PEMALSUAN SUSU
DIUSUSN OLEH:
KELOMPOK IV
1. YOHANES MELKIANUS BARRETO (13190068)
2.YASINTA SARIVONA PASUL (13190060)
3.HUBERTUS MESAK BRIA (13190058)
4.GAUDESIANA USFINIT (13190069)
5.BEATUS HAKI ANAPAH (13190064
KATA PENGANTAR
Susu merupakan cairan yang banyak mengandung gizi yang baik. Pada susu banyak
ditemukan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Untuk itu kualitas dari susu perlu
diperhatikan agar tidak merusak kandungan dari susu tersebut. Di dalam kondisi lapang, banyak
sekali ditemukan kecurangan dengan memalsukan maupun menambahkan larutan atau zat ke
dalam susu. Di Indonesia, susu masih merupakan komoditi peternakan yang terbilang mewah.
Dari situlah banyak pihak ingin maraup keuntungan dengan melakukan pemalsuan pada susu.
Pemalsuan pada susu yang sangat mudah dijumpai adalah dengan menambahkan susu
dengan air.Hal ini akan menambah volum dari susu tersebut dan susu akan dihargai dengan
sedikit lebih mahal. SEalin penambahan air,peningkatan volum susu jug adapt dilakukan dengan
penambahan air tajin, susu kaleng, santan , bahkan soda kue. Pemalsuan dengan menggunakan
susu kaleng emmiliki kelebihan diantaranya bau yang harum susu serta warna yang relative tidak
jauh berbeda dengan susu asli. Selain untuk menambahkan volum, pemalsuan juga
digunakan.untuk mempertahankan sifat susu. Pemalsuan seperti ini dilakukan dengan
penambahan larutan formalin ke dalam susu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Pemalsuan dengan menggunakan susu kaleng memiliki kelebihan diantaranya bau yang
harum susu serta warna yang relative tidak jauh berbeda dengan susu asli.
untuk mempertahankan sifat susu. Pemalsuan seperti ini dilakukan dengan penambahan
larutan formalin ke dalam susu.
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari pemalsuan susu untuk menguji pemalsuan yang terjadi pada setiap
sampel susu meliputi uji pemalsua dengan air, uji pemalsuan dengan santan, uji pemalsuan
dengan air tajin, uji pemalsuan dengan penambahan susu kaleng, uji pemalsuan dengan
penambahan soda kue dan uji pemalsuan dengan menambahkan larutan formalin.
BAB II
PEMBAHASAN
3.Pemalsuan susu dengan Air tajin. Air tajin memiliki keuntungan untuk memalsukan
susu, diantaranya warnanya yang putih dan air tajin masih mengandung vitamin dan karbohidrat
yang berasal dari beras. Pada pemalsuan dengan menggunakan air tajin, reaksi positif
penambahan akan menimbulkan warna biru dan kuning untuk hasil negative penambahan
(Wahyu.J.1985). Warna biru yang terbentuk merupakan hasil reaksi antara amilum dengan lugol.
4. Natrium bikarbonat adalah senyawa kimia dengan rumus NaHCO3. Dalam
menyebutannya kerap disingkat menjadi bicnat. Senyawa ini termasuk kelompok garam dan
telah digunakan sejak lama. Senyaw a ini disebut juga baking soda (soda kue), Sodium
bikarbonat, natrium hidrogen karbonat, dan lain-lain. Senyawa ini merupakan kristal yang sering
terdapat dalam bentuk serbuk. Natrium bikarbonat larut dalam air. Senyawa ini digunakan
dalamroti atau kue karena bereaksi dengan bahan lain membentuk gas karbon dioksida, yang
menyebabkan roti “mengembang” (Holleman & Wiberg). Pada sampel D, susu terindikasi
mengalami penambahan dengan soda kue. Soda kue bila bereaksi dengan air akan mejadi
persamaan berikut NaHCO3 + CH3COOH → CH3COONa + H2O + CO2, Gas CO2 hasil reaksi
akan menimbulkan buih dan secara tidak langsung menaikkan volum susu.
5. Formaldehde atau biasa disebut dengan formalin adalah larutan organic dengan rumus
kimia CH2O. Formalin merupakan bentuk aldehid yang paling sederhana. Pada temperature
ruang, formalin berwujud cair yang bening dengan aroma yang tajam. Ketika dilarutkan didalam
air, formalin bergabung dengan air dan membentuk metanediol atau metilen glikol H2C(OH)2.
Formalin jarang ditemukan pada makhluk hidup. Formalin merupakan penyebab utama dari
keracunan methanol, karena methanol dimetabolisme menjadi formaldehid beracun oleh
dehidrogenase alcohol. Makanan yang terindikasi terkontaminasi formalin adalah mi, ikan asin,
tahu, daging ayam dan bir. Pada manusia, mengonsumsi bahan makanan yang mengandung
formalin dapat menyebabkan muntah, sakit perut, pusing dan dalam kasus yang ekstrim dapat
menyebabkan kematian. Disamping itu, penggunaan formalin dalam bahan makanan dapat
menyebabkan efek karsinogen. Sampel susu E terindikasi mengalami pemalsuan dengan
penambahan formalin. Hasil positif pengujian adalah timbulnya cincin yang berwarna merah
lembayung yang memisahkan batas antara kedua larutan.
6. Susu kental manis merupakan produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh
dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu segar atau hasil rekonstitusi susu bubuk
berlemak penuh atau hasil rekombinasi susu bubuk tanpa lemak dengan lemak nabati, yang telah
ditambah gula (SNI 01-2971-1998). Penambahan susu dengan menggunakan campuran susu
kaleng maupun susu kental manis merupakan pemalsuan yang mudah dan cukup efektif. Hal ini
dikarenakan pada susu yang ditambahkan tidak terjadi perubahan warna maupun bau. Namun,
penambahan dengan susu kaleng membuat sampel susu terasa lebih manis. Bila terjadi
pemalsuan seperti pada sampel F, maka setelah percobaan akan didapati susu yang berwarna
merah keunguan .Selain perubahan warna, bila diukur menggunakan laktodensimeter maka berat
jenis susu akan bertambah
Perbedaan antara susu asli dengan susu palsu berdasarkan warna, bau, rasa, dan kekentalan
adalah sebagai berikut:
Susu asli
Warna alami susu putih dan tidak bening
Memiliki rasa yang hambar
Memiliki kadar kekentalan yang lebih tinggi daripada air
Susu palsu
Timbul warna biri, merah, dan kekuningan
Berbauh aneh
Kohesitas susu akan berkurang apabila di tambah dengan air, atau kekurangan
unsur minyak didalam susu.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan makalah ini dapat kesimpulan bahwa susu yang dicampur
dengan bahan lain akan mengalami perubahan warna dan gizi yang terkandung dalam
susu akan larut sehingga nutrisi susu hilang.Ssusu merupakan media pertumbuhan yang
sangat baik, dimana kita dapat melakukan pembuktian yang telah ada seperti
penambahan ari, penambahan santan, penambahan ari tajin, penambahan susu dengan
susu kaleng, penambhan dengan soda kue maupun dengan penambahkan formalin yang
mana mendapatkan hasil yang berbeda-beda pula antara sampel susu satu dengan yang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.1998. Petunjuk Pengolahan Susu. Kanisius, Yogyakarta.
Holleman, A. F.; Wiberg, E. “Inorganic Chemisty “ Academic Press:San Diego, 2001
Siregar. S. B. 2003. Penggemukan; Sapi. Penerbar swadaya. Jakarta
Wahyu. J. 1985. Beternak Sapi Perah. Yogyakarta; Gajah ada university press.