Keabsahan Akad
Keabsahan Akad
AKAD
Abdullah Ahmad I000180148
Fikri ‘Ainul Qolbi I000180152
Yasir Hasan Ridho I000180154
Ali Murtadho I000180215
KRITERIA AKAD
YANG SAH
RAGAM
01 Akad nafiz merupakan akad yang terjadi antara
pihak-pihak yang mempunyai kecakapan dan
mempunyai kekuasaan melakukan akad,
baik kekuasaan itu asli atau atas nama orang
lain.
AKAD SAH
AKAD MAUKUF
02 Akad mauquf ialah akad yang terjadi dari orang
yang memenuhi syarat kecakapan, tetapi tidak
mempunyai kekuasaan melakukan akad, seperti
akad yang dilakukan oleh anak tamyiz.
AKAD TIDAK SAH
Akad tidak sah, yaitu akad yang tidak memenuhi
rukun dan syaratnya, atau terdapat sifat yang
menyebabkan batalnya akad tersebut, sehingga seluruh
akibat hukum perjanjian itu tidak berlaku dan tidak mengikat
pihak-pihak yang melakukan akad. dianggap batal, seperti
jual beli bangkai, darah atau daging babi. Dengan kata lain
hukum tidak ada transaksi.
1. Akad yang batal (bathil)
Akad batil adalah akad yang cacat pada salah satu
RAGAM rukunnya atau cacat pada syarat yang wajib melekat pada
rukun akad. Akad yang bathil, yaitu akad yang batal secara
AKAD hukum.
2. Akad yang rusak (fasid)
TIDAK SAH Akad fasid adalah akad yang cacat diluar rukun-rukun akad,
yang rusak secara hukum, dan tidak sempurna, yakni
terdapat padanya sebagian syarat yang berpautan bukan
dengan hukum pokok.
AKAD FASID
Akad yang fasid, yaitu akan yang rusak secara hukum. Fasid
adalah kondisi akad yang dalam syariat hukum asalnya sah, hanya
saja ada sifat-sifat tertentu yang mengakibatkan akad tersebut rusak.
1. Unsur-unsur akad tidak sah dalam akad yang rusak /fasid yaitu :
a. Apabila jual beli objek yang belum tau kadarnya.
b. Jual beli perumahan dengan syarat pembeli menjual mobil
kepadanya.
2. Akibat hukum akad fasid dianggap sah dengan serah terima
objeknya. Secara hukum harus dikembalikan pada masing- masing
pihak dengan syarat:
a. Objek akad utuh seperti semula sebelum akad.
b. Tidak terikat hak ke pihak ke tiga terhadap objek akad tersebut
TERIMA
KASIH