Jawaban UAS - PAM - Dimas Nurdin Adiwijaya - K7521087
Jawaban UAS - PAM - Dimas Nurdin Adiwijaya - K7521087
NIM : K7521087
Kelas :B
1. Terangkan dalam pandangan saudara tentang hadirnya Perspektif Manajemen llmlah dan
Manajemen Administrasi jika dilihat dari eksistens tahun tokoh-tokohnya (lihat slide 3 file Mat 4
Tokoh filosofis admnistrasi dan manalemen)
2. Terangkan pemaham dan terhadap gambar bagan tingkat kesiapan bawahan, tipe penugasan dan
aspek2 kepemimpinan (lihat slide 11 file mat 9 manaiemen redup aktivitas perkantoran)
3. Terangkan hubungan antara manajer administrasi (lihat slide 16 file mat 10 pelaksanaan
administras di perkantoran) dengan potensi yang dimiliki sekretaris (slide 19 file yg sama)
Jawab :
1. Menurut saya dengan adanya perspektif manajemen ilmiah dan manajemen administrasi
dari tokoh-tokohnya jika dilihat dari eksistens tahun maka sesuai dengan perkembangan
tahun dapat lebih memahami dan dimengerti secara bertahap dan akan lebih mudah untuk
dipelajari
Menurut saya :
– Frederich W Taylor (1856-1915),melakukan penelitian yang bernama TIME AND
MOTION STUDI dan PIECEWORK PAY SYSTEM
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management,
pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor
bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam
bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan
metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan
Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
Frank menekankan pada masalah atau cara yang paling baik dalam penyelesaian
setiap pekerjaan. Sedangkan Liliant Gilbert menekankan adanya prinsip the right
man in the right place.
• Henry Lawrance Gantt (1861-1919) Sumbangan beliau yang terkenal
adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga
memperkenalkan sistem Charting yang terkenal dengan nama Gantt Chart yaitu
bagan yang berfungsi untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi.
• Harrington Emerson (1853-1931) Kontribusinya yang paling terkenal adalah
12 Prinsip Efisiensi (The Twelve Principles of Efficiency).
1. Ideals (Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas)
2. Common-Sense and Judgment (Kegiatan yang sesuai dengan akal sehat dan
keputusan yang matang)
3. Competent Counsel (Pertimbangan yang cakap)
4. Discipline (Disiplin)
5. The Fair Deal (Balas jasa yang adil)
6. Reliable, Immediate and Accurate Records (Laporan yang terpercaya, seketika
dan akurat)
7. Planning and Despatching (Perencanaan dan pemberian perintah yang jelas)
8. Standards and Schedules (Standar dan penjadwalan)
9. Standardized Conditions (Kondisi yang distandarisasi)
10. Standardized Operations (Operasi yang distandarisasi)
11. Written Standard-Practice Instructions (Instruksi-instruksi praktis tertulis yang
standar)
12. Efficiency Reward (Balas jasa efisiensi rencana insentif)
Menejemen Modern:
• Hanry Fayol (1841-1925)
Ada 14 prinsip menurut beliau, yaitu:
Divisi kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan
arah, subordinasi kepentingan individu, remunerasi, derajat sentralisasi, hirarki,
pesan, ekuitas, stabilisasi masa jabatan personil, inisiatif, spirit de corps. Dari ke 14
itu ada beberapa hal yang dapat saya ambil yaitu, 14 prinsip manajemen dapat
digunakan untuk mengelola organisasi dan merupakan alat yang berguna untuk
peramalan, perencanaan, manajemen proses, manajemen organisasi, pengambilan
keputusan, koordinasi dan pengendalian.
Meskipun sudah jelas, banyak dari hal-hal diatas masih digunakan berdasarkan akal
sehat dalam praktik manajemen saat ini di organisasi. Semua prinsip tetap menjadi
daftar praktis dengan area fokus yang didasarkan pada penelitian Henri Fayol yang
masih berlaku sampai sekarang karena sejumlah prinsip yang logis.
• Lyndall Urwick (1891-1983) spesialisasi pekerjaanstudi mengenai masa
dan beban kerja, metode ilmiah dalam manajemen, dikenalnya fungsi-fungsi
manajemen, prosedur dan Birokrasi: Keterbatasan Manajemen Klasik, Kurang
memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja, seperti motif, tujuan, perilaku dll
• Max Weber (1864-1920) menurut Max Weber Bentuk organisasi yang
bercirikan dengan pembagian kerja, hirarki yang didefinisikan secara jelas, peraturan
serta ketetapan yang sangat rinci, dan sejumlah hubungan impersonal. Selain itu,
Max Weber bermaksud menggambarkan tipe organisasi itu dengan menjadikan
landasan dalam berteori mengenai bagaimana pekerjaan bisa dijalankan dalam
kelompok yang besar. Teori tersebut telah menjadi contoh bagi banyak organisasi
besar pada masa sekarang.
3. Hubungan antara manajer administrasi dengan sekretaris merupakan suatu proses kegiatan
mengelola dan mengatur segala sesuatu yang berhubungan langsung maupun tidak langsung
dengan kegiatan pimpinan dalam rangka kelancaran pelaksanaan perkantoran atau
organisasi. Jadi, pekerjaan seorang sekretaris, membantu pimpinan agar pimpinan kantor
atau perusahaan dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien.yang
membedakannya yaitu dari jabatanya Sekretaris merupakan jabatan profesi yang menuntut
syarat-syarat pengetahuan dan kemauan bekerja. Sekalipun sebutannya sama,
masingmasing sekretaris mempunyai kedudukan, wewenang dan tanggung jawab
yangberbeda-beda. Perbedaan tingkat kedudukan tergantung tempat dimana dalam
organisasi seorang sekretaris bekerja dan bertugas. Seorang sekretaris perusahaan
kedudukannya berbeda, jika dibandingkan dengan sekretaris Lembaga sosial umpamanya.
Dengan demikian syarat untuk menjadi sekretaris perusahaan sudah barang tentu berbeda
dengan syarat untuk menjadi sekretaris Lembaga pendidikan atau lembaga sosial.Sedangkan
manajer administrasi adalah mlakukan perencanaan dan koordinasi dengan pihak pihak lain
di perusahaan terkait prosedur dan sistem administrasi yang diterapkan serta dan
merancang cara untuk merampingkan proses demi efisiensi perusahaan.