangi perusahaan dari diversifikasi ke kedua usaha terkait dan
tidak terkait. Memang, dalam prakteknya susunan bisnis perusahaan diversifikasi bervariasi.
Beberapa perusahaan yang terdiversifikasi benar-benar perusahaan yang dominan bisnis satu
utama "inti" rekening bisnis untuk 50 sampai 80 persen dari total pendapatan dan koleksi usaha
kecil terkait atau tidak terkait menyumbang sisanya. Beberapa perusahaan yang terdiversifikasi
yang sempit diversifikasi sekitar beberapa terkait atau tidak terkait bisnis.

Lainnya secara luas diversifikasi sekitar koleksi luas dari bisnis terkait, bisnis yang tidak
berhubungan, atau campuran keduanya. Sejumlah perusahaan multibisnis telah melakukan
diversifikasi ke bidang yang tidak berhubungan tetapi memiliki koleksi bisnis terkait dalam setiap
area kerjanya memberi mereka portofolio bisnis yang terdiri dari beberapa kelompok yang tidak
terkait bisnis terkait. Ada banyak ruang bagi perusahaan untuk menyesuaikan strategi
diversifikasi mereka untuk memasukkan unsur-unsur dari kedua diversifikasi terkait dan tidak
terkait, yang mungkin sesuai dengan profil aset mereka sendiri yang kompetitif dan visi strategis.
Kombinasi terkait strategi diversifikasi memiliki daya tarik khusus bagi perusahaan dengan
campuran aset berharga kompetitif, yang mencakup spektrum dari umum ke sumber daya khusus
dan kemampuan.

Praktek strategi diversifikasi kombinasi dapat berbentuk sebagai berikut:

• Satu perusahaan dominan yang menjalankan bisnis inti perusahaan dan kemudian
dikelilingi beberapa perusahaan dengan ukuran lebih kecil, berkaitan dan tidak
berkaitan.
• Diversifikasi yang sempit atau berdekatan yang hanya terdiri atas sejumlah kecil
perusahaan (dua sampai lima) yang berkaitan dan atau tidak berkaitan.
• Diversifikasi yang melebar yang hanya terdiri atas sejumlah kecil perusahaan (dua
sampai lima) yang berkaitan atau tidak berkaitan.
• Diversifikasi yang melebar yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang sebagian
besar merupakan bisnis yang saling berkaitan dan atau tidak berkaitan.
• Perusahaan multi bisnis yang melakukan diversifikasi tidak berkaitan dan pada
masing-masing kelompok yang tidak berkaitan tersebut berkembang usaha yang
saling berkaitan.
8.8 Mengevaluasi Strategi Perusahaan Yang Melakukan Diversifikasi

Analisis strategis perusahaan diversifikasi dibangun di atas konsep dan metode yang digunakan
untuk perusahaan tunggal bisnis. Tapi ada beberapa aspek tambahan untuk mempertimbangkan
dan beberapa alat analisis baru untuk menguasai. Prosedur untuk mengevaluasi plus dan minus
dari strategi perusahaan yang terdiversifikasi dan memutuskan tindakan apa yang harus diambil
untuk meningkatkan kinerja perusahaan melibatkan enam langkah:

• Menilai daya tarik industri perusahaan telah melakukan diversifikasi ke, baik secara
individu maupun sebagai kelompok
• Menilai kekuatan kompetitif unit bisnis perusahaan.
• Mengevaluasi sejauh mana cocok strategis lintas bisnis di sepanjang rantai nilai berbagai
unit bisnis perusahaan.
• Memeriksa apakah sumber daya perusahaan sesuai dengan persyaratan dari lineup bisnis
ini
• Ranking prospek kinerja bisnis membentuk terbaik sampai terburuk yang menentukan
prioritas untuk mengalokasikan sumber daya.
• Kerajinan langkah strategis baru untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.

Strategi korporat yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan berdiversifikasi akan


memiliki kecenderungan tepat jika perusahaan induk memiliki tingkat kecocokan (fit) yang tinggi
dengan unit bisnisnya.

Anda mungkin juga menyukai