Anda di halaman 1dari 3

KASUS POSISI

Kasus ini bermula dari 4 orang sahabat bernama Bagas, Khalisa, Wilda, dan Salsa,
mereka berempat ingin mendirikan usaha bakso aci ini yang hanya menggunakan
perjanjian lisan dan tidak tertulis di wilayah Ragunan, Jakarta Selatan. Mereka
berempat akan mendirikan perusahaan bernama BAKSO ACI MAKMUR. Bagas dan
Salsa adalah pemodal skill memasak dan manajemen usaha dan Salsa berjanji
memberikan tabungannya sejumlah 10 juta rupiah sebagai komitmen dia dalam usaha
ini. Sedangkan Khalisa memberikan kontribusi berupa pemakaian tempat di Ragunan.
Wilda akan memasukan peralatan memasak.
Wilda berjanji kepada Bagas, Khalisa dan Salsa, akan mengantarkan peralatan usaha
pada 20 Agustus 2021. Salsa menyepakati untuk menyetorkan tabungannya 1 hari
setelah Wilda. Setelah rapat beberapa kali, akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan
BAKSO ACI MAKMUR pada 28 Agustus 2021. Setelah Launching pendirian
BAKSO ACI MAKMUR sudah dilakukan namun peralatan dan uang kas perusahaan
belum ada sehingga mereka belum bisa memulai operasional usahanya. Barulah pada
tanggal 16 September 2021 operasional usaha. Ketiga dari mereka tidak
menghendaki untuk menulis kesepakatan pendirian perusahaan padahal menurut Salsa
kesepakatan itu harus dibuat tertulis. Berjalannya waktu, usaha bakso aci mereka
berkembang pesat dan menghasilkan omset besar. Kemudian hari, Bagas sebagai
pemasak profesional yang ternyata tepung yang digunakan sudah kadaluwarsa
sehingga menyebabkan kerugian Helmy sebagai konsumen sakit perut dan kerugian
biaya perawatannya sebesar 10 juta rupiah. Dengan kerelaan hati Salsa membayarkan
biaya penggantian biaya rumah sakit si Helmy karena Salsa dan Bagas adalah sahabat
karib dari kecil.
Pada bulan Desember 2021 mereka berempat sepakat untuk mencari pinjaman modal
melalui Home Kredit guna ekspansi usaha, mereka meminjam 80 juta rupiah untuk
perluasan tempat dan alat alat. Setelah perjanjian utang ditandatangani oleh Salsa,
pihak Home Kredit ini menagihnya kepada Salsa secara bulanan dan Salsa merasa
terbebani dengan penagihan tersebut dan meminta partner lainnya untuk membayar
tapi hanya Wilda saja yg membantu membayarkan.
Setelah 5 tahun usaha bakso aci berjalan, Salsa dan Bagas yang diketahui menjalin
hubungan spesial sejak awal berdirinya usaha tersebut. Suatu waktu Bagas ketahuan
selingkuh dengan Khalisa. Terjadilah pertengkaran internal di antara mereka sehingga
terjadinya penuntutan pembubaran usaha baso aci tersebut oleh Salsa. Namun sekutu
sekutu lain menolak tetapi akhirnya BASO ACI MAKMUR tetap bubar karena
perpecahan diantara mereka.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana jika BASO ACI MAKMUR didirikan tanpa adanya perjanjian
tertulis?
2. Bagaimana pertanggung jawaban atas kesalahan Bagas dan penggantian biaya
kerugian konsumen?
3. Bagaimana pertanggung jawabannya jika terdapat utang dari persekutuan
secara bersama-sama?
4. Apakah BASO ACI MAKMUR dapat di bubarkan tanpa persetujuan seluruh
sekutu?

ANALISIS
4 orang sahabat bernama Bagas, Khalisa, Wilda, dan Salsa, mereka berempat ingin
mendirikan usaha bakso aci ini yang hanya menggunakan perjanjian lisan dan tidak
tertulis
Menurut Pasal 1624 KUHPer yang berbunyi “Persekutuan mulai berlaku sejak saat
perjanjian, jika dalam perjanjian ini tidak telah ditetapkan suatu saat yang lain.”
Maka, bentuk perjanjian ada 2 yaitu :
1. Lisan
2. Tertulis
Untuk mendirikan persekutuan tidak ditentukan perjanjian harus dalam bentuk apa.
Asalkan memenuhi Pasal 1320 KUHPer yaitu syarat sah perjanjian yang berbunyi :
“Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. Suatu hal tertentu;
4. Suatu sebab yang halal.”
Jadi, mereka berempat tetap dapat mendirikan persekutuan BASO ACI MAKMUR
dengan perjanjian lisan atau konsensuil tanpa menggunakan perjanjian tertulis. Hal
tersebut tetap sah karena telah memenuhi Pasal 1320 KUHPer tentang syarat sah
perjanjian dan telah mencapai kata sepakat menurut Pasal 1624 KUHPer.

Bagas sebagai pemasak profesional yang ternyata tepung yang digunakan sudah
kadaluwarsa sehingga menyebabkan menyebabkan kerugian Helmy sebagai
konsumen sakit perut dan kerugian biaya perawatannya sebesar 10 juta rupiah.
Dengan kerelaan hati Salsa membayarkan biaya penggantian biaya rumah sakit si
Helmy karena Salsa dan Bagas adalah sahabat karib dari kecil.
Menurut Pasal 1630 KUHPer yang berbunyi : “Masing-masing sekutu diwajibkan
memberikan ganti rugi kepada persekutuan tentang kerugian-kerugian yang diderita
oleh persekutuan yang disebabkan salahnya si sekutu sedangkan ia tidak
diperbolehkan menjumpakan dengan keuntungan-keuntungan yang diperolehnya
untuk persekutuan berkat pekerjaan dan kerajinannya dalam urusan-urusan lain”

Kemudian menurut Pasal 1365 KUHPer yang berbunyi: “


Jadi, menurut Pasal 1630 jo. Pasal 1365 KUHper mengatur mengenai
pertanggungjawaban, jika Bagas merugikan konsumen seharusnya Bagas yang
bertanggung jawab atas kesalahannya dan mengganti biaya kerusakan. Bukan malah
Salsa yang membayar biaya penggantinya. Dan Bagas tidak boleh menggantikannya
dengan keuntungan-keuntungan yang didapat dari usaha BASO ACI MAKMUR.
Pada bulan Desember 2021 mereka berempat sepakat untuk mencari pinjaman modal
melalui Home Kredit guna ekspansi usaha, mereka meminjam 80 juta rupiah untuk
perluasan tempat dan alat alat. Setelah perjanjian utang ditandatangani oleh Salsa,
pihak Home Kredit ini menagihnya kepada Salsa secara bulanan dan Salsa merasa
terbebani dengan penagihan tersebut dan meminta partner lainnya untuk membayar
tapi hanya Wilda saja yg membantu membayarkan.
Dalam Pasal 19 KUHD yang berbunyi: “
Kemudian menurut Pasal 1280 KUHPer yang berbunyi: “
Jadi menurut Pasal 19 KUHD jo. Pasal 1280 KUHPer, pertanggungjawaban hutang
pada Home Kredit sebesar 80 juta rupiah tersebut secara tanggung renteng. Dimana
tiap-tiap sekutu bertanggungjawab secara bersama-sama terhadap hutang persekutuan
tersebut. Dimana di Pasal 19 KUHD dijelaskan tentang dua jenis sekutu yaitu Sekutu
Komplementer (sekutu yang bertanggungjawab mengurus segala perikatan dari
persekutuan) dan Sekutu Komanditer (pihak yang bertindak sebagai pelepas uang).
Pada kasus diatas yang menjadi sekutu Komplementer ialah Bagas, Khalisa dan
Wilda, sedangkan yang menjadi sekutu Komanditer ialah Salsa. Dikarenakan adanya
lebih dari satu sekutu Komplementer, tanggung jawab persekutuan CV tersebut secara
tanggung renteng. Kemudian pada Pasal 1280 KUHPer menjelaskan terdapat
beberapa debitur dan satu kreditur yang memiliki piutang kepada beberapa debitur.

Anda mungkin juga menyukai