Disusun oleh:
PASCASARJANA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga
penyusun dapat menyelesaikan Filsafat Islam “Perkembangan Neo-Platonisme
dalam Filsafat Islam; Al-Farabi dan Ibn Sina” dengan baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kesimpulan ................................................................................................ 10
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1
Harun Nasution, Sari Sejarah Filsafat Barat I (Yogyakarta: Kanisius, 1980), 66.
2
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia, 1996), 701.
4
3
Ibid
4
Ibid., 702.
5
5
Iswahyudi, Implikasi Neoplatonisme dam pemikiran Islam dan penelusuran Epistemologi Paham
Pluralisme, Teosofi: jurnal tasawuf dan pemikiran islam, Vol. 5, No 2, Desember 2015; p-ISSN, 382.
6
Dari sini, Allah adalah „aqil (yang berfikir), „aql (pikiran), dan
ma‟qul (yang difikiran). Karena itu, aktivitas Allah itu mengetahui
segala hal dengan substansinya, karena Ia zat yang maha
mengetahui dan juga yang diketahui. Dengan aktivitas Allah yang
demikian, menimbulkan energi yang besar yang disebut dengan
menghasilkan akal pertama yang dikenal dengan nous. Nous
beraktivitas memikirkan „aql murni dan dirinya sendiri. Dari ta‟aqul
tersebut kemudian lahirlah teori emanasi.7
6
Iswahyudi, Implikasi Neoplatonisme dam pemikiran Islam dan penelusuran Epistemologi Paham
Pluralisme, Teosofi: jurnal tasawuf dan pemikiran islam, Vol. 5, No 2, Desember 2015, 383.
7
Iswahyudi, Implikasi Neoplatonisme dam pemikiran Islam dan penelusuran Epistemologi Paham
Pluralisme, Teosofi: jurnal tasawuf dan pemikiran islam, Vol. 5, No 2, Desember 2015; p-ISSN 2088-7957;
e-ISSN 2442-871X; 376-403, 384.
7
8
Muhammad Hasbi, Pemikiran Emanasi Dalam Filsafat Islam dan Hubungannya dengan sains Modern, AL-
FIKR Volume 14 Nomor 3 tahun 2010, 367.
8
9
Aziza Aryati, M. Ag, Rekonsiliasi Antara Filsafat Islam dan Agama Telaah Pemikiran Filsafat Islam Al-
Farabi, Syi‟ar Vol. 12 No. 2 Agustus-Desember 2018, 7.
10
Muhammad Hasbi, Pemikiran Emanasi Dalam Filsafat Islam dan Hubungannya dengan sains Modern,
AL-FIKR Volume 14 Nomor 3 tahun 2010, 368.
9
Teori emanasi ini bukan hanya al-Kindi dan al-Farabi saja yang
menjelaskan mengenai ke-Esa-an Tuhan, melainkan Abu „Ali al-Husayn
Ibn Sina juga melanjutkan menjelaskan teori emanasi.11
c. Teori Emanasi; Ibn Sina
Dalam teori emanasi (Nadhariatul-faid) Ibn sina mengadakan
sintesis antara teori filsafat dengan teori ilmu kalam. Seperti halnya,
Pendapat dari Teori Aristoteles bahwa Alam dunia adalah azali dan tidak
ada dalil akal yang dapat membuktikan bahwa dunia kita ada
permulaannya. Dan ia menganggap alam dunia ini abadi dan tidak akan
binasa. Pendapat tersebut berbanding sebaliknya menurut islam, yang
menurut islam mengatakan bahwa alam ini ialah baharu, fana, dan akan
binasa. Mengenai hal itu, Ibn Sina mengutarakan pendapatnya bahwa
alam ini terjadi dengan cara melimpah, seperti melimpahnya panas dari
api, cahaya dari matahari, hal tersebut memang sudah menjadi tabi‟atnya.
Ibnu Sina juga berpendapat bahwa alam ini bukan azali, akan tetapi
didahuli keadaan tidak ada, yang berarti baharu. Sehingga pendapat Ibn
Sina inipun berbeda dengan Aristoteles.12
Teori emanasi yang digunakan oleh Ibn Sina itu mengenai proses
kejadian alam. Menurutnya, alam semesta (selain Tuhan) yang
merupakan sepenuhnya terdiri dari berbagai peristiwa yang ditentukan
dan juga yang dipastikan. Sesuatu yang terjadi diluar diri-Nya, Tuhan
merupakan satu-satunya Zat yang tidak diakibatkan oleh-Nya.
Menurutnya, pengetahuan Tuhan merupakan pengetahuan yang faktanya
itu sendiri mengenai tentang segala sesuatu di luar diri-Nya maka tidak
salah lagi mengetahui segala maujud diluar diri-Nya. Ibnu mengatakan,
baginya Tuhan hanya tahu terhadap esensi-esensi bukan pada maujud-
maujud yang khusus karena yang khusus secara pasti diketahui secara
inderawi.
11
Aziza Aryati, M. Ag, Rekonsiliasi Antara Filsafat Islam dan Agama Telaah Pemikiran Filsafat Islam Al-
Farabi, Syi‟ar Vol. 12 No. 2 Agustus-Desember 2018, 7.
12
Hadi Suprapto, Al-Farabi dan Ibn Sina (kajian Filsafat Emanasi dan Jiwa dengan pendekatan Psikolog),
Volume II No 02 Edisi januari-juni 2017, 448.
10
13
Hadi Suprapto, Al-Farabi dan Ibn Sina (kajian Filsafat Emanasi dan Jiwa dengan pendekatan Psikolog),
Volume II No 02 Edisi januari-juni 2017, 448.
11
Sina ini mengikuti dan mengambil bahan-bahan dari teori al-Farabi dan
Neoplatonisme.
14
Hadi Suprapto, Al-Farabi dan Ibn Sina (kajian Filsafat Emanasi dan Jiwa dengan pendekatan Psikolog),
Volume II No 02 Edisi januari-juni 2017, 449.
12
15
Hadi Suprapto, Al-Farabi dan Ibn Sina (kajian Filsafat Emanasi dan Jiwa dengan pendekatan Psikolog),
Volume II No 02 Edisi januari-juni 2017, 449.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Aryati, Aziza. 2018. Rekonsiliasi Antara Filsafat Islam dan Agama Telaah
Pemikiran Filsafat Islam Al-Farabi. Syi‟ar Vol. 12 No. 2 Agustus-Desember.