Anda di halaman 1dari 7

Ghaida Mastura | MKn UI 2017

SERBA – SERBI DASTEP

Sebelum UTS (Dijelaskan dan dijawab oleh Pak Alwe)


Awal Akta
• Tuan HASAN, tuan HASAN, Tuan Hasan, atau tuan Hasan?
Yang mana saja, sesuai selera. Tapi kalau sudah pernah belajar EYD, ya sesuai EYD saja:
Tuan Hasan, Nyonya Anita.
• Kalau ada perpanjangan SK, bikin semua SKnya, misal: SK MPDN dan/jo. SK MPWN.
à yang disebutkan lebih dulu adalah SK yang lebih dulu keluar.
• Notaris Pengganti, tambahkan 2 kata kunci penting:
1. berdasarkan SK MPDN/MPWN/MPPN Nomor ___, Tanggal ___
2. pengganti dari
Pejabat Sementara Notaris, tambahkan 4 kata kunci penting:
1. selaku Pejabat Sementara Notaris
2. sebelumnya
3. berdasarkan SK MPDN/MPWN/MPPN Nomor ___, Tanggal ___
4. pengganti dari
• Istri yang tempat tinggalnya sama dengan suami, sebutkan dulu di Kota mana dia tinggal.
Karena yang penting adalah tinggal dimana, bukan dengan siapa. Jadi kata-katanya: bertempat
tinggal di (Nama Kota) bersama suaminya tersebut.
• Komparisi Pembeli: Tidak perlu jelaskan tentang keterangan sudah menikah atau belum. Jadi
setelah identitas lengkap pembeli, langsung “selanjutnya disebut sebagai Pembeli atau Pihak
Kedua”. Karena prinsipnya, siapapun boleh membeli, tidak perlu persetujuan siapapun.

Akhir Akta
• Mana yang benar?
“Dibuat sebagai minuta akta dan dibacakan serta ditandatangani di Jakarta Pusat” atau
“Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta Pusat”
Keduanya benar, boleh pakai yang mana saja.
• Ingat: Tempat yang disebutkan itu di akhir akta adalah tempat dimana akta itu dibacakan dan
ditanda tangani. Jadi kalau pada awal akta disebutkan bahwa tempat kedudukannya adalah
Notaris di Jakarta Pusat, lalu akta dibacakan dan ditandatangani di Jakarta Selatan, itu boleh,
karena masih dalam wilayah jabatannya. Jadi di akhir akta yang ditulis adalah Jakarta Selatan,
harus sesuai dengan fakta.
• Kapan pakai:
1. Nyonya Anita
2. Nyonya Arini
Ghaida Mastura | MKn UI 2017

- Keduanya pegawai saya, Notaris;


- Sebagai saksi-saksi;
Kapan langsung saja “Sebagai saksi-saksi” tanpa menyebutkan “Keduanya pegawai saya”?
Kalau dalam identitas saksi akta sudah disebutkan bahwa pekerjaannya adalah Pegawai Kantor
Notaris, langsung saja “Sebagai saksi-saksi”, jangan lagi sebutkan keduanya pegawai saya,
Notaris.
• Penerjemah ikut tanda tangan: Penghadap, Saksi, Penerjemah Tersumpah, Notaris.
• Renvooi: urutannya harus Angka, Huruf, Kata.
Sebenarnya tidak diatur harus seperti ini, tapi untuk jawab soal ujian, Pak Alwe menentukan
harus sesuai urutan tsb.
• Setiap Renvooi jangan lupa paraf para penghadap, saksi akta, dan Notaris.
• Minuta akta TIDAK diberi cap Notaris. Yang diberi cap Notaris itu salinan, kutipan, grosse.

Umum
• Penghadap, saksi, kalau punya gelar, bikin gelarnya dan tidak disingkat.
• Jangan lupa kata-kata menurut keterangannya karena Notaris hanya mengkonstantir apa yang
diterangkan oleh Penghadap (tentunya ini di akta Partij/Pihak). Misal:
Menurut keterangannya dalam melakukan perbuatan hukum dalam akta ini…;
… sedangkan penghadap Tuan Ali menurut keterangannya ingin turut menandatangani akta
ini akan tetapi tidak dapat menandatangani akta ini karena tangan kanannya keseleo;
…dan dijelaskan dalam bahasa Inggris oleh saya, Notaris kepada penghadap Tuan Charlie oleh
karena menurut keterangannya tidak mengerti bahasa Indonesia;

PT
• PT Nusantara Bahagia à ini adalah satu kesatuan nama. Maka sebutkan badan hukumnya apa:
perseroan terbatas PT Nusantara Bahagia.
• Terkait modal
Pemberitahuan kepada Menteri à Penambahan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
Persetujuan dari Menteri à Penurunan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
• Pasal 84 ayat (1)
Hak Suara: setiap 1 lembar saham (berapapun nominalnya) = 1 suara
Kecuali AD menentukan lain
• Pasal 85 ayat (4)
Anggota Direksi, Dekom, dan Karyawan Perseroan dilarang bertindak sebagai kuasa dari
Pemegang saham dalam pemungutan suara à Artinya, kehadirannya dihitung untuk
menentukan kuorum, tapi tidak bisa memberikan suara sebagai perwakilan dari Pemegang
Saham.
Ghaida Mastura | MKn UI 2017

• Pasal 85 ayat (5)


Jika Pemegang Saham hadir sendiri dalam RUPS, surat kuasa yang telah diberikan tidak
berlaku dalam rapat tsb.
• Keputusan Sirkuler à tidak ada kuorum. Harus 100% disetujui oleh semua pemegang saham.
Dan yang berlaku sebagai tanggal keputusan sirkuler à tanggal tanda tangan terakhir.
Jadi kalau Pemegang Saham ada yang tanda tangan tanggal 10, 11, dan 13, maka tanggal yang
dipakai untuk keputusan sirkuler itu adalah tanggal 13 sebagai tanggal ttd terakhir.
• Dalam soal ujian, kalau disebutkan ada Akta Pendirian, SK Menkumham, dan ada Berita
Negara RI, maka yang ditulis cukup BN RI nya saja. Untuk menghemat waktu dalam
mengerjakan ujian. Dalam praktek baru tulis semua.
• Contoh Komparisi PT yang AD nya diumumkan dalam BN RI
“PT X, berkedudukan di Jakarta Pusat, berkantor di Jalan Salemba Raya Nomor 100, yang
Anggaran Dasarnya telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 12-12-
2012 (dua belas Desember dua ribu dua belas) Nomor 234, Tambahan Nomor 2345.”
Ghaida Mastura | MKn UI 2017
Ghaida Mastura | MKn UI 2017

(Tentir UAS)
• Pasal 102 UUPT à Untuk mengalihkan atau menjaminkan sebagian besar asset perseroan,
harus memperoleh persetujuan RUPS. (Sebagian besar = 50% atau lebih).
• SOAL TAHUN LALU terkait Pasal 102 UUPT
Di dalam AD PT X ditentukan bahwa untuk mengalihkan asset perseroan, perlu persetujuan
Dekom. Lalu PT X hendak mengalihkan sebagian asset perseroan.
Kalau seperti ini, berarti yang diperlukan adalah persetujuan RUPS, dan tidak perlu
persetujuan Dekom. Karena kita mengacu kepada Pasal 102 UUPT, keywordnya “sebagian”.
• Ada juga soalnya begini:
Di dalam AD PT X ditentukan bahwa untuk mengalihkan asset perseroan, perlu persetujuan
Dekom. PT X mempunyai tanah seluas 1 Ha sebagai asset perseroan satu-satunya, dan hendak
menjual tanah seluas 6.000 m2.
Kita ketahui 1 Ha = 10.000 m2. Kalau yang akan dijual seluas 6.000 m2, artinya itu lebih dari
50% asset perseroan. Maka, yang berlaku adalah Pasal 102 UUPT: perlu persetujuan RUPS.
• Kata Tentornya, nanti di TPA 2 kita akan menemukan double standard. Maksudnya apa?
Ketika di UUPT sudah diatur, di AD juga diatur, maka tidak apa-apa bila keduanya dipakai.
Jadi ketika PT akan mengalihkan 50% atau lebih asetnya, pakai persetujuan RUPS & Dekom.
Nah tapi ini tergantung Dosen. Karena untuk TPA 1 Dosen kita Pak Alwe, kita ikutin Pak
Alwe. Pak Alwe bilang untuk pengalihan/penjaminan sebagian besar asset perseroan, mengacu
ke Pasal 102 UUPT, jadi cukup persetujuan RUPS.
• Terkait Soal Nomor 2 perlu diingat:
Obyeknya harta bersama à perlu persetujuan istri.
• Notaris Pengganti, tambahkan 2 kata kunci penting:
1. berdasarkan SK MPDN/MPWN/MPPN Nomor ___, Tanggal ___
2. pengganti dari
Ingat juga kalau Pejabat Sementara Notaris, tambahkan 4 kata kunci penting:
1. selaku Pejabat Sementara Notaris
2. sebelumnya
3. berdasarkan SK MPDN/MPWN/MPPN Nomor ___, Tanggal ___
4. pengganti dari
• MKDHI dipakai cuma sekali (diawal)
• DDOKIUDAN juga dipakai sekali (paling akhir, ditulis di dekat siapa pihak yang benar-benar
berkepentingan. Misalnya dalam Surat Kuasa Substitusi, ddokiudan itu ditulis sebelum nama
pemberi kuasa yang paling pertama.)
• TTD Kuasa perorangan: Penerima kuasa qq. Pemberi Kuasa à Tuan Daniel qq. Tuan Sanusi.
• Materai boleh di Pihak Pertama / Penjual, boleh juga di Pihak Kedua / Pembeli. Tapi pada
praktik umumnya, materai ditempelkan pada ttd Pihak Pertama / Penjual.
Ghaida Mastura | MKn UI 2017

• Kalau disoal disebutkan:


Dalam AD PT X, untuk melakukan kerja sama dengan pihak lain dan untuk menjual asset
perseroan perlu persetujuan Dekom.
Dalam AD PT Y, untuk mengalihkan asset perseroan perlu persetujuan Dekom.
Lalu PT X dikuasakan oleh PT Y untuk menjual tanah dan bangunan atas nama PT Y, kepada
Tuan A dengan membuat PPJB.
Perhatikan: Dalam hal ini, PT X akan membuat PPJB, bukan Akta Perjanjian Kerja Sama.
Yang dijual pun bukan asset milik PT X, melainkan milik PT Y. Maka, dalam komparisinya
tidak perlu persetujuan Dekom PT X. Sebaliknya, yang diperlukan adalah persetujuan
Dekom PT Y, sebab PT Y hendak mengalihkan asset nya dengan menjual kepada Tuan A.
• Contoh Komparisi PT X yang mendapat kuasa dari PT Y untuk menjual tanah dan bangunan
atas nama PT Y (copy right Pak Alwe)

• Dari contoh di atas bisa dilihat, bahwa yang memberi kuasa adalah PT Y. Tidak disebutkan
siapa organ dari PT Y yang memberi kuasa tsb ke PT X. Kata Tentornya, kalau di mata kuliah
Ghaida Mastura | MKn UI 2017

Prof. Agus, setiap PT melakukan perbuatan hukum pasti ada organ yang mewakilinya, sesuai
AD PT ybs. Jadi seharusnya disebutkan misalnya yang mewakili PT Y adalah Tuan A selaku
Dirut, maka “selaku kuasa dari Tuan A, identitas lengkap, m.k.d.h.i. bertindak dalam
jabatannya tersebut mewakili Direksi d.d.o.k.i.u.d.a.n. PT Y, berkedudukan di, dst”
Setelah ditanya ke Pak Alwe, beliau bilang boleh sebutkan seperti itu kalau mau panjang-
panjang, karena itu benar juga, tapi kalau mau langsung sebut seperti contoh yang beliau
berikan: “selaku kuasa dari PT Y” tanpa menyebutkan siapa organ dari PT Y yang memberi
kuasa, juga tidak apa-apa. Lebih singkat.

Anda mungkin juga menyukai