JALAN PENDEKAT
7.1 Umum
Jalan pendekat atau oprit merupakan segmen yang menghubungkan konstruksi perkerasan
dengan kepala jembatan, serta segmen sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi
tertentu sesuai alinyemen horizontal, vertikal dan besarnya kelandaian melintang. Komponen
dari jalan pendekat jembatan ini bisa terdiri dari timbunan jalan, drainase, lapisan
perkerasan, pelat injak, dan dinding MSE (Mechanically Stabillized Earth).
Timbunan Jalan pendekat dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu timbunan tanah
(timbunan biasa, timbunan pilihan dan timbunan berbutir) dan timbunan khusus atau
timbunan ringan. Apabila tanah dasar (subgrade) dibawah timbunan oprit merupakan tanah
lunak, maka tanah dasar perlu distabilisasi (diperbaiki) atau diperkuat ataupun digali lapisan
tanah lunaknya dan kemudian ditimbun kembali dengan material yang bagus.
1) Timbunan biasa adalah timbunan tanah yang sebaiknya tidak termasuk tanah
yang berplastisitas tinggi, yang diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut SNI-03-
6797-2002 (AASHTO M145-9 (2012)) atau sebagai CH menurut USCS “Unified
atau Casagrande Soil Classification System”. Timbunan biasa tidak boleh tanah
ekspansif yang memiliki nilai aktif > 1.25 atau nilai derajat pengembangan
(swelling) sebagai very high atau extra high. Serta timbunan biasa tidak boleh dari
bahan galian tanah yang mengandung organik (OL,OH dan Pt) dalam sistem
USCS dan kadar air alamiah yang sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan
untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan (melampaui Kadar Air
Optimum + 1%);
2) Timbunan Pilihan adalah timbunan tanah yang harus terdiri dari bahan tanah atau
batu yang memenuhi semua ketentuan diatas untuk timbunan biasa dan sebagai
tambahan harus memiliki CBR paling sedikit 10% setelah 4 hari perendaman bila
dipadatkan 100%;
3) Timbunan pilihan berbutir adalah timbunan tanah berupa batu, pasir atau kerikil
atau bahan berbutir bersih lainnya yang memiliki indeks plastisitas maksimum 10
%.
MULAI
1 PERSIAPAN
PENYIAPAN TEMPAT
2
KERJA
3 PENGHAMPARAN
TIMBUNAN
PEMERIKSAAN 6
7
TDK
PERBAIKAN SETUJU ?
YA 9
MEREKOMENDASI
PENGUJIAN
PEMELIHARAAN
10 PERMUKAAN
TIMBUNAN
SELESAI
1) Semen yang digunakan harus sesuai SNI 15-2049-2004, SNI 15-7064-2004 dan
SNI 15-0302-2004.
2) Agregat halus yaitu pasir yang digunakan harus memenuhi spesifikasi Tabel 10.2
dan Gambar 10.1. Agregat pasir tidak boleh mengandung lumpur, tanah liat dan
material-material gembur/mudah hancur (clay lumps and friable particles) lebih
dari 4% (SNI 03-6819-2002). Agregat pasir harus bebas dari arang, benda-benda
dari kayu serta kotoran-kotoran lainnya yang tidak dikehendaki
3) Cairan busa (foam agent), yang digunakan harus dapat menghasilkan
gelembung dengan nilai berat isi sebesar 0,075 – 0,085 t/m3 bila bercampur
dengan air menggunakan alat pembangkit busa (foam generator). Cairan busa ini
akan menghasilkan material ringan mortar-busa bila dicampur dengan pasir,
semen dan air sesuai komposisi desain campuran.
4) Air untuk mencampur material ringan mortar – busa harus sesuai spesifikasi SNI
7974:2013.
MULAI
1 PERSIAPAN
2 PEMANCANGAN
BEKISTING
3 PEMASANGAN
JARINGAN KAWAT
4 PENGHAMPARAN
SELESAI
7.3 Drainase
Drainase yang digunakan pada timbunan jalan pendekat pada umumnya berjenis porous.
Drainase Porous landasan drainase beton atau pipa atau untuk drainase bawah tanah atau
untuk mencegah butiran tanah halus terhanyut atau tergerus oleh rembesan air bawah
tanah. Juga untuk pipa berlubang banyak (perforated pipe) yang terbuat dari tanah liat dan
anyaman penyaring (filter) tanah bilamana bahan ini diperlukan.
a. Pengawasan Pekerjaan Drainase Porous
MULAI
1 PERSIAPAN
2 3 4 5
PEMASANGAN PEMASANGAN PEMASANGAN PIPA PEMBUATAN
BAHAN POROUS ANYAMAN BERLUBANG LUBANG
PENYARING BANYAK SULINGAN
(FILTER) PLASTIK (PERFORATED PIPE)
PEMERIKSAAN 6
7
TDK
PERBAIKAN SESUAI ?
YA
SELESAI
MULAI
PERSIAPAN 1
PEMASANGAN
ACUAN DAN ALAT 2
PENGENDALI
3 ELEVASI
PERBAIKAN
Tdk SESUAI?
Ya
PENGECORAN BETON
PENGECORAN PENGECORAN
4 BETON BETON LAPIS 5
PERTAMA
PEMASANGAN
BAJA TULANGAN 6
PENGECORAN
BETON LAPIS 7
KEDUA
PEMADATAN PENYELESAIAN
PENGHALUSAN
Tdk
SESUAI? PERBAIKAN 10
Ya
PEMBENTUKAN ALUR
SAMBUNGAN
11
MELINTANG
SELESAI
MULAI
1 PERSIAPAN
PENGANGKUTAN
2
PENGHAMPARAN
3
4 PEMADATAN AWAL
5
PEMERIKSAAN
6
KERATAAN
MELAKUKAN
PERBAIKAN
SETUJU ?
TDK
YA
PEMADATAN
7
ANTARA
8 PEMADATAN AKHIR
9 PEMERIKSAAN
10
KERATAAN
MELAKUKAN
PERBAIKAN
SETUJU ?
TDK
YA
SELESAI
Pelat injak adalah konstruksi beton bertulang yang berada di bawah permukaan jalan dan
berada di belakang kepala jembatan yang memiliki fungsi untuk menyebarkan beban roda
kendaraan ke tanah timbunan. Metode pelaksanaan pelat injak bisa dilakukan secara cor
ditempat (cast in situ) dan pracetak (precast).
Pelat Injak
MULAI
1 PERSIAPAN
2 PERAKITAN
PENEMPATAN PADA
3 PELAT INJAK
4 PENGECORAN
PERLINDUNGAN
5
BETON
6 PELEPASAN
BEKISTING
SELESAI
Gambar 7.7 – Bagan Alir Pengawasan Pekerjaan Pelat Injak Cor Ditempat (Cast In
Situ)
b. Tata Cara Pada Masing-Masing Langkah Kerja Pekerjaan Pelat Injak Cor Ditempat
(Cast In Situ)
Verifikasi 1 (Persiapan)
1. Timbunan dan pemadatan jalan pendekat (oprit), dilaksanakan.
2. Stabilitas tanah asli dan tanah timbunan, dipastikan agar tidak terjadi penurunan.
Verifikasi 2 (Perakitan)
1. Perakitan bekisting pelat, dilaksanakan.
2. Perakitan baja tulangan, dilaksanakan.
MULAI
1 PERSIAPAN
2 PEMBUATAN PELAT
PEMBUATAN PANEL
3 BETON PRACETAK
4 PEMASANGAN
PANEL BETON
PRACETAK
SELESAI
Gambar 7.8 – Bagan Alir Pengawasan Pekerjaan Pelat Injak Pracetak (Precast)
b. Tata Cara Pada Masing-Masing Langkah Kerja Pelat Injak Cor Ditempat (Precast)
Verifikasi 1 (Persiapan)
1. Memastikan pekerjaan timbunan dan pemadatan jalan pendekat (oprit) selesai
dilaksanakan.
2. Memastikan stabilitas tanah asli dan tanah timbunan agar ketika dilaksanakan
pekerjaan pelat injak tidak terjadi penurunan.
Dinding MSE terdiri atas dinding muka/penutup muka dan perkuatan baja atau geosintetik
yang diikatkan pada dinding dan dipasang secara berlapis di dalam timbunan tanah berbutir
yang mudah mengalirkan air (free draining material). Kombinasi perkuatan dan timbunan
tanah berbutir menghasilkan struktur komposit yang stabil secara internal. Contoh tipikal
dinding MSE ditunjukan pada Gambar 3 berikut ini. Pelaksanaan pekerjaan dinding MSE
dapat merujuk pada AASHTO LRFD Bridge Construction Specification 4th 2017 mengenai
“Mechanically Stabilized Earth Walls”
MULAI
1 PERSIAPAN
2 PEKERJAAN GALIAN
PEMBUATAN LANTAI
3 KERJA
PEMBUATAN
4
BANTALAN / ALAS
BETON
PEMASANGAN
5
PANEL BETON
6 PENIMBUNAN
PEMASANGAN
7
PERKUATAN
SELESAI