Bab I
adiwiyata. Oleh karena itu, keberadaan buku panduan yang berisi informasi 2. Sebagai rujukan bagi sekolah yang telah menyandang predikat sekolah
penting tentang program adiwiyata sangatlah dibutuhkan. adiwiyata nasional untuk melaksanakan pembinaan dalam rangka
menuju sekolah adiwiyata mandiri.
Selain itu, buku panduan ini juga sangat bermanfaat bagi sekolah adiwiyata 3. Menyediakan materi pembinaan yang sekaligus dapat dijadikan
nasional yang ingin melanjutkan ke jenjang sekolah adiwiyata mandiri. sebagai sumber informasi bagi siapa saja yang peduli kepada
Sebagaimana telah ditetapkan bahwa sekolah yang ingin mengajukan diri pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan. Materitersebut meliputi
sebagai sekolah adiwiyata mandiri diharuskan melaksanakan pembinaan ke 10 tema-tema ; pengelolaan sampah, penghijauan, efisiensi penggunaan
sekolah binaan. Hal ini dimaksudkan agar sekolah yang telah mendapat sumber daya air, energi dan sebagainya.
predikat sebagai sekolah adiwiyata dapat berbagi pengalaman dan
pengetahuan kepada sekolah yang lain yang pada akhirnya akan timbul
kesadaran kolektif akan kelestarian lingkungan. Dan kehadiran buku panduan
pembinaan adiwiyata ini diharapkan dapat menjadi referensi dan media
pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang ada di Kota Metro untuk menuju
sekolah adiwiyata.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya buku panduan adiwiyata ini antara
lain:
1. Sebagai sumber informasi bagi sekolah-sekolah yang ingin
berpartisipasi dalam program adiwiyata. Dengan ini diharapkan
jumlah sekolah yang ikut dalam program adiwiyata semakin banyak
dan konsep pendidikan lingkungan hidup akan dapat diterapkan secara
meluas di Kota Metro.
BAB II himbauan, poster, majalah dinding sekolah, dan lain sebagainya. Pada
MATERI PEMBINAAN ADIWIYATA prinsipnya pesan kecintaan terhadap kelestarian lingkungan dapat
disampaikan dalam bentuk apapun, dan akan sangat baik jika disajikan dalam
2.1. Pengenalan Adiwiyata bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, komunikatif, dan edukatif
Secara etimologis istilah adiwiyata dapat ditinjau dari bentukan kata dasar sehingga tujuan utama program adiwiyata dapat dicapai.
“wiyata” yang bermakna pengajaran atau pelajaran yang diberi imbuhan “adi”
yang bermakna unggul, besar, atau tinggi (sumber : Kamus Besar Bahasa 2.2. Tujuan Program Adiwiyata
Indonesia). Dari bentukan kata ini maka dapat disimpulkan bahwa adiwiyata Tujuan utama program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang
merupakan sebuah proses mengajarkan tata nilai, norma dan etika tertinggi bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan
(dalam hal ini adalah nilai-nilai kecintaan kepada lingkungan) kepada seluruh hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan
warga sekolah. Dengan demikian diharapkan bahwa sekolah adiwiyata dapat berkelanjutan. Ada beberapa poin penting yang patut digarisbawahi dalam
menjadi tempat yang baik untuk mengajarkan tata nilai tertinggi yang dapat mencapai tujuan adiwiyata ini. Pertama, sasaran utama program adiwiyata
menjadi dasar manusia untuk mencapai cita-citanya dengan tetap memegang adalah warga sekolah sehingga partisipasi seluruh warga sekolah baik siswa,
teguh prinsip-prinsip keberlanjutan alam semesta. guru, karyawan, dan semua pihak yang terlibat dalam aktivitas sekolah
menjadi komponen penting yang tak terpisahkan dalam menyukseskan
Dalam tataran praktis, pengenalan nilai-nilai kecintaan terhadap alam dapat program ini.
diajarkan kepada siswa dalam berbagai bentuk seperti : menanam dan
merawat tanaman, menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitarnya, Kedua, misi utama program ini adalah membentuk perilaku yang bertanggung
menghemat air, listrik, dan sumber daya alam lainnya serta bentuk-bentuk lain jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini
yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Pendekatannyapun dapat mengisyaratkan bahwa pelaksanaan program adiwiyata bukan hanya
dilaksanakan dengan berbagai macam kegiatan, contohnya ; pengajaran pembenahan fisik dan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah saja. Lebih dari itu,
melalui materi pelajaran di dalam kelas, kegiatan ekstrakurikuler, gotong pembentukan karakter cinta lingkungan menjadi hal yang sangat penting
royong membersihkan sekolah, penyampaian informasi melalui papan daripada sekedar pembangunan fisik.
Ketiga, pendekatan yang dapat ditempuh dalam program ini adalah melalui 3. Berkelanjutan
tata kelola sekolah yang baik. Aspek tata kelola sekolah yang baik tentunya Seluruh kegiatan harus dilaksanakan secara terencana dan terus-menerus
melingkupi banyak komponen seperti; kurikulum, pengelolaan sarana dan secara komprehensif.
prasaran, hubungan harmonis antar warga sekolah, pembiayaan dan
administrasi, dan lain sebagainya. Terakhir, tujuan utama yang ingin 2.4 Komponen Adiwiyata
diwujudkan adalah pembangunan berkelanjutan. Hal ini berarti bahwa Untuk mencapai tujuan program adiwiyata, maka ditetapkan empat
adiwiyata bukanlah ajang seremonial yang hanya berlangsung sementara, komponen yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah
tetapi sebagai upaya-menerus dan berkelanjutan dalam upanya pembentukan adiwiyata. Keempat komponen inilah yang menjadi dasar penilaian sebuah
karakter dan penanaman tata nilai dan etika. sekolah layak ditetapkan sebagai sekolah adiwiyata. Keempat komponen
tersebut adalah:
2.3. Prinsip-prinsip Program Adiwiyata a. Kebijakan berwawasan lingkungan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor Standar yang menjadi dasar penilaian komponen kebijakan berwawasan
05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, prinsip- lingkungan adalah:
prinsip yang melandasi pelaksanaan program adiwiyata adalah : 1. KTSP memuat kebijakan upaya perlindungan dan pengelolaan
1. Edukatif lingkungan hidup. Implementasi dari standar ini adalah dengan :
Semua kegiatan yang dilaksanakan dalam mendukung program adiwiyata Visi, misi dan tujuan sekolah yang tertuang dalam KTSP memuat
haruslah mengandung unsur edukasi. Bentuk kegiatan dapat dilaksanakan kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
dalam berbagai kemasan, namun unsur-unsur edukasi, penambahan Struktur kurikulum memuat mata pelajaran wajib, muatan lokal,
pengetahuan, penanaman tata nilai harus tetap diutamakan. pengembangan diri terkait kebijakan perlindungan dan
2. Partisipatif pengelolaan lingkungan hidup.
Seluruh komunitas di sekolah hendaknya terlibat dalam manajemen Mata Pelajaran wajib dan/atau muatan lokal yang terkait
sekolah meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilengkapi
evaluasi sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya masing-masing. dengan ketuntasan minimal belajar.
2. RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam
lingkungan hidup. Upaya perlindungan dan pengelolaan dimaksud program pembelajaran LH
meliputi kegiatan yang terkait dengan: Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH.
Kesiswaan
Kurikulum dan kegiatan pembelajaran 2. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan
Peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Sarana dan prasarana Implementasi dari standar ini adalah:
Budaya dan lingkungan sekolah Meningkatkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam
Peran masyarakat dan kemitraan pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-
Standar yang menjadi tolok ukur capaian komponen ini adalah: Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan
lingkungan hidup. Implementasi dari standar ini antara lain dengan cara :
Menerapkan pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran c. Kegiatan lingkungan bebasis partisipatif
yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran. Standar yang menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan prinsip kegiatan berbasis
Mengembangkan isu lokal dan/atau isu global sebagai materi partisipatif adalah :
pembelajaran lingkungan hidup sesuai dengan jenjang pendidikan 1. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Mengembangkan indikator dan instrumen pembelajaran lingkungan yang terencana bagi warga sekolah.
Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan dijadikan dalam satu folder dan pada saat memindahkan file aplikasi,
semua file lampiran juga diikutsertakan. Jika yang dikirimkan hanya file
2.5 Pengisian aplikasi data sekolah adiwiyata aplikasi maka tidak akan dapat beroperasi jika file aplikasi dipindahkan ke
Satu elemen penting dalam pengusulan calon sekolah adiwiyata adalah media lain.
pemenuhan syarat-syarat administratif. Dalam pelaksanaannya, persyaratan 4. Pengisian file aplikasi didasarkan pada prinsip self assessment, jadi
administrasi yang harus dipenuhi dikompilasi dalam sebuah aplikasi berbasis sekolah diminta untuk menilai diri sendiri sesuai dengan kondisi nyata
program Microsoft Excell disamping persaratan yang dikirimkan secara yang ada di sekolah masing-masing. Panduan pemberian nilai sudah
tercetak. Ada beberapa hal penting yang patut digarisbawahi dalam pengisian tertera jelas tolok ukur dan parameternya didalam aplikasi tersebut.
aplikasi tersebut :
1. Semua hal yang berkaitan dengan keempat komponen adiwiyata Berikut ini adalah hal-hal yang harus diisikan ke dalam aplikasi tersebut, yaitu :
hendaknya terdokumentasikan dengan baik. Format dokumen dapat 1. Self assessment terhadap capaian keempat komponen adiwiyata.
dalam bentuk PDF, word, foto (JPG), video, dll yang kompatibel 2. KTSP
dilampirkan dalam aplikasi microsoft excell. Kelemahan yang selama ini 3. Silabus
dokumentasi kegiatan. Hal ini menimbulkan kesan bahwa sekolah hanya 5. Laporan Kegiatan siswa berikut dokumentasi pendukungnya
memiliki sedikit kegiatan, padahal sebenarnya ada banyak sekali kegiatan 6. Daftar Sarana dan Prasarana yang dimiliki sekolah berikut foto
reaksinya berlangsung secara aerobik dengan reaksi seperti berikut: Keranjang tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik
seadanya. Lakukan secara rutin setiap hari.
Ringkasan Kegiatan: kegiatan ini juga dapat bermanfaat secara ekonomis. Dana yang
1. Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi terkait dengan konsep terkumpul dari bank sampah dapat digunakan sebagai biaya
dasar program adiwiyata, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan membeli fasilitas pendukung. Kompos yang dihasilkan dapat
tanya jawab antara pemateri dan peserta kegiatan. digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di sekolah
2. Pokok-pokok materi yang disampaikan antara lain : sehingga mengurangi biaya perawatan tanaman.
FOTO KEGIATAN
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBINAAAN ADWIYATA Bab IV
PENUTUP
HARI/TANGGAL : Rabu, 1 April 2015
TEMPAT : SDN 7 Metro Metro Barat
Kecintaan terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui bentuk yang
sederhana dan tanpa biaya. Membuang sampah pada tempatnya,
menggunakan air seperlunya, mematikan peralatan elektronik yang tidak
digunakan, adalah sekelumit contoh tindakan pelestarian lingkungan yang
FOTO KEGIATAN dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kendala utama yang
menghalangi hal-hal tersebut terletak pada rendahnya kepedulian dan
kesadaran akan kelestarian lingkungan itu sendiri. Salah satu penyebab
rendahnya kepedulian dan kesadaran tersebut adalah minimnya wahana
untuk menyebarluaskan informasi tentang upaya perlindungan lingkungan,
andaipun ada kegiatan-kegiatan bertemakan kelestarian lingkungan cenderung
bersifat seremonial dan tidak berkelanjutan.