Anda di halaman 1dari 34

Case Report Session

SKABIES
Mega Utari
Maulidal Makmum Almahdi
Ariska Megasari
Athifa Syofiza Putri

Preseptor :
dr. Yola Fadillah, Sp. DV
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

• Nama : Tn.X
• Umur : 15 Tahun
• Berat Badan : 35 kg
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Pesisir Selatan
• Pekerjaan : Siswa Madrasah
• Status : Belum Menikah
• Tanggal periksa : Senin, 22 Oktober 2021
Keluhan Utama
Seorang laki-laki berusia 15 tahun datang ke RSAM
Bukittinggi dengan keluhan bintik merah gatal pada
hampir seluruh badan sejak 3 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


Gatal pada hampir seluruh badan terutama di sela-sela jari, perut dan
bagian kelamin sejak 3 minggu yang lalu. Terasa lebih gatal terutama
saat malam hari.
Keluhan tidak disertai dengan beruntus-beruntus berisi nanah dan
demam.
Pasien tidak memiliki atau kontak dengan hewan peliharaan spt
kucing & anjing.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah menderita penyakit ini
sebelumnya.
• Riwayat asma, sering bersin-bersin pagi hari
disangkal
• Menyangkal memiliki riwayat alergi

Riwayat Pengobatan
• Pasien belum pernah berobat karena keluhan ini
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan
yang sama seperti pasien.

Riwayat Sosial dan Kebiasaan


Pasien sebagai siswa madrasah
yang tinggal diasrma.
● Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata

Keadaan Umum : Sakit Sedang

Kesadaran : composmentis cooperatif

Status gizi : Dalam batas Normal

Pemeriksaan thoraks : Dalam batas normal

Pemeriksaan Abdomen : Dalam batas normal


STATUS DERMATOLOGIKUS

Lokasi : Sela jari tangan kanan, perut, hingga


bagian kelamin.
Distribusi : Regional
Bentuk : Tidak khas
Susunan : Tidak khas
Batas : Tidak tegas
Ukuran : Miliar-Lentikuler
Efloresensi : skuama, papul eritem, vesikel,ekskoriasi
Diagnosa Kerja :
Skabies
Diagnosa Banding :
Pedikulosis Korporis
Dermatitis Atopik
Tinea Korporis

Pemeriksaan Anjuran :
Burrow ink test:
Papul skabies dilapisi tinta pena-> hapus dengan alkohol ->
ditemukan (+) jejak terowongan berkelok/linear

Kerokan kulit:
Tetes dengan minyak mineral diatas lesi ->gores dengan
scalpel(longitudinal)-> kerokan diambil diletak di kaca objek
PENATALAKSANAAN
Terapi Umum
• Menjaga kebersihan dan mandi secara teratur setiap hari.
• Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan
harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam dengan air
panas
• Hindari penggunaan alat mandi secara bersamaan

Terapi Khusus
Sistemik : Cetirizin 10 mg 1x sehari
Topikal : Permetrin 5 % dioleskan
pada seluruh tubuh dan di bilas setelah 8-14
jam,diulang setelah 5-7 hari kemudian
PROGNOSIS

Qua ad vitam : Bonam


Qua ad kosmetikum : Bonam
Qua ad sanationam : Dubia ad Bonam
Qua ad functionam : Bonam
22 Oktober 2021

15 tahun
DISKUSI
DEFINISI Skabies  penyakit kulit yang disebabkan
oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes Scabiei var Hominis

Sarx = daging

YUNANI Koptein =
irisan/potongan

LATIN Scabere =garukan


EPIDEMIOLOGI

Sering di daerah tropis terutama pada anak-anak


dari masyarakat yang tingkat higiene, sanitasi dan
ekonomi yang relatif rendah
Skabies di Indonesia menduduki urutan ketiga dari
12 penyakit kulit tersering
Laki:perempuan=83,7%:18,3%
ETIOLOGI
Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei varian hominis.
Tungau ini khusus menyerang dan menjalani siklus
hidupnya dalam lapisan tanduk kulit manusia.
Tungau berkuran kecil, berbentuk oval, punggungnya
cembung dan bagian perutnya rata, translusen, berwarna
putih kotor dan tidak bermata
Ukuran betina berkisar antara 330-450 mikron x 250-350
mikron,ukuran jantan berkisar antara 200-240 mikron x 150-
200 mikron
PATOGENESIS

Tungau Sarcoptes Kontak dengan Infeksi dan sensitasi


Scabiei penderita parasit

Melisiskan stratum Mengeluarkan Lesi primer


korneum sekret

Gatal-gatal dan lesi


Lesi tersier
sekunder
CARA
PENULARAN

1. Kontak langsung
2. Kontak tidak
langsung
GAMBARAN KLINIS

2 dari 4 Tanda Kardinal :


• Pruritus Nokturnal
• Menyerang manusia yang hidup berkelompok
• Adanya kunikulus ( terowongan )
• Adanya tungau yang ditemukan
S. Scabiei biasanya memilih
lokasi epidermis yang tipis
untuk menggali terowongan,
seperti :

Lesi Skabies didorsum manus


serta sela jari

Lesi Skabies ditelapak tangan hingga


pergelangan
Lesi Skabies di Telapak dan Lesi Skabies diperut
Jari Tangan
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesa
Fisik penunjang

Kerokan Burrow Uji Biopsi


Lesi pada kulit ink test tetrasiklin eksisional
Gatal pada
malam hari, predileksi
adanya yang gatal,
anggota dapat berupa
keluarga papul,
dengan sakit vesikel,
yang sama skuama, dll
DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Atopik
Pedikulosis Karporis
PENATALAKSANAAN
Umum:
 Menjaga kebersihan dan mandi secara
teratur setiap hari.
 Semua pakaian, sprei, dan handuk
yang telah digunakan harus dicuci
secara teratur dan bila perlu direndam
dengan air panas.
 Hindari penggunaan alat mandi secara
bersamaan
Anggota keluarga yang beresiko tinggi
untuk tertular, terutama bayi dan anak-
anak, juga harus dijaga kebersihannya
dan untuk sementara waktu menghindari
terjadinya kontak langsung.
Beberapa syarat pengobatan yang harus diperhatikan:

• Semua anggota keluarga harus diperiksa dan semua harus


diberi pengobatan secara serentak.
• Higiene perorangan : penderita harus mandi bersih, bila perlu
menggunakan sikat untuk menyikat badan. Sesudah mandi
pakaian yang akan dipakai harus disetrika
• Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa, sprei,
bantal, kasur, selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah
sinar matahari selama beberapa jam.
Khusus :
Krim Peremtrtin (elimete, acticin)
Penggunaan obat ini biasanya pada sediaan krim dengan
kadar 1% untuk terapi tungau pada kepala dan kadar 5% untuk
terapi tungau tubuh.
Gamma Benze Heksaklorida (Lindane)
Lindane tersedia dalam bentuk krim, lotion, gel,
tidak berbau dan tidak berwarna. Sediaan obat ini biasanya
sebanyak 60 mg. Pemakaian secara tunggal dengan
mengoleskan keseluruh tubuh dari leher kebawah selama 12
sampai 24 jam dalam bentuk 1% krim atau lotion. Setelah
pemakaian dicuci bersih dan dapat diaplikasikan lagi setelah 1
minggu. Dianjurkan untuk tidak mengulangi pengobatan dalam
7 hari, serta tidak menggunakan konsentrasi lain selain 1%.
• Presipitat sulfur
Preparat sulfur yang tersedia dalam bentuk salep (2% sampai
10%) dan umumnya salep konsentrasi 6%. Cara pengaplikasian
dengan mengoleskan salep setelah madi atau malam hari
keseluruh kulit tubuh selama 24 jam selama 3 hari berturut turut,
kemudian dibersihkan.
Malathion
Malathion 0,5% adalah insektisida organo fosfa dengan
dasar air digunakan selama 24 jam. berikutnya beberapa
hari kemudian.

Cetirizine 10 mg merupakan golongan antihistamin H1


non sedasi berperan pada pelepasan mediator sel mast &
sel basofil
Komplikasi

Infeksi sekunder
Impetigo post skabietik pruritus
PROGNOSIS

Dengan Memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat


serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi
maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi prognosis baik.
Jika tidak dirawat kondisi ini dapat menetap untuk beberapa tahun.
Pada individu yang imunokompeten jumlah tunggau akan
berkurang seiringnya waktu.
KESIMPULAN

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh


tungau (kutu kecil) yaitu Sarcoptes scabiei varietas hominis yang
dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung.
Skabies dikenal sebagai penyakit “the greatest immitator”, untuk itu
diperlukan ananmesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang yang baik dalam menegakkan diagnosa skabies
sehingga penderita dapat diterapi dengan tepat dan cepat serta
mengurangi risiko untuk menularkan penyakit tersebut kepada
orang lain. Terdapat 4 tanda kardinal yang dapat ditemukan pada
penderita skabies yaitu pruritus nocturnal, menyerang secara
kelompok, adanya terowongan ( kunikulus ) dan adanya tungau.
Diagnosa skabies dapat ditegakkan apabila ditemui 2 dari 4 tanda
kardinal tersebut.
THANK’S!

Anda mungkin juga menyukai