Anda di halaman 1dari 7

Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani

Vol. 3 Tahun 2016

ORGANISASI PEMBELAJARAN:
TEORI DAN REALITA
KABUL, LALU MUH.

Koalisi Kependudukan dan Pembangunan Lombok Timur

Email: Kabullpp@yahoo.com

ABSTRAK
Organisasi pembelajaran merupakan konsep terbaru dalam khasanah perkembangan
teori organisasi. Konsep ini akan menggeser konsep-konsep lama seperti konsep
management by objective (MBO), perencanaan strategik atau berbagai praktek yang
diterapkan di Jepang seperti lingkaran kualitas yang diterapkan secara luas pada
tahun 1980-an. Organisasi pembelajaran ini tidak hanya sebatas teori, tetapi didukung
oleh realita empiris dari berbagai hasil penelitian dan praktek. Praktek penerapan
organsiasi pembelajaran telah dikembangkan sejak tahun 1990-an. Untuk menjadi
organisasi pembelajaran, diperlukan lima disiplin, yaitu: keahlian pribadi (personal
mastery), model-model mental (mental models), visi bersama (shared vision),
pembelajaran tim (team learning), berpikir sistem (system thinking).

Kata Kunci: organisasi pembelajaran, teori, realita.

ABSTRACT
Learning organization is the latest concept in the repertoire development
organization theory. This concept will shift the old concepts such as the
concept of management by objectives (MBO), strategic planning or practices
applied in Japan as quality circles which are widely applied in the 1980s.
Learning organization is not merely a theory, but supported by empirical reality
of a variety of research and practice. Organsiasi practical application of
learning has been developed since the 1990s. To become a learning
organization, needed five disciplines, namely: personal skills (personal
mastery), mental models (mental models), a shared vision (shared vision),
learning team (team learning), systems thinking (systems thinking).

Keywords: organizational learning, theory, reality.

PENDAHULUAN sejak tahun 1900-an oleh Frederick Taylor


Menurut Tompkins (2005) teori yang mengembangkan teori manajemen
organisasi merupakan suatu studi tentang ilmiah atau scientific management
bagaimana dan mengapa organisasi yang meyakini bahwa jika manajemen
kompleks berperilaku sebagaimana yang mengartikulasikan atau mengukur
mereka lakukan. Lebih jauh Jones (2007) kebenaran, maka pembelajaran dapat
mengemukakan bahwa teori organisasi ditransfer kepada pegawai lainnya
adalah studi tentang bagaimana fungsi sehingga dapat meningkatkan efisiensi
organisasi dan bagaimana organisasi organisasi.
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh Selanjutnya pada tahun 1950-an,
lingkungan dimana organisasi itu konsep organisasi pembelajaran ini
beroperasi.Salah satu pendekatan dipertajam oleh sejumlah ahli teori
kontemporer dalam teori organisasi yang organisasi di Universitas Carnegie Mellon
diterapkan sejak tahun 1990-an adalah seperti Richard Cyert, James March dan
learning organization dan kemudian Herbert Simon. Pada tahun 1958 March
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan Simon menyatakan bahwa standar
menjadi organisasi pembelajaran. Konsep operasi prosedur sebagai suatu pilihan
organisasi pembelajaran telah dirintis organisasi sangat dikondisikan oleh

Kabul, Lalu Muh.| 109


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

aturan-aturan. Aturan tersebut selanjutnya 1972).Adopsi revolusi hijau tesrebut oleh


merefleksikan proses pembelajaran masyarakat diperoleh melalui proses
organisasi dengan mana organisasi pembelajaran dan kerjasama dalam
beradaptasi dengan lingkungan organisasi kelompok tani (Abdul Adjid,
(Jubaedah, 2010).Tulisan ini tidak hanya 1985). Proses pembelajaran inilah yang
membahas organisasi pembelajaran dari tampaknya luput dari pandangan ketiga
segi teori, melainkan juga bagaimana ahli tersebut, sehingga mereka
realita empiris organisasi pembelajaran itu berkesimpulan bahwa masyarakat
di lapangan. Indonesia statis. Sejak diterapkannya
revolusi hijau pada tahun 1968 keadaan
ORGANISASI PEMBELAJARAN: pembangunan pertanian di Indonesia telah
REALITA berubah dari sistem pertaniantradisional
Geertz (1976), Penny (1978), dan ke sistem pertanian modern, sehingga
Boeke (1978) memiliki pandangan bahwa petani harus belajar bagaimana
masyarakat Indonesia itu statis, mereka menerapkan sistem pertanian modern
sulit belajar untuk berubah menjadi tersebut.Proses pembelajaran yang
masyarakat yang dinamis dan progresif. dilakukan petani mengenai revolusi hijau
Geertz, seorang antropolog asal Amerika membutuhkan waktu cukup lama, sekitar
Serikat menyatakan bahwa sifat statis 12 tahun terhitung sejak tahun 1968
itulah sebagai penyebab sulitnya hingga tahun 1980.Hasil pembelajaran
masyarakat Indonesia keluar dari kesulitan yang diperoleh petani dari proses
sehingga mereka tetap terperangkap pembelajaran tersebut, selanjutnya
dalam kemiskinan berbagi (shared diterapkan oleh petani melalui kerjasama
poverty).Disisi lain, sifat statis itu pula mereka dalam organisasi kelompok tani
menurut Penny, seorang pakar ekonomi Insus. Kerjasama dalam organisasi
pertanian asal Australiayang kelompok tani Insus inilah yang
menyebabkan masyarakat Indonesiatidak berkontribusi besar terhadap“ledakan”
memiliki orientasi ekonomi dan oleh Penny produksi beras nasional pada tahun 1980
disebut economic mindedness. Lebih jauh yang mencapai 20 juta ton atau
Boeke, seorang ahli ekonomi asal Belanda mengalami kenaikan 12,80 persen dari
memandang sifat statis itulah yang capaian produksi beras nasional pada
membedakan masyarakat timur tahun 1979 sebesar 17,87 ton (Abdul
(Indonesia) dengan masyarakat barat Adjid, 1985). Disebut ledakan karena
yang bersifat aktif. Pandangan Boeke ini produksi beras nasional sempat
selanjutnya dikenal sebagai teori ganda mengalami stagnasi dalam periode 1974-
Boeke. 1977.
Baik Geertz maupun Penny dan Banyak hal yang dipelajari petani
Boeke memiliki pandangan keliru, mengenai sistem pertanian barudalam
masyarakat Indonesia tidaklah statis, revolusi hijau, seperti penggunaan padi
mereka dinamis dan progresif. Realitanya, bibit unggul, pupuk kimia, pengendalian
masyarakat mengadopsi revolusi hijau hama dan penyakit, pola tanam, tata guna
sebagai sistem pertanian baru yang air, panen, dan lain-lain.Dari penggunaan
menghantarkan Indonesia berhasil padi bibit unggul misalnya, petani
swasembada pangan pada tahun 1980- memperoleh pembelajaran bahwa padi
an. Kalaupun masyarakat statis, tentunya bibit unggul dikembangkan untuk
mereka tak peduli dengan revolusi hijau, menaikkan produksi, tetapi daya tahannya
sehingga tidak mengadopsinya. Proses terhadap hama dan penyakit rendah.
adopsi ini berlangsung evolutif, artinya Kenaikan produksi ini merupakan visi
berlangsung secara bertahap dalam kurun bersama (shared vision) dari petani. Agar
waktu cukup lama seperti kurva S, yakni kenaikan produksi padi berkelanjutan,
pada tahap awal terjadi peningkatan kecil petani belajar bagaimana mengendalikan
dan lambat, kemudian diikuti oleh hama dan penyakit. Dari proses
peningkatan yang cepat dan diakhiri pembelajaransetiap individu petani secara
dengan leveling of (Soewardi, terus-menerus ini pada akhirnya

Kabul, Lalu Muh.| 110


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

melahirkan keahlian pribadi (personal 2010). Pembelajaran tingkat pertama


mastery) dalam pengendalian hama dan dikenal dengan single-loop learning
penyakit.Tidak hanya keahlian dalam berkaitan dengan peningkatan kapasitas
pengendalian hama dan penyakit saja organisasi untuk mencapai sasaran dan
yang diperoleh petani, melainkan juga biasanya berhubungan dengan
keahlian mengenai pemupukan, pembelajaran rutin dan berhubungan
pengairan, panen, dan lain-lain. dengan perilaku.
Disisi lain, juga terjadi proses Pembelajaran tingkat kedua disebut
pembelajaran tim (team learning) antara double-loop learning yaitu mengevaluasi
seorang petani dengan petani lainnya kembali sifat tujuan organisasi dan
yang berlangung dalam pertemuan perubahan budaya organisasi.Selanjutnya
berkala kelompok.Artinya, melalui berdasarkan kedua model pembelajaran
pertemuan berkala ini, petani saling tersebut, kemudian Bateson (1972, dalam
berbagi keahlian dan pengalaman yang Burnes 2005) mengembangkan model
dimilikinya yang pada akhirnya pembelajaran lain yang disebut triple-loop
menyebabkan terjadinya perubahan sikap learning yang membawa implikasi
mental (mental models) yang bersifat terhadap perubahan fundamental dalam
dinamis, bukan statis.Lebih jauh, juga budaya, struktur dan praktek-praktek
terjadi perubahan sistem berpikir (system organisasi. Penelitian tentang organisasi
thinking) di kalangan petani dan pembelajaran juga dilakukan oleh
selanjutnya diikuti oleh pola tindak petani, Takraatmadja et al (2006) dan temuannya
misalnya dalam sistem panen. Sehingga menunjukkan korelasi positif antara
sistem panen pun berubah dari ani-ani karakteristik organisasi dengan kesiapan
sebelum revolusi hijau menjadigepyok organisasi untuk berubah. Temuan ini
setelah revolusi hijau. Dalam sistem mengindikasikan bahwa sebuah
gepyok, setelah padi dipanen segera butir organisasi yang memiliki karakteristik
padi dirontokkan dengan alat perontok organisasi pembelajaran yang kuat juga
(gepyok) di sawah itu juga. Dari sistem memiliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk
gepyok, petani memperoleh pembelajaran berubah. Selain itu, berdasarkan
mengenai berkurangnya harvest loss penelitian Yohanna L. Tobing et al (2009)
dalam kegiatan panen.Berbagai hal yang kelima disiplin organisasi pembelajaran
telah dibahas sebelumnya dalam tulisan yang dikemukakan oleh Senge (2006)
ini seperti visi bersama (shared vision), telah diimplementasikan oleh organisasi
keahlian pribadi (personalmastery), bisnis, yakni PT.Bank Mandiri Tbk dan
pembelajaran tim (team learning), model- hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
model mental (mental models), berpikir tingkat capaian implementasi dari kelima
sistem (system thinking) merupakan disiplin tersebut tergolong dalam kategori
komponen dalam teori organisasi yang cukup baik
oleh Senge (2006) dikenal dengan lima
disiplin organisasi pembelajaran.
Realita empiris lainnya tentang ORGANISASI PEMBELAJARAN:
teori organisasi pembelajaran,yang salah TEORITIS
satunya dilakukan oleh Herbert Simon dan Hakekat Organisasi Pembelajaran
kawan-kawan adalah penelitian tentang Organisasi merupakan sekelompok
pengambilan keputusan dalam organisasi. orang yang bekerja secara terkoordinasi
Kemudian penelitian lainnya yang untuk mencapai tujuan bersama melalui
mengarahkan pada perhatian terhadap wadah tertentu (Arganoda, 2005).
organisasi pembelajaran sekarang ini Selanjutnya Senge (2006) menyatakan
adalah penelitian yang dilakukan oleh bahwa organisasi pembelajaran (learning
Chris Argyris dan Donald Schon dan organization) merupakan organisasi
berdasarkan hasil penelitiannya mereka dimana individu-individunya
mengenalkan perbedaan konsep antara mengembangkan kapasitas untuk
pembelajaran tingkat pertama dan menciptakan hasil yang benar-benar
pembelajaran tingkat kedua (Jubaedah, mereka inginkan melalui peningkatan

Kabul, Lalu Muh.| 111


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

pemikiran baru dan pengembangan berkelanjutan, pemberdayaan dan


pemikiran serta aspirasi kolektif optimalisasi pengembangan teknologi bagi
berkembang secara bebas serta dimana proses pembelajaran itu sendiri. Dalam
individu-individu secara bersama-sama pada itu, organisasi pembelajaran
secara terus menerus melakukan sebagiamana dikemukakan Senge (2006)
pembelajaran tentang cara-cara belajar bukan hanya sekadar pengembangan
bersama. Lebih jauh Senge (2006) kemampuan-kemampuan baru, melainkan
mneyatakan bahwa yang dimaksud juga pergeseran pikiran yang mendasar
pembelajaran (learning) adalah proses secara individu dan secara bersama-
tentang pembangunan kapasitas untuk sama. Lebih jauh, Marquardt (dalam Gilley
menciptakan yang pada mulanya tidak dan Maycunih, 2007) kemudian
dapat diciptakan. mengembangkan ciri dan dimensi
Pembelajaran itu sendiri oleh organisasi pembelajaran yang
Senge (dalam Gilley dan Maycunih, 2007) dikembangkan oleh Senge adalah sebagai
dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu berikut:
pembelajaran adapatif dan pembelajaran 1. Pembelajaran dihasilkan oleh sistem
generatif. Pembelajaran adaptif adalah organisasi sebagai suatu
tahap pertama dari organisasi keseluruhan, seolah-olah organisasi
pembelajaran yaitu menyesuaikan diri merupakan satu otak pemikiran;
dengan perubahan lingkungan. 2. Anggota-anggota organisasi
Sedangkan pembelajaran generatif mengenali pentingnya pembelajaran
meliputi kreativitas dan inovasi, lebih dari berkelanjutan untuk keberhasilan
sekadar beradaptasi terhadap perubahan organisasi saat ini dan di masa yang
yang ada dan mengantisipasi perubahan. akan datang;
Di sisi lain, James March (dalam Jones, 3. Pembelajaran dilakukan secara
2007) membedakan dua jenis berkelanjutan, secara strategis
pembelajaran dalam organisasi, yaitu menggunakan proses,
pembelajaran eksplorasi dan mengintegrasikan dan sejalan dengan
pembelajaran eksploitasi. Pembelajaran pekerjaan;
eksplorasi berkaitan dengan anggota- 4. Adanya fokus terhadap kreativitas dan
anggota organisasi dalam mencari dan pembelajaran generatif;
melakukan percobaan-percobaan dengan 5. Hal yang mendasar adalah berpikir
berbagai cara dan bentuk baru dari sistem;
kegiatan-kegiatan dan prosedur-prosedur 6. Anggota organisasi memiliki akses
dalam organisasi. Pembelajaran berkelanjutan terhadap informasi dan
eksplorasi ini termasuk didalamnya sumber data yang penting bagi
mencari cara-cara baru dalam mengelola keberhasilan organisasi;
lingkunganseperti mencoba menerapkan 7. Iklim organisasi mendukung,
strategi aliansi dan membentuk organsiasi menghargai dan meningkatkan
jejaring kerja (network organization) atau pembelajaran individual dan kolektif;
mencari struktur organisasi yang baru 8. Pekerja berada dalam jaringan kerja
untuk mengelola sumber daya organisasi yang inovatif, bertindak sebagai
seperti struktur lintas fungsi (cross komunitas baik di dalam maupun di
functional team). Adapun pembelajaran luar organisasi;
eksploitasi yaitu cara pembelajaran 9. Mendukung adanya perubahan,
anggota organisasi untuk meningkatkan sementara kejutan-kejutan yang tidak
dan mengembangkan organisasi yang diharapkan dan bahkan kegagalan
sudah ada. dianggap sebagai kesempatan untuk
Berdasarkan uraian-uraian tersebut belajar;
diatas, maka dapat dinyatakan bahwa 10. Organisasi pembelajaran adalah aktif
pada organisasi pembelajaran pada dan fleksibel;
hakekatnya merupakan ciri organisasi 11. Setiap orang didorong oleh suatu
yang melakukan proses pembelajaran keinginan akan kualitas dan perbaikan
secara kolektif, transformasi berkelanjutan;

Kabul, Lalu Muh.| 112


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

12. Kegiatan-kegiatan ditandai dengan Untuk menjadi organisasi pembelajaran,


adanya aspirasi, perenungan, dan Senge (2006) menawarkan lima disiplin
konseptualisasi; yang ia sebut sebagai five new component
13. Kompetensi inti yang dikembangkan technologies yang diyakini sebagai displin
secara baik bertindak sebagai poin yang perlu dimiliki setiap individu
dasar bagi produk dan jasa-jasa baru; organisasi sebagai landasan utama
14. Organisasi secara berkelanjutan keberhasilan dalam membangun
dapat beradaptasi, memperbaharui organisasi pembelajaran guna
dan merevitalisasi dirinya sendiri menghadapi dan menciptakan perubahan.
dalam kaitannya dengan perubahan Kelima disiplin organisasi pembelajaran
lingkungan. tersebut, yaitu: (1) Keahlian pribadi
(personal mastery), (2) Model-model
Disiplin Organisasi Pembelajaran mental (mental models), (3) Visi bersama
Sejak tahun 1990-an, Peter Senge (shared vision), (4) Pembelajaran tim
dan rekan-rekanya di Univesitas (team learning), (5) Berpikir sistem
Massachusetts Institute of Technology (system thinking). Kelima disiplin
memperkenalkan dan sekaligus organisasi pembelajaran tersebut
mempopulerkan konsep dislipin kelima sebagaimana dikemukakan Senge
(fifth disicipline) dalam organisasi memiliki hubungan korelasional, artinya
pembelajaran (Senge, 2006). Karena antara disiplin saling berkaitan satu sama
popularitas dan pengaruhnya terhadap lain yang perlu didorong organisasi
terhadap bidang manajemen, Peter Senge kepada anggota dan kelompok kerjanya
merupakan guru dari organisasi untuk meningkatkan pembelajaran dan
pembelajaran sehingga konsep organisasi keberhasilan (lihat gambar 1).
pembelajaran menjadi makin diperhatikan Penjelasan mengenai kelima
dalam dunia organisasi bisnis (Jubaedah, disiplin tersebut adalah sebagai berikut.
2010). Lebih jauh, Jubaedah (2010) Pertama, keahlian pribadi (personal
menyatakan bahwa kini organisasi mastery) merupakan suatu disiplin untuk
pembelajaran merupakan konsep terbaru selalu mengembangkan yang terbaik dari
dalam khasanah perkembangan teori diri pribadi anggota organisasi untuk
organisasi yang akan menggeser konsep- secara berkelanjutan memperdalam visi
konsep lama seperti konsep management pribadi, memfokuskan energi,
by objective (MBO), perencanaan strategik mengembangkan kesadaran, dan melihat
atau berbagai praktek yang diterapkan di kenyataan secara obyektif. Kedua, model-
Jepang seperti lingkaran kualitas yang model mental (mental models) yaitu
diterapkan secara luas pada tahun 1980- asumsi-asumsi yang sangat melekat,
an. Penelitian organisasi pembelajaran umum atau merupakan suatu gambaran
juga dilakukan oleh Takraatmadja et al dari bayangan atau citra yang
(2006) dan temuannya menunjukkan berpengaruh pada bagaimana organisasi
korelasi positif antara karakteristik memahami dunia dan mengambil tindakan
organisasi dengan kesiapan organisasi sehingga membawanya ke tempat terbuka
untuk berubah. Temuan ini dan membuatnya bekerja secara
mengindikasikan bahwa sebuah maksimal untuk mewujudkan tujuan
organisasi yang memiliki karakteristik organisasi.
organisasi pembelajaran yang kuat juga
memiliki tingkat kesiapan yang tinggi untuk
berubah.

Kabul, Lalu Muh.| 113


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

Berpikir
sistem

Pembelajaran Keahlian
tim pribadi

Model-
Visi
model
bersama
mental

Gambar 1. Lima Disiplin Organisasi Pembelajaran


Sumber: Senge (2006)

Ketiga, visi bersama (shared PENUTUP


vision) yaitu keterampilan untuk menggali Organisasi pembelajaran merupa-
gambaran masa depan organisasi secara kan konsep terbaru dalam khasanah
bersama-sama yang akan menumbuhkan perkembangan teori organisasi. Konsep ini
komitmen sejati dan kesadaran diri akan menggeser konsep-konsep lama
anggotanya. Dengan membangun visi seperti konsep management by objective
secara bersama maka akan menimbulkan (MBO), perencanaan strategik atau
semangat anggota organisasi atas masa berbagai praktek yang diterapkan di
depan yang mereka ciptakan bersama Jepang seperti lingkaran kualitas yang
sehingga muncul motivasi kuat dari dalam diterapkan secara luas pada tahun 1980-
dan akhirnya anggota organisasi akan an. Organisasi pembelajaran ini tidak
secara sukarela memberikan kontribusi hanya sebatas teori, tetapi didukungan
yang terbaik untuk organisasi. Keempat, oleh realita empiris dari berbagai hasil
pembelajaran tim (team learning) yaitu penelitian dan praktek.
kemampuan anggota organisasi untuk Bahkan bagaimana praktek pe-
menahan asumsi pribadi masing-masing nerapan organsiasi pembelajaran telah
dan untuk secara bebas berpikir bersama- dikembangkan oleh Senge sejak tahun
sama sebagai satu organisasi. Belajar tim 1990-an. Untuk menjadi organisasi
melibatkan adanya dialog antar anggota pembelajaran, Senge (2006) menawarkan
organisasi dan adanya kebiasaan untuk lima disiplin yang ia sebut sebagai five
mengemukakan ide secara bebas dan new component technologies yang
terbuka untuk kepentingan organisasi. diyakini sebagai displin yang perlu dimiliki
Kelima, berpikir sistem (system thinking) setiap individu organisasi sebagai
yaitu kemampuan untuk secara landasan utama keberhasilan dalam
konsistenmelihat organisasi secara membangun organisasi pembelajaran
keseluruhan, bukan sebagai komponen guna menghadapi dan menciptakan
yang terpisah-pisah. Pola berpikir sistem perubahan. Kelima disiplin organisasi
merupakan kerangka konseptual, suatu pembelajaran tersebut, yaitu: (1) Keahlian
bagan pengetahuan, dan alat yang pribadi (personal mastery), (2) Model-
dikembangkan untuk membuat seluruh model mental (mental models), (3) Visi
pola masalah terlihat secara jelas bersama (shared vision), (4) Pembelajaran
sehingga dapat membantu terjadinya tim (team learning), (5) Berpikir sistem
perubahan secara lebih efektif. (system thinking).

Kabul, Lalu Muh.| 114


Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani
Vol. 3 Tahun 2016

Kelima disiplin organisasi pem- of Continous Growth and


belajaran tersebut sebagaimana Development Through State-of-
dikemukakan Senge memiliki hubungan Art Human Resource Practices.
korelasional, artinya antara disiplin saling New York: Harper Collins Inc.
berkaitan satu sama lain yang perlu
didorong organisasi kepada anggota dan Jones, Gareth, R, 2007. Organizational
kelompok kerjanya untuk meningkatkan Theory, Design, and Change (5rd
pembelajaran dan keberhasilan. edition). New Jersey: Pearson
Education Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Jubaedah, Edah, 2010. Analisis
Abdul Adjid Dudung, 1985. Pola Konseptual Organisasi Pem-
Partisipasi Masyarakat Pedesaan belajaran. Jurnal Ilmu
Dalam Pembangunan. Pertanian Administrasi. Vol.VII Nomor 4
Berencana. Bandung: Orba Desember 2010, 273-281.
Shakti. Singapura: Sons.

Arganoda, Antonio, 2005. Fostering Penny, D.H., 1978. Masalah


Values in Organizations. Journal Pembangunan Pertanian di
of Business Ethics, Vol.45 No.1 Indonesia. Jakarta: PT.
June 2005,23-39. Gramedia.
Senge, Peter, 2006. The Fifth Dicipline:
Burnes, Bernard, 2005. Managing The Art and Practice of Learning
Change: A Strategic Approach to Organization (revised edition).
Organizational Dynamics. New York: Double D.
London: Pearson Education Ltd.
Soewardi, Herman, 1972. Respon
Boeke, J.H., 1978. Memperkenalkan Teori Masyarakat Desa Terhadap
Ganda dalam Sajogyo (ed.): Modernisasi Pertanian, terutama
Bunga Rampai Perekonomian Padi: Suatu kasus yang terjadi di
Desa. Jakarta: Yayasan Obor Jawa Barat. Yogyakarta: Gadjah
Indonesia dan IPB. Mada University Press.

Geertz, Clifford, 1976. Involusi Pertanian: Tompkins, Jonathan, R., 2005.


Proses Perubahan Ekologi di Organization Theory and Public
Indonesia. Jakarta: Bharata Management. Thomson Learning
Karya. Inc, USA.

Tjakraatmadja, Jann Hidayat dan Donald


Crestofel Lantu, 2006. Knowledge
Gilley, Jerry, W. dan Maycunih, Ann, 2007. Management Dalam Konteks
Beyond the Learning Organisasi Pembelajaran. PT.
Organization: Creating a Culture Mizan Grafika Sarana, Bandung.

Kabul, Lalu Muh.| 115

Anda mungkin juga menyukai