Anda di halaman 1dari 5

Macam-Macam Ukhuwah

Oleh Tri Yuliza, 110605940

Sumber: http://bimma-master.blogspot.com/2010_05_01_archive.html

Ada tiga macam ukhuwah, yaitu:


1.      Ukhuwah Islamiyah, yaitu ukhuwah yang bersifat Islami atau yang diajarkan Islam.
2.   Ukhuwah Insaniyah (basyariyyah), yaitu dalam arti seluruh umat manusia adalah saudara
karena mereka berasal dari seorang ayah dan ibu.
3.      Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan dalam keturunan dan kebangsaan.

UKHUWAH ISLAMIYAH
Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan
aqidah. Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan akidah dan syariat
Islam. Hakekat Ukhuwah Islamiyah antara lain, nikmat Allah, perumpamaan tali tasbih,
merupakan arahan Rabbani, dan merupakan cermin kekuatan iman. Sedangkan manfaat dari
ukhuwah Islamiyah yaitu, kita dapat merasakan lezatnya iman dan mendapatkan perlindungan
Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi), serta mendapatkan tempat
khusus di surga.
Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
1.      Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai.
2.      Memohon didoakan bila berpisah.
3.      Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa.
4.      Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim).
5.      Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).
6.      Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.
7.      Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya.
8.      Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
9.      Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.
Tahapan-tahapan dari ukhuwah Islamiyah yaitu:
1.   Ta’aruf adalah saling mengenal sesama muslimin yang merupakan wujud nyata ketaatan kepada
perintah Allah SWT.
2. Tafahum adalah saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan
saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena
pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan.
3.     Ta’awun adalah saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.
Ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam bukan saja mencirikan kualitas ketaatan
seseorang terhadap ajaran Allah dan Rasul-Nya, tetapi juga sekaligus merupakan salah satu
kekuatan perekat sosial untuk memperkokoh kebersamaan. Fenomena kebersamaan ini dalam
banyak hal dapat memberikan inspirasi solidaritas sehingga tidak ada lagi jurang yang dapat
memisahkan silaturahmi di antara sesamanya. Meskipun demikian, dalam perjalanan sejarahnya,
bangunan kebersamaan ini seringkali terganggu oleh godaan-godaan kepentingan yang dapat
merusak keutuhan komunikasi dan bahkan mengundang sikap dan prilaku yang saling
berseberangan. Karena itu, semangat ukhuwah ini secara sederhana dapat terlihat dari ada atau
tidak adanya sikap saling memahami untuk menumbuhkan interaksi dan komunikasi.

Ukhuwah Islamiyah dapat pula diartikan sebagai:


·         Persaudaraan sesama muslim
·         Persaudaraan bersifat islami
·         Persaudaraan secara islami
·         Persaudaraan sesama saudara seiman
·         Secara bahasa ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan yang didasarkan ajaran Islam. Artinya,
Islam telah mengajarkan bagaimana menjaga persaudaraan: baik dalam konteks sesama pemeluk
agama Islam (ukhuwah al-Muslimin); persaudaraan sesama manusia (ukhuwah fi al-insaniyah);
persaudaraan sesama makhluk ciptaan Tuhan (ukhuwah fi al-‘ubudiyah); maupun persaudaraan
dalam hal kebangsaan (ukhuwah fi al-wathaniyah wasy-sya`b).

Ukhuwah Wathaniyah, yaitu persaudaraan antar bangsa dan Ukhuwah Insaniyah, yaitu
persaudaraan sesama manusia. Kerja sama antarbangsa mesti dijalin sebaik mungkin dalam
rangka menuju perdamaian dan kesejahteraan seluruh umat manusia. Hubungan antar bangsa ini
penting tanpa membedakan latar belakang agama bangsa-bangsa tersebut. Islam adalah agama
yang mengajarkan kerukunan antar umat beragama dalam menjalankan kehidupan di dunia ini.
Islam menganggap bahwa seluruh umat manusia, tanpa harus membedakan suku, ras, warna
kulit, bahkan agama, adalah saudara yang harus dilindungi dan saling melindungi. Islam
mengharamkan penganiayaan terhadap orang lain di luar Islam dan mengharuskan untuk saling
hormat-menghormati dan memiliki sifat toleransi.

Jika dikaitkan dengan masalah mayat teroris sudah seharusnya masyarakat didaerah tersebut
bersedia untuk memakamkan jenazahnya walaupun jenazah tsb teroris tetapi dalam ukhwah
islamiah, wathaniyah maupun insaniyah utk slg membantu sesama muslim, saudara & sesame
manusia. Masalah bagaimana sejenazah disaat hidupnya biar smua kembali kepada allah s.w.t
Kalau dikaitkan kedalam ukhwah adalah:

*Ukhwah Islamiah: adalah ukhwah yang bersifat islami atau yang sesuatu yang diajarkan
berdasarkan islam jadi kalau dari islamnya sendiri wajib bagi muslim u/ menyalatkan sesame
muslim lainya yang telah wafat

*Ukhwah Insaniyah: yaitu dalam arti seluruh umat manusia adalah saudara karena berasal dari
seorang ayah dan ibu jadi, kalau dari rasa persaudaraan tersebut sudah semestinya membantu
menyalatkan saudara yang telah wafat

*Ukhwah wathaniyah: yaitu persaudaran dalam keturunan dan kebangsaan. Jadi sudah
semestinya juga u/ membantu menyalatkan

Jadi intinya sudah tepat keputusan tokoh agama yang ada dalam khasus tsb yang mengambil
keputusan u/ menyalatkan jenazah karena mengenai baik atau buruknya amal itu adalah urusan
allah, yang terpenting yg kita jalankan sebagai sudah sesuai dengan ukhwah-ukhwah yang ada
tsb

Solusinya adalah kedepannya masyarakat, pengurus mesjid dan tokoh agama harus lebih cepat
tanggab dalam membantu u/ menyalatkan jenazah yang belum di sholatkan, bukan malah
berdebat dulu u/ menggambil keputususan selanjutnya jika ada khasus yang sama lagi. Masalah
arang baik atau buruknya si jenazah waktu hidup biar kembali kepada allah yang terpenting kita
sebagi muslim sudah memenuhi kewajiban kita menyalatkan muslim yang telah wafat

Anda mungkin juga menyukai