Anda di halaman 1dari 8

23

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian eksperimental laboratorium, yaitu suatu pengujian yang

dilakukan di laboratorium untuk menguji dan mengetahui aktivitas

antioksidan dari ekstrak biji pinang (Areca catechu L.) dengan pelarut

etil asetat (CH3COOC2H5) menggunakan metode 1,1-difenil-2-

pikrihidrazil (DPPH) (Notoadmojo, 2005).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Fitokimia

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dan Laboratorium FMIPA

Universitas Cendrawasih Jayapura. Penelitian ini akan dilaksanakan

pada bulan April 2020.

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah tumbuhan pinang (Areca catechu

L.) dengan bagian tanaman yang diambil untuk penelitian adalah biji

pinang (Areca catechu L.) yang diperoleh di Jalan Irian No.164, RT

008/RW 003, Arso VII, Kabupaten Keerom sebanyak 300 gr dalam

keadaan kering dan menghasilkan ekstrak kental menggunakan

metode ekstraksi secara maserasi dengan pelarut etil asetat

(CH3COOC2H5).
24

D. Instrumen Penelitian

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat

maserasi, ayakan, batang pengaduk, blender, cawan porselen, gelas

ukur, labu ukur (100 ml), pipet tetes, rotary vacum evaporator,

spektrofotometer UV-Vis, tabung reaksi, timbangan gram dan

miligram, toples kaca besar (wadah sampel untuk perendaman

simplisia), dan waterbatch.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji

pinang (Areca catechu L.), larutan etil asetat (CH3COOC2H5),

metanol p.a, vitamin C dan 1,1-diphenil-2-picrylhydrazyl (DPPH).

E. Prosedur Kerja

1. Pembuatan simplisia

Biji pinang (Areca catechu L.) basah dikumpulkan sebanyak 3 kg

dan dipisahkan dari kulitnya lalu dicuci dengan air bersih. Setelah

dicuci diangin-anginkan hingga kering, lalu dilakukan sortasi

kering. Kemudian biji pinang tersebut dijadikan serbuk dengan

cara dihaluskan lalu diayak.

2. Pembuatan Ekstrak Biji Pinang

Pembuatan ekstrak pada penelitian ini menggunakan metode

maserasi. Simplisia biji pinang (Areca catechu L.) ditimbang

sebanyak 300 gram, dimasukkan ke dalam wadah maserasi.


25

Selanjutnya ditambahkan pelarut etil asetat sebanyak 2700 ml,

kemudian diekstraksi selama 3 x 24 jam dengan pengadukan setiap

harinya. Setelah itu, filtrat yang didapatkan di saring menggunakan

kertas saring lalu dipekatkan dengan cara diuapkan menggunakan

Rotary Vacuum Evaporator pada temperatur 40˚C - 60˚C hingga

diperoleh ekstrak kental (Sayuti, 2015).

3. Pembuatan Larutan Uji

a. Pembuatan larutan induk, akan ditimbang sebanyak 10 mg

ekstrak kemudian dilarutkan dengan etil asetat hingga 100 ml,

kemudian diperoleh konsentrasi larutan induk 100 ppm.

b. Pembuatan larutan uji dengan seri konsentrasi 1 ppm, 5 ppm,

10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm dengan menggunakan rumus

pengenceran V1M1 = V2M2.

4. Pembuatan Larutan Kontrol Positif

a. Pembuatan larutan induk, sebanyak 1 mg vitamin C dilarutkan

dengan 100 ml etanol sehingga diperoleh konsentrasi larutan

induk 10 ppm.

b. Pembuatan larutan uji dengan seri konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6

ppm, 8 ppm dan 10 ppm dengan menggunakan rumus

pengenceran V1M1 = V2M2.

5. Pembuatan Larutan DPPH

Cara pembuatan larutan DPPH 0,1 mM dengan melarutkan 4 mg

serbuk DPPH dalam metanol p.a hingga volume 100 ml dengan


26

menggunakan labu ukur volume 100 ml, lalu ditempatkan pada

botol gelap.

6. Pembuatan Larutan Blanko

Pembuatan larutan blanko dilakukan dengan cara metanol p.a

dipipet sebanyak 3 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam tabung

reaksi dan ditambahkan 1 ml larutan DPPH lalu dikocok sampai

homogen, diinkubasi pada suhu 37◦C selama 30 menit.

7. Penentuan Panjang Gelombang DPPH

Larutan DPPH sebanyak 1 ml dipipet ke dalam labu ukur

kemudian dicukupkan volumenya sampai 5 ml, dihomogenkan

kemudian dibiarkan selama 30 menit pada suhu 37◦C, selanjutnya

diukur serapan pada panjang gelombang 400 - 800 nm dengan

menggunakan spektrofotometer UV-Vis hingga diperoleh panjang

gelombang maksimum DPPH yaitu 517 nm.

8. Pengukuran Aktivitas Antioksidan

a. Pengukuran pada Kontrol Positif

Larutan uji kontrol positif dengan seri konsentrasi tersebut

kemudian ditambahkan 2 ml larutah DPPH 0,1 mM dan

metanol p.a hingga volume menjadi 5 ml. Kemudian larutan

dihomogenkan. Campuran dikocok dan dibiarkan selama 30

menit pada suhu 37◦C.masing-masing larutan tersebut diukur

serapannya pada panjang gelombang 517 nm.


27

b. Pengukuran pada Sampel Uji

Pada konsentrasi 1 ppm diambil 0,25 ml dari larutan induk.

Kemudian dari larutan uji dengan berbagai konsentrasi tadi

dipipet sebanyak 2 ml lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

di dalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan larutan

DPPH (0,1 mM) dengan rasio 1 : 1. Selanjutnya diinkubasi

pada suhu ruangan selama 30 menit dan diukur absorbansinya

pada panjang gelombang 517 nm menggunakan

spektrofotometer UV-Vis. Kemudian dilakukan prosedur yang

sama pada variasi konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15 ppm dan 20

ppm.

9. Perhitungan Inhibisi

Data yang diperoleh dari uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat

biji pinang (Areca catechu L. ) dilihat dari persentasi inhibisi yaitu

persentasi yang menunjukkan aktivitas radikal tersebut. persentasi

inhibisi terhadap radikal DPPH dari masing-masing konsentrasi

larutan sampel dapat dihitung dengan rumus :

Absorban Blangko - Absorban Sampel


% Inhibisi = x 100%
Absorban Blangko

10. Perhitungan IC50

Larutan uji akan dibuat dari larutan induk (100 ppm). Disiapkan

wadah pengujiannya, untuk masing-masing konsentrasi 1 ppm, 5

ppm, 10 ppm, 15 ppm dan 20 ppm membutuhkan 3 labu ukur.


28

Selanjutnya, larutan kontrol positif akan dimasukkan 1 ml larutan

uji ke masing-masing konsentrasi.

F. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil

penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat biji pinang

(Areca catechu L.)

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan melihat jurnal-

jurnal penelitian yang sudah ada sebelumnya.

G. Analisis Data

Setelah di dapat persentase inhibisi dari masing-masing

konsentrasi, konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang dapat

diplotkan masing-masing pada sumbu x dan sumbu y dalam

persamaan regresi linier yaitu y = a + bx. Persamaan tersebut

digunakan untuk menentukan nilai IC50 dari masing-masing sampel

(Marinova G & Batchrov V, 2011).

Data hasil penelitian akan diolah dan disajikan dalam bentuk

tabel dan grafik. Data dari uji aktivitas tersebut akan dianalisis dengan

analisis regresi linier sederhana menggunakan Microsoft office excel

2007 untuk menentukan nilai IC50.


29

H. Alur Penelitian

Biji Pinang
Simplisia Biji(Areca
Pinangcatechu
(Areca catechu L.) Dicuci
L.) Dibersihkan
Maserasi dengan
Dipotong-potong
pelarut etil asetat Ekstrak cair
PenguapanDikeringkan
(evaporasi)
Ekstrak kental menggunakan rotary
Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi vacum evaporator
1 ppm 5 ppm 10 ppm Konsentrasi Konsentrasi
15 ppm 20 ppm
Kontrol
Uji Antivitas Antioksidan
Positif
Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu L.)
menggunakanPersen
Metode DPPH

Nilai IC50 dengan konsentrasi


1 ppm, 5 ppm, 10 ppm, 15
ppm dan 20 ppm

Sangat kuat Kuat Sedang Lema Sangat Lemah

Analisis Data

Gambar 7. Alur Penelitian

I. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Jadwal Penelitian

N Bulan
Uraian Kegiatan 9 10 11 12 1 2 3 4 5
o.
1. Pembuatan Proposal # # # #
2. Penyajian Proposal #
3. Pengambilan Data # #
4. Pengolahan Data dan #
Analisa
5. Penulisan Laporan #
Tugas Akhir
30

6. Penyajian dan Uji #


Laporan Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai