Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANDIRI

SOSIAL BUDAYA DAN PERILAKU KESEHATAN

“ CUCI TANGAN PAKAI SABUN”

OLEH :

YULISMAR RAHMI
NIM : 2005012

DOSEN PENGAMPU : DR. NOVITA RANY, M.KES

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas uas untuk mata kuliah Sosial Budaya dan Perilaku
Kesehatan, dengan judul : “Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun”.

Kami meyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak, Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pekanbaru, Desember 2021

Penulis
Judul : Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun

1. Lakukan analisis terhadap Kasus tersebut?


Jawaban :

1.1 Analisis Perilaku Mencuci tangan pakai sabun


Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak
dibawah 3 tahun, yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal
karena diare setiap tahunnya dan kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2.3%
dari Produk Domestik Bruto (Depkes RI, 2009).
Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan bagian dari program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Program PHBS
dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar sadar,
mau dan mampu melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Dengan
menjalankan perilaku – perilaku melakukan PHBS masyarakat berperan aktif
dalam gearakan kesehatan di masyarakat seperti memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, dan
melindungi diri dari ancaman penyakit (Depkes, 2009).
Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) telah menetapkan 15 Oktober sebagai
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia. Kegiatan tersebut memobilisasi
jutaan orang di lima benua untuk mencuci tangan pakai sabun. Semakin luas
budaya mencuci tangan dengan sabun akan membuat kontribusi signifikan
untuk memenuhi target MDGs (Millenium Development Goals) yakni
mengurangi tingkat kematian anak – anak di bawah usia lima tahun pada tahun
2015 hingga sekita 70%. Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya
pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen
membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau
alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung. (Depkes,
2009). Penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan pakai
sabun yaitu :
1. Infeksi saluran pernapasan karena mencuci tangan dengan sabun dapat
Melepaskan kuman – kuman pernapasan yang terdapat pada tangan
dan permukaan telapak tangan dan dapat menghilangkan kuman
penyakit lainnya.
2. Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur
fecal-oral sehingga mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah
penularan kuman penyakit tersebut.
3. Infeksi cacing, mata dan penyakit kulit, dimana penelitian telah
membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan,
penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian
penyakit kulit, infeksi mata seperti trakoma dan cacingan khususnya
untuk ascariasis dan trichuariasis.
Jika jumlah masyarakat yang menerapkan perilaku cuci tangan pakai
sabun meningkat dapat mengurangi jumlah kejadian diare di indonesia.
Mencuci tangan dengan air saja kebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti
tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan
dengan sabun. (Depkes, 2009).

1.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Perilaku CTPS


Menurut Tarwoto dan Wartonah (2004) perilku cuci tangan pakai sabun
dipengaruhi oleh :
1. Citra diri
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
dirinya. Misalnya karena ada perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli terhadap kesehatan.
2. Praktik sosial
Pada anak-anak yang selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka akan
terjadi perubahan pola cuci tangan.
3. Status sosial ekonomi
Mencuci tangan memerlukan alat dan bahan seperti sabun, lap tangan
atau tisu kering dan semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya
4. Pengetahuan
Pengetahuan cuci tangan sangat penting. Karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan.
5. Kebiasaan seseorang
Adanya kebiasaan untuk tidak cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktifitas sedari kecil akan terbawa sampai dewasa.

1.3 Skema :

1. Citra Diri
2. Praktik Sosial
3. Status Sosial
Cuci Tangan Pakai
Ekonomi
Sabun
4. Pengetahuan
5. Kebiasaan
seseorang

Anda mungkin juga menyukai