Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Awal Praktikum

ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KINETIKA ENZIM


PADA SAMPEL REBUNG MUDA
diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Praktikum Biokimia
dosen pengampu: Drs. Rahmat Setiadi, M.Sc.

Tanggal percobaan awal : 19 November 2021


Tanggal percobaan akhir :

Disusun oleh:
Hana Fahimah 1803884

Rekan kerja:

Resni Nurul Hamidah 1803866


Alysha Prameswari Nurmalitasari 1803900
Asep Rizki Pradana 1804101

Departemen Pendidikan Kimia


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
2020
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KINETIKA ENZIM
PADA SAMPEL REBUNG MUDA

Tanggal percobaan awal : 19 November 2021


Tanggal percobaan akhir :

A. Tujuan Percobaan
1. Mengidentifikasi pengaruh konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, pH, suhu,
dan inhibitor terhadap kecepatan reaksi enzim.
2. Menentukan Km dan Vmax dari kecepatan reaksi enzim.

B. Deskripsi Sampel
Tanaman rebung atau biasa disebut rebung muda (bamboo shoot)
merupakan tunas muda bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun.
Rebung digolongkan sebagai sayuran dan seringkali didapati diolah menjadi
makanan. Tidak hanya sedap dimakan, rebung merupakan salah satu makanan
yang dapat menyuplai kebutuhan kalium dan serat pangan pada tubuh [ CITATION
Fau181 \l 1033 ].
Jimmy dan Priyanka (2015) dalam penelitiannya menuturkan kandungan
utama nutrisi pada rebung muda terdiri dari protein, karbohidrat, asam amino,
mineral, lemak, gula, serat, serta garam inorganik. Tunas bambu memiliki
kandungan profil yang baik, di antaranya kalium, kalsium, mangan, zinc, krom,
tembaga, besi, serta fosfor dan selenium dengan jumlah yang rendah.
Pada rebung muda terkandung berbagai enzim seperti nuklease, deamidase,
proteolitik, amylase, pemecah amygdalin, dan pemecah silikon. Sari rebung
muda yang diperas memiliki aktivitas protease yang dapat membantu mencerna
protein. Selain itu, ekstrak bambu memiliki aktivitas antiinflamasi, anthelmentik,
antibakteri, diuretic, antiulkus, antifertilitas, antimikroba, dan hipoglikemik. Jus
daun bambu dapat digunakan untuk memperkuat tulang rawan pada
osteoarthritis dan osteoporosis.[ CITATION OJi15 \l 1033 ].

C. Langkah Kerja dan Pengamatan


No Langkah Kerja Pengamatan
Analisis Kualitatif Enzim
1 Preparasi sampel

Rebung muda potong ±20 g


+ 5mL aquades
+ 5g pasir bersih
Dihaluskan
+ 50 mL NaF 2%.
Disaring

Ekstrak rebung muda yang mengandung enzim

2 Penentuan substrat enzim

Tabung reaksi A-E


A: 1 mL aquades + 3 mL ekstrak rebung muda
B: 1 mL katekol 0,01 M + 3 mL ekstrak rebung muda
C: 1 mL fenol 0,01 M + 3 mL ekstrak rebung muda
D: 1 mL siklohksandiol 0,01 M + 3 mL ekstrak rebung muda
E: 1 mL resorcinol 0,01 M + 3 mL ekstrak rebung muda
Pra inkubasi dan inkubasi: 37℃

Substrat 0,01M

3 Konsentrasi substrat
Tabung reaksi A-D
A: 25 tetes substrat + 1mL ekstrak rebung muda
B: 20 tetes substrat + 5 tetes aquades+ 1mL ekstrak rebung muda
C: 10 tetes substrat + 15 tetes aquades+ 1mL ekstrak rebung muda
D: 5 tetes substrat + 20 tetes aquades+ 1mL ekstrak rebung muda
Pra inkubasi dan inkubasi: 37℃

Hasil

4 Konsentrasi enzim

Tabung reaksi A-D


A: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat
B: 10 tetes ekstrak enzim + 5 tetes aquades+ 15 tetes substrat
C: 5 tetes ekstrak enzim + 10 tetes aquades+ 15 tetes substrat
D: 1 tetes estrak enzim + 14 tetes aquades + 15 tetes substrat
Pra inkubasi dan inkubasi: 37℃

Hasil

5 Pengaruh pH
Tabung reaksi A-D
A: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + buffer pH 1
B: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + buffer pH 5
C: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + buffer pH 7
D: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + buffer pH 10
Pra inkubasi dan inkubasi: 37℃

Hasil

6 Pengaruh suhu

Tabung reaksi A-F


+ 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 2 mL aquades

A: 0℃
B: 10℃
C: 25℃
D: 35℃
E: 50℃
F: 80℃

Hasil

7 Pengaruh inhibitor
Tabung reaksi A-E
A: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 10 tetes tripsin
B: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 10 tetes p-nitrofenol
C: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 10 tetes Pb-nitrat
D: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 10 tetes EDTA 0,1M
E: 15 tetes ekstrak enzim + 15 tetes substrat + 10 tetes aquades
Pra inkubasi dan inkubasi: 37℃

Hasil

8 Pengaruh bahan terhadap waktu


A. Kentang
B. Terung hijau
C. Terung ungu
D. Pisang matang
E. Pisang mentah
Analisis Kuantitatif Kinetika Enzim
1 Preparasi sampel

Rebung muda halus

+ 300 mL buffer pH 7
+ 150 mL NaF 2%

Sampel enzim

2 Penentuan absorbansi sampel


Baris 1
Tabung reaksi

A: 5 tetes aquades + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim


B: 4 tetes aquades + 1 tetes katekol + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
C: 3 tetes aquades + 2 tetes katekol + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
D: 2 tetes aquades + 3 tetes katekol + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
E: 1 tetes aquades + 4 tetes katekol + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
F: 5 tetes katekol + 5 tetes tyrosin 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim

Hasil

Baris 2
Tabung reaksi

A: 5 tetes aquades + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim


B: 4 tetes aquades + 1 tetes katekol + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enz
C: 3 tetes aquades + 2 tetes katekol + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enz
D: 2 tetes aquades + 3 tetes katekol + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enz
E: 1 tetes aquades + 4 tetes katekol + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enz
F: 5 tetes katekol + 5 tetes Asam t-Sinamat 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim

Hasil

Baris 3
Tabung reaksi

A: 5 tetes aquades + 5 tetes Phenylthiourea 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim


B: 4 tetes aquades + 1 tetes katekol + 5 tetes Phenylthiourea 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
C: 3 tetes aquades + 2 tetes katekol + 5 tetes Phenylthiourea 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
D: 2 tetes aquades + 3 tetes katekol + 5 tetes Phenylthiourea 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim
E: 1 tetes aquades + 4 tetes katekol + 5 tetes + 8 tetes ekstrak enzim Phenylthiourea 0,01M
F: 5 tetes katekol + 5 tetes Phenylthiourea 0,01M + 8 tetes ekstrak enzim

Hasil

Absorbansi: 480 nm

D. Rencana Pengolahan Data


Tabel pengamatan absorbansi:
Dengan inhibitor 5 tetes
Tanpa
Asam t- Phenyl-
[Katekol Tyrosin
Tabung inhibitor
sinamat thiourea
]
A 480 nM
30 dt 0 dt 30 dt 0 dt 30 dt 0 dt 30 dt 0 dt
A30 0
480− A 480
V=
0,5 menit

E. Daftar Pustaka

Fauzi, H. M. (2018). Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Bagi Ibu Rumah Tangga di Desa Alasmalang
dengan Memanfaatkan Rebung sebagai Bahan Aneka Olahan Kue. Integritas: Jurnal Pengabdian,
2(1), 12-24.

O, J. D., & Pamba, P. (2015). Antihypertensive Activity of Bamboo Shoot: A Review. Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research, 8(1), 46-47.
Lampiran
Pralab
a. Perubahan apa yang kita amati pada percobaan ini untuk mempelajari reaksi
yang terjadi?
b. Tergolong kelompok manakah enzim yang kita pelajari ini?
c. Dalam percobaan yang mana kita perlu memperhatikan ukuran tetesan,
mengapa?
d. Mengapa volume akhir tabung reaksi pada setiap set percobaan harus
sama?
e. Apa peranan aquadest, tripsin, feniltiourea, dan Pb-nitrat pada percobaan ini?

1. Spesifikasi enzim
a.Dari lima zat tersebut secara teoritis dapat diketahui mana yang merupakan
substrat.
b.Apakah selain substrat, terhadap zat lainnya dalam percobaan ini, enzim
akan memberi warna positif juga? Jelaskan.

2. Konsentrasi substrat
a.Hitung konsentrasi substrat pada tiap tabung.
b.Bagaimana hasil pengamatan secara teoritis. Ingat Vmax

3. Konsentrasi enzim.
a.Jika konsentrasi enzim dalam ekstrak adalah X, maka hitung konsentrasi
enzim dalam keempat tabung.
b.Bagaimana hasil pengamatan secara teoritis.

4. Pengaruh pH.
a.Secara teoritis temukan pH optimum untuk kerja enzim.
b.Bagaimana hasil pengamatan akan diperoleh dengan pH 1, 5, 7, 10
tersebut?

5. Pengaruh suhu.
a.Secara teoritis temukan suhu optimum untuk kerja enzim.
b.Bagaimana hasil pengamatan akan diperoleh untuk ke enam tabung
tersebut?

6. Pengaruh inhibitor.
Jelaskan secara teoritis bagaimana sifat inhibisi dari masing-masing dari
keempat zat tersebut

Postlab
a. Catatlah pengamatan saudara dengan menggunakan perbandingan
intensitas warna, misalnya dengan memberi nomor: 1 untuk tak berwarna; 2
untuk berwarna muda; 3 untuk yang lebih tua; dst. atau dapat juga saudara
gunakan spektrofotometer untuk mengukur intensitas warna, jika larutan
terlalu pekat, lakukanlah pengenceran yang tentu saja harus saudara
perhitungkan pada waktu menentukan aktivitas enzim.
b. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, buatlah grafik aktivitas enzim
dengan faktor yang mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai