Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMBAHASAN

Dibawah ini sebelum masuk pada prinsip kerja alat audio mxixng console ,
saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang bagian – bagian dari Audio Mixing
Console model 12SXM – 311.

4.1 Bagian – bagian dari Audio Mixing Analog Console Model


12SXM – 311.

Gambar 4.1 Audio Mixing Analog Model 12SXM -311


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI SumSel )

4.1.1 Input Channel Jack

Gambar 4.2 Input Channel Jack


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

45
46

Politeknik Negeri Sriwijaya

Dalam input Channel ini terdapat Jack XLR Female dan Jack Phone TRS.
Fungsi dan koneksinya sama yaitu untuk menghubungkan input masukan dari
Microphone. Jack I/O dapat mengkoneksi input audio dalam Jack XLR / TRS
channel input ini dengan fungsi audio Input dari VCD atau Keyboard, kecuali
Wireless Microphone. Dalam mengoperasikan input ini harus hati - hati, pada
Channel Jack XLR karena Gain input untuk masukan di Channel Mic memiliki
Range OP Amp yang hanya menangkap getaran sinyal Audio tanpa penguatan ( di
atas 0 dB standar ). Jadi untuk memasang Audio dari musik Keyboard di jalur
koneksi ini harus mengecilkan 'Gain Sensitive' paling minimal atau paling tidak
pada angka 0 dB meter.

4.1.2 Tombol LOW Cut Switch

Gambar 4.3 Low cut 100Hz dibawah tombol Gain


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Tombol Low Cut ini berupa saklar On / Off, berfungi untuk menurunkan


sinyal yang mengandung unsur nada rendah ( HPF : High Pass Filter). Bila dalam
box tertulis 100Hz ini berarti alat ini untuk memfilter lalu memotong sinyal nada
di bawah frekuensi 100 Hz, atau ada juga yang 80Hz. Penggunaan tombol ini bisa
kita fungsikan untuk mengurangi tekanan suara pada hembusan angin dari mulut
penggunaan Microphone. Ada baiknya tidak menghidupkan saklar ini pada mode
musik di channel yang kita pasang.
47

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.3 Tombol Gain Sensitive (Gain Sens)

Gambar 4.4 Tombol Gain Sensitive (Gain Sens)


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Gain Sensitive berfungsi untuk meyesuaikan kepekaan dan kekuatan input


Source. Pada input yang belum atau tanpa penguatan, misalnya dari Microphone
dan Spul Gitar, posisi Gain Sensitive akan melaju ke arah kanan dalam satuan dB.
Gain Sensitive akan memberikan space penguatan yang cukup lebar pada tingkat
depan Pre Amp Mixer. Pada penguatan berupa Keyboard, VCD Player atau
Komputer maka kita harus menset Gain Sensitive harus dibawah 0 dB untuk
menghindari Overload Level pada penguatan akhir Mixer, sehingga suara yang
kita dengar akan rusak (tidak HIFI) bila melebihi level di atas 0 dB.

4.1.4 Tombol EQ High

Gambar 4.5 Tombol EQ High


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI Sumsel )

Tombol EQ High untuk mengatur level pada kepekaan lebar frekuensi


nada tinggi. kita dapat mengatur nada suara yang diinginkan pada nada tinggi.
Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada tinggi, namun usahakan
48

Politeknik Negeri Sriwijaya

untuk tidak menguatkan Level ini terlalu tinggi karena dapat berakibat Horn
Driver karena akan mudah rusak (Over Load). Pada posisi tengah merupakan
setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik pembuat.

4.1.5 Tombol EQ Middle

Gambar 4.6 Tombol EQ Middle


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI Sumsel )

Tombol EQ Middle berfungsi untuk mengatur kepekaan lebar frekuensi


menengah. Anda dapat mengatur nada suara menengah yang anda inginkan pada
nada middle. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada middle. Pada
posisi tengah merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh pabrik
pembuat.

4.1.6 Tombol Middle Freq

Gambar 4.7 Tombol Middle Freq


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Tombol Mid Frequency berfungsi untuk mengatur range bandwidth


frekuensi middle. Frekuensi khusus nada middle yang anda inginkan dapat diatur
49

Politeknik Negeri Sriwijaya

di tombol ini. Pada mixer dari produk lain kadang bertulis MF artinya Middle
Frequency. Knob ini bekerja saling mendukung dengan tombol knob Mid EQ.
Anda dapat merasakan perubahan suara bila memutar knob MF ini bila tombol
Mid tidak berada di posisi default ( tengah ).

4.1.7 Tombol EQ Low

Gambar 4.8 Tombol EQ Low


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI SumSel )

Tombol EQ Low berfungsi untuk mengatur level kepekaan lebar frekuensi


rendah atau nada bass. Memutar ke arah kanan akan memperkuat level nada Low.
Pada posisi arah jam 12 merupakan setting default yang telah dikalibrasi oleh
pabrik pembuat.

4.1.8 Tombol Level AUX 1 (Send) dan Tombol Level AUX 2 (Send)

Gambar 4.9 Tombol Level AUX 1 (Send) dan Tombol Level AUX 2 (Send)
( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI Sumsel )
50

Politeknik Negeri Sriwijaya

Tombol pemutar Aux 1 dan Aux 2 berfungsi untuk mengirimkan keluaran


(output) pada alat yang anda inginkan, misalkan anda dapat mengirimkan effek
(FX) eksternal atau dapat pula memfungsikan AUX untuk pengiriman sinyal
kepada perangkat Audio yang lain (Mixer yang lain). Untuk recording bisa juga
melalui saluran AUX ini, misalkan Monitor Speaker Control. Perlu diketahui
bahwa tombol Aux ini berhubungan dengan Connector AUX pada bagian output.
Memutar ke arah kanan akan memberikan sinyal output pada Jack Aux. AUX bisa
difungsikan menjadi bermacam kegunaan, misalnya untuk mengirimkan sinyal ke
speaker monitor (dalam hal ini sebagai control Speaker monitor). 

4.1.9 Tombol FX Send (Pengiriman Penyuaran Efek)

Gambar 4.10 Tombol FX Send (Pengiriman Penyuaran Efek)


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI SumSel )

FX Send berada tak jauh dari tombol Aux dan memiliki fungsi yang mirip
dengan tombol AUX. Tombol ini berguna untuk mengirimkan level sinyal untuk
menampilkan tinggi dan rendahnya suara effek (FX) internal di Mixer ini. Dan
dapat membesarkan atau mengecilkan kepekaan DRY atau WET pada sistem
master Mixer.
51

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.10 Tombol Saklar PFL (Pre Fade Listening)

Gambar 4.11 Tombol Saklar PFL (Pre Fade Listening)


( Sumber : Dokumetasi LPP TVRI SumSel )

Tombol Saklar PFL ini berfungi untuk mengetahui dimana posisi Channel


yang mendapat informasi bunyi yang aktif saat terdengar di Speaker. Biasanya
PFL akan terkoneksi ke Display LED atau Phone Output di Headphone. Pada
sebagian mixer nama PFL kadang ditulis dengan 'SOLO'.

4.1.11 Tombol Pan ( Panpot )

Gambar 4.12 Tombol Pan ( Patpot )


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Tombol Panpot sama dengan fungsi Balance, yaitu untuk menyetel ke arah


mana suara akan ditempatkan, apakah di posisi Left ( kiri ) atau Right ( kanan ).
Kontrol ini akan mengatur besarnya sinyal saluran melewati Mix jalur kiri dan
kanan, ini memungkinkan Anda untuk menggeser sumber suara pada posisi
stereo. Bila kontrol diputar penuh ke kiri atau kanan maka output gain sinyal akan
melewati pada bagian Kiri atau Kanan saja.
52

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.12 Tombol Saklar SUB / MAIN

Gambar 4.13 Tombol Sub / Main


( Sumber : Dokumentasi LPP TVRI SumSel )

Tombol Sub / Main ini berfungsi untuk menempatkan ke arah mana output


suara akan didistribusikan, apakah ke MAIN untuk jalur Amplifier Speaker
Utama ( Live ) atau ke SUB Amplifier Speaker ( Rekaman ). Bisa jadi SUB Out
speaker anda fungsikan sebagai Monitor speaker.

4.1.13 Tombol Channel Level Control (Volume Cannel)


Tombol Level Control Channel berfungsi untuk membesarkan dan
mengecilkan audio level pada channel. Tombol pada Mixer Console professional
biasanya berbentuk Volume Geser ( Slider ) yang didalamnya menggunakan
komponen elektronik berupa Potensiometer geser (Variable Resistor geser)
53

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.14 Tombol Main Master Level Control

Gambar 4.14 Main Out dan Sub Out Mixer


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Tombol MAIN Master ini (MAIN MIX) berfungsi untuk membesarkan


dan mengecilkan keseluruhan suara dari seluruh pencampuran channel yang aktif
yang terhubung ke Main Output Speaker. Main output akan terhubung ke
Amplifier dan ke Speaker yang terpasang pada perangkat sound system. Main
Mix pada Mixer berfungsi sebagai pencampur atau penjumlah seluruh channel
yang ada pada Mixer Consule. Dalam Volume Level Main Mix ini terdapat skala
∞, -30, -20, -10, 0, 3, 6, 10 dB ( skala tergantung produk ). Ada baiknya
menempatkan Slider geser ini pada posisi 0 dB untuk mendapatkan suara yang
standar dan aman pada speaker.

4.1.15 LED Displaying Meter Indicator


Fungsi LED display meter indicator adalah untuk menunjukkan posisi
kekuatan sinyal suara baik pada posisi Master MAIN Output secara keseluruhan,
bisa juga melihat intenitas audio channel secara natural saat kita menekan tombol
PFL, displaying ini pada satuan dB. Mohon diperhatikan bahwa saat lampu
menyala pada warna kuning atau merah karena posisi ini maka kekuatan sinyal
akan memberikan desakan input yang berlebihan pada Power Amplifier yang
nantinya akan berakibat kurang baik pada Speaker. LED display indicator ini
sangat berperan dalam pensettingan sound system, boleh dibilang " mendengar
dengan mata ".
54

Politeknik Negeri Sriwijaya

4.1.16 PHONE Jack

Gambar 4.15 Phone Jack


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Jack Phones atau Headphones berfungsi untuk memasangkan perangkat


Headphone (bisa juga handset) pada telinga anda. Untuk membesarkan dan
mengecilkan suara pada Headphone dapat diatur melalui Volume yang bertuliskan
Phone Level atau Phone Vol (volume) yang terdekat dengan jack tersebut. Bila
memakai headset kecil mungkin harus ada jack cover kombinasi untuk
mencocokkan dengan female Jack yang ada di Mixer. Headphone yang kita pakai
nantinya akan berfungsi untuk memantau kadar level suara, nada atau frekuensi
bunyi yang lebih detail pada pendengaran. Kita dapat memantau channel input
yang sedang aktif dengan menekan fungsi tombol FPL. Bila kita memasang
banyak input pada mixer, misalnya mikrophone, lalu ada pembicara atau penyanyi
pada salah satu microphone sedangkan suaranya perlu untuk dibesarkan, namun
kita terkadang bingung dimana posisi channel mikrophone yang dipegangnya
berada, maka fungsi headphone sangat membantu kondisi ini dengan cara tekan
tombol PFL masing-masing channel sampai didapati suara pada phone di telinga
anda.

4.1.17 Jack Rec Output


Jack Record output berfungsi untuk menyalurkan sinyal pada peralatan
rekam. Alat perekam bisa berupa tape corder dengan cara menekan tombol Rec
pada Player recording. Pada era modern penggunaan recording sudah
menggunakan komputer atau laptop, proses rekaman dengan menggunakan
55

Politeknik Negeri Sriwijaya

program aplikasi untuk recording. Perlu pengetahuan khusus dalam menerapakan


recording menggunan Rec out, kita harus memahami ratio faktor penguatan ( Gain
) dalam satuan dB. Perbandingan output yang terlalu tinggi berakibat overload
pada hasil rekaman.

4.1.18 Jack Insert

Gambar 4.16 Jack Insert


( Sumber : catatanteknik.wordpress.com/pengenalan-dan-fungsi-fasilitas-pada-mixer-audio/ )

Jack Insert berfungsi untuk mengirimkan sinyal pada peralatan tertentu


( misalnya Compressor dan Limitter ) dan kemudian menerima kembali hasil
olahan sinyal tersebut hanya pada channel yang dipasangkan saja. Jack yang
digunakan adalah TRS Jack dengan Unbalance. Perlu pengetahuan khusus dalam
menginstalasi bagian ini.
( Sumber : soundcraft EFX/EPM User Guide 1210 )

4.2 Prinsip Kerja Alat Audio Mixing Console Analog Model 12XSM – 311
Pada ruangan Sub – Control LPP TVRI SumSel.

Pada bab ini akan membahas tentang prinsip kerja Alat Audio Mixing
Analog Model 12XSM – 311. Menurut fungsinya audio mixing console berfungsi
56

Politeknik Negeri Sriwijaya

sebagai alat untuk mencampurkan suara atau memadukan segala jenis suara baik
Akustik maupun Elektrik, kemudian menyambungkannya menjadi saluran dua
Kanal ( L – R ), mengubah level suara, harmonisasi audio dan dikuatkan oleh
power amplifier untuk dikirimkan ke speker.

4.2.1 Proses pengambilan suara Microphone melalui Audio Mixing Console


Analog ke Speaker

Gambar 4.17 Proses pengambilan suara Microphone melalui Audio


Mixing Console Analog ke Speaker
57

Politeknik Negeri Sriwijaya

Prinsip Kerja Audio Mixer Analog Model 12XSM – 311 Pada ruangan
Sub – Control LPP TVRI SumSel. Misalnya : pada suatu acara yang bernama
lenggang palembang dengan 2 orang penyanyi menggunakan Micropone dan satu
orang yang bermain alat musik gitar sebagai pengisi acara. Pada prinsip kerjanya
Audio Mixer Analog akan menerima sumber suara dari 2 orang penyanyi, sumber
suara tersebut akan diterimah oleh 2 micropone dan gitar. Sinyal suara tersebut
setelah diterimah oleh microphone akan diubah menjadi sinyal listrik, yang
58

Politeknik Negeri Sriwijaya

disebut sinyal Analog dengan Gain 6 dB. Setelah sinyal suara diterimah
microphone kemudian akan dikirim ke pengontrol nada yaitu Audio Mixer
melalui Input Channel Jack XLR yang menghubungkan input masukan dari
microphone. Pada input channel jack XLR sebelum sinyal dari microphone di
proses harus diperkuat dengan Gain Sensitive karena, Gain input untuk masukan
dari input channel jack XLR Mic memiliki Range OP Amp yang hanya
menangkap getaran sinyal Audio tanpa penguatan ( di atas 0 dB standar atau pada
proses acara ini menghasilkan range OP Amp 6 dB ).

Jika sinyal tersebut langsung diterimah oleh pengontrol nada , maka


hasilnya akan mengakibatkan noice atau ganguan pada sinyal audio. Jadi, sebelum
sinyal tersebut diterimah, sinyal tersebut harus di perkuat dengan menggunakan
Gain Sensitive. Gain sensitive berfungsi untuk meyesuaikan kepekaan dan
kekuatan input Source. Gain Sensitive akan memberikan space penguatan yang
cukup lebar pada tingkat depan Pre Amp Mixer. Pada hasil input dari microphone
dengan range OP Amp 6 dB tersebut harus dikecilkan menggunakan Gain
sensitive dibawah 0 dB untuk menghindari Overload Level pada penguatan akhir
Mixer, sehingga suara yang didengar tidak noice. Setelah diatur gain sensitve,
kemudian dinormalkan pada tombol Low Cut Switch yang berfungsi untuk
menurunkan sinyal yang mengandung unsur nada rendah, seperti hembusan angin
dari mulut. Kemudian diatur menyesuaikan nada sesuai keinginan dengan
menggunakan tombol Equalizer. Tombol Equalizer terbagi menjadi 4, yaitu :
tombol Equalizer High ( menyesuaikan level pada nada tinggi ), tombol Equalizer
Middle ( menyesuaikan level pada nada menegah ), tombol Equalizer Middle
Frequensi ( menyesuaikan range bandwidth frekuensi middle ), dan tombol
Equalizer Low ( menyesuaikan level pada nada rendah ).

Setelah sinyal input telah difilter dengan menggunakan tombol Equalizer,


maka akan diatur pada tombol Pan ( Panpot ) yang berfungsi untuk menyetel ke
arah mana suara akan ditempatkan, apakah di posisi Left (kiri ) atau Right
59

Politeknik Negeri Sriwijaya

( kanan ). Untuk mengatur level suara maka digunakan Tombol Channel Level
Control (Volume Cannel) yang berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan
audio level pada channel. Kemudian akan diteruskan pada tombol Main Mix,
tombol ini berfungsi untuk membesarkan dan mengecilkan keseluruhan suara dari
seluruh pencampuran channel yang aktif yang terhubung ke Main Output Speaker.

Main output akan terhubung ke Amplifier, Amplifier adalah rangkaian


elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya atau power secara umum.
Komponen utama dari amplifier adalah perangkat aktif seperti katup atau
transistor. Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan sinyal suara ( yang
dinyatakan dalam bentuk arus listrik ) pada bagian inputnya menjadi arus listrik
yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering disebut
dengan istilah gain. Dalam amplifier, nilai gain dinyatakan sebagai fungsi penguat
frekuensi audio, besar kekuatan gain pada power amplifier berkisar antara 20 kali
sampai 100 kali dari sinyal input. Kemudian sinyal didorong oleh amplifier
melalui kabel ke speaker yang terpasang pada perangkat sound system, di mana
sinyal analog ini kemudian diubah kembali menjadi sinyal suara yang terpasang
pada perangkat sound system.

Anda mungkin juga menyukai