Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PERBANDINGAN SISTEM KAPITALIS, SOSIALIS, DAN


SISTEM ISLAMI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikro Ekonomi Islam
Dosen Pengampu Ahmad Fauzan Mubarok,S.E.,M.Sy.

Oleh

1. Sri Julfiyanik 201420000436

2. Siti Nur Azizah 201420000457

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah swt pemakalah panjatkan atas


rahmat dan inayah-nya sehingga Makalah Perbandingan Sistem Kapitalis,
Sosialis, Dan Sistem Islami ini selesai disusun. Shalawat serta Salam tidak lupa
pemakalah sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad saw, keluarga, dan
sahabat Beliau yang kita tunggu syafa’atnya di hari akhir nanti. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari rekan-rekanku dan pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan, baik materi maupun
pikiranya, dan tidak pernah berhenti mensupport dan memberi masukan untuk
kami.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dari para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi, Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih mempunyai kelemahan sebagai kekuranganya. Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah kami ini bisa bermanfaat bagi kita semua amin.

Jepara, 8 April 2021

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

BAB 1................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi...............................................................................3

2.2 Sistem Ekonomi Kapitalis..................................................................................3

2.3 Sistem Ekonomi Sosialis....................................................................................9

2.4 Sistem Ekonomi Islam......................................................................................12

2.5 Perbandingan antara Sistem Sosialis, Kapitalis, dan Islami..............................19

BAB III...........................................................................................................................25

PENUTUP...................................................................................................................25

3.1 Simpulan................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................27

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pandangan ekonomi konvensional, ilmu ekonomi adalah studi
tentang pemanfaatan sumber daya yang langka atau terbatas, untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Ekonomi merupakan studi yang
membahas bagaimana menggunakan atau mengalokasikan sumber-sumber
daya ekonomi yang terbatas jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
yang tidak terbatas. Disini berarti terjadi pertentangan antara kebutuhan dan
keinginan manusia yang sifatnya tidak terbatas, dengan kapasitas sumberdaya
yang terbatas. Oleh karenanya yang menjadi masalah pokok dalam suatu
sistem ekonomi menurut teori ekonomi konvensional adalah kelangkaan dan
keinginan manusia yang tidak terbatas.

Sistem ekonomi yang dikenal oleh masyarakat secara global adalah


sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Sistem kapitalis dipengaruhi oleh
semangat mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dengan sumber daya
yang terbatas. Usaha kapitalis ini didukung oleh nilai-nilai kebebasan untuk
memenuhi kebutuhan. Kebebasan ini mengakibatkan tingginya persaingan
diantara sesamanya untuk bertahan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis
mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Filosofi ekonomi sosialis, adalah
bagaimana bersama-sama mendapatkan kesejahteraan.

Selain dikenal dua sistem ekonomi tersebut yaitu kapitalis dan sosialis,
masyarakat juga mengenal sistem ekonomi lainnya, yaitu sistem ekonomi
islam, yang sebenarnya telah ada sejak 14 abad yang lalu. Pemikiran ekonomi
islam diawali sejak Nabi Muhammad SAW dipilih sebagai seorang Rasul.
Sistem ekonomi islam, lebih berkaitan dengan bangunan masyarakat yang
perilakunya lebih didasarkan atas sumber islam, al-Qur‟an dan al-Hadits.
Sistem ekonomi islam dapat dipraktekan oleh masyarakat manapun juga.
Prinsip dasar ekonomi islam adalah kebebasan individu, hak terhadap harta,
ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar, jaminan sosial, distribusi

1
kekayaan, larangan menumpuk kekayaan, dan kesejahteraan individu dan
masyarakat.

Perbedaan antara Ekonomi Islam dengan Konvensional bukan hanya


pada hal-hal yang aplikatif, namun terdapat pebedaan yang mendasar secara
falsafah yang digunakan pun telah berbeda. Oleh sebab itu, pemahaman
tentang perbedaan kedua sistem ini sangat diperlukan, untuk mengetahui dan
menentukan sistem ekonomi yang paling baik untuk diaplikasikan dalam
kehidupan kita. Karena kehidupan manusia selalu berkaitan dengan
permasalahan ekonomi, baik untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan,
maupun sebagai media untuk melakukan ibadah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat merumuskan
permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian sistem ekonomi?


2. Apa perbandingan sistem ekonomi kapitalis,sosialis dengan sistem
ekonomi islami?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan uraian pada rumusan masalah dapat diketahui tujuan
makalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian sistem ekonomi


2. Untuk mengetahui perbandingan sistem ekonomi kapitalis, sosialis
dengan sistem ekonomi islami

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi


Menurut Gregory Grossman (1984), yang dimaksud dengan sistem
ekonomi adalah : “Sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-
lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi
melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan
memengaruhi.”1

Ilmu ekonomi lahir dari adanya tujuan untuk mengalokasikan dan


menggunakan sumber daya yang terbatas. Karena kelanggkaan inilah
kemudian setiap individu akan dihadapkan pada berbagai pilihan tentang
apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksinya, untuk siapa,
bagaimana membagi produksi dari waktu kewaktu serta bagaimana
mempertahankan dan menjaga tingkat pertumbuhan produksi tersebut.

2.2 Sistem Ekonomi Kapitalis


Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset
produktif dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh
sektor individu/swasta. Menurut Milton H. Spencer, penulis buku
Contemporary Economics (1977), kapitalis merupakan sistem organisasi
ekonomi yang dicirikan oleh hak milik individu (private ownership) atas
alat-alat produksi dan distribusi dan pemanfaatannya untuk mencapai laba
dalam kondisi yang kompetitif.

Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan penuh


bagi tiap orang untuk mengendalikan kegiatan ekonomi seperti perdagangan,
industri, dan alat-alat produksi dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Dalam pengertian lain, kapitalisme merupakan sistem ekonomi di mana
semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh pihak swasta dan bukan pemerintah.

1
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar llmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Ed-3, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
2008, Hlm. 464

3
Di sini, tugas pemerintah hanya sebagai pengawas saja.
Pada sistem ekonomi ini terdapat keleluasaan bagi perorangan untuk
memiliki sumber daya, seperti kompetisi antar individu dalam memenuhi
kebutuhan hidup, persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan.
Prinsip “Keadilan” yang dianut oleh ekonomi kapitalis adalah setiap orang
menerima imbalan berdasarkan prestasi kerjanya. Dalam hal ini campur
tangan pemerintah sangat minim, sebab pemerintah berkedudukan sebagai
“Pengamat” dan “Pelindung” dalam perekonomian2

A. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Kapitalis

Adam Smith (1723-1790)

Banyak karya monumentalnya yang menjadi rujukan ekonom


setelahnya bahkan sampai sekarang. Dua karya monumental yang
berbicara tentang mekanisme pasar adalah The Thory of Moral Sentiments
sebagai karya pertamanya yang terbit (1759) disusul An Inquiry Into The
Nature And Causes Of The Wealth of Nations atau lebih dikenal sebagai
Wealth of Nations (1776), buku yang meneguhkan ketokohan Adam Smith
sebagai Founding Father “Bapak Ilmu Ekonomi”.3 Adam Smith
memandang bahwa ada sebuah kekuatan tersembunyi yang akan mengatur
pasar (invisible hand), maka pasar harus memiliki laissez-faire atau
kebebasan dari intervensi pemerintah. Penghargaan yang sangat tinggi
terhadap Smith adalah karena ia berhasil menciptakan sebuah sistem
ekonomi, yaitu sistem ekonomi pasar, yang kadang-kadang juga disebut
sistem ekonomi liberal (kerena siatem ekonomi ini memberikan kebebasan
seluas-luasnya bagi individu-individu atau unit-unit perekonomian untuk
melakukan yang terbaik bagi kepentingan mereka masing-masing) atau
sistem ekonomi kapitalis.
B. Ekonomi Kapitalis mempunyai prinip dasar yaitu
1. Kebebasan memiliki harta secara perorangan
2
Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar llmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi)
Ed-3, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008) Hlm. 469
3
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, edisi ke-3, Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2015,
hlm, 29

4
Dalam paham kapitalisme tidak berlaku istilah hak milik berfungsi
sosial. Maksudnya adalah menjadi pemilik satu-satunya apa yang
dihasilkannya, sedangkan orang lain tidak mempunyai hak apa-apa
terhadap hasil kerja kerasnya .
2. Persaingan bebas/free competition
Persaingan bisa terjadi antar produsen dalam menghasilkan produk,
persakingan bisa terjadi antara penyalur produk, persaingan bisa
terjadi antara karyawan untuk mendapatkan pekerjaan, persaingan
bisa terjadi antar pemilik modal dan seterusnya.
3. Kebebasan penuh
Kapitalisme identik dengan kebebasan (liberalisme/laisses faire), yang
dianggap sebagai iklim yang paling sesuai dengan sendi kapitalisme.
Liberalisme adalah suatu paham yang berpendapat dan bercita-cita
bahwa manusia dilahirkan di dunia mempunyai hak untuk bebas
seperti yang diinginkannya.
4. Mementingkan diri sendiri
Aktivitas individu diyakini tidak akan membawa kekacauan, bahkan
sebaliknya akan membawa kemakmuran bangsabangsa. Adam Smith
mengatakan “ Bukan berkat kemurahan hati tukang daging,tukang
pembuat bir dan tukang roti kita dapat makan siang, akan tetapi karena
mereka memperhatikan kepentingan pribadi mereka. Kita bicarakan
bukan kepada rasa kemanusiaan mereka melainkan cinta mereka
kepada diri mereka sendiri”.
5. Harga sebagai penentu/Price sistim
Faham serba bebas ( laissez faire) akan menciptakan keseimbangan
baru yang mampu membawa kepada kemakmuran masyarakat.
Apabila terjadi kelebihan faktor produksi, maka akan tidak terserap
oleh pasar sehingga akan terjadi pengurangan faktor produksi tersebut
karena mekanisme pasar dan sebaliknya. Kondisi semacam ini akan
dapat memunculkan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
6. Campur tangan pemerintah minimum D

5
oktrin laissez faire sistim ekonomi merupakan orde alamiah ( natural
orde ) yang tunduk pada hukum alam ( natural law ). Campur tangan
pemerintah dalam bidang ekonomi akan menghambat proses
pengaturan diri ( self regulation ).

C. Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

1.) Kelangkaan

Kelangkaan terjadi karena adanya benturan antara kebutuhan


manusia yang tidak terbatas dengan terbatasnya barang-barang
ekonomi yang tersedia. Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas,
tempat dan waktu. Usaha menjembatani hal tersebut adalah dengan
jalan menambah jumlah produksi barang dan jasa sebanyak-
banyaknya agar kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat
diperkecil. Dari adanya masalah kelangkaan, para pakar ekonomi
merumuskan 3 pokok permasalahan ekonomi secara sederhana, yakni:

 Barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?


Pertanyaan barang apa yang harus diproduksi bermakna barang apa
yang harus disediakan? Berapa banyak agar kesejahteraan
masyarakat
meningkat?

 Bagaimana cara memproduksinya?

Jawaban permasalahan yang kedua ini adalah menyangkut tentang


tehnik produksi. Yaitu bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor
produksi untuk mendapatkan output yang optimal.

 Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?

Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan.

2). Pandangan tentang nilai (value) barang.

6
Nilai merupakan suatu sarana untuk melihat faedah suatu barang dan
jasa, juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen. Ada
dua kategori tentang nilai barang dan jasa yaitu yang berkaitan dengan
nilai kegunaan suatu barang bagi individu yang disebut nilai guna
(utility value), dan yang berkaitan dengan nilai suatu barang terhadap
barang lainnya disebut nilai tukar (exchange value).

3). Peranan harga dalam sistem ekomi kapitalis.

 Peranan harga dalam produksi

Dalam bidang produksi, harga menentukan siapa saja produsen


yang boleh masuk dalam area produksi dan siapa saja yang tidak
boleh masuk atau keluar dari area produksi. Mekanisme ini
mengakibatkan kepemilikan produksi dalam sistem ekonomi
kapitalis ditentukan oleh kekuatan modal yang dimiliki para
produsen, sehingga rakyat lemah yang tidak memiliki kemampuan
modal akan terlempar dari area produksi dan akhirya menjadi
masyarakat pinggiran (marginal society).

 Peranan harga dalam konsumsi

Stuktur harga sebagai titik pertemuan antara penawaran produsen


dan permintaan konsumen merupakan metode distribusi dalam
sistem ekonomi kapitalis. Pertemuan antara tingkat harga yang
berlaku di pasar dengan keputusan konsumen untuk membeli
barang dan jasa merupakan sarana penyaring mana barang yang
laku dan tidak laku.
 Peranan harga dalam distribusi
Stuktur harga sebagai titik pertemuan antara penawaran produsen
dan permintaan konsumen merupakan metode distribusi dalam
sistem ekonomi kapitalis. Pertemuan antara tingkat harga yang
berlaku di pasar dengan keputusan konsumen untuk membeli

7
barang dan jasa merupakan sarana penyaring mana barang yang
laku dan tidak laku4
D. Kelebihan dan Kekurangan Ekonomi Kapitalis
1). Kelebihan ekonomi kapitalis
 Penganut mazhab kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi
dapat membuat masyarakat memiliki banyak peluang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap
“produksi“ dan tingkat “harga“ pada tingkat yang wajar dan akan
membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara
kedua variabel. Persaingan akan mempertahankan keuntungan dan
upah pada tingkat yang sederhana.
 Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk
mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding
dengan tujuan untuk memaksimumkan hasil.
2). Kelemahan ekonomi kapitalis
 Persaingan bebas yang tidak terbatas, mengakibatkan banyak
keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja
dan sistem ekonomi serta munculnya semangat persaingan diantara
individu. Sebagai contoh hak individu yang tidak terbatas untuk
memiliki harta mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak
seimbang dalam masyarakat dan pada akhirnya akan merusak sistem
perekonomian.
 Adanya perbedaan yang radikal (jelas) antara hak-hak majikan dan
pekerja, penerima upah tidak mempunyai kesempatan yang sama
dengan saingannya, sehingga ketidakadilan ini memperdalam gap
(jurang) antara yang kaya dan miskin.
 Sistem ekonomi kapitalis, disatu pihak memberikan seluruh manfaat
produksi dan distribusi di bawah penguasaan para ahli, yang
mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan

4
Agustiati, 2014, “Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Jurnal Universitas Tadoluko, http://
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2326/1513, 6 Januari 2017

8
membatasi mengalirkan kekayaan di kalangan orang-orang tertentu
saja. Di pihak lain menjamin kesejahteraan semua pekerja kepada
beberapa orang yang hanya mementingkan diri sendiri.

2.3 Sistem Ekonomi Sosialis


Sosialisme berasal dari kata sosial, sesuatu yang menyangkut aspek hidup
masyarakat. Sosialisme adalah suatu doktrin politik yang menekankan
pemilikan kolektif dari alat-alat produksi, memberikan suatu peran yang besar
pada negara dalam menjalankan perekonomian dengan kepemilikan
masyarakat luas atas industri. Sistem ekonomi sosalisme adalah sistem
ekonomi dimana ekonomi diatur penuh oleh negara. Dalam sistem ini
jalannya perekonomian sepenuhnya menjadi tanggungjawab negara atau
pemerintah pusat.Sistem ekonomi sosialis biasa disebut juga dengan sistem
ekonomi yang terpusat. Kenapa disebut dengan terpusat? Karena segala
sesuatunya harus diatur oleh negara dan juga dikomandokan dari pusat.
Pemerintahlah yang menjadi penguasa dari seluruh kegiatan ekonomi
ini.Sistem perekonomian sosialis merupakan sistem perekonomian yang
menginginkan kemakmuran dari masyarakatnya dan terlaksana merata
sehingga tidak ada lagi penindasan ekonomi yang terjadi.5
Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem
ekonomi kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya
kesejahteraan yang merata. Jika sistem ekonomi kapitalis sepenuhnya
menyerahkan siklus ekonomi pada mekanisme pasar yang berkembang.
Maka dalam sistem ekonomi sosialis, pemerintah mempunyai andil besar
dalam mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai
perekonomian masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari istilah sosialisme diartikan untuk


menunjukkan aliran falsafah, idiologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau gerakan.
Sosialisme juga diartikan sebagai bentuk perekonomian yang
pemerintahannya paling kurang bertindak sebagai pihak yang

5
Syamsul Effendi. 2019 .“PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM DENGAN SISTEM
EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS”. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma.Hal 150

9
menasionalisasikan industri-industri besar seperti pertambangan,
jalan-jalan dan jembatan, kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang
menyangkut hidup orang banyak.

A. Tokoh Pendiri Sistem Ekonomi Sosialis

a. Karl Marx

Karl Marx merupakan sosialis radikal yang memiliki pandangan


bahwasanya jika kepemilikan pribadi dihapuskan maka tidak akan
memunculkan masyarakat yang berkelas-kelas hingga dapat
menguntungkan bagi semua pihak. Artinya, hak individual harus
dihapus, termasuk hak kepemilikan tanah. Di samping itu kaum tani
bukan golongan yang penting dalam masyarakat yang bergerak
menuju masyarakat sosialis sejati. Marx berpendapat demikian karena
faham dialekti materialismenya, yang menganggap bahwa sejarah bisa
berubah hanya disebabkan oleh factor-faktor produksi dan penguasaan
sarana produksi oleh kaum proletar yang selama ini diperas oleh kaum
kapitalis.

b. St. Simon

Dipandang sebagai bapak sosialisme karena dialah orang pertama


yang menyerukan perlunya sarana¬sarana produksi dimiliki
sepenuhnya oleh pemerintah/negara.

B. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis

1) Pemilikan harta oleh Negara

Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik


masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Sistem ini dibangun atas
dasar bahwa alat-alat produksi seluruhnya menjadi milik bersama antara
anggota masyarakat. Individu secara perorangan tidak mempunyai hak
untuk memiliki dan memanfaatkan sumber-sumber produksi.

10
2) Kesamaan ekonomi

Sistem ekonomi sosialis menyatakan bahwa, hak-hak individu dalam


suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap
individudisediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-
masing.

3) Disiplin politik

Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah


peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan
distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus.
Aturan yang diperlakukan sangat ketat untuk lebih menggefektifkan
praktek sosialisme.

C. Ciri- Ciri Ekonomi Sosialis

1) Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)

Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sebagai


individu-individu fiksi belaka. Dan tidak adanya pengakuan atas hak-
hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis.

2) Peran pemerintah sangat kuat

Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan


hingga tahap pengawasan. Alat-alat produksi dan kebijaksanaan
ekonomi semuanya diatur oleh negara.

3) Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran


kolektivisme (masyarakat sosialis) dan Pola produksi (aset dikuasai
individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)

D. Kelemahan dan Kelebihan Ekonomi Sosialis

a) Kelemahan ekonomi sosialis:

 Sulit melakukan transaksi

11
 Membatasi kebebasan

 Mengabaikan pendidikan moral

b) Kelebihan ekonomi sosialis

 Disediakannya kebutuhan pokok

 Didasarkan perencanaan Negara

 Produksi dikelola oleh Negara

2.4 Sistem Ekonomi Islam


Ekonomi islam dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishad
alislam. Al-iqtishad secara bahasa berarti al-qashdu yaitu pertengahan dan
berkeadilan. Sistem ekonomi islam adalah system ekonomi yang
dijalankan berdasarkan syariat islam atau aturan-aturan Allah. Dengan
bersandarkan kepada Alquran dan Hadits Nabi Muhammad sebagai
pedoman yang tujuan akhirnya adalah keridhaan Allah, dengan
menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat islam. Dalam segala
kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan
Allah, baik dalam hal jual beli, pinjam meminjam maupun investasi. Allah
Swt berfirman :

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu

12
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al-Qasas: 77)

Dengan demikian, sumber terpenting peraturan/perundang-undangan


perekonomian islam adalah al-qur,an dan sunnah. Namun demikian, sangat
disayangkan hingga saat ini belum ada suatu literatur yang mengupas
tentang sistim ekonomi islam secara menyeluruh. Memang sudah lama umat
islam mengalami pluralisme ekonomi (berada di tengah-tengah sistim
ekonomi liberal, komunis dan sosialis). Hal itu pluralisme sistim ekonomi
muncul disebabkan oleh ketidakmampuan umat islam melahirkan suatu
konsep sistim ekonomi islam (menggabungkan sistim ekonomi dan syari,at).

Kondisi ini oleh Muhammad Syafi,i Antonio dilukiskan dengan


mengemukakan “ Di satu pihak kita mendapatkan para ekonom, banker dan
usahawan yang aktif dalam menggerakkan roda pembangunan ekonomi,
tetapi lupa membawa pelita agama karena memang tidak mengusai syari,at
terlebih lagi fiqih muamalah secara mendalam. Di lain pihak, kita
menemukan para kiyai dan ulama yang mengusai secara mendalam konsep-
konsep fiqih, ulumul qur,an dan disiplin lainnya tetapi kurang menguasai
dan memantau fenomena ekonomi dan gejolak bisnis di sekelilingnya.

A. Tokoh-Tokoh Pemikiran Ekonomi Islam

1) Ibnu Khaldun (732-808 H/1332-1404 M)

Secara umum Ibn Khaldun sangat menekankan pentingnya suatu


sistem pasar yang bebas. Ia menentang intervensi negara terhadap
masalah ekonomi dan percaya akan efensiensi sistem pasar bebas. Ia
juga telah membahas tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan
perekonomian dimana dapat saja berbeda antara satu negara dengan
negara lainnya. Ia juga menekankan pentingnya demand side
economics khususnya pengeluaran pemerintah, sebagaimana
pandangan Keynesian, untuk mencegah kemerosotan bisnis dan
menjaga pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi kemerosotan

13
ekonomi, pajak harus dikurangi dan pemerintah harus meningkatkan
pengeluarannya untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

2) Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)

Abu Yusuf menekankan pentingnya prinsip keadilan, kewajaran dan


penyesuaian terhadap kemampuan membayar dalam perpajakan, serta
perlunya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Ia juga
membahas teknik dan sistem pemungutan pajak, serta perlunya
sentralisasi pengambilan keputusan dalam administrasi perpajakan.
Menurutnya, negara memiliki peranan besar dalam menyediakan
barang atau fasilitas publik, yang dibutuhkan dalam pembangunan
ekonomi, seperti: jalan, jembatan, bendungan, dan irigasi. Dalam
aspek mikro ekonomi, ia juga telah mengkaji bagaimana mekanisme
harga bekerja dalam pasar, kontrol harga, serta apakah pengaruh
berbagai perpajakan terhadapnya.6

B. Prinsip Sistem Ekonomi Islam

1) Tauhid (Keesaan Tuhan)

Tauhid adalah fondasi ajaran Islam. Ini bermakna bahwa segala apa
yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh
Allah SWT, bukan kebetulan dan semuanya pasti memiliki tujuan.
Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada-
Nya. Karena kepada-Nya kita akan mempertanggungjawabkan
segala perbuatan kita, termasuk aktivitas ekonomi dan bisnis.

2) Adl (Keadilan)

Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan manusia untuk berbuat


adil. Dalam Islam adil didefinisikan sebagai tidak menzalimi dan
tidak dizalimi. Implikasinya ekonomi dari nilai ini adalah bahwa
pelaku ekonomi tidak boleh untuk mengejar keuntungan pribadi
bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam. Tanpa
6
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Cet. Ke-3, Jakarta, PT. Rajagrafindo
Persada, 2014, hlm. 14-15

14
keadilan, manusia akan terkelompok-kelompok dalam berbagai
7
golongan.

3) Nubuwwah (Kenabian)

Fungsi Rasul adalah untuk menjadi model terbaik yang harus


diteladani manusia agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat.
Untuk umat Muslim, Allah telah mengirimkan “manusia model”
yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman,
Nabi Muhammad SAW. Sifat-sifat utama yang harus diteladani
oleh manusia pada umumnya dan pelaku ekonomi dan bisnis pada
khususnya adalah Siddiq (benar, jujur), Amanah (tanggung jawab,
kepercayaan, kredibilitas), Fathanah (kecerdikan, kebijaksanaan,
intelektual), dan Tabligh (komunikasi, keterbukaan, pemasaran).

4) Khilafah (Pemerintah)

Peran utamanya adalah untuk menjamin perekonomian agar


berjalan sesuai syariah, dan untuk memastikan supaya tidak terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak manusia.

5) Ma‟ad (Hasil)

Ma’ad berarti “kembali”. Karena kita semua akan kembali kepada


Allah. Hidup manusia bukan hanya didunia, tetapi harus berlanjut
hingga alam akhirat. Ma‟ad diartikan juga sebagai
imbalan/ganjaran. Implikasi nilai ini dalam kehidupan ekonomi dan
bisnis misalnya, diformulasikan oleh Imam Al-Ghazali yang
menyatakan bahwa motivasi para pelaku bisnis adalah untuk
mendapatkan laba dunia dan akhirat.

C. Ciri-ciri Ekonomi Islam

1. Allah Pemilik Segala Sesuatu

Allah memberikan kekayaan kepada manusia dan Dia adalah


pemilik segala sesuatu. Allah Swt berfirman :
7
Adiwarman Azwar Karim, Ekonomi Mikro Islam, Jakarta, Rajawali Pers, 2014, Hlm. 33-35

15
Artinya : Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua
yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di
bawah
tanah. (Taha: 6)

2. Kekayaan di Dunia adalah untuk Mencari Kehidupan Akhirat

Manusia harus menggunakan kekayaan yang diperolehinya di


dunia untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan kesejahteraan
di Akhirat kelak. “Pedagang yang jujur lagi amanah adalah
bersama-sama para nabi, para siddiqin dan para syuhada’.”
(Bukhari)

3. Bagian di Dunia Tidak Boleh Diabaikan dalam Mendapatkan


Akhirat.

Manusia tidak boleh mengabaikan bahagiannya di dunia ini.


Manusia hendaklah bekerja sekuatkuatnya untuk mendapatkan
kebaikan di dunia.

4. Berlaku Adil kepada Sesama Manusia

Manusia mestilah berlaku baik terhadap sesame manusia.


Hendaklah mereka melaksanakan tanggungjawab terhadap
masyarakat dan membantu orang-orang yang berada dalam
kesusahan. Allah Swt berfirman:

Artinya : “Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan

16
haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang
dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang
mencari keridaan Allah; dan mereka itulah orang-orang beruntung.
(ArRum:38)

5. Tidak Boleh Melakukan Kerusakan

Manusia mesti menghindari dirinya dari melakukan pebuatan-


perbutan dosa yang termasuk dalamnya kegiatan-kegiatan mencari
hasil kekayaan dengan cara yang tidak adil, mubazir dalam
penggunaan sumber-sumber dan hasil-hasil kekayaan serta
melakukan penipuan dalam bisnis. Allah Swt berfirman :

Artinya : “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta


sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah)
kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”. (Al-
Baqarah: 188)

6. Menjunjung Kebebasan Individu

Kebebasan manusia dalam Islam didasarkan atas nilai-nilai


tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala sesuatu kecuali
Allah. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan manusia menjadi
berani dan percaya diri.

7. Mengakui hak individu terhadap harta

Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilikan


harta hanya diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan

17
ketentuan Islam. Islam mengatur kepemilikan harta didasarkan atas
kemaslahatan sehingga keberadaan harta akan menimbulkan sikap
saling menghargai dan menghormati.

8. Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar

Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya


ketidakadilan bukan disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan
yang terjadi dikarenakan sistem yang dibuat manusia sendiri.
Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang yang mempunyai
jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, hingga
masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang mempunyai
jabatan dan harta mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding
yang lainnya.

9. Distribusi kekayaan

Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil


masyarakat dan semua lapisan masyarakat. Sumber daya alam
adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk
kemaslakhatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada
usaha untuk mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan syariah.

10. Larangan menumpuk kekayaan

Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta


kekayaan secara berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk
mencegah dirinya dan masyarakat supaya tidak berlebihan dalam
pemilikan harta.

11. Kesejahteraan individu dan masyarakat

Islam mengakui kehidupan individu dan masyarakat saling


berkaitan antara satu dengan yang lain. Masyarakat akan
membentuk sikap individu sehingga karakter individu banyak
dipengaruhi oleh karakter masyarakat. Demikian juga sebaliknya,
tidak akan terbentuk karakter masyarakat khas tanpa keterlibatan

18
dari individu-individu.Sistem ekonomi islam adalah andiri dan
terlepas dari sistem ekonomi yang lainnya.

D. Kelebihan dan kekurangan system ekonomi islam

a) Kelebihan Sistem Ekonomi Islam

 Menjunjung kebebasan individu

 Mengakui hak individu terhadap harta

 Jaminan sosial d) Distribusi kekayaan

 Larangan menumpuk kekayaan

 Kesejahteraan individu dan masyarakat

b) Kekurangan Sistem Ekonomi Islam

 Lambatnya perkembangan literatur ekonomi Islam

 Praktek ekonmi konvensional lebih dahulu dikenal

 Tidak ada representasi ideal negara yang menggunakan sistem


ekonmi Islam

 Pengetahuan sejarah pemikiran ekonomi Islam kurang

 Pendidikan masyarakat yang materialisme

2.5 Perbandingan antara Sistem Sosialis, Kapitalis, dan Islami

KONSEP KAPITALIS SOSIALIS ISLAMI

Kebebasan Setiap individu Semua bentuk Islam


berhak untuk produksi memberikan
mendirikan, dimiliki dan kebebasan

19
mengorganisir dikelola oleh individu untuk
dan Negara. Semua melakukan
mengelola keuntungan kegiatan
perusahaan yang yang diperoleh ekonomi,
diinginkan. akan digunakan kebebasan bukan
Negara untuk mutlak, tetapi
tidak boleh ikut kepentingan diiringi dengan
campur tangan masyarakat. nilai-nilai syariat.
dalam semua
kegiatan ekonomi

Hak Terhadap Setiap individu Individu secara Islam mengakui


Harta dapat memiliki perorangan tidak hak individu
harta secara mempunyai hak untuk memiliki
perorangan, untuk memiliki harta. Islam
membeli, dan memberikan
menjual memanfaatkan kepada individu
hartanya menurut sumber-sumber hak kepemilikan
kehendaknya produksi. perorangan dan
tanpa Didalam sistem hak untuk
batas. Individu ini tidak ada menikmati
mempunyai yang namanya kekayaanya.
kuasa hak milik Islam mengikat
penuh terhadap perorangan. Hak hak-hak tersebut
hartanya dan individu untuk dengan ikatan
bebas memiliki harta moral supaya
menggunakan tau kekayaan tidak
sumber-sumber memanfaatkan menumpuk pada
ekonomi menurut hasil produksi satu kelompok,
cara yang tidak misalnya
dikehendaki diperbolehkan. kewajiban
membayar zakat

20
Pemanfaatan Persaingan bebas Siatem ekonomi Islam mengakui
Ekonomi mengakibatkan soaialis ketidaksamaan
munculnya menyatakan ekonomi diantara
semangat bahwa hak-hak orang perorang
persaigan individu dalam dalam batas-
diantara individu suatu bidang batas
individu. ekonomi yang wajar, adil.
Menimbulkan ditentukan oleh Adanya orang
ketidak selarasan prinsip kaya dan miskin
dalam kesamaan. dalam kehidupan
masyarakat. merupakan
Kekayaan anya sunatullah.
dimiliki oleh Orang
sebagian kecil kaya mempunyai
individu, mereka kewajiban
akan menyerahkan
menggunakanya sebagian
untuk hartanya
kepentingan kepada orang
diri sendiri dan miskin dalam
akan bentuk zakat.
mengorbankan
kepentingan
masyarakat
semata
mata untuk
memenuhi
kepentingan
individu.

Jaminan Sosial Setiap individu Setiap individu


disediakan mempunyai hak

21
kebutuhan hidup untuk hidup
menurut dalam Negara
keperluan islam. Setiap
masing-masing. warga Negara
Disamping itu dijamin untuk
setiap warga memperoleh
Negara kebutuhan
disediakan pokonya
kebutuhan masingmasing.
pokoknya. Menjadi tugas
dan
tanggungjawab
Negara islam
untuk menjamin
setiap warga
Negara dalam
memenuhi
kebutuhan sesuai
dengan prinsip
hak untuk hidup.

Distribusi Kekayaan dan Seluruh bentuk Sistem ekonomi


Kekayaan alat produksi dan islam mencegah
alat produksi sumber penumpukan
menumpuk pada pendapatan kekayaan pada
sekelompok bertumpu kelompok
tertentu saja kepada Negara tertentu
yakni atau masyarakat saja, ia
orang yang keseluruhan. menganjurkan
mempuanyai distribusi
kekuasaan dan kekayaan semua
modal yang besar lapisan

22
masyarakat

Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka
dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh
memiliki kekayaan yang tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup nya. Dalam
sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan. Terjadinya
market (pasar) dan terjadinya demand and supply (mekanisme pasar) adalah
ciri khas dari ekonomi kapitalis. Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis,
di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat
pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian,
dan lainnya.

Dalam sistem sosialis, semua bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh
negara. Tidak terciptanya pasar dan tidak terjadinya mekanisme pasar, karena
negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata.
Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara.

Sementara Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai


kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang
dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan
cara yang halal, untuk mencapai Falah (kesejahteraan dunia dan akhirat).
Dalam Islam yang ingin punya properti atau perusahaan harus mendapatkannya
dengan usaha yang keras untuk mencapai yang namanya Islamic Legal
Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai
dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam
transaksi Ekonomi Islam adalah tidak adanya unsur Riba (tambahan) Maisir
(judi) dan Gharar (ketidakpastian).

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif


dan atau faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor
individu/swasta. Dipelopori oleh Adam Smith dengan buku The Wealth of
Nations –nya. Beberapa pemikirannya ialah, swasta dibebaskan dalam hak

24
kepemilikan, adanya The Invisible Hand (mekanisme pasar). Peran
pemerintah hampir ditiadakan (LasiezzFaire), dan pasar bebas (Free Market).

Sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk resistensi dari sistem ekonomi


kapitalis yang dituding sebagai penyebab tidak tercapainya kesejahteraan
yang merata. Dalam sistem ini, pemerintah mempunyai andil besar dalam
mengatur roda perekonomian di sebuah negara. Mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai pengawasan terhadap rantai perekonomian masyarakat.
Melalui tokoh terkemukanya, Karl Marx, sosialis bercirikan, mengedepankan
kebersamaan dan peran pemerintah sangatlah kuat.

Secara umum, sistem ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang


ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan akhirnya
menyelesaikan permasaahan-permasalahan ekonomi dengan cara Islami yang
bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah. ijma’ dan qiyas. Nilai-nilai ekonomi
islam, telah ada sejak jaman Rasulullah. Kerangka bangunan ekonomi Islam
terdiri dari lima nilai universal, yakni Tauhid, „Adl, „Nubuwwah, Khilafah
dan Ma‟ad. Tiga nilai derivatif, yakni Multitype Ownership, Freedom to Act
dan Social Justice. Lalu, kesemuanya dipayungi oleh Akhlak al-Karimah.

Kegagalan sistem konvensional, baik sosialis maupun kapitalis,


mengharuskan para pemikir ekonomi mencari solusi sistem yang terbaik.
Solusi yang pernah dilontarkan oleh pakar ekonomi sebelumnya seperti Umer
Chapra melalui bukunya The Future of Economics: an Islamic Perspectives,
adalah Ekonomi Islam. Karena, sudah jelas bahwa ekonomi islam merupakan
suatu sistem ekonomi yang sumbernya dari Al-Qur‟an dan Hadits. Tuntunan
syariah-Nya yang bertujuan pada maslahah dan falah manusia. Sistemnya
yang manusiawi dan berorientasi pada kejayaan duniawi sekaligus ukhrawi
inilah yang menjadi intisari mengapa ekonomi islam dirasa sangat cocok
untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi saat ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Adiwarman Azwar Karim, 2014, Ekonomi Mikro Islam, Rajawali Pers, Jakarta.

Agustiati, 2014, “Sistem Ekonomi Kapitalisme”. Jurnal Universitas Tadoluko,


http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2
326/1513, 6 Januari 2017

Deliarnov, 2015, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, edisi ke-3, Rajagrafindo


Persada, Jakarta.

26
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, 2018, Pengantar llmu Ekonomi
(Mikroekonomi & Makroekonomi) Ed-3, Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Syamsul Effendi. 2019 .“PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI ISLAM
DENGAN SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SOSIALIS”. Jurnal
Riset Akuntansi Multiaradigma.Hal 150

27

Anda mungkin juga menyukai