Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MANAJEMEN DAN MANAJER


Disusun untuk diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Manajemen
Dosen Pengampu :
Febra Robiyanto, SE., M.Si., Akt

Disusun oleh :

1. Meta Yuni Damayanti (201912208)


2. Angela Almadya Aditya (201912023)
3. Ananda Fitria Salsabila (201912044)
4. Widyadhana P.Emilia (201912254)
5. Muhammad Nur Saktian (201912256)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat sehat, iman, islam serta rahmat dan hidayah-Nya,sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ “
penyusunan makalah ini untuk memenuhi suatu tugas mata kuliah
managemen.Kami harap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
dalam bidang management.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami


berharap bagi para pembaca dapat memberikan kritikan dan saran untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih pada pihak yang telah membantu


selama proses penyusunan makalah ini.

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..............................................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................2
BAB II ISI
A. Definisi Manajemen............................................................................................3
B. Unsur-Unsur Manajemen....................................................................................4
C. Fungsi-Fungsi Manajemen..................................................................................4
D. Mengapa Manajemen Dibutuhkan......................................................................5
E. Efisiensi dan Efektifitas.......................................................................................6
F. Aplikasi Yang Berbeda Dari Istilah Manajemen.................................................6
G. Jenis-Jenis Manajer.............................................................................................6
H. Ketrampilan Manajer...........................................................................................8
I. Hubungan Antara Tingkatan manajer dan Ketrampilan yang dibutuhkan..........9
J. Peranan Manajer..................................................................................................9
K. Proses Perkembangan Teori-Teori Manajemen................................................11
L. Prinsip-Prinsip Manajemen...............................................................................13
M. Tokoh-Tokoh Aliran Manajemen Modern........................................................18
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk sebagian besar hidup kita, kita dapat mejadi anggota satu atau beberapa
organisasi. Organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sebuah sasaran. Sasaran adalah tujuan
yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi.
Dalam suatu perusahaan peran dan fungsi manajer menjadi sentral. Manajer
memiliki peran besar dalam membantu dan mendorong terbentuknya suatu organisasi
yang meiliki nilai saing dan kompetitif. Artinya jika perusahaan memiliki kemajuan
maka manajer akan mendapat penghargaan, bonus dan sebagainya. Dalam setiap jabatan
manajer selalu melekat suatu tanggung jawab utama membantu organisasi untuk
mencapai kinerja yang tinggi melalui pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki,
baik manusia maupun material. Yang perlu diingat bahwa dalam suatu organisasi
dengan segala kompleksitasnya setiap fungsi manajemen memiliki perannya masing-
masing.
Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat. Oleh karena itu, agar
pembahasan dan pemahaman tentng manajemen mengenai sasaran, perlu diketahui
terlebih dahulu proses perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen yang
akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan selanjutnya. Begitu
juga teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen membuat lebih mudah bagi manajer
untuk memutuskan apa yang harus dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya secara
efektif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah
mengenai :
1. Apa yang dimaksud manajemen ?
2. Apa saja Fungsi fungsi manajemen?
3. Apa saja Ketrampilan (skill) yang harus dimiliki oleh seseorang manajer?

1
4. Apa Tingkatan manajemen dan tanggungjawabnya ?
5. Bagaimana teori –teori manajemen?
6. Apa prinsip–prinsip manajemen?
7. Siapakah tokoh – tokoh pengembangan aliran manajemen modern ?
8. Bagaimana langkah–langkah pendekatan manajemen science?

C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud manajemen.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tingkatan tingkatan manajer.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi manajer.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui keahlian yang harus dimiliki manajer.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teori manajemen dan dapat
menerapkan sesuai keadaan saat ini dan dimasa yang akan datang, serta agar kita
dapat menjadi manajer yang berprinsip.

2
BAB II

ISI

A. Definisi Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage, kemudian
berubah menjadi management, yang dalam bahasa Indonesia berarti
mengelola, mengatur, mengurus sudah banyak dikenal tetapi istilah tersebut
mungkin belum memberikan pengertian yang jelas.
1. Manajemen sebagai ilmu dan seni
1.1 Manajemensebagaiilmu (science)
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science) sesuai dengan definisi
manajemen yang diberikan oleh luther gulick, manajemen adalah ilmu
pengetahuan yang menjelaskan mengapa dan bagaimana manusia
bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan mengajarkan bagaimana
sistem kerjasama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
1.2 Manajemen sebagai seni (art)
Manjemen adalah seni dalam penyelesaian pekerjaan melalui orang
lain. Disebut seni karena penerapan manajemen hasilnya masih sangat
dipengaruhi oleh bakat-bakat perseorangan.
2. Manajemen sebagai proses
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Manajemen sebagai profesi
Sebagai profesi manajemen telah memenuhi syarat antara lain :
1. Memiliki ukuran hasil kegiatan, baik yang kuantitatif
2. sepertilaba-rugi, maupun yang kualitatif seperti efisien dan efektifitas.

3
3. Menganut kode etik tertentu seperti kepercayaan dalam memenuhi
pekerjaan, perjanjian bersaing secara sehat.
4. Dipelajari dalam pendidikan formal seperti perguruan tinggi.
B. Unsur-unsur Manajemen
a. Unsur ilmu dan seni
Selain menggunakan ilmu, manajemen juga merupakan seni terutama
dalam penilaian dan pertimbangan sebelum mengambil keputusan
(decision making).
b. Unsur tujuan
Manajemen selalu memiliki tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu
sebelum melakukan kegiatan. Tujuan merupakan sasaran yang hendak
dicapai melalui kegiatan yang diatur dalam manajemen.
c. Unsur sumber/faktor produksi.
Untuk mencapai tujuan manajemen menggunakan berbagai sumber dan
faktor produksi yang tersedia seefektif dan seefisien mungkin. George
terry meyebutkan faktor produksi dengan 5 M yaitu, mans, materials,
machines, method and money.
d. Unsur kelompok manusia
Manajemen tidak melakukan sendiri kegiatannya tetapi selalu
menggunakan bantuan atau tenaga orang lain.
e. Unsur proses atau fungsi.
Dalam menggerakkan sekelompok manusia dilakukan dengan metode
ilmiah serta dibantu faktor produksi tertentu manajemen menggunakan
fungsi-fungsi tertentu.

C. Fungsi Manajemen
1. Fungsi manajemen menurut H.Fayol.
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pemberoankomando/perintah (commanding)
d. Pengkoordinasian (coordinating)

4
e. Pengawasan (controlling)
2. Fungsi manajemen menurut Luther Gulick.
a. Perencanaan (planning)
b. Ppengorganisasian (organizing)
c. Penyusunpegawai (staffing)
d. Pengarahan (directing)
e. Pengkoordinasian (coordinating)
f. Pembuatlaporan (reporting)
g. Pengawasan (controlling)
3. Fungsi manajemen menurut George Terry
a. Perencanaan ( palnning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Pelaksanaan (actuating)
d. pengawasan ( controlling)
4. Fungsi manajemen menurut Ernes Dale
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian ( organizing)
c. Penyusunpegawai (staffing)
d. Pengarahan (directing)
e. Inovasi (inovasi)
f. Penyajiankembal (reprsesentating)
g. Pengawasan (controlling)

D. Mengapa Manajemen Dibutuhkan


Alasan utama diperlukannya manajemen :
1. Untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihan-pihak yang
berkepentingan dalam organisasi.
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

5
Efesiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan
benar dengan membandingkan keluaran (hasil produktivitas, performance)
dengan masukan-masukan (tenagakerja, bahan, uang, mesin dan waktu).
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

E. Efisiensi danEfektivitas
Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu dengan
benar. Atau ratio antara masukan (input) dengan hasil (output). Seorang
manajer efesiensi adalah yang dapat mencapai pengeluaran lebih tinggi
dibanding dengan masukan yang dipergunakan. Efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat kalau peralatan yang tepat
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam prakteknya, fungsi manajemen itu tidak mungkin dilaksanakan
sendiri-sendiri atau secara terrpisah, melainkan pelaksanaannya harus
dilakukan secara simultan atau berbarengan. Fungsi manajemen itu
sebenarnya saling berkaitan satu sama lain.
Dalam melaksanakan fungsi perencanaan orang harus melaksanakan
kegiatan organisasi, pengarahan organisasi maupun pengawasan. Dalam
melaksanakan kegiatan pengorganisasian, orang harus melaksanakan kegiatan
perencanaan, pengarahan, koordinasi maupun pengawasan dan seterusnya.

F. Aplikasi yang Berbeda dari Istilah Manajemen


1. Pengelompokan pekerjaan
Suatu kelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas atau fungsi-fungsi
manjeral.
2. Seorang individu
Individu yang melaksanakan fungsi manajerial atau bagian dari kelompok
secara keseluruhan atau disebut sebagai manajemen.
3. Suatu disiplin akademik

6
Manajemen adalah suatu bidang spesialisasi akademik atau suatu bidang
studi.

4. Suatu proses
Manajemen merupakan suatu proses karena mencakup pelaksaan suatu
rangkaian tipe khusus kegiatan atau fungsi.

G. Jenis-jenisManajer
Manajer adalah setiap orang yang mempunyai tanggungjawab atas bawahan
dan peralatan produksi lainnya. Manajer diklasifikasikan dalam dua
kelompok yaitu menurut tingkat manajemen dalam organisasi (manajer
bawah, manajer menengah dan manajer atas), serta berdasarkan macam
kegiatan dan tanggungjawab yang mereka lakukan (manajer fungsional dan
manajer umum)
Manajer menurut tingkatan dalam organisasi dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Manajerbawah / manajer lini pertama ( first lin manager)
Yaitu tingkat manajer yang paling bawah yang memimpin dan mengawasi
tenaga operasional.
2. Manajer menegah / madya (middle manajer)
Yaitu beberapa tingkatan dalam organisasi yang membawahi manajer lain
dan kadang-kadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak (top manager)
Yaitu sekelompok manajer kecil yang bertanggungjawab atas keseluruhan
manajemen organisasi.
Menurut ruang lingkup kegiatan atau tanggungjawab dalam organisasi
manajer dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Manajer fungsional (functional manager)
Yaitu manajer yang bertanggungjawab atas suatu jenis kegiatan
fungsional tertentu saja.
2. Manajer umum (general manager)

7
Yaitu manajer yang bertanggungjawab atas suatu untuk kerja yang
kompleks atas perusahaan secara keseluruhan, anak perusahaan devisi.

H. KeterampilanManajer
Robert L Katz mengidentifikasi 3 tipeketerampilan yang harus di
milikiolehsetiapmanajer
1. Keterampilan teknis (technical skills)
Ketrampilan untuk menggunakan berbagai peralatan, prosedur, proses
danteknikpadabidangtertentu, sepertiakuntansi, produksi, pemasaran,
programmer dan lain-lain
2. Ketrampilan kemanusiaan/manusiawi (human skills)
Yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, memahami dan
memotivasi mereka, baik sebagai individu maupun kelompok.
3. Ketrampilan konseptual (conceptual skills)
Yaitu kemampuan mental para manajer untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi sebagai
suatu kesatuan yang utuh.
Beberapa ketrampilan lain yang harus dimiliki oleh seorang manajer,
diantaranya adalah :
1. Ketrampilan administratif (administrative skills)
Yaitu seluruh ketrampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Ketrampilan ini
mencakup kemampuan untuk mengikuti kebijakan dan prosedur
mengelola dengan anggaran terbatas dan sebagainya.
2. Ketrampilan diagnostik (diagnostic skills)
Yaitu kemampuan untuk meneliti suatu masalah dan kemudian
memutuskan dan menerapkan suatu tindakan perbaikan.
3. Ketrampilan politis (political skills)
Yaitu kemampuan untuk memperoleh kekuatan atau kekuasaan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

8
4. Ketrampilan desain (design skills)
Yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara-cara tertentu
yang dapat memberikan keuntungan atau manfaat bagi organisasi.

I. Hubungan Antara Tingkatan Manajer dan Ketrampilan yang


Dibutuhkan
Semakin tingi tingkatan manajemen semakin semakin sedikit keperluan akan
ketrampilan teknis yang diperlukan, tetapi semakin besar ketrampilan
konseptual yang dibutuhkan dan sebaliknya. Semakin rendah tingkatan
manajemen semakin membutuhkan ketrampilan teknis, karena manajemen
tingkat pertama harus berhubungan langsung dengan pekerjaan dan masalah-
masalah teknis operasional, dilain pihak manajer perlu memiliki ketrampilan
manusiawi yang relatif sama karena mereka selalu berhubungan dengan
bawahan dengan intensitas yang relatif sama.

J. Peranan Manajer
a. Peranan antar pribadi
Mengharuskan manajer memegang 3 peranan yaitu :
1. Pembuka simbolis (figurehead)
Tokoh simbolis wajib melaksanakan tugas seremonial rutin baik yang
bersifat resmi maupun tidak resmi.
2. Pemimpin (leader)
Bertanggungjawab untuk memotivasi dan menggerakkan bawahan,
staffing, pelatihan dan tugas lain yang sejenis. Mengatur, mendidik,
memimpin, memberikan motivasi, bimbingan, nasihat dan lain-lain
kepada bawahan.
3. Penghubung (liaison)
Membina hubungan dengan pihak diluar perusahaan dan menjadi juru
bicara yang memberikan informasi dan penjelasan.
b. Peranan informasional
1. Pemantau (monitor)

9
Mencari dan menerima berbagai macam informasi untuk
menumbuhkan pemahaman yang menyeluruh mengenai organisasi
dan lingkungan yang diperlukan untuk membuat keputusan. Misalnya
membaca laporan, berita berkala, kunjungan kerja.
2. Penerus informasi (disseminator)
Meneruskan informasi yang diterima dari pihak luar ataupun dari
bawahan kepada para anggota organisasi, juga menyebar luaskan
keputusan baru kepada bawahan. Misalnya mengirim sirat dan memo,
pengumuman, kontak lisan dengan bawahan.
3. Perwakilan atau juru bicara (spokesperson)
Menyampaikan informasi kepada pihak luar tentang rencana
organisasi, kegiatan, hasil yang dicapai, dan sebagainya. Sebagai
wakil organisasi memberi ceramah, ikut seminar, pertemuan bisnis,
wawancara dengan media massa dan sebagainya.
c. Peranan Pengambilan Keputusan
1. Wirausahawan (entrepreneur)
Mencari peluang yang ada pada organisasi dan lingkungannya,
memprakarsai program perbaikan, juga mengawasi rancangan suatu
proyek. Melakukan pertemuan untuk menyusun strategi dan evaluasi
yang menyangkut peristisan atau perancangan proyek perbaikan.
2. Penangkal Kesulitan (disturbances handler)
Bertanggung jawab untuk mengambil tindakan perbaikan bila
organisasi menghadapi kesulitan yang tak terduga. Penangulangan
pemogokan, pembatalan kontrak, penampung keluhan, kekurangan
bahan dan sebagainya.
3. Pembagi Sumber Daya (resource allocator)
Bertanggung jawab atas alokasi sumberdaya organisasi (dana, sumber
daya manusia, waktu, bahan mentah, peralatan) kepada siapa, kapan
dan untuk apa.
4. Negosiator

10
Bertanggung jawab untuk mewakili organisasi pada perundingan-
perundingan yang penting. Misal melakukan perundingan dengan
serikat pekerja, klien, mitra bisnis, dan pihak-pihak lain.
Konsepsi Mintzberg ini memberikan pemikiran baru dalam
mendeteksi pekerjaan manajer sehingga fungsi-fungsi manajemen
yang sering diajukan oleh para pakar hanyalah merupakan tugas
pokoknya saja, sedangkan tanggung jawab lainnya secara lebih
terperinci masih banyak lagi.

K. Proses Perkembangan Teori-Teori Manajemen


a. Aliran klasik ( yang akan di bagi menjadi dua aliran, manajemen ilmiah
dan teori organisasi klasik ). Manajemen ilmiah muncul setelah Negara-
negara eropa barat dan amerika dilanda revolusi industry yang terjadi
pada sekitar awal abad ke-20 yaitu ditinggalkan prinsip-prinsip lama yang
sudah tidak efektif dan efisien lagi.
Tokoh-Tokoh teori Manajemen Ilmiah Menitik beratkan pada manajer
tingkat menengah ke atas.
  Frederick Winslow Taylor
  Frank dan Lilian Gilbreth
  Henry L GANTT dan Harrington Emerson
Tokoh-Tokoh teori organisasi klasik menitik beratkan pada manager
tingkat bawah
  Henry fayol
  James D.Mooney
  Mary Paker Follent
  Chaster I. Barnard

b. Aliran hubungan manusiawi ( sering disebut aliran Neoklasik). Aliran ini


timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
dalam produksi dan keselarasan kerja.
Tokoh-Tokoh aliran Neoklasik.
  Hugo Munsterberg (1863-1916)

11
  Elton Mayo (1880-1949)

Percobaan pertama meneliti pengaruh kondisi penerangan terhadap


produktivitas. Dan hasil penelitiannya disimpulkan bahwa bila kondidi
penerangan naik, maka produktivitas juga akan naik,bila kondidi
penerangan dikurangi ternyata produktivitas juga akan berkurang.
c. Aliran menejemen modern.Teori Aliran Klasik Sebelum sejarah yang
disebut Zaman manajemen ilmiah muncul, telah menjadi revolusi industri
pada abad ke-19, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu
pendekatan manajemen yang sistematik. Dan kemudian dibahas dalam
teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen dan di uraikan oleh para tokoh
dan gagasan mereka. Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua,
pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi) dan kedua
berdasar pada manajemen ilmiah/manajemen operasi.
  Perilaku organisasi
Ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku manusia dan system.
Perkembangan awal teori manajemen ada dua tokoh manajemen yang
mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan dibahas disini,
yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage. Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an : Robert Owen seorang manajer beberapa
pabrik pemintalan kapas di NewLanark Skotlandia. Menekankan penting
unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam
kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-
anak dibawah umur yangbekerja, membagun perumahan yang lebih baik
bagi karayawan dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual
barang-barang dengan murah. Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor 1870-1930 Manajemen
Ilmiah Fedrick w  taylor Frank dan Lilian Gilbreth Henry Gannt
Harington Emerson 1900-1940 Teori Organisasi Klasik Henti Fayo Jame
J Mooney 1930-1940 Hubungan manusiawi Hawthorne Studies Eltion
MayoFritz RoenhlisbergerHugo Monsterberg1940-Sekarang. Manajemen
Modern Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar

12
schien, David Mc clelend,Robert Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale,
Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli-ahli operationresearch
(Management science) Charles Babbage (1792-1871 ). Charles Babbge,
seorang profesor matematika dari inggris, mencurahkan banyak
waktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.
Babbge adalah pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui
spesifikasinya.
Proses perkembangan teori manajemen trus berkembang hingga saat ini yang
dilihat dari lima sisi yaitu :
1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian
dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi
pengembangan teori manajemen.
2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkembang
sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sama
sehingga batas antara aliran menjadi kabur. Perkembangan seperti inilah
yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang
karena masih terlihat bentuk dominan dari satu madzhab terhadap yang
lain.
4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersifat integrasi
dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan system
dan kontigensi.
5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan
munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian
kepada stu permasalahan manajemen tertentu.

L. Prinsip-Prinsip Manajemen
Berikut adalah 14 Prinsip ini di kemukakan oleh Henry Fayol :

Pembagian kerja (Division of work)


Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam

13
penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right
place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike.

Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man
in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran
dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi
penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh
kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan
pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan
menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik
tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)

Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan


dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang
dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat
memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban
demikian pula sebaliknya.

Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu


usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya
karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh
karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan
kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

Disiplin (Discipline)

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila
wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh
karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap

14
dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan
sesuai dengan wewenang yang ada padanya.

Kesatuan perintah (Unity of command)

Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip


kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada
serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab
serta pembagian kerja.

Kesatuan pengarahan (Unity of direction)

Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu


diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur
yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan
pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan
pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja,
wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri

Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan


organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar
setiap kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan
baik.

Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan


organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya
tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip
pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat

15
terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga
memiliki disiplin yang tinggi.

Penggajian pegawai

Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan


terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan
cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan
kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam
bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan
bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian
harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja
sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar.
Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan
prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila
ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan
menimbulkan tindakan tidak disiplin.

Pemusatan (Centralization)

Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam


suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang
wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya
kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari
kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of
authority)

Hirarki (tingkatan)

Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian


kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki
diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan
seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap

16
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari
siapa ia mendapat perintah.

Ketertiban (Order)

Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena


pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau
tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.
Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai
tujuan.

Keadilan dan kejujuran

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan
dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai
dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer
yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya
untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.

Stabilitas kondisi karyawan

Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar


segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud
karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan,


perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan
tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam
bekerja.

Prakarsa (Inisiative)

Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.
Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi
penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa

17
terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang.
Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai.
Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu
hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa
karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh
karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari
prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

Semangat kesatuan dan semangat korps

Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib


sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran
bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat
dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu
melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka
memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp
(perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.

M. Tokoh-Tokoh Aliran Manajemen Modern


1. Abraham Maslow,yang mengemukakan adanya “hirarki
kebutuhan“dalam penjelasannyatentang prilaku manusia
dan dinamimika motivasi.
2. Douglas McGregor dengn teori X dan teori Y nya.
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori
dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan
dengan kisi-kisi manejerial(managerial grid).
5. Rensis Likert yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara
extensive mengenai empatsistem manajemen, dari system 1
:exploitifotoriatif sampai system 4: partisipatif kelompok.6. Fred Fiedler
yang menyarankan pendekatan contingency pada studi Kepemimpinan7.

18
Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem social
atau sistem antar hubungan budaya.8 Edgar Schein yang banyak meneliti
dinamika kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.

Ada beberapa prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para
tokoh- tokoh manajemen modern,yaitu sebagai berikut :

a. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu teknik secara ketat


(peranan, prosedur, prinsip)
b. Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati.
c. Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan menejer individual untuk
pengawasan sesuai dengansituasi.
d. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
tujuan organisasi sangatdibutuhkan.

19
BAB III
PENUTUP

A. kesimpulan
1. Manager adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat
rencana ,mengatur,memimpin dan mengendalikan karyawan untuk
mencapai suatu tujuan organisasi.
2. tingkatan dalam manager ada 3, yaitu tingkat puncak,tingkat menengah
dan tingkat bawah
3. tugas dari manager tingkat atas menurut adalah menetapkan kebijakan
atau strategi organisasi,memelihara organisasi dan bertugas sebagai
diploma dalam mewakili organisasi dalam hubungan dengan pihak
luar.sedangkan tuagas dari manager tingkat menengah adalah sebagai
perantara informasi yang berhubungan anatara manager puncak dan
manager tingkat bawah,dan tugas dari manager tingkat bawah adalah
mengerjakan semua tugas yang diberikan dari manager diatasnya dan
manager tingkat bawah ini lebih bekerja fisik.
4. sifat sifat yang harus dimiliki oleh seorang manager adalah ketrampilan
teknis,sehat jasmani,dan rohani yang kuat, ketramplan manusiawi dan
ketrampilan mengorganisasikan.

20

Anda mungkin juga menyukai