Anda di halaman 1dari 12

MODUL PRAKTIKUM

TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT

SEDIAAN SERBUK/ SERBUK

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1
TRANSFER A 2020

ASISTEN:

LABORATORIUM FARMASETIKA

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR

MAKASSAR

2021
I. Formula Asli
I. Rancangan Formula

 
II.
Rencana Desain Sediaan

III. Dasar Formulasi


  III.1 Dasar Pembuatan Sediaan
   
  III.2 Studi Preformulasi Zat Aktif

   
III.3 Studi Preformulasi Zat Tambahan
    1.  Penggunaan PEG sebagai basis:
-(Lachman,1184) Basis manapun yang digunakan obat harus
didispersikan secara homogen didalamnya, tetapi obat tersebut
harus dapat dilepaskan dengan laju yang dikehendaki pada
cairan-cairan tubuh. Oleh karena itu, kelarutan bahan-bahan
aktif dalam air atau terlarut lainnya harus diketahui jika obat
larut dalam air, maka basis lemak dengan angka air dipilih,
sebalikny jika obat tersebut sangat mudah larut dalam lemak,
suatu basis tipe air yang ditambahkan surfaktan untuk
menambah kelarutan, mungkin merupakan pilihan utama.

-(Ansel,583) Tidak digunakan basis larut air seperti gelatin-


gliserin, karena basis ini paling sering digunakan dalam
pembuatan suppositoria vagina. Dimana memang diharapkan
efek setempat yang cukup lama dan unsur obatnya.

(Ansel,587) Pelumasan jarang diperlukan bagi suppositoria


dengan basis oleum cacao tau PEG, karena bahan ini cukup
menciut begitu dingin dalam cetakan, sehingga akan terlepas
dari permukaan cetakan dan mudah dikeluarkannya.

-(Ansel, 584) Suppositori dengan PEG tidak melebur ketika


terkena suhu tubuh, tetapi perlahan-lahan melarut dalam
cairan tubuh. Oleh karena itu, basis ini tidak perlu di formulasi
supaya melebur pada suhu tubuh.

-(Ansel, 585) Kepadatan PEG memungkinkan untuk


dimasukkan pada waktu pemakaian secara perlahan-lahan
akan melebur pada jari-jari yang memasukkannya, karena tidak
melebur pada suhu tubuh, tetapi bercampur dengan sekret dari
mukosa pada waktu melarut, suppositoria
dengan basi PEG tidak akan “bocor” dari lubang masuknya

-(Excipient,212) Kestabilan dari PEG yaitu PEG tidak


mendukung pertumbuhan mikroorganisme
(Lachman,1174) PEG tidak terhidrolisis atau terurai, secara
fisiologis, inert dan tidak tidak membantu pertumbuhan jamur.-
-(Scoville’s, 371)
Basis PEG memiliki beberapa kelebihan diantaranya basis ini
tidak mudah terhidrolisis menjadi busuk, tidak mendukung
pertumbuhan mikroba atau tidak menyebabkan iritasi pada
membrane mukosa

2. -Penggunaan Kombinasi PEG (PEG 1000 dan 4000)


Menurut (Ansel,584). Macam-macam kombinasi dari PEG bisa
digabung dengan cara melebur, dengan memakai dua jenis
atau lebih untuk memperoleh basis supositoria yang diinginkan
konsistensi dan sifatnya

-Campuan PEG dapat digunakan sebagai basis suppositoria.


Dimana campuran PEG ini memiliki banyak kelebihan
dibandingkan basis lemak. Misalnya titik leleh suppositoria
dibuat lebih tinggi untuk menahan paparan iklim hangat,
pelepasan obat yang tidak tergantung pada titik lebur/leleh
stabilitas fisik dalam penyimpanan baik, suppositoria dapat
segera larut dengan cairan rectum

-(Lachman, 1174) Basis dengan kombinasi PEG 1000 dan PEG


4000 ini mempunyai titik leleh rendah dan berguna bila
diinginkan penghancuran yang cepat.
Konsentrasi: Untuk PEG 1000 96%
Untuk PEG 4000 4%

-(Ansel,584) PEG lainnya dapat dipakai sebagai basis


suppositoria tergantung pada kepadatan dari produk yang
diinginkan. Jadi disini digunakan PEG 1000 dan PEG 4000
untuk mendapatkan kepadatan suppositoria yang baik.

-(Martin,839) Dimana formula ini telah ditetapkan sebagai basis


1 yaitu kombinasi PEG 1000 dan 4000 yang konsentrasinya
juga telah ditetapkan.
-Excipient 518-519, Excipient 1983, 209-211) Penggunaan
basis PEG 1000 karena basis ini memiliki titik lebur 37oC-40oC
dan kelembaban sekitar 0,585% dan penggunaan basis PEG
karena memiliki titik lebur 50oC-58oC dan kelembaban sekitar
0,300%. Dengan melihat keterangan/penjelasan diatas
digunakan PEG 1000 dan PEG 4000 agar zat aktif mudah
dilepaskan dalam cairan rectum

3. Penggunaan surfaktan
Jika obat tersebut sangat mudah larut dalam lemak, suatu basis
tipe air yang ditambahkan surfaktan untuk menambah kelarutan
(Lachman, 1184),

-Surfaktan juga membuat zat-zat yang tidak larut tetap


tersuspensi dalam
basis, Dalam hal ini zat aktif terdispersi dalam basis
(Lachman,1174).

IV Informasi Bahan Aktif


  IV.1
Nama :
kelas farmakologi :  

Indikasi :
mekanisme krja :  

kontraindikasi :  
efek samping :
Toksisitas :  
dosis dan pemberian :
interkasi obat :
farmakokinetika :

    Nama :  
kelas farmakologi :  
Indikasi :  

mekanisme krja :
kontraindikasi :  .
efek samping :  
Toksisitas :  -
dosis dan pemberian :  
interkasi obat :  
farmakokinetika :

    Nama :  

kelas farmakologi :
Indikasi :
mekanisme krja :
Kontraindikasi :
efek samping :
Toksisitas :  

dosis dan pemberian :


interakasi obat :
Farmakokinetika :
 
  IV.2 Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif (minimal satu pustaka textbook)
1 nama resmi : RB:  
nama lain :  
kelas fungsional :  
Konsentrasi :  
RM :
BM :
Pemerian :

Kelarutan :

pKa dan pH larutan :  

Titik lebur :
Polimarfisme :  
Informasi tambahan :
2 Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif (minimal satu pustaka textbook)
nama resmi : RB:  
  nama lain :  
kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :

Kelarutan

pKa dan pH larutan :  


Titik lebur :
Polimarfisme :
Informasi tambahan :
3 Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif (minimal satu pustaka textbook)
nama resmi : RB:  
nama lain :
kelas fungsional :  
Konsentrasi :
RM :
BM :
Pemerian :

Kelarutan :

pKa dan pH larutan :


Titik lebur :
Polimarfisme :  
  Informasi tambahan :
  IV.3 Uraian stabilitas bahan aktif (aspirin)
Stabilitas :
Inkompabilitas :
Saran penyimpanan :
  IV.3 Uraian stabilitas bahan aktif
Stabilitas :

Inkompabilitas :
Saran penyimpanan :
  IV.3 Uraian stabilitas bahan aktif (kafein)
Stabilitas :

Inkompabilitas :
Saran penyimpanan :
V Informasi Bahan Tambahan (Sifat fisika-kimia dan stabilitas)

nama resmi : RB:  


nama lain :
kelas fungsional :
Konsentrasi :  
RM :
BM :  
Pemerian :

Kelarutan :

   
pKa dan pH larutan :
Titik lebur :  
informasi lain :  
Stabilitas :
Inkompabilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
 
nama resmi :   RB:  
nama lain :  
kelas fungsional :  
Konsentrasi :
RM :  
BM :    
Pemerian :

Kelarutan :

pKa dan pH larutan :  


Titik lebur :  
informasi lain :  
Stabilitas :
inkompabilitas :
penanganan :
toksisitas :
    Saran penyimpanan :
 
Nama Resmi : RB:  
Nama Lain :
Kelas Fungsional :
Konsentrasi :  
RM :  
BM  
:

   
Pemerian :  

Kelarutan :

pKa dan pH larutan :  


Titik lebur :  
informasi lain :  
Stabilitas :
inkompabilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :

 
nama resmi : RB:  
nama lain :
kelas fungsional :
Konsentrasi :
RM :
BM :  
Pemerian :  

Kelarutan :

pKa dan pH larutan :


Titik lebur :  
    informasi lain :
Stabilitas :
Inkompabilitas :
Penanganan :
Toksisitas :
Saran penyimpanan :
VI. Pehitungan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai