Anda di halaman 1dari 7

JOHNSON COUNTER

DISUSUN OLEH :

1. Ageng Norkomia Muliya / 181113010


2. Sevtian Widhi Christianto / 181113016

PRODI MEKATRONIKA
POLTEKNIK MEKATRONIKA SANATA DHARMA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 2

A. Tujuan............................................................................................. 2
B. Dasar Teori...................................................................................... 2

BAB II ISI................................................................................................ 3

A. Pengertian COUNTER....................................................................
B. Johnson Counter.............................................................................
C. Gambar Rangkaian..........................................................................
D. Aplikasi...........................................................................................

BAB III REFERENSI.............................................................................


BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan
Dapat memahami cara kerja Johnson Counter pada input asynchronous

Dapat memahami tentang input dan output dari Johnson Counter

Dapat merangkai rangkaian Johnson Counter

B. Dasar Teori
Counter adalah sebuah rangkaian sekuensial yang memerlukan  urutan state –
state tertentu yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input
dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal
dan muncul pada interval waktu tertentu. 
BAB II ISI
A. Pengertian Counter
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian
logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang
diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai
operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer),
penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan
luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri,
komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya .

Counter tersusun atas sederetan flip-flop yang dimanipulasi


sedemikian rupa dengan menggunakan peta Karnough sehingga pulsa
yang masuk dapat dihitung sesuai rancangan. Dalam perancangannya
counter dapat tersusun atas semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik
masing-masing flip-flop tersebut.

B. Johnson Counter
Johnson Ring Counter atau “Twisted Ring Counter”, adalah salah
satu register geser dengan umpan balik persis sama sebagai standar Ring
Counter atas, kecuali bahwa kali ini output terbalik   yang terakhir flip-
flop sekarang terhubung kembali ke input D flip-flop pertama

C. Gambar Rangkaian
Pembalikan Q ini sebelum diumpankan kembali ke input D menyebabkan
counter “menghitung” dengan cara yang berbeda. Alih-alih menghitung melalui
set pola yang tetap seperti Ring Counter normal seperti untuk Counter 4-bit,
"0001" (1), "0010" (2), "0100" (4), "1000" (8) dan berulang, Johnson Counter
menghitung ke atas dan ke bawah ketika logika awal "1" melewatinya ke kanan
menggantikan logika sebelumnya "0".

Johnson Ring Counter 4-bit melewati blok empat logika "0" dan kemudian
empat logika "1" sehingga menghasilkan pola 8-bit. Ketika output terbalik   
terhubung ke input D, pola 8-bit ini terus berulang. Misalnya, "1000", "1100",
"1110", "1111", "0111", "0011", "0001", "0000" dan ini ditunjukkan dalam
tabel berikut di bawah ini.

Tabel Kebenaran Johnson Ring Counter 4-bit


No.  Pulsa
Clock FFA TBS FFC FFD
0 0 0 0 0
1 1 0 0 0
2 1 1 0 0
3 1 1 1 0
4 1 1 1 1
5 0 1 1 1
6 0 0 1 1
7 0 0 0 1
Selain menghitung atau memutar data di sekitar loop kontinu, Ring
Counter juga dapat digunakan untuk mendeteksi atau mengenali berbagai
pola atau nilai angka dalam satu set data. Dengan menghubungkan
gerbang logika sederhana seperti gerbang AND atau gerbang OR ke
output flip-flop, rangkaian dapat dibuat untuk mendeteksi angka atau nilai
yang ditetapkan.
D. Aplikasi
➤  Prescalers Frekuensi (Counter Geiger dan Instrumen
tersebut), Untuk menghitung pola kejadian dalam Kriptoanalisis (Mesin
pemecah kode Heath Robinson dan komputer Colossus)

➤  Aritmatika Desimal komputer dan kalkulator, sebagai Bi-Quinary


(Dalam Colossus) atau sebagai Representasi sepuluh status satu-panas
(dalam ENIAC).

➤  Menyandikan Siklus keadaan secara Asinkron disampel tanpa


Glitching, karena satu bit yang berubah pada satu waktu, seperti Kode
Gray.

➤  Mouse Komputer menggunakan Up-Down (Bidirectional)  2-bit 


Johnson atau Gray Encodings untuk menunjukkan gerakan di masing-
masing dimensi, meskipun tidak selalu dihasilkan oleh Cincin Flip-Flop.

➤  Mendeteksi berbagai nilai angka atau berbagai pola satu set informasi,
dengan menghubungkan gerbang logika AND & OR ke Ring Counter.

➤  2-stage, 3-stage dan 4-stage ring counter digunakan dalam sirkuit


pembagi frekuensi dibagi 2 dan dibagi 3 dan dibagi 4 oleh sirkuit masing-
masing.

➤  3 tahap Johnson counter digunakan sebagai generator gelombang


persegi 3 fasa yang menghasilkan pergeseran fase 1200.

➤  5 tahap Johnson counter circuit umumnya digunakan sebagai counter


sinkron dekade (BCD) dan juga sebagai rangkaian pembagi.

➤  Penghitung Johnson 2 tahap sebagai “Quadrature


Oscillator” digunakan untuk menghasilkan 4 level output individual
yang tidak sesuai dengan 900 satu sama lain. Generator Quadrature untuk
menghasilkan Sinyal 4 Fase Waktu.

BAB III REFERENSI


MODUL PRAKTIK DIGITAL
BUKU PEMBELAJARAN PRAKTIS TEKNIK DIGITAL
https://abdulelektro.blogspot.com/2019/07/johnson-ring-counter.html

Anda mungkin juga menyukai