Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH ISBD

DOSEN PENGAMPUH:JUSLIANI,S.KM..M.Kes

MANUSIA DAN KEADILAN

DI SUSUN OLEH:

NAMA : MARDIA

NIM :S1A2.021.19

PRODI/JURUSAN :GIZI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI MULIA KENDARI

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT.Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya
dengan begitu sempurna.Tuhan yang menjadikam setiap apa yang ada di bumi sebagai penjelajahan bagi kaum
yang berfikir.Dan sungguh berkat limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
demi memenuhi tugas mata kuliah ilmu budaya dasar.

Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih.kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan,sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.semoga makalah ini dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Kendari,25 November 2021

MARDIA

ii
DAFTAR ISI

Judul.................................................................................................................................................i

Kata Pengantar.................................................................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................1

A.Latar Belakang...............................................................................................................................1

B.Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

C.Tujuan Penulisan...........................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................................2

A.MANUSIA DAN KEADILAN..............................................................................................................2

1. Arti Keadilan.........................................................................................................................2
.............................................................................................................................................
2. Kejujuran..............................................................................................................................2
3. Kekurangan..........................................................................................................................3
4. Pemulihan nama baik...........................................................................................................3
5. Pembalasan..........................................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................................6

A.Kesimpulan....................................................................................................................................6

B.Saran..............................................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................7

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Negara ini membutuhkan keadilan untuk bisa menata kembali kehidupan bernegaranya. Dalam berbagai
tayangan di televisi dapat kita lihat bahwa betapa tidak ada jaminan kepastian akan hukum dan keadilan dalam
berbagi ruang di >esame kita, contoh kasus yang begitu menarik kita adalah masalah penahanan mantan
Kabareskrim Susno Duadji, terkait kasus arwana yang sebenarnya belum jelas dan tidak perlu untuk dilakukan
penahanan. Kasus arwana ini sebenarnya masih terkait dengan terkuaknya kasus penggelapan pajak oleh Gayus
tambunan. Namun sepertinya polisi lebih memilih untuk menyelesaikan kasus arwana terlebih dahulu, daripada
Gayus. Bagaimana dengan kasus sejenis yang menyangkut penggelapan pajak dengan rasio yang lebih besar
daripada Gayus ?

Pertanyaan ini semakin menghilang dengan semakin kurang bergemanya kasus ini. Sama dengan kasus Century
yang semakin membungkam. Padahal sempat kasus ini menjadi top headline dari semua pemberitaan di setiap
media. Apakah selalu begini yang terjadi di e> same>>a ? maksudnya, akankah setiap kasus yang booming menjadi
pemberitaan di setiap media tiba-tiba menghilang begitu saja tanpa penyelesaian yang jelas ? mengapa kita tidak
pernah tuntas dalam menyelesaikan sebuah permasalahan ?

Pertanyaannya semakin berlanjut bila kita ingat kembali beberapa kasus yang sempat menarik perhatian
khalayak, yaitu kasus dimana ada seseorang nenek yang terpaksa mencuri cokelat dan dengan mudahnya langsung
dipenjarakan. Lalu ada juga kasus 2 orang lelaki yang terpaksa menginap di penjara hanya karena mencuri
semangka. Apakah ini yang disebut adil ? pembenahan seperti apakah yang harus kita lakukan agar keadilan benar-
benar bisa ditegakkan ?

Kasus-kasus kecil begitu mudahnya diselesaikan, walaupun terkesan kurang adil, dan berlebihan. Sementara
orang-orang dengan kasus yang begitu besar, tidak terselesaikan, bahkan banyak dari mereka yang keburu
meninggal sebelum kasusnya diselesaikan. Sepertinya kita membutuhkan pemimpin yang bukan hanya tegas,
tetapi bisa mensinergiskan semua kekuatan yang ada, baik dari kekuatan politik, militer, dan kekuatan yang bersal
dari aspirasi masyarakat sehingga e> sam pada pembenahan tidak terpecah. Yang selalu saya lihat adalah, begitu
banyaknya kepentingan para elite yang berkuasa sehingga sehingga sering kali terjadi tarik menarik kekuasaan, dan
politik saling menjatuhkan. Bentuk koalisi yang diadakan hanya sekedar sebagai ajang untuk menarik kekuasaan,
bukan sebagai penyatuan visi >esame>a> . DPR bukanlah pencerminan dari apa yang diinginkan oleh masyarakat,
melainkan aspirasi partai.

B.     Rumusan masalah

1.      Apa itu arti keadilan dan macam-macamnya ?

2.      Apa itu arti dari kejujuran

3.      Apa itu arti dari kecurangan dan faktor apa yang menimbulkan kecurangan itu ?

4.      Apa arti pemulihan nama baik itu ?

5.      Apa itu pembalasan ?

C.    Tujuan

Agar kita sesame manusia bisa berlaku adil dan selalu mengutamakan kejujuran, karna dengan kejujuran itu
keadilan mudah untuk di capai. Dan agar kita bisa memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang.
BAB 2 PEMBAHASAN
A. MANUSIA DAN KEADILAN

1.Arti keadilan

 Menurut kamus umum bahasa >esame>>a susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah
atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan
perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
 Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, Kelayakan diartikan sebagai titik
tengah diantara kedua ujung ekstrem  yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Kedua ujung tersebut  menyangkut dua orang atau benda. Dan kedua orang tersebut atau kedua  benda
tersebut harus mepunyai porsi atau ukuran yang sama itu yang dinamakan adil dan jika tidak seukuran itu
namanya ketidal adilan. Arti mudahnya keadilan adalah tidah berat sebelah atau bisa di sebut dengan sama.

Setiap kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas nya pasti pernah mengalami perlakuan yang tidak adil.
Jarang sekali kita mengalami perlakuan yg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri
manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun terkadang untuk
melakukan kejujuran itu sangatlah sulit dan banyak kendala nya yang harus di hadapi, seperti keadaan atau
situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

 Menurut Plato, keadilan merupakan proyeksi pada diri manusia sehingga orang yang dikatakan adil adalah
orang yang mengendalika diri dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
 Menurut secorates, keadilan merupakan proyeksi pada pemerintah karena pemerintah adalah pemimpin
pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan
bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

2.Kejujuran

Jujur atau kejujuran >esame apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuranimya, jujur berarti
juga seseorang yang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang agama dan hukum, untuk itu
dutuntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatanya.

Jujur berarti pula menepati janji atau menepati sanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata
maupun apa yang masih di dalam hati (niat). Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai
dirinya sendiri. Apabila niat itu terlahir dari kata-kata, padahal tidak di tepati maka kebohonganya di saksikan
oran lain.

Jujur memberikan keberanian dan ketentraman hati, serta mensucikan, lagi pula membuat luhurnya
budi pekerti. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat menikammu, serta jangan pula mendusta,
walaupun dustamu menguntungkan.

2
3.Kekurangan

Kekurangan atau curang sama dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik,
meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati
nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.

Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :

1. Faktor ekonomi

Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal
tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal
pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan.

2. Faktor peradaban dan kebudayaan

Peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi mentalitas individu yaqng terdapat didalamnya
“system kebudayaan” meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan
merupakan sikap mental yang menumbuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini
memicu terjadinya pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit sekali
untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.

3. Faktor Teknis

Hal ini juga menentukan arah kebijakan, bahkan keadilan itu sendiri, terkadang untuk bersikap adil
kitapun mengedapankan aspek perasaan dan kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk
dilakukan, atau bahkan mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.

4.Pemulihan nama baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap
orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang atau
tetangga disekitarnya adalah suatu kebagaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat
hubunganya dengn keadaan tingkah laku atau perbuatan atau boleh dikatakan bahwa baik atau tidak baik
adalah tingkah laku atau perbuatanya.

Yang dimaksud tingkah laku dan perbuatan itu antara lain : cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun,
ramah tamah, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan
sebagainya. Pada hakikatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahanya, bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak yang baik.

Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau meminta maaf. Tobat dan minta maaf tidak
hanya dibibir, mewlainkan harus beratingkah laku yang sopan, ramah, berbuat norma dengan memberikan

3
kebajikan dan pertolongan kepada e> same hidup yang perlu ditolng dengan kasih saying, tanpa pamrih takwa
kepada tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu di pupuk.

5.Pembalasan

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat pembalasan yang bersahabat.
Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk social. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-
norma untuk mewujudkan moral itu.

Bila manusia berbuat amoral, lingkungannyalah yang menyebabkanya. Perbuatan amoral pada
hakikatnya perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia
tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha
mempertahankan hak dan kewajibanya itu. Mempertahakn hak dan kewajiban itu adalah pemballasan.

Ada berbagai macam keadilan yaitu :

1. Keadilan legal atau keadilan moral

Yaitu merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang mebuat dan menjadi kesatuannya. Dalam
suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok
baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto
menyebutnyakeadilanlegal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

2. Keadilan distributive

Yaitu keadilan ini akan terlaksana apabila hal-hal yang sama dilakukan secara sama dan hal-hal yang
tidak sama diperlakukan tidak sama. (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali
bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan
Budi. Yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi
harus menerima

3. Keadilan komutatif

Yaitu keadilan ini merupakan asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat. Keadilan ini bertujuan
memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu
merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim
menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

4
Dampak yang terjadi pada masyarakat

Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika
seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan
perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Dan dengan cara itulah yang dapat menghasilkan kreatifitas dan seni
tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apapun.

Sedangkan dampak negatif nya seperti protes oleh pihak yang kalah dengan menggunakan kekerasan,
arogan seperti pengrusakan fasilitas umum, bahkan memicu terjadinya tawuran karena adanya rasa dendam.

5
BAB 3 Penutup

A. Kesimpulan

Keadilan meruapakan pengakuan dan perbuatan yang seimbang antara hak dan kewajiban, tidak
semihak sebelah ataupun tidak sewenang-wenang.

Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dan kenyataan
yang benar. Kecurangan apa yang dilakukanya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Pembalasan suatu
reaksi atas perbuatan orang lain, baik berupa perbuatan yang serupa ataupun tidak.

B. Saran-saran

Janganlah kita berlaku tidak adil terhadap orang lain. Karena dengan berlaku adil kita bisa
mencapai ketentraman dan kemakmuran antar sesame manusia.

6
DAFTAR PUSTAKA

Notowidagdo, rohiman, haji, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadist, rajawali pers,
Jakarta, 2000

Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997

Http/www.carin4mzil.blayspot.com

http://news.okezone.com/read/2009/11/20/340/277724/340/dituduh-curi-buah-kakao-3-biji-nenek-
ditahan-rumah-3-bulan

http://www.forumbebas.com/thread-97719.html

http://yomazzz.blogspot.com/2011_01_16_archive.html

Anda mungkin juga menyukai