Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

FIQIH
(AKAD)
DI TULIS OLEH KELOMPOK
2
PENGERTIAN AKAD
Secara bahasa akad adalah hubungan antara beberapa
hal. Secara istilah akad memiliki dua makna, yakni
makna umum dan makna khusus.
akad secara khusus adalah ījāb dan qabūl dengan
cara
yang dilegalkan syariat dan berkonsekuensi terhadap
barang yang menjadi obyek akad.
Definisi akad secara umum adalah rencana seseorang
untuk mengerjakan sesuatu, baik atas dasar
keinginan
tunggal (satu orang) seperti akad wakaf dan talak,
atau
butuh dua keinginan (dua orang) untuk mewujudkannya
seperti akad jual beli dan akad perwakilan.
STRUKTUR AKAD
Sigah yaitu ijab dan qabul yang menunjukkan
keinginan pelaku akad untuk melangsungkan akad baik
dengan cara ucapan, pekerjaan (mu’atah), isyarat dan
tulisan.
Aqid yaitu ijab dan qabul tidak mungkin terealisasi
tanpa adanya pelaku akad. Maka dalam akad harus ada
aqid (pelaku akad) untuk melangsungkan akad.
Ma’qud ‘alaih yaitu obyek akad.
Tujuan akad yaitu tujuan pelaku akad untuk
melangsungkan akad. Tujuan akad akan berbeda dalam
setiap akad.
TUJUAN AKAD
Akad Bai’, tujuan
0 memindah
akad : kepemilikan barang
kepada pembeli dengan alat
pembayaran.

Akad Hibah, tujuan


1
02 memindah
akad : kepemilikan barang
tanpa imbalan.

Akad Ijārah, tujuan akad :


03 memindah kepemilikan manfaat
barang kepada penyewa dengan
alat pembayaran.
MACAM MACAM
Berdasarkan obyek ada dua :
‘Aqdun Māliyyun yaitu akad yang tejadi pada obyek akad
berupa harta, baik kepemilikannya dengan sistem timbal
balik seperti akad bai’ (jual beli), atau tanpa timbal balik
seperti akad hibah (pemberian) dan akad qorḍ (utang-
piutang).
‘Aqdun Gairu Māliyyin yaitu akad yang obyek akadnya
tidak berupa harta seperti akad wakālah (perwakilan).
MACAM MACAM
Berdasarkan boleh digagalkan atau tidak ada dua :
Akad lazim yaitu akad yang tidak boleh digagalkan secara sepihak
tanpa ada sebab yang menuntut untuk menggagalkan akad seperti ada
cacat dalam obyek akad. Akad lāzim tidak bisa batal sebab
meninggalnya salah satu atau kedua pelaku akad. Seperti akad ijārah
(persewaan) dan akad hibah (pemberian) setelah barang
diterima mauhūb lah (pihak penerima).
Akad Ja’iz yaitu akad yang boleh digagalkan oleh pelaku
akad. Seperti
akad wakalah (transaksi perwakilan) atau akad wadī’ah
(transaksi
penitipan barang). Akad jā’iz berbeda dengan akad lāzim,
yakni jika
salah satu pelaku akad meninggal maka berkonsekuensi membatalkan
akad.
MACAM MACAM
AKAD
Secara detail, ada tiga macam:
Lāzim dari kedua pelaku akad.
Jā’iz dari kedua pelaku akad.
Lāzim dari satu pihak dan jā’iz
dari pihak lain.
AKAD YANG TERGOLONG DALAM
KATEGORI LĀZIM DARI KEDUA
PELAKU
Bai' Nikah
Salam
Mahar
Suluh
Hawalah Khulu
Itaq
Ijarah Musabaqah
Musaqah Qar
Hibah Ariyyah
d
Wasiat
AKAD YANG TERGOLONG DALAM KATEGORI
JĀ’IZ DARI KEDUA PELAKU AKAD
syirkah qada
wakalah wasiat
wadiah wisayah
qirad rahn
hibah qard
ariyyah ju'alah
AKAD YANG TERGOLONG DALAM
KATEGORI LĀZIM DARI SALAH SATU
PIHAK DAN JĀ’IZ DARI PIHAK LAIN

rahn imamah 'uzama


daman hudnah
kitabah aman
hibah jizyah
MACAM MACAM
berdasarkan adanya imbalan atau tidak ada dua:
Mu’āwaḍah Gairu Maḥḍah yaitu setiap akad yang obyek akadnya
bersifat materi dari salah satu pihak seperti akad nikah dan khulu’
atau tidak bersifat materi dari kedua belah pihak seperti akad hudnah
(genjatan senjata) dan akad qaḍā’ (kontrak hakim).
Akad Tabarru’ yaitu akad yang didalamnya tidak terdapat imbalan
(‘iwaḍ).
Seperti akad hibah (transaksi pemberian). Akad tabarru’ ada lima:
a) Wasiat
b) ‘Itqun (memerdekakan budak)
c) Hibah (pemberian)
d) Wakaf
e) Ibāḥaḥ (perizinan untuk menggunakan barang)
MACAM
BerdasarkanMACAM
terpenuhi rukun dan tidaknya:
Akad Ṣaḥīḥ yaitu akad yang terpenuhi semua rukun
dan syaratnya. Akad yang ṣaḥīḥ akan berkonsekuensi
sebagaimana tujuan akad.
Akad Fasid yaitu akad yang tidak terpenuhi semua
rukun dan syaratnya.
MACAM
atau tidak MACAM
berdasarkan adanya batas waktu yang ditentukan

Akad Muṭlaq yaitu akad yang tidak diharuskan ada


penyebutan batas waktu. Artinya, penyebutan batas waktu
dalam transaksi ini tidak menjadi rukun bahkan jika ada
penyebutan batas waktu akan menyebabkan transaksi tidak
sah.
Akad Mu’aqqat yaitu akad yang disyaratkan harus
ada penyebutan batas waktu.
TANYA
JAWAB
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai