Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS CERPEN SEPOTONG HATI YANG BARU BERDASARKAN TEORI

STRUKTURALIME GENETIK

A. ANALISIS UNSUR INSTRINSIK


1. Identitas Cerpen

Judul Buku Kumpulan Cerpen Sepotong Hati Yang Baru

Judul cerpen : Sepotong Hati Yang Baru

Pengarang : Tere Liye

Tahun terbit : 2012

Penerbit : Mahaka Publishing

ISBN : 978-602-9474-04-6

2. Sinopsis Cerpen

Diceritakan ada sepasang kekasih yang dengan memberikan cincin sederhana,


berhiaskan batu bulan, simbol tanggal kelahiranmu dan akan menjadikan cincin ini cincin
pernikahan nya. Pernikahanku dan Alysa tinggal menghitung hari. Persis lima hari sebelum
kami menikah, Alysa bertemu dengan pria gagah. Dan setelah itu memutuskan untuk
membatalkan semua rencana pernikahan dengan ku, dan berkata lebih mencintainya.

Setelah setahun aku pergi dari kesedihan itu. Berhasil menyingkirkan kenangan lama
yang selalu mengganggu otakku, Alysa mendadak menelfonku. Dengan nada yang memelas,
Alysa meminta kami bertemu malam ini. Alysa menceritakan bahwa pernikahannya dengan
pria gagah yang dia yakini jodohnya saat itu, gagal. Dan ketika itu Alysa bertanya padaku,
“Apakah di hati yang baru itu masih tersisa namaku?” . Aku menggeleng, “Maafkan aku
Alysa, aku sudah menikah. Bukan dengan seseorang yang amat aku cintai, aku inginkan.
Tetapi setidaknya ia bisa memberikanku sepotong hati yang baru. Maafkan aku. Kau lihat. Ini
cincin pernikahan kami, batu giok.” Aku menelan ludah. Alysa beranjak pergi dari
hadapanku dengan rasa kecewa. Apa yang aku katakan kepada Alysa barusan semuanya
bohong.

Cincin yang kupakai bukan milikku. Cincin ini kepunyaan adikku. Aku belum
menikah. Aku hanya memakai cincin itu sebelum pergi menemui Alysa. Bahkan Aku selalu
mengharapkan kau kembali. Selalu. Hingga detik ini. Bahkan minggu-minggu pertama kau
pergi aku tega berharap dan berdoa Tuhan menakdirkan pria itu bernasib malang. Tetapi
Setelah melihat wajah sendumu, mata sembabmu, semua cerita tidak masuk akal itu, aku baru
menyadari. Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa
adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalitas sempurna.

Jika kau memahami cinta merupakan bagian dari perasaan irasional, dengan semua
sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka itu akan membuat cepat atau
lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang
terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu bisa jadi karena
kau tidak bisa untuk mengendalikan perasaan itu.

3. Tema

Seorang pria yang dikhianati oleh kekasihnya, dapat dilihat dari kalimat

“Itulah yang terjadi denganku. Persis lima hari sebelum kami menikah. Alesa bertemu
dengan pria gagah itu. Dalam sebuah pertemuan yang mengesankan Aku tidak peduli
dimana, kapan, dan entah bagaimana pertemuan itu terjadi. Tidak peduli. Sama tidak
pedulinya siapa sesungguhnya pemuda itu Yang pasti ia telah meremukkan seluruh
kenangan indahku bersama Alysa. Menghancurkan kedekatan kami keluarga kami
dan sebagainya dengan lima hari pertemuan Ya Tuhan, bagaimana mungkin hal
seperti ini terjadi?”

Kalimat ini menunjukkan tema dalam cerpen Sepotong Hati yang Baru yaitu
pengkhianatan. Karena cerpen ini menceritakan seorang pria yang dikhianati kekasihnya
mejelang acara pernikahan. Karena sang kekasih bertemu dengan seorang pria yang baru
dikenalnya 5 hari dan cinta pada pandangan pertama.

4. Alur Cerpen

Dalam Cerpen yang berjudul Sepotong Hati Yang Baru ini digambarkan sebuah kisah
percintaan dengan alur maju-mundur karna terdapat pada kalimat

“Setahun silam, Ditempatkan yang sama Beda nya tidak ada kesedihan disana”

Kalimat ini menunjukkan ada nya hubungan dengan masa lampau. Cerpen ini dimulai
dari pertemuan kembali seorang pria dengan wanita yaitu Alysa yang mengingatkan kembali
kepada kisah masa lampau pria yaitu “aku”.
Kisah masa lampau tentang seorang pria “aku” yang melamar Alysa dengan cincin
berhiaskan batu bulan yang merupakan simbol kelahiran di wanita, lalu merencanakan
pernikahan dengan persiapan yang sedemikian rupa dan dukurang dari keluarga tapi semua
gagal karna si wanita yaitu Alysa bertemu dengan pria baru dan mencintai pria tersebut
mengakibatkan pernikahan mereka gagal dan Alysa memilih pria yang baru di temui tersebut.

Setahun berjalan setelah kejadian itu Alysa kembali dengan menelfon tokoh “aku”
untuk bertemu lalu memintanya agar kembali pada Alysa.Namun karna sudah terlanjur
kecewa tokoh “aku” berkata bahwa ia sudahenikah dan memperlihatkan cincin batu bulan
tanda kelahiran Alysa sebagai bukti padahal nyatanya cincin itu hanya milik adiknya. Tokoh
“aku” lebih memilih hidupnya yang sekarang tanpa kehadiran Alysa dengan membawa
sepotong hati baru

5. Tokoh dan Penokohan

Tokoh yang terdapat dalam cerpen :

 Tokoh Pria “aku”


 Tokoh Wanita “Alysa”

“Aku”

 Tabah : Tidak akan membiarkan hidupnya kembali dipenuhi harapan bersama Alysa
karna merasa sudah sangat kecewa dan lebih memilih hidup sendiri tanpa melibatkan
Alysa dihari-harinya
 Sabar : Terlihat dari kalimat
Aku menggeleng “Kau tidak harus minta maaf, meskipun seharusnya kau tahu, sehati
setelah kau pergi, aku lelah membujuk hatiku agar tegar, tetapi percuma.
Menyakitkan. Semua itu membuat sesak. Kalimat itu mungkin benar, ada seseorang
dalam hidupmu yang ketika ai pergi, maka ia juga membawa sepotong hatimu. Alysa,
kau pergi. Dan kau bahkan membawa lebih dari separuh hatiku.”
 Teguh Pendirian
Ini terlihat dari kalimat “Maafkan aku Alysa, aku sudah menikah. Bukan dengan
seseorang yang amat aku cintai, aku inginkan. Tetapi setidaknya ia bisa
memberikanku sepotong hati yang baru. Maafkan aku. Kau lihat. Ini cincin
pernikahan kami, batu gilok”

“Alysa”
 Tidak tahu diri
Ini terlihat dari kalimat "Apakah, apakah di hati yang baru itu masih tersisa namaku"
 Penghianatan, tidak bersyukur, tidak menghargai
Ini dapat kita lihat dari kalimat "Alysa membatalkan pernikahan, begitu saja. Pakaian
pengantin dikembalikan, gedung yang disewa dibatalkan, katering yang di siapkan
diurungkan. Menyisakan pertanyaan-pertanyaan teman, malu diwajah keluarga,
menyisakan itu semua. Itu sungguh masa-masa yang sulit."

6. Latar

Latar yang digunakan dalam cerpen ini adalah

1. Latar tempat yaitu pantai, rumah makan.

2. Latar suasana: Sepi, hening, senang, bahagia.

 “Bulan purnama menggantung di angkasa. Senyap? Sebenarnya tidak juga. Suara


debur ombak menghantam cadas di bawah sana terdengar berirama. Tetapi
pembicaraan ini membuat sepi banyak hal. Hatiku. Mungkin juga hati Alysa. Rumah
makan yang terletak persis di jurang pantai eksotis ini tidak ramai. Hanya terlihat satu
dua pengunjung, membawa keluarga mereka makan malam. Bukan musim liburan,
jadi sepi. Kami duduk berhadapan di meja paling pinggir. Menyimak selimut gelap
lautan di kejauhan”
 “Alysa mengangguk-angguk. Tersenyum amat lebarnya. Menjulurkan tangannya. Dia
mencoba memasangkan cincin tersebut. Sumringah Menatap wajahku.”
 “Hening lagi sejenak.”

3. Latar waktu

 Aku menghela nafas perlahan, bertanya perlahan, berusaha memutus suasana


canggung lima menit terakhir, “Apa kau baik-baik saja?”
 Setahun silam. Di tempat yang sama

7. Sudut Pandang

Dalam cerpen ini adalah menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai pelaku
utama. Dapat dilihat dari kalimat
“Aku menghela napas perlahan. Bertanya perlahan. Berusaha memutus suasana canggung
lima menit terakhir. “Apa kau baik-baik saja?”

Sudut pandang pertama biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya pada tokoh
utama cerita.

8. Gaya Bahasa

Dalam cerpen ini bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan jelas

9. Amanat

Pesan yang disampaikan pengarang dalam cerpen ini adalah

1. Agar selalu menjaga kepercayaan orang lain

2. Janganlah mengkhianati kepercayaan orang lain karena boleh jadi orang yang kamu
bohongi itu tidak akan pernah percaya lagi pada dirimu.

4. Jadikan masa lalu sebagai sebagai kenangan yang menjadi pedoman bagi kita agar tidak
masuk dalam kegagalan yang sama di masa depan.

5. Jangan terlalu larut dalam kesedihan patah hati karena itu akan menghalangi kita
melangkah ke masa depan. Untuk menatap masa depan dan menghadapi kenyataan yang ada
kini.

6. Mengajarkan bahwa cinta bukan sekedar memaafkan, cinta bukan sekedar soal menerima
apa adanya, cinta adalah harga diri, cinta adalah rasionalitas sempurna.

B. ANALISIS SOSIAL BUDAYA PENGARANG

Tere Liye merupakan nama pena dari seorang penulis novel Indonesia. Tere Liye lahir
di Lahat, Indonesia, 21 Mei 1979 dengan nama asli yaitu Darwis. Tere Liye sudah banyak
menciptakan karya yang indah dan banyak di minati, diantara nya ada beberapa karya Tere
Liye yang diangkat ke layar lebar yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang
Allah. Meski berhasil dalam dunia literasi Indonesia, kegiatan menilis hanya sekedar hobi
karena sehari-hari ia masih bekerja di kantor sebagai akuntan.

Tere Liye berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai
petani biasa. SetelahSetelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas
Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi. Tere Liye ini dikenal sebagai seorang yang
cerdas, sehingga tidak diragukan lagi jika dirinya berhasil menciptakan karya yang
berkualitas dan fenomenal.

Dapat dilihat dari setiap karyanya, Tere Liye selalu menekankan rasa syukur untuk
semua yang dimiliki. Karya-karyanya selalu mengetengahkan pengetahuan, agama islam, dan
moral kehidupan. Dengan penyampaian yang unik dan sederhana, maka dapat membuat
pembaca bisa seolah-olah merasakan langsung sehingga pesan yang diberikan bisa diterima.

Sebenarnya dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa


sebetulnya hidup ini sederhana. Hidup adalah anugerah yang Maha Kuasa yang harus di
syukuri. Tapi justru karena kesederhanaannya, setiap kali peneliti membaca lembaran demi
lembaran karyanya, peneliti merasa melihat di depan mata apa yang Tere Liye sedang
sampaikan. Dan uniknya, pembaca tidak akan merasa sedang di gurui meskipun melalui
tulisan-tulisan itu tersimpan pesan moral, islam serta sosial yang penting.

Dalam cerpen Sepotong Hati Yang Baru ini Sesuai dengan judulnya cerpen ini Tere
Liye mengkisahkan tentang sepotong hati yang baru. Sepotong hati yang baru saja hilang. Di
dalamnya terdapat suatu kisah cinta legenda dan terdapat pula kisah cinta kalangan manusia
biasa pada umumnya. Memberikan pemahaman bahwa cinta bukan sekadar soal memaafkan.
Cinta bukan soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalisme
sempurna.

C. ANALISIS SOSIAL BUDAYA DALAM CERPEN SEPOTONG HATI YANG


BARU

Cerpen ini berlatarkan suasana pantai dengan bulan purnama menggantung di angkasa
yang menemani pertemuan seorang pria dan wanita. Dengan berada disebuah rumah makan
ditemani suasa hening tanpa percakapan. Pertemuan untuk pertama kali setelah mereka
memutuskan untuk membatalkan pernikahan. Karna wanita yang membatalkan pernikahan
menelfon pria untuk bertemu.

Ada kekecewaan yang dalam pada cerpen ini tentang penghianat seorang wanita yang
membatalkan pernikahan demi bersama pria yang baru dikenal. Cerpen ini memperlihatkan
rasa penyesalan wanita yang salah dalam mengambil keputusan. Keinginan untuk kembali
yang tidak bisa diwujudkan karna cinta bukan sekedar memaafkan. Rasa penyesalan dengan
air mata wanita yang sudah tidak ada gunanya, hati pria yang sudah kecewa dan memilih
hidup tenang walau sebenarnya masih menginginkan wanita itu untuk kembali.
Dalam cerpen ini ada pembelajaran sosial yang berkaitan dengan akhlak atau etika.
Baik itu akhlak baik maupun buruk. Akhlak baik yang ditunjukkan pria untuk tetap
memaafkan dan berdamai dengan wanita tersebut. Akhlak buruk wanita yang mengkhianati
cinta demia pendatang baru. Memberikan pembelajaran sosial yaitu sifat pemaaf dari tokoh
"aku" yang memaafkan kesalahan Alysa meski dia sudah menghancurkan hatinya.

Cerpen ini memberikan nasehat sosial untuk tidak menghianati kepercayaan, rasa
cinta seseorang yang tulus, jangan tergoyahkan hanya dengan paras gagah pendatang baru,
karna pada nyatanya ketika sudah kecewa sesorang akan sulit untuk kembali walaupun sudah
memaafkan karna sesuai dengan kalimat di dalam cerpen bahwa “Cinta bukan sekedar soal
memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta
adalah rasionalitas sempurna.”

Anda mungkin juga menyukai