Anda di halaman 1dari 1

PROSEDUR PENGUJIAN ERGONOMI DAN PSIKOLOGI

1. Jumlah responden pengujian ergonomi dan psikologi minimal 70% dari jumlah karyawan dalam
satu divisi bukan satu perusahaan.
2. Pengujian ergonomi dilakukan menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assasment) atau
sesuai permintaan dengan melihat posisi kerja responden, cara kerja responden, beban kerja,
dan stasiun kerja responden. Proses wawancara juga dilakukan untuk mendapatkan data
tambahan penilaian Ergonomi.
3. Pengujian ergonomi dilakukan pada saat responden melakukan pekerjaa seperti biasa tanpa
menghentikan pekerjaan.
4. Waktu yang dibutuhkan untuk menguji ergonomi responden sekitar ± 10 menit.
5. Pengujian psikologi dilakukan menggunakan metode Survei Diagnosis Stress.
6. Pengujian psikologi dilakukan dengan mengisi kuisioner yang diberikan oleh petugas secara jujur
bisa dilakukan secara bersamaan di satu ruangan atau sendiri di sela-sela pekerjaan.
7. Hasil akhir pengujian psikologi bukan untuk mendiagnosis 1 (satu) responden mengalami stress
atau tidak. Tujuan pengujian psikologi adalah untuk melihat beban kerja yang diberikan kepada
karyawan dalam satu divisi membuat stress atau tidak. Jadi kesimpulan yang akan diberikan
adalah beban kerja yang diberikan kepada responden dalam satu divisi memberi efek stress atau
tidak.
8. Lembar Hasil Pengujian psikologi mencakup setiap orang dalam satu divisi tidak dicampur
dengar responden dari divisi lain.
9. Prosedur ini dipakai untuk hasil uji sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5
Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja.

NB : Jika pengujian tidak sesuai prosedur, Laporan Hasil Pengujian tidak sesuai dengan permenaker
No 5 Tahun 2018.

Jakarta, 6 september 2021


Mengetahui, PT ADVANCED ANALYTICS ASIA LABORATORIES

Rahmad Syahputra Ari Ramadhan


Manager Teknis Ahli K3 Lingkungan Kerja Muda

Menyetujui,

Valentina Maria Setiawan


Direktur

Anda mungkin juga menyukai