Anda di halaman 1dari 40

INTERPRETASI

SERTIFIKAT KALIBRASI

HERU ISMOKO

Balai Kalibrasi
Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu
Kementerian Perdagangan RI
METROLOGI
1. Definisi Metrologi
2. Metrologi Legal
3. Metrologi Teknis
KONSEP DASAR METROLOGI

Metrologi

Legal Teknis

Industry Ilmiah/Scientific
• METROLOGI LEGAL

UU No.2 Th. 1981


TERA

PERLINDUNGAN METROLOGI
KONSUMEN
PENERA
LEGAL

PERDAGANGAN SEGEL
TERA
KESELAMATAN

KESEHATAN
• METROLOGI LEGAL
• METROLOGI TEKNIS

SUKARELA
KALIBRASI

MENJAGA
KALIBRASI
MUTU

PETUGAS
STICKER KALIBRASI
&
SERTIFIKAT
5. ALAT ALAT YANG DAPAT
KALIBRASI
1. Alat /Benda ukur yang memiliki satuan
2. Alat /Benda ukur penjamin mutu
1. Definisi Kalibrasi
2. Koreksi dan Ketidakpastian
3. Manfaat Kalibrasi
1. DEFINISI KALIBRASI

(ISO/IEC Guide 99: 2007: 2.39 ):


Kalibrasi adalah kegiatan dalam kondisi yang ditetapkan,

pada tahap pertama,


menetapkan hubungan antara nilai besaran beserta
ketidakpastian pengukuran yang diberikan oleh standar
pengukuran dengan penunjukkan terkait beserta
ketidakpastian pengukurannya, dan

pada tahap kedua,


menggunakan informasi tersebut untuk menetapkan hubungan
untuk memperoleh hasil pengukuran berdasarkan sebuah
penunjukan
1. DEFINISI KALIBRASI

Secara umum dapat dikatakan

pada tahap pertama,


Kalibrasi adalah kegiatan membandingkan antara alat ukur
dengan standar ukurnya, dimana standar ukur tersebut
sudah terkalibrasi sehingga diketahui nilai koreksi dan
ketidakpastiannya dan tertelusur ke standar ukur yang lebih
tinggi.
Hasil dari kalibrasi adalah diperolehnya nilai koreksi dan
ketidakpastian dari alat ukur tersebut.

pada tahap kedua,


menggunakan informasi tersebut (nilai koreksi dan
ketidakpastian alat ukur) untuk kegiatan pengukuran
1. DEFINISI KALIBRASI

Tahap Pertama Tahap Kedua

Standar Ukur Alat Ukur Menimbang Sampel

Sudah terkalibrasi: Hasil kalibrasi:


1. Koreksi 1. Koreksi
2. Ketidakpastian 2. Ketidakpastian
3. dll 3. dll
KETERTELUSURAN METROLOGIS
Int’l standar for Mass
(MASSA)
National Prototype No. 46
Standar
Primer
Nasional
Dit Met / LIPI

Reference Standar

Working Standar

Costumer Balance
2. A. KOREKSI

• Koreksi adalah Nilai yang


dijumlahkan secara aljabar pada
hasil pengukuran tak terkoreksi
untuk mengkompensasi kesalahan
sistematik yang diketahui. (GUM
B2.23; VIM 3.15).22

sedangkan kesalahan sistematik adalah nilai rata rata yang akan


dihasilkan dari sejumlah pengukuran berhingga dari besaran ukur
yang sama yang dilakukan secara berulang dikurangi nilai
sebenarnya dari besaran ukur. (JCGM100:2008)

Koreksi = Nilai Standar – Pembacaan Alat


2. B. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian merupakan
parameter hasil pengukuran yang
memberikan karakter sebaran nilai-
nilai yang secara layak dapat
diberikan pada besaran ukur (GUM
B2.18;VIM 3.9).

Proses pengukuran selalu mengandung keraguan (ketidakpastian)


dan untuk mengetahui besarnya nilai keraguan hasil pengukuran perlu
dikuantifikasi.
ketidakpastian dapat dinyatakan sebagai Kuantifikasi dari keraguan
terhadap hasil pengukurannya, hasil kuantifikasi ini dinyatakan dalam
suatu rentang ukur dimana nilai benar dari besaran ukur tersebut
diyakini berada didalamnya dengan tingkat kepercayaan tertentu
2. B. KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian dapat dikuantifikasi dan dinyatakan menjadi


dua:

Pertama: Interval

Kedua: tingkat kepercayaan yang menyatakan seberapa


besar keyakinan bahwa nilai benar berada dalam batas atau
interval tersebut
3. MANFAAT KALIBRASI

PANDUAN ILAC – OIML


[ILAC G 24]
 untuk mengkonfirmasi besarnya pergeseran dari nilai
standar atau alat ukur yang dapat menimbulkan keraguan
terhadap hasil yang diperoleh dengan berjalannya waktu
 untuk mengkonfirmasi ketidakpastian yang dapat dicapai
oleh standar atau alat ukur
 untuk meningkatkan kepercayaan terhadap taksiran
penyimpangan antara nilai acuan dan nilai standar atau
nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur, serta ketidakpastian
pengukuran dari penyimpangan tersebut pada saat alat
ukur atau standar tersebut digunakan
INTERPRETASI SERTIFIKAT
KALIBRASI

1. Membaca Sertifikat kalibrasi


2. Batas Keberterimaan (Toleransi)
3. Interpretasi Sertifikat Kalibrasi (contoh)
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

Sertifikat kalibrasi merupakan


pernyataan formal
ketertelusuran pengukuran
dari suatu alat ukur, alat uji,
standar acuan atau bahan
acuan

Komponen Sertifkat Kalibrasi


1. Koreksi
2. Ketidakpastian
3. Standar Ukur
4. Metode Kalibrasi
5. Ketertelusuran
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

1. Koreksi
Koreksi dapat diartikan juga sebagai besarnya nilai penyimpangan
(selisih) antara nilai rerata hasil pengukuran (alat ukur) terhadap nilai
standar (standar ukur terkalibrasi).
2. Ketidakpastian
besarnya nilai keragu-raguan hasil dari pengukuran yang dikuantifikasi
dalam sebuah rentang
3. Standar Ukur
Alat standar yang digunakan sebagai acuan dalam membandingkan alat
ukur (uut)
4. Metode Kalibrasi
Metode Standar internasional/nasional yang digunakan untuk
mengkalibrasi alat ukur (dapat berupa: Prosedur, perhitungan nilai
koreksi & ketidakpastian, sumber sumber ketidakpastian dsb)
5. Ketertelusuran
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

CONTOH SERTIFIKAT TIMBANGAN DIGITAL


1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

Keterangan Sertifkat Kalibrasi Timbangan Digital

1. Titik Ukur yang dikalibrasi (nilai yang tertera di display alat


ukur)
2. Nilai Koreksi (nilai standar – nilai alat ukur)
3. Nilai ketidakpastian hasil kalibrasi
4. Standar ukur yang digunakan
5. Ketertelusuran alat standar (lembaga yang mengkalibrasi alat
standar)
6. Metode Kalibrasi
7. Limit of performance (rentang toleransi dimana didalamnya
terdapat kemungkinan semua pembacaan timbangan)
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

Hasil kalibrasi Timbangan digital yang di cuplik dari sertifikat kalibrasi


pada nominal pembacaan 70 g dan 100 g

Titik Ukur + Koreksi  Ketidakpastian


70 g + (-0.040 g)  9.5 mg
69.96 g  9.5 mg
dengan nilai kepercayaan 95% maka massa konvensinal pada
pembacaan 70 g adalah berada diantara 69.9505 g sampai dengan
69.9695 g
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

Membaca Sertifikat kalibrasi apabila nilai (titik ukurnya) tidak


terkalibrasi

Pertama: Interpolasi: Kedua: Regresi


Gunakan software excell
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI

CONTOH SERTIFIKAT KALIBRASI OVEN


1. MEMBACA
SERTIFIKAT KALIBRASI
Keterangan Sertifkat Kalibrasi Timbangan Digital

A. Pengaturan suhu pada Oven (sesuai permintaan pelanggan)


B. Titik Ukur suhu yang tertera di display Oven saat dikalibrasi
C. Nilai yang tertera pada standar ukur saat meng-kalibrasi oven (nilai
ini menunjukan suhu real dalam oven)
D. Nilai ketidakpastian hasil kalibrasi oven
E. Standar ukur yang digunakan untuk mengkalibrasi oven
F. Ketertelusuran standar ukur (lembaga yang mengkalibrasi alat
standar)
G. Metode Kalibrasi
H. Fluktuasi Maksimum: perbedaan suhu terbesar (t_max - t_min) pada
setiap titik ukur dari 1 s.d. 9 titik pengukuran
I. Variasi Maksimum: perbedaan suhu terbesar dari t_max terbesar
dari 9 titik pengukuran dikurangi t_min terkecil dari 9 titik
pengukuran
2. BATAS KEBERTERIMAAN

Batas keberterimaan adalah batas atau kondisi dimana


penyimpangan masih dapat diterima dan tidak akan
memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi tersebut

1. Metode Pengujian atau


Kalibrasi
2. Spesifikasi Teknis
3. Jurnal,
4. Peraturan Pemerintah
5. ,dll
BATAS KEBERTERIMAAN

1. METODE KALIBRASI ATAU PENGUJIAN

MPE atau batas maksimum kesalahan alat ukur yang diizinkan berdasarkan
metode atau standar acuan tertentu. Contohnya untuk menetukan
kelayakan timbangan menggunakan Metode OIML R76:2006
BATAS KEBERTERIMAAN

1. METODE KALIBRASI ATAU PENGUJIAN


BATAS KEBERTERIMAAN

Oven layak digunakan apabila memenuhi persyaratan berikut

R ≤ R0
dimana:
R = Variasi Overall
R = Variasi Maks
R0 = Nilai maksimum yang di ijinkan
R0 = 2X C
X = Nilai toleransi berdasarkan persyaratan tertentu
BATAS KEBERTERIMAAN

2. SPESIFIKASI TEKNIS

Informasi yang diberikan oleh


Pembuat alat ukur tekait spesifikasi
alat ukur tersebut

Spesifikasi teknis meliputi:


Karakteristik fisik alat berupa
dimensi, dan kekuatan, Toleransi,
Material penyusun, Metode
operasional serta pemeliharaan
BATAS KEBERTERIMAAN

3. JURNAL ILMIAH
Jurnal ilmiah adalah Karya Tulis Ilmiah atau KTI yang berisi data dan
informasi yang ditulis sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah
serta diterbitkan secara berkala
BATAS KEBERTERIMAAN

4. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah: dapat berupa UU, Keputusan
Presiden, Keputusan Menteri, Keputusan Gubernur, atau
Keputusan Walikota.
BATAS KEBERTERIMAAN

5. DAN LAIN LAIN

Textbook adalah buku Pelajaran yang digunakan sebagai acuan dalam


bidang studi tertentu yang diajarkan di Perguruan Tinggi atau yang
digunakan dalam dunia pendidikan. Pengguna alat dapat menggunakan
Textbook untuk mencari informasi terkait dengan spesifikasi
(khususnya nilai toleransi) alat ukur tertentu.

Manual Book adalah buku panduan yang


berisi tentang informasi alat ukur seperti:
Spesifikasi alat, service atau manual repair,
Cara penggunaan alat, dll.
3. INTERPRETASI HASIL
KALIBRASI

1. Prosedur Interpretasi Hasil Kalibrasi


Prosedur sederhana untuk menginterpretasi sertifikat hasil kalibrasi
adalah membandingkan komponen yang tersedia didalam sertifikat
hasil kalibrasi khususnya nilai koreksi dan nilai ketidakpastian
pengukuran dengan nilai toleransi yang dijinkan dalam pengujiannya
CONTOH
INTERPRETASI SERTIFIKAT KALIBRASI

Kelayakan oven menurut metode AS2853:1986

Syarat : R ≤ R0

Kesimpulan berdasarkan metode AS2853:1986 oven


masih layak digunakan untuk uji kadar air benih
CONTOH
INTERPRETASI SERTIFIKAT KALIBRASI
INTERPRETASI SERTIFIKAT KALIBRASI
OVEN
INTERPRETASI SERTIFIKAT KALIBRASI
ELECTRONIC BALANCE

Anda mungkin juga menyukai