Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DESA BATUJAJAR TIMUR KAMPUNG CIBUNGUR RW 10


(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas III)

Dosen Pembimbing : Ns. Tri Wahyuningsih., M.Kep

Nama Mahasiswa :
Kelompok 3
David Prasetyo C.0105.17.005
Diki C.0105.18.034
Diki Reynaldi C.0105.18.006
Fiska Desi Rusmawati C.0105.18.038
Garnis Meydiana Putri C.0105.18.010
Ina Vera Yuniar C.0105.18.012
Izma Nur Sholehatun Daf’ah C.0105.18.097
Noviyandra Salsa Nabila C.0105.18.045
Putri Azizah Utami C.0105.18.018
Renny Purwati C.0105.18.049
Siti Aggahra C.0105.18.052
Tia Apriliani C.0105.18.057

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

Jl. Kerkof No.243, Leuwigajah-Cimahi


I. PENGKAJIAN
A. DATA INTI
1. Geografi
- Keadaan tanah : Tanah subur
- Luas daerah :3H
- Batas wilayah
 Utara : Gunung Aki RW 8
 Barat : RW 11 Cibungur
 Selatan : Gunung Honje/Sala Cau
 Timur : Nanjung
2. Demografi
a. Jumlah KK : 171 KK
b. Jumlah penduduk keseluruhan : 567 jiwa
c. Kepadatan penduduk : Padat
d. Berdasarkan kelompok usia

No Umur/ tahun Jumlah


1 Bayi / Balita (0-5) 48
2 Anak-Anak                      9
3 Remaja 112
4 Dewasa    258
5 Pra Lansia 94
6 Lansia 46
Total 567

e. Pekerjaan
- PNS : 10 %
- Buruh : 40 %
- Pedagang : 10 %
- IRT : 10 %
- Petani : 30 %
3. Tipe masyarakat : Merupakan masyarakat bercocok tanam
4. Agama : Islam
5. Status perkawinan : Rata-rata masyarakat sudah menikah
dan berkeluarga
6. Status vital :-
7. Penderita hipertensi : Belum diketahui
8. Riwayat Kesehatan
Tanda dan Gejala
1) Mengeluh merasa berat di tengkuk

No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 38%
2. Kadang-Kadang 33%
3. Sering 29%
4. Selalu 0

2) Mengeluh merasa pusing


No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 14%
2. Kadang-Kadang 52%
3. Sering 29%
4. Selalu 5%

3) Mengeluh merasa pandangan kabur


No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 36%
2. Kadang-Kadang 23%
3. Sering 32%
4. Selalu 9%

4) Mengeluh merasa telinga berdengung


No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 50%
2. Kadang-Kadang 38%
3. Sering 12%
4. Selalu 0

5) Mengeluh merasa kesulitan untuk tidur


No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 41%
2. Kadang-Kadang 36%
3. Sering 23%
4. Selalu 0
6) Mengeluh merasa jantung berdebar-debar
No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 82%
2. Kadang-Kadang 4%
3. Sering 14%
4. Selalu 0

9. Jenis Makanan dan Jumlah Makanan


1) Makanan yang lebih sering dimakan
No Kategori Presentase
1. Manis 36%
2. Asin 43%
3. Pedes 21%

2) Jumlah porsi makan dalam sehari


No Kategori Presentase
1. ½ Piring 54%
2. 1 Piring 31%
3. > 1 Piring 15%

3) Sering mengemil makanan seperti kue, roti, biskuit, makanan


berlemak, santan, jeroan, dan tetelan
No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 14%
2. Kadang-Kadang 54%
3. Sering 27%
4. Selalu 5%

4) Jumlah ngemil dalam seminggu


No Kategori Presentase
1. 1-3x 50%
2. 3-5x 18%
3. Lebih dari 5x 32%

10. Riwayat Konsumsi Alkohol


Pernah mengonsumsi alkohol

No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 85%
2. Kadang-Kadang 15%
3. Sering 0
4. Selalu 0
11. Riwayat Konsumsi Kopi
Pernah mengonsumsi kopi
No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 52%
2. Kadang-Kadang 19%
3. Sering 24%
4. Selalu 5%

12. Aktivitas Fisik


Aktivitas olahraga dalam seminggu
No Kategori Presentase
1. 1 – 3x 89%
2. 3 – 5x 0
3. Lebih dari 5x 11%

13. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga dan anggota keluarga yang mengalami hipertensi
No Kategori Presentase
1. Ya 38%
2. Tidak 62%

14. Riwayat Pengobatan


Berdasarkan hasil wawancara, rata-rata masyarakat banyak berobat ke
Dokter jika penyakit yang diderita sudah parah dan sebagian lainnya
menggunakan obat-obatan tradisional.

B. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan fisik
a. Perumahan : Permanen dan rata-rata dalam kategori baik
b. Penerangan : Di lingkungan penerangan pada malam hari
kurang penerangan, tapi banyak rumah warga yang cukup
pencahayaannya pada siang hari
c. Sirkulasi udara : Lingkungan sejuk karena banyak pohon yang ditanam
warga sekitar serta ventilasi dan jendela rumah yang sudah cukup
memadai, jarak antar rumah tidak begitu padat.
d. Kepadatan penduduk : Tergolong cukup padat
e. Keaadaan di dalam rumah
Berdasarkan hasil wawancara, kebanyakan masyarakat sering
menyediakan makanan seperti asin dan lalapan sayuran hijau di rumah.
f. Keadaan di luar rumah
1) Makanan dari luar rumah
Warung/ tukang sayur/ penjual makanan di sekitar rumah bapak/ibu
juga menyediakan makanan ikan asin, udang, bakso,daging,
emping, makanan bersantan, jeroan, ayam

No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 0
2. Kadang-Kadang 59%
3. Sering 41%
4. Selalu 0

2) Kondisi lingkungan sekitar


No Kategori Presentase
1. Gaduh/ramai 9%
2. Tenang 91%

2. Pelayanan kesehatan dan sosial


a. Pelayanan kesehatan : Terdapat praktik bidan mandiri,
Posyandu, dan Posbindu
b. Tenaga kesehatan : 1 bidan
c. Tempat ibadah : Terdapat masjid dan mushola
d. Sekolah : Terdapat 2 Taman Kanak-Kanak dan 1
Sekolah Dasar
e. Panti sosial : Terdapat
f. Pasar : Tidak ada, namun terdapat toko
kelontong yang menyediakan banyak kebutuhan dari masyarakat, dan
juga terdapat tukang sayur keliling.
g. Tempat pertemuan : Terletak di rumah ketua RW dan
Posyandu
h. Posyandu lansia (sebulan sekali)
- Sering hadir : 25 %
- Jarang hadir : 35 %
- Tidak pernah hadir : 40 %
i. Posyandu balita berjalan dengan aktif setiap sebulan sekali.
j. Hygiene perumahan : Sanitasi masyarakat RW 10 dalam
kategori baik
k. Sumber air bersih : Air sumur galian
l. Pembuangan air limbah : Dialirkan lancar ke selokan dan tidak
menggenang
m. Jamban : 90 % sudah mempunyai jamban di
rumah masing-masing
n. Sarana MCK : Semua dilakukan di kamar mandi
masing-masing
o. Pembuangan sampah : Dibakar di rumah masing-masing
p. Sumber polusi : Air selokan
3. Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat RW 10 desa X dalam kategori baik dan
diatas garis kemiskinan. Warga masyarakat sebagian kecil bekerja
sebagai freelance. Rata-rata perkerjaan warga setempat adalah petani baik
di rumah maupun masyarakat. Rata-rata gaji:
a. < Rp 800.000,- : 10%
b. Rp 800.000,- s/d Rp 2.000.000,- : 35%
c. > Rp 2.000.000,- : 55 %
4. Politik
Masyarakat swadaya yang terdiri dari 1 RW dan 2 RT, pamong desa
1 orang, kader desa 16 orang, PKK dan karang taruna ada dan masih
berjalan setiap bulan, namun tidak aktif dalam pemberian edukasi kepada
masyarakat seperti penyuluhan.
5. Transportasi
a. Sarana transportasi : Kendaraan pribadi
b. Keadaan jalan : Jalan masih berlubang dan sepi kendaraan
bermotor.
c. Akses jalan menuju pelayanan kesehatan
No Kategori Presentase
1. Angkot 8%
2. Ojek 24%
3. Kereta api 0
4. Kendaraan pribadi 68%

6. Pendidikan
a. SMA : 20 %
b. SMP : 30 %
c. SD : 50 %
Sarana pendidikan :
 Taman kanak-kanak 2
 Sekolah dasar 1
7. Komunikasi
Terdapat infrastruktur komunikasi yang memadai dan modern seperti
internet, wifi, ponsel, dan televisi. Masyarakat juga bisa menggunakan
alat-alat komunikasi tersebut hanya terkedala oleh jaringan yang tidak
stabil.
Akses informasi tentang Hipertensi:
No Kategori Presentase
1. Koran 0
2. Radio 0
3. TV 18%
4. Poster 0
5. Penyuluhan 82%

8. Rekreasi
Setiap hari Minggu masyarakat berekreasi hanya sekedar untuk
bermain ke kebun, sawah, pasar kaget ataupun mall, tergantung kondisi
status sosial ekonomi.
Rekreasi dalam sebulan
No Kategori Presentase
1. Tidak Pernah 27%
2. Kadang-Kadang 54%
3. Sering 14%
4. Selalu 5%
II. ANALISA DATA

No Data Masalah
1. Hasil Kuesioner Perilaku Kesehatan
 Berdasarkan hasil kuisioner didapatkan tingkat Cenderung Beresiko
pengetahuan masyarakat di RW 10 mengenai
Hipertensi, dengan hasil: Baik 5%, Cukup
33%, Kurang 62%.
 36% rata-rata berat badan perempuan obesitas
dan 14% rata-rata berat badan laki-laki
obesitas
 43% warga rata-rata mengonsumsi makanan
asin
 54% warga makan ½ porsi dalam satu kali
makan dan 32% warga sering ngemil lebih dari
5x.
Wawancara
 Dari hasil wawancara ternyata warga/
masyarakat masih kurang terpapar informasi
tentang penyakit hipertensi dengan baik. Pada
daerah tersebut belum pernah diadakan
penyuluhan kesehatan secara menyeluruh
tentang penyakit hipertensi.
Observasi
 Berdasarkan hasil observasi bahwa sebagian
besar warga memiliki kebiasaan sering
mengonsumsi makanan yang mengandung
garam tinggi, sehingga dapat memicu
hipertensi seperti asin dan lalapan dari
tumbuhan hijau.
2. Studi Dokumen Ketidakefektifan
Berdasarkan data yang didapat jumlah data Pemeliharaan Kesehatan
kunjungan lansia ke Posbindu setiap sebulan
sekali, yaitu: sering hadir 25 %, jarang hadir 35
% , tidak pernah hadir 40 %.
Wawancara
 Dari hasil wawancara ternyata warga/
masyarakat masih kurang terpapar informasi
tentang penyakit hipertensi dengan baik. Pada
daerah tersebut belum pernah diadakan
penyuluhan kesehatan secara menyeluruh
tentang penyakit hipertensi.
Observasi
 Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa
tidak semua kader ikut berperan aktif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko
2) Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

Data Diagnosa NOC (Hasil) NIC (Intervensi)


Keperawatan
Hasil Kuesioner Perilaku Prevensi Primer Prevensi Primer
 Berdasarkan hasil Kesehatan  Partisipasi dalam Pendidikan kesehatan
kuisioner didapatkan Cenderung promosi kesehatan tentang hipertensi
tingkat pengetahuan Beresiko  Prilaku promosi
masyarakat di RW kesehatan Prevensi Sekunder
10 mengenai  Prilaku mencari Skrining Kesehatan
Hipertensi, dengan kesehatan (Peneriksaan
hasil: Baik 5%,  Perawatan diri Hipertensi)
Cukup 33%, Kurang sendiri
62%.
 36% rata-rata berat  Hubungan pasien –
badan perempuan pengasuh
obesitas dan 14%  Kinerja pemberi
rata-rata berat badan asuhan
laki-laki obesitas keperawatan
 43% warga rata-rata Prevensi Sekunder
mengonsumsi  Status kesehatan
makanan asin masyarakat
 54% warga makan ½  Dalam partisipasi
porsi dalam satu kali masyarakat dalam
makan dan 32% pemeriksaan
warga sering ngemil kesehatan
lebih dari 5x.
Wawancara
 Dari hasil
wawancara ternyata
warga/ masyarakat
masih kurang
terpapar informasi
tentang penyakit
hipertensi dengan
baik. Pada daerah
tersebut belum
pernah diadakan
penyuluhan
kesehatan secara
menyeluruh tentang
penyakit hipertensi.
Observasi
 Berdasarkan hasil
observasi bahwa
sebagian besar warga
memiliki kebiasaan
sering mengonsumsi
makanan yang
mengandung garam
tinggi, sehingga dapat
memicu hipertensi
seperti asin dan
lalapan dari
tumbuhan hijau.
Studi Dokumen Ketidakefektifan Prevensi Primer Prevensi Primer
Berdasarkan data yang Pemeliharaan Pengetahuan: Pembinaan Kader
didapat jumlah data Kesehatan Manajemen hipertensi
kunjungan lansia ke  Kisaran normal
Posbindu setiap sebulan tekanan darah
sekali, yaitu: sering  Tanda dan gejala
hadir 25 %, jarang hadir hipertensi
35 % , tidak pernah  Komplikasi
hadir 40 %. potensial
Wawancara hipertensi
 Dari hasil  Manfaat
wawancara ternyata penurunan berat
warga/ masyarakat badan
masih kurang  Manfaat
terpapar informasi modifikasi gaya
tentang penyakit hidup
hipertensi dengan  Strategi
baik. Pada daerah mengelola stress
tersebut belum  Diet yang
pernah diadakan dianjurkan
penyuluhan
 Pilihan pengobatan
kesehatan secara
hipertensi yang
menyeluruh tentang
tersedia
penyakit hipertensi.
Observasi
 Berdasarkan hasil
observasi didapatkan
bahwa tidak semua
kader ikut berperan
aktif untuk
meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat.

V. EVALUASI KEPERAWATAN

TUJUAN EVALUASI
Tujuan Tujuan
DIAGNOSA
NO Jangka Jangka KRITERIA STANDAR
KEPERAWATAN
Panjang Pendek
1. Perilaku Setelah Setelah 1. 1. Peningkatan 90%
Kesehatan dilakukan dilakukan pengetahuan masyarakat di
Cenderung
tindakan tindakan masyarakat RW 10 dapat
Beresiko
keperawatan keperawatan tentang cara menyebutkan

pada selama 2x30 perawatan arti dan ciri

masyarakat  menit RW 10 lansia dari hipertensi

RW 10 diharapkan : dan cara

dalam waktu 1. Pengetahuan 2. 2. Adanya perawatannya

dua minggu masyarakat motivasi lansia

maka tentang dalam

diharapkan : perawatan memeriksa

Lansia di RW penyakit kesehatan

10 memiliki (hipertensi) dan

status perubahan- 3. Adanya

kesehatan perubahan yang partisipasi

yang optimal terjadi pada lansia dalam

lansia memeriksa

meningkat tekanan darah

3.   

2.  2. Masyarakat

mampu

menjelaskan

tentang

perawatan

penyakit

degeneratif

(hipertensi)

pada lansia
3.  3. Pengetahuan

kelompok

masyarakat

tentang cara

merawat lansia

dengan

hipertensi, 

dengan cara

masyarakat

mampu

menyebutkan

pengertian

penyebab

tanda-tanda dan

gejala, akibat

serta cara

perawatan

lansia dengan

penyakit
2. Ketidakefektifan Setelah Setelah 1. Peningkatan 90%
Pemeliharaan dilakukan dilakukan pengetahuan masyarakat di
Kesehatan
tindakan tindakan masyarakat RW 10 dapat

keperawatan keperawatan tentang cara menyebutkan

pada selama 2x30 perawatan arti dan ciri

masyarakat  menit Desa X lansia dari hipertensi

Desa X diharapkan : dan cara

dalam waktu 1. Pengetahuan .    2. Adanya perawatannya


dua minggu masyarakat motivasi lansia serta masalah

maka tentang dalam kesehatan yang

diharapkan : perawatan memeriksa terjadi di desa

Lansia di penyakit kesehatan tersebut dapat

desa X (hipertensi) dan berkurang dan

memiliki perubahan- 3. Peningkatan adanya

status perubahan yang pengetahuan perubahan

kesehatan terjadi pada masyarakat perilaku pada

yang optimal lansia tentang masyarakat

meningkat perubahan tentang

perilaku kebiasaan

2.   2. Masyarakat mengenai makanan yang

mampu kebiasaan sering

menjelaskan makan- dikonsumsi

tentang makanan yang

perawatan mengandung

penyakit garam akan

degeneratif menyebabkan

(hipertensi) hipertensi

pada lansia

3. Pengetahuan

kelompok

masyarakat

tentang cara

merawat lansia

dengan

hipertensi, 
dengan cara

masyarakat

mampu

menyebutkan

pengertian

penyebab

tanda-tanda dan

gejala, akibat

serta cara

perawatan

lansia dengan

penyakit

VI. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN


1. Peran Perawat Komunitas
Sebagai penyuluh/pendidik (educator) dalam memberikan informasi/pengetahuan
tentang hipertensi.
2. Fungsi Perawat Komunitas
Fungsi interdependen : Kerja sama tim untuk mengadakan penyuluhan kesehatan
mengenai pengetahuan tentang hipertensi kepada masyarakat.

VII. STRATEGI KEPERAWATAN

TUJUAN
Tujuan Tujuan STRATEGI RENCANA
NO DIAGNOSA KEGIATAN
Jangka Jangka
KEPERAWATAN
Panjang Pendek
1. Perilaku Setelah Setelah Melatih kader untuk 1. Memberikan

kesehatan dilakukan dilakukan memberikan penkes Penkes kepada


cenderung tindakan tindakan kepada masyarakat masyarakat

beresiko keperawatan keperawatan tentang risiko mengenai risiko

pada selama 2x30 penyakit yang penyakit yang

masyarakat  menit RW 10 terjadi dan cara terjadi dan cara

RW 10 Diharapkan : meningkatkan meningkatkan

dalam waktu 1. Pengetahuan  kesehatan lansia kesehatan

dua minggu masyarakat masyarakat

maka tentang

diharapkan : perawatan 2. Pemeriksaan

Lansia di RWX penyakit kesehatan berupa

memiliki status (hipertensi) dan pemeriksaan tekanan

kesehatan yang perubahan- darah dan gula darah

optimal perubahan yang

terjadi pada

lansia

meningkat

2.   2. Masyarakat

mampu

menjelaskan

tentang

perawatan

penyakit

degeneratif

(hipertensi)

pada lansia

3.  3. Pengetahuan
kelompok

masyarakat

tentang cara

merawat lansia

dengan

hipertensi, 

dengan cara

masyarakat

mampu

menyebutkan

pengertian

penyebab

tanda-tanda dan

gejala, akibat

serta cara

perawatan

lansia dengan

penyakit

2. Ketidakefektifan Setelah Setelah Melatih kader untuk 1. Memberikan


pemeliharaan
dilakukan dilakukan memberikan penkes Penkes kepada
kesehatan
tindakan tindakan kepada masyarakat masyarakat oleh

keperawatan keperawatan tentang risiko kader mengenai

pada selama 2x30 penyakit yang risiko penyakit yang

masyarakat  menit RW 10 terjadi dan cara terjadi dan cara

RW 10 diharapkan : meningkatkan meningkatkan serta

dalam waktu 1. Pengetahuan  kesehatan lansia memberikan

dua minggu masyarakat serta memberikan pemahaman


maka tentang pemahaman mengenai kebiasaan

diharapkan : perawatan mengenai kebiasaan makan-makanan

Lansia di RW penyakit makan-makanan yang mengandung

X memiliki (hipertensi) dan yang mengandung garam tinggi yang

status perubahan- garam tinggi agar dapat menyebabkan

kesehatan yang perubahan yang masyarakat dapat hipertensi

optimal terjadi pada mengubah perilaku

lansia yang tidak sehat. 2. Pemeriksaan

meningkat kesehatan berupa

pemeriksaan tekanan

2.   2. Masyarakat darah

mampu

menjelaskan

tentang

perawatan

penyakit

degeneratif

(hipertensi)

pada lansia

3.  Pengetahuan

kelompok

masyarakat

tentang cara

merawat lansia

dengan

hipertensi, 

dengan cara
masyarakat

mampu

menyebutkan

pengertian

penyebab

tanda-tanda dan

gejala, akibat

serta cara

perawatan

lansia dengan

penyakit

VIII. ASPEK ETIK LEGAL


Aspek etik legal dalam kasus tersebut adalah beneficience (berbuat baik atau
menguntungkan) dengan memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan tentang
pengetahuan hipertensi kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai