Persatuan Adalah Tiang Penyangga Daya Suatu Negara
Persatuan Adalah Tiang Penyangga Daya Suatu Negara
Dari segi balaghah firman Allah tadi bersifat Khabari, dengan artian bahwa manusia diciptakan
dari jenis laki-laki dan perempuan, bercorak suku, berlainan bangsa. Semua memiliki harkat,
derajat dan martabat yang sama di hadapan Allah SWT.
Agar kamu saling mengenal, yakni menjalin komunikasi yang harmoni dan menebarkan cinta
kasih serta kasih sayang yang tiada pilih kasih.
Dengan demikian, untuk membina persatuan dan kesatuan dalam keberagaman di negeri
tercinta ini, langkah awalnya adalah harus saling mengenal, saling menghargai, dan
bertoleransi di antara kita. Bukan saling menutup diri, melecehkan, menghina, membangga-
banggakan kelompok, suku bangsa, maupun daerah masing-masing. Sebab sifat-sifat seperti itu
lah yang dapat menimbulkan pertikaian diantara kita.
ليس منا من دعا على عصبيته وليس منا من مات على عصبيته
Bukan golongan kita, orang yang membangga-banggakan kesukuan dan bukan golongan kita
orang yang mati karena membela, mempertahankan dan memperjuangkan kesukuan.
Allah SWT mengisyaratkan agar saya, saudara dan kita semua memperkokoh persatuan dan
kesatuan dan melarang untuk bercerai berai. Ini terangkai dalam surat Ali Imron ayat 103 :
وب ُك ْم َفأَصْ َبحْ ُت ْم ِبنِعْ َم ِت ِه إِ ْخ َوا ًنا َو ُك ْن ُت ْم عَ لَى َش َفا ُح ْفرَ ٍة ِ َُواعْ َتصِ مُوا ِبحَ ب ِْل هَّللا ِ جَ مِيعًا َواَل َت َفرَّ قُوا َو ْاذ ُكرُوا' نِعْ َم َة هَّللا ِ عَ لَ ْي ُك ْم إِ ْذ ُك ْن ُت ْم أَعْ دَ ا ًء َفأَلَّفَ َب ْينَ قُل
َار َفأ َ ْن َق َذ ُك ْم ِم ْنهَا َك َذلِكَ ُي َبيِّنُ هَّللا ُ لَ ُك ْم ءَايَا ِت ِه لَعَ لَّ ُك ْم َت ْه َت ُدون
ِ مِنَ ال َّن
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai
berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah)
bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat
Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.”
Bagaimana ayat tersebut jika kita kaitkan dengan situasi dan kondisi bangsa ini ? ayat tersebut
memotivasi kita agar perbedaaan ideologi, organisasi, agama, adat istiadat, suku bangsa, dan
bahasa harus menjadi jembatan emas guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Oleh karena itu, mulai detik ini kita samakan langkah, seragamkan gerak, satukan persepsi,
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Perbedaan jangan melahirkan perpecahan, tapi
hendaknya perbedaan menjadikan kita harus saling menghargai dan melengkapi. Lalu jika kita
lihat keadaan bangsa kita sekarang ini, dari Sabang sampai Merauke, terdapat sebuah
pertanyaan besar. Bagaimanakah kekompakan di negeri kita sekarang ? Alhamdulillah seiring
dengan semangat gotong royong, seirama dengan semangat bhineka tunggal ika, berbeda-beda
tapi satu jua, perbedaan persepsi dan visi dalam pembangunan masih dirasakan sebagai فاستبقوا
الخيرات berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan demikian insya allah, merupakan jaminan allah
apabila perbedaan dilandasi dengan iman dan diorientasikan menimba amal kebajikan, maka
allah menjamin kebaikan dan ampunan, semoga kita mendapatkannya.
Dapat disimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan merupakan modal kesuksesan bangsa. Untuk
mewujudkan persatuan tersebut langkah awalnya kita harus saling menghargai terhadap
perbedaan di antara kita. Jika sikap ini yang kita tumbuh kembangkan, maka persatuan bangsa
akan tercipta, rakyat akan sejahtera.Amin ya rabbal'alamin.