Anda di halaman 1dari 30

Pentanahan Sistem Listrik

SISTEM YANG TIDAK


DIKETANAHKAN
ATAU SISTEM DELTA

1
Sistem yang tidak ditanahkan atau sistem delta adalah bilamana tidak ada
hubungan galvanis antara sistem itu dengan tanah.

G
A
B
C
N
ZA ZB ZC
EA EB EC
IA IB Ic

Gambar 2.1. Sistem yang tidak


diketanahkan
2
G
A
B
C
N
ZA ZB ZC
EA EB EC
IA IB Ic

Misalkan
EA,EB,EC : tegangan phasa terhadap tanah
EAN , EBN ECN : tegangan fhasa terhadap netral
ZA , ZB , Z C : impedansi kapasitif fhasa A,B dan C dari system terhadap tanah
N : titik netral system

3
Menurut Hukum kirchoff jumlah arus :

IA + IB + IC = 0 (2.1)
𝐸𝐴 𝐸𝐵 𝐸𝐶
+ + =0 (2.2)
𝑍𝐴 𝑍𝐵 𝑍𝐶

Pada umumnya pada system tenaga selalu ada ketidak keseimbangan kapasitif
(Capacitive unbalance). Sangat sulit menghilangkan sama sekali ketidak seimbangan ini.
Untuk memperkecil ketidak seimbangan itu dilakukan dengan mentransposisikan jaringan
dan juga dengan mempertinggi menara agar kapasitansi semakin rendah.
Gangguan hubung singkat ini disebabkan oleh faktor
mekanis ataupun thermis dimana efeknya hadap
menimbulkan ketidak seimbangan sistem oleh
bergesernya titik netral
Pada prinsipnya peninjauan pentanahan sistem tenaga adalah
peninjauan terhadap gangguan ke tanah yang dapat terjadi
akibat
1. Gangguan hubung singkat ke tanah
2. Gangguan kapasitif ke tanah
Gangguan hubung singkat ke tanah.
A

If
3Zn ZA
A B
If
ZB
ZA ZC
B C

Pada tiori dasar, bila terjadi bila terjadi hubung singkat, maka
tegangan pada titik terganggu akan menjadi nol,sedangkan
tegangan pada titik/fhasa yang tidak teganggu menjadi besar.hal
tersebut dapat dibuktikan pada gambar B.

6
Jika dimisalkan gangguan terjadi adalah 1 fhasa
(1) , maka besar arus

gangguan adalah :

(1)

Dimana:
Z0 =

= Impedansi urutan Nol Sistem


= Impedansi Pentanahan

Sedangkan kenaikan tegangan pada pahasa yang tidak


terganggu :
(2)

7
Dimana

Dari persamaan (1) dan (2) jelas terlihat, dari impedansi


pentahanan dapat diatur arus ganggguan dan besar
kenaikan tegangan pada fhasa yang tidak tergangggu.

Dari penjelasan diatas, pemilihan besar impedansi


harus dilakukan dengan analisis dengan pertimbangan
performen system secara keseluruhan
sebab bila Zn = besar ; If = kecil = besar
ini jelas ada untung ruginya yaitu terhadap peralatan
proteksi dan BIL (Basic Insulation Level) peralatan.
Oleh sebab itu untuk menganalisa pemilihan impedansi
netraal ini diperlukan studi pendahuluan :
1. Symetrical component
8 2. Analisa hubung singkat ke tanah.
Gangguan kapasitif.

Ganggauan kapasitif ke tanah timbul akibat


tingginya beda tegangan antara jaringan ( penghantar ke
tanah).Peristiwa ini mengebabkan terjadinya loncatan
busur api ( arcing ground) sebagai mengalirnya arus
pelepasan ketanah.
Peristiwa ini seolah olah menunjukkan adanya
kapasitor semu antara penghantar dan tanah dimana
penghantar dan tanah merupakan elektroda kapasitor
tersebut

9
IC

Besar arus gangguan kapasitif ini :


Dimana :

10
Oleh sebab itulah, tidak semua system harus
diketanahkkan, menurut aturan yang biasa dipakai.
Suatu system harus diketanahkan adalah system
bertegangan tinggi dengan besar arus kapasitif ,

Akibat gangguan ini ,juga mengakibatkan ketidak


seimbangan system, hal ini dapat dicegah dengan:

•Transposisi jaringan /fhasa


•Mengatur tinggi saluran ketanah.

Penjelasan diatas menggambarkan bahwa , untuk


menganalisa arus gangguan kapasitif diperlukan studi
tentang cara menghitung reaktansi kapasitif dari saluran
transmisi.
11
Metoda-metoda pentanahan titik netral sistem tenaga
listrik adalah sebagai berikut :

1.Sistem tidak diketanahkan ( Ungrounded system) ,


2. Sistem pentanahan Langsung ((effective grounding) ,
3.Pentanahan melalui tahanan (resistance grounding)
4.Pentanahan melalui Reaktansi (resonant grounding
5.Pentanahan dengan kumparan Petersen (Petersen Coil).

12
Ketidak –seimbangan kapasitif dan hubung singkat
ke tanah system yang tidak diketanahkan

Arus kapasitif pada suatu rangkaian transmissi diantara


dapat ditimbulkan oleh beda potensial antara jaringan
dan tanah

Besar kapasitansi dapat ditunjukkan oleh persamaan


sbb:

A
d

13
atau

Dimana :

Dari persamaan (3). Ditunjukkan ,bahwa kapasitansi


jaringan ke tanah akan semakin besar bila tinggi
jaringan ke tanah makin rendah . dan bila jaringan
panjang ,C semakin besar.

14
Dari persamaan (4). Bila kapasitansi dan tegangan
jaringan ketanah makin besar mengebabkan arus
pengisian kapasitif akan semakin besar pula.

Arus kapasitif makin besar dapat membahayakan


ssistem, dimana terjadinya busur listrik(Acching
ground) ,bila system tidak diketanahkan netralnya, bila
arus kapasitif ini besar 5 amp , maka system harus
diketanahkan.

Oleh karena itu kapasitansi dari system bukan hanya


dari jaringan ke tanah, tetapi juga fhasa ke fhasa ,phasa
ke isolator,dll. Untuk pendekatan pers 4 dirubah menjadi
Amper
15
Dimana :

Tegangan Sistem KV Faktor koreksi, Kr


11 1.16
33 1.13
66 1.11
154 1.08
22 1.07
16
Bila suatu system terjadi ketidak seimbangan kapasitif
,maka titik netraal akan bergesar, sehingga :

Tinjau sistem yang tidak diketanahkan

A
A

G
C
IA IB IC
N EA N
EB EC
ZA ZB ZC

B
C

17
. Sulit untuk menghilangkan ketidak seimbangan kapasitif
ini suatu jaringan transmisi ,tetapi dapat dikurangi
dengan transposisi jaringan dan juga dengan
.
mempertinggi menara agar kapasitansi semakin
rendah.

Dari persamaan arus untuk system 3 phasa:

IA +IB +IC = 0
Dari gambar segitiga diatas :

+ =0

18
Hubung singkat sistem yang tidak diketanahkan

Suatu sistem dikatakan tidak diketanahkan (floating grounding) atau


sistem delta. Jika tidak ada hubungan galvanis antara sistem itu
dengan tanah, untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 6. 2 berikut :

19
Sistem yang tidak diketanahkan ini, bila terjadi
hubung singkat ke tanah, maka besar arus gangguan
hanya ditentukan oleh impedansi kapasitif saja(ZG)

(7)

Persamaan ini dapat dibuktikan seperti dibawah ini.oleh karena


, Maka Iu
Dapat diabaikan ,dengan demikian kapasitif
system dianggap seimbang.

Dari gambar dapat ditulis sebagai berikut :

IB IC
N
Karena gangguan phasa A, I
GF = IA
atau secara vector dapat digambarkan sebagai berikut :
IAG

IBG
ICG 0
60

A=G IAG = IGF

B
C

Sehingga : (8)
Dari gambar dapat ditulis sebagai berikut : IB
A=G
IFG
G
A IC
B
C EPh
N
ZA ZB ZC N
IFG IA IB Ic

C EL - L

Gambar 2.5 (a). Sistem delta dalam gangguan tanah


(b). Segitiga tegangan dan arus hubung singkat
Maka arus hubung singkat
𝐼𝐹𝐺 = −(𝐼𝐵 + 𝐼𝐶 ) (2.14)

𝐸𝐵𝐺 𝐸𝐿𝐿 3 𝐸𝑝ℎ


3𝐼𝐵𝐺 → 𝐼𝐵𝐺 = = =
𝑍𝐵 𝑍𝐵 𝑍𝐵

𝐸𝐿−𝐿 𝐸𝑃ℎ
𝐼𝐵 = = 3
𝑍 𝑍

𝐸𝑃ℎ
𝐼𝐶 = 3
𝑍
Jadi :

𝐸𝑃ℎ 𝐸𝑃ℎ
𝐼𝐹𝐺 = − 3 𝐼𝐵 = −3 = = −𝐸𝑃ℎ /𝑍𝐺 (2.15)
𝑍𝑍 𝑍
3

Atau
𝐼𝐺𝐹 = − 𝐼𝐹𝐺 = arus hubung singkat kawat tanah pada sistem delta
PENENTUAN BESAR ARUS GANGGUAN TANAH

Arus gangguan kapasitif dari sistem delta tidak tergantung dari tempat terjadinya
gangguan , dan hanya tergantung dari kapasitansi sistem ketanah .
Pada sistem transmisi pengaruh kapasitansi dari seluruh system dapat digantikan dengan
satu kapasitansi ekivalen. Dengan anggapan ini kita hanya memperhitungkan arus
gangguan kapasitif sistem transmisi yang sebenarnya

𝑰𝑭𝑮 = 𝑬𝒑𝒉 𝟐 𝝅 𝒇. 𝑪𝟎 𝟏𝟎−𝟑 . 𝒌𝒓 𝑨𝒎𝒑𝒆𝒓𝒆 (2.16)


Dimana
𝐸𝑝ℎ = tegangan phasa system ,dalam KV
𝐶0= Kapasitansi urutan nol dari system ,dalam 𝜇𝐹
𝑘𝑟 = Faktor Koreksi ( Tabel 2.1)
Faktor koreksi kr diperlukan dalam menghitungkan arus bocor

Tegangan Sistem KV Faktor koreksi, Kr


11 1.16
33 1.13
66 1.11
154 1.08
22 1.07

Didalam praktek arus hubung singkat IFG dapat diperoleh dari rumus-rumus
pendekatan dibawah ini .Rumus ini berlaku untuk saluran transmisi tunggal
Kawat Transmiusi udara :
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.17)
260

Kabel Tanah
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 25 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.18)
260

H - H Kabel
𝐾𝑉𝐿−𝐿 𝑥 𝑘𝑚𝑠
𝐼𝐹𝐺 = 60 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 (2.19)
260

( kms = kilometer sirkuit)


Harga yang lebih teliti dapat diperoleh dari tabel 2.2
Tabel 2.2 Besar arus kapasitif gangguan tanah untuk hantaran udara dalam
Ampere per-km

Teganga Tanpa kawat Tanah Satu kawat tanah Dua kawat tanah
n 1-line 2 -line 1-line 2 -line 1-line 2 -line
Kerja
(KV)
30 0,108 0,140 0,116 0,151 0,124 0,161
70 0,245 0,392 0,265 0,432 0,282 0,452
Untuk kabel 1 urat : 50 x Hantaran Udara
Untuk kabel tiga urat : 25 x Hantaran Udara
Hunter ndan Light memberikan rumus untuk menghitung arus kapasitif
gangguan tanah , berdasarkan persamaan (2.13)
10.000
𝐼𝐹𝐺 = 2 𝜋 𝑓𝑥1. 49𝑥10−6 𝑥 1,15 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝑝𝑒𝑟 10 𝐾𝑉 𝑝𝑒𝑟 100 𝑘𝑚 (2.20)
3

Dengan asumsi :,1,49 𝜇𝐹 per 100 kilometer sirkit hantaran udara dengan kawat
tanah dengan koreksi 15 %
Jadi IFG = 5 A Untuk 50 Hz
= 6 A Untuk 60 Hz
Untuk transmisi tanpa kawat tanah harga arus gangguan diambil dari 80% dari harga
yang diberikan oleh persamaan (2.17)
Nilai arus gangguan kapasitif ini sangat perlu diketahui , karna beberapa
pengalaman pada berbagai system dengan netral terisolir pada teganmgan kerja yang
berbeda beda telah menunujukkan bahwa gangguan tanah yang menimbulkan busur
tanah itu dapat padam dengan sendirinya hanya apabila arus gangguan kapsitif tidak
lebih dari 5 Ampere.
Kesimpulan
1. Pada system yang masih kecil dalam keadaan angguan satu
phasa ketanah yang permanen , system masih diperbolehkan
beropeasi terus tanpa mengisolir bagian yang terganggu.
Sedangkan gangguan tanah temporer , system itu kembali
keadaaan normal, sebab adanya pemadaman sendiri tanpa
teerjadinya pemutusan daya.
2. Untuk system yang besar pemadaman busur tanah tidak bisa
panam sendiri dan akan menimbulkan tegangan transien yang
tinggi yang bisa membahayakan peralatan.
30

Anda mungkin juga menyukai