Anda di halaman 1dari 3

Definisi Tablet

Tablet merupakan sediaan padat dan mengandung bahan obat, dapat dengan bahan tambahan
atau tanpa menambahkan bahan penolong/eksipien. Beberapa definisi menurut beberapa sumber,
yaitu:

a. Tablet adalah sedian padat, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk rata atau cembung rangkap,
umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anief.
M 1996).
b. Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempacetak, dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang di gunakan dapat berfungsi sebagai zat
pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah, atau zat lain yang cocok (FI III
1997) .
c. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (FI IV
1995).
d. Tablet dapat di definisikan sebagai bentuk sediaan solid yang mengandung satu atau lebih zat
aktif dengan atau tanpa eksperimen (yang meningkatkan mutu sediaan tablet, kelancaran sifat
aliran bebas, sifat kohesivitas, kecepatan disintegrasi, dan sifat anti lekat dan di buat dengan
cara mengempa campuran serbuk dalam mesin tablet (Charles S.2010)
e. Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatan, dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa (FI V
2014).

Jenis-jenis tablet

1. Berdasarkan prinsip/metode pembuatan:


a. Tablet cetak
Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umunya mengandung laktosa dan
serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan. Massa serbuk dibasahi dengan etanol
persentase tinggi. Kadar etanol tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi
dalam sistem pelarut, serta derajat kekerasan tablet yang diinginkan. Massa serbuk yang
lembab ditekan dengan tekanan rendah ke dalam lubang cetakan. Kemudian
dikeluarkan dan dibiarkan kering.
b. Tablet kempa
Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul menggunakan
cetakan baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif , bahan pengisi, bahan
pengikat, desintregan, lubrikan ,tetapi dapat juga mengandung pewarna dan lak
yangdiizinkan, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.
2. Berdasarkan cara pemakaiannya :
- Tablet oral :
a. Tablet Kempa/Tablet standar (TK)
Tablet tak bersalut yang dibuat dengan siklus pengempaan tunggal dan biasanya terdiri
atas zat aktif tunggal atau lebih dengan penambahan zat pembantu/pembawa.
b. Tablet Multikempa
Tablet yang dibuat dengan lebih dari satu siklus kempa tunggal.
c. Tablet Salut Kempa
Tablet kempa yang di buat dengan mengempa granulasi tablet tambahan di sekeliling
tablet inti, di sebut juga tablet salut kering.
d. Tablet Kerja Cepat
Tablet berlapis dimana satu lapisan segera melepaskan zat aktifnya atau salut yang
segera disintegrasi ke lambung, sementara lapisan yang lain di formulasikan larut dalam
usus.
e. Tablet Lepas-Lambat Diperpanjang
Tablet yang memberikan sejumlah zat aktif awal yang cukup untuk menimbulkan kerja
dengan cepat terhadap respon terapi awal yang di inginkan dan sejumlah zat aktif
tambahan yang mempertahankan responsi terapi yang di timbulkan konsentrasi awal
selama beberapa jam yang di inginkan melebihi masa kerja yang di berikan.
f. Tablet Salut enterik
Tablet lepas tunda jika obat dapat rusak atau tidak menjadi aktif akibat cairan lambung
atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalutan enteric yang
bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung .
g. Tablet Salut Gula/Cokelat
Tablet kempa konvensional yang di salut dengan beberapa lapisan tipis larutan gula
berwarna atau tidak berwarna secara berturut-turut.
h. Tablet Salut Film (tipis)
Tablet kempa konvensional di salut dengan film tipis polimerik larutan-air di beri warna
atau tidak di beri warna yang terdisintegrasi segera dalam saluran cerna.
i. Tablet Kunyah
Tablet kempa yang di desain untuk di kunyah sebelum di telan, meninggalkan residu
dengan rasa enak didalam rongga mulut. Diformulasikan untuk anak-anak, terutama
formulasi multivitamin, antasida , dan antibiotik tertentu.
j. Tablet effervescent
Tablet dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran
asam (asam sitrat, asam tartrat) dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dalam air
akan mengahasilkan karbondioksida.
k. Tablet Bukal
Tablet yang digunakan dengan cara meletakan tablet di antara pipi dan gusi, sehingga
zat aktif akan diserap secara langsung mellaui mukosa mulut.
l. Tablet Sublingual
Tablet yang digunakan dengan cara meletakan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral atau jika
diperlukan ketersediaan obat yang cepat seperti nitrogliserin.
m. Tablet Kulum (Tablet hisap )
Tablet kempa berbentuk piringan dan solid yang di buat dari zat aktif dan zat pemberi
aroma dan rasa yang menyenangkan, dimaksudkan untuk terdisolusi secara lambat
untuk efek lokal pada selaput mukusa mulut. Tablet ini dibuat dengan cara tuang
(dengan bahan dasar gelatin dan/atau sukrosa dilelehkan aau sorbitol) yang disebut
pastilles, atau dengan cara dikempa menggunakan bahan dasar gula yang disebut
trochisi.
(Murtini, G. dan Elisa Y, 2018).
- Tablet Non-Oral
a. Tablet Triturat
Tablet cetak atau tablet kempa dari berbentuk kecil, umumnya silindris, digunakan
untuk memberikan jumlah terukur yang tepat untuk peracikan obat.
b. Tablet Hipodermik Tablet kempa yang mudah larut sempurna dalam air. Tablet ini
dimasukkan di bawah kulit dibuat secara septik dan se-steril mungkin dan terlebih
dahulu harus dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan untuk injeksi hipodermik.
c. Tablet Implantasi
Tablet yang di desain dan dibuat secara aseptik untuk implantasi subkutan pada hewan.
atau manusia.
d. Tablet Vaginal
Tablet sisipan yang didesain untuk terdisolusi dan pelepasan zat aktif dalam rongga
vaginal. Pemberiannya melalui vagina.
e. Tablet Rektal
Tablet yang didesain untuk dimasukkan melalui rektal/dubur. Biasanya pengobatan ini
memiliki 2 tujuan : absorbsi sistemik, dan untuk meringankan atau mengobati gejala
penyakit lokal.

(Murtini, G. dan Elisa Y, 2018).

Dapus :
Murtini, G. dan Elisa Y. 2018. Teknologi Sediaan Solid. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
Syamsuni H.A., 2006, Ilmu Resep, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai