Anda di halaman 1dari 8

Kedewasaan dan Sistem Kekeluargaan

Hukum Keluarga Adat Kelompok 1 :


Wilda Ayu Kinanti 3019210255
Nurul Rommadhani Kusumaningrum 3020210024
Ridha Alya Putrie W 3020210029
Anggito Abimanyu 3020210068
Syifa Maisya Zahwa 3020210069
Sarah Sabrina Umboh 3020210071
Adinda Farah Maulidina 3020210083
Dea Lisa Novi Tamara 3020210095
Kirani Adelya Puspitasari 302021015
Kedewasaan
Menurut Hilman Hadikusuma (1990: 53) “dalam hukum adat pada
umumnya tidak mengatur tentang batas umur untuk melaksanakan
perkawinan, hal ini berarti hukum adat membolehkan pernikahan untuk
semua umur asal sudah dewasa”.

Help me to
find my
little bunny
01
Tradisi Adat Potong Gigi di Bali dan Lompat batu di Nias

02

03

04
Tiger Elephant

05

06
Pig Chicken
01

Sistem kekeluargaan
02

Sistem kekerabatan maupun prinsip garis keturunan, merupakan


faktor-faktor yang menjadi dasar bagi masyarakat suku-suku 03
bangsa Indonesia. Faktor-faktor tersebut merupakan salah satu
dasar pembeda antara berbagai suku bangsa di Indonesia dan 04
menjadi salah satu hal yang dipergunakan sebagai sarana untuk
memelihara integritas suku bangsa yang diperlukan.
05

06
Prinsip keturunan

a. Prinsip Garis Keturunan Patrilineal / Patrilineal Descent


Menurut Koetjaraningrat, hubungan kekerabatan melalui orang laki-laki saja,
karena itu mengakibatkan bagi tiap individu masyarakat semua kerabat
ayahnya masuk di dalam batas hubungan kekerabatannya, sedangkan semua
kerabat ibunya jatuh di luar batas kekerabatan. Contohnya : Suku Batak.

b. Prinsip Garis Keturunan Matrilineal / Matrilineal Descent


Menurut Koentjaraningrat, prinsip garis keturunan merupakan suatu prinsip
hubungan kekerabatan melalui orang perempuan saja, karena itu
mengakibatkan bagi tiap individu masyarakat semua kerabat ibunya masuk di
dalam batas hubungan kekerabatannya, sedangkan semua kerabat ayahnya
jatuh di luar batas kekerabatan. Contohnya : Suku Minangkabau.
c. Prinsip Garis Keturunan Bilateral atau Parental (Bilateral Descent),
yakni (Duncan Mitchell, 1977:19)

“Istilah yang digunakan untuk menjelaskan penyampaian keturunan atau


tentang hak milik melalui orang tua laki-laki maupun perempuan tanpa
menekankan salah satu atau garis keturunan lainnya. Istilah bilateral
digunakan dalam hal berlawanan dengan istilah unilineal”.
d. Prinsip Garis Keturunan Bilineal atau Bilineal
Descent/Double Descent
Menurut Koentjaraningrat Prinsip Garis Keturunan Bilineal adalah (Koentjaraningrat,
1967: 125)
“... yang menghitung hubungan kekerabatan melalui orang-orang laki-laki saja untuk
sejumlah hak dan kewajiban tertentu, dan melalui wanita saja untuk sejumlah hal dan
kewajiban yang lain, dan karena itu mengakibatkan bahwa bagi tiap-tiap individu
dalam masyarakat kadang-kadang semua kaum kerabat ayahnya masuk dalam batas
hubungan kekerabatannya, sedangkan kaum kerabat ibunya jatuh di luar batas itu, dan
kadang-kadang sebaliknya.”
01

02

03

Thanks!!!
04

05

06

Anda mungkin juga menyukai