Anda di halaman 1dari 2

Nama : Christina Ervanda Yulistiorini

Kelas : 4 / B

NIM : 1802103068

1. 4 Jenis permainan dan contohnya


a) Bermain soliteir adalah bermain sendirian. Sebagai contoh adalah anak yang bermain dengan
beberapa robot dan bonekanya, ia akan terlihat bermain sendiri ,berbicara sendiri dan terlihat
aneh bagi beberapa orang. Namun point nya adalah, bagaimana ia bahagia dan senang dengan
dunianya. Itulah tanda ia sedang dalam soliteir play, ia menikmati saat bermain sendirian. Ia
cenderung tidakterlalu focus pada sekitar dan lebih focus pada apa yang ia sedang lakukan.
( anak rentang usia 1-3 tahun )
{ Sumber : Fimela/Jawaban.com by Theresia Karo karo}
b) Bermain Paralel adalah adalah kegiatan bermain yang dilakukan berkelompok atau banyak orang
dengan alat atau media yang sama namun masing-masing individu bermain sendiri. Jadi ia akan
cenderung fokus dengan mainan yang sedang ia mainkan, meski di sekitarnya ada temannya
yang juga sedang bermain permainan yang sama. Walaupun anak masih sibuk dengan dunianya
sendiri dan tidak memperhatikan temannya yang lain, jenis permainan ini memberikan
kesempatan anak untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Contoh : mereka saling bertukar mainan atau memulai obrolan kecil dengan temannya mengenai
permainannya.
c) Bermain Asosiatif adalah kegiatan bermain yang dilakukan oleh beberapa anak bersama sama,
tetapi tidak ada peraturan masa .
Contoh : anak sedang melihat teman sebayanya main petak umpet. Ketika itu, si kecil tidak akan
sekadar mengamati, tapi juga ikut berlarian mencari atau mengelilingi teman-temannya yang
sedang bermain. Namun dalam tahap ini anak belum mengerti cara bermainnya.
d) Bermain Kooperatif adalah kegiatan bermain yang setiap anak memiliki peran yang telah
diberikan, dan memiliki pencapain atau target dalam permainanya( kelompok ).
biasanya bermain kooperatif  dilakukan oleh anak-anak yang lebih besar atau sudah bersekolah.
Permainan ini menggunakan semua keterampilan sosial yang dimiliki anak, terutama dalam
berkomunikasi. Jadi semua anggota kelompok memilikitujuan yang sama dalam menyeleaikan
permainannya
contoh: bermain sepak bola.
{kompasiana.com}
2. Kegiatan bermain

a) Sensory motor play


Permainan yang melatih dan menggunakan satu indera atau lebih (penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecap dan peraba). Permainan ini berguna untuk mendorong anak belajar observasi,
menstimulasi indera, dan membangun hubungan syaraf di otak. Sistem motorik menggerakkan
stimulasi sensorik dan stimulasi / umpan balik sensorik menggerakkan otak. Sangat penting
meningkatkan dan mengembangkan keterampilan ini untuk membantu dalam perilaku dan
pembelajaran akademis. Sering kali, anak-anak yang berjuang dengan pembelajaran tidak cukup
mengembangkan sistem sensorik dan motorik. Keterampilan motorik mencakup koordinasi kedua
sisi tubuh (koordinasi bilateral), kekuatan dan nada otot, keterampilan motorik kasar dan halus,
keseimbangan dan postur tubuh vestibular, pelacakan dan postur vestibular, pelacakan visual dan
koordinasi, ritme dan waktu, dan dominasi.
Contoh : Melompat-lompat di permukaan yang berbeda seperti trampolin, di tanah, dari lantai ke
sofa, di tempat tidur, dll.
{ https://pediatricboulevard.com/what-is-sensory-motor-and-why-is-it-important/ }

b) Mastary Play
Terjadi ketika seorang anak sedang belajar untuk melakukan
sesuatu yang baru. Seringkali, ia mencoba-coba dan mengulang kegiatan yang samaberulang-ulang.
Contoh : belajar bermain sepeda,berenang, melempar bola, dll.
{ http://www.parentingcounts.org/parent-handouts/information-for-parents-play.pdf }
c) Dramatic play
Jenis permainan dimana anak bisa memilih dan menerima peran dan kemudian memerankannya. Ini
adalah saat dimana anak bisa berpura-pura menjadi oranglain atau orang yangberbeda dari diri
mereka sendiri.
Contoh : bermain theater, role playing
{ http://www.earlychildhoodnews.com}
d) Sosial play
Permainan yang memungkinkan anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya

Contoh :
Permainan kucing dan tikus. Dalam permainan ini terdiri dari 5-10 anak atau lebih. Cara
Bermainnya:
 Ketika kucing mulai mengejar, tikus-tikus boleh berlarian keluar masuk lingkaran
pagar. Namun, tidak boleh melewati batas aman.
  Jika ada tikus yang keluar dari garis, maka ia harus menggantikan kucing.
 Sementara itu, pagar hanya berdiri dan tidak boleh melakukan gerakan-gerakan.
Katakan kepada pagar bahwa mereka adalah pagar yang sangat kuat; jadi, harus
berusaha bertahan di tempat semula jika tertabrak kucing atau tikus.
 Tikus yang tertangkap harus berganti peran menjadi kucing.
  Lakukan secara bergiliran, agar sebisa mungkin semua anak mendapat giliran.
{https://winartiwina881.blogspot.com/}

e) Rough and Tumble play


Jenis permainan fisik yang membutuhkan banyak energy. Anak-anak akan sangat senang bermain
seperti pura-pura berkelahi atau bergulat,dll. Biasanya anak-anak akan tahu saat nya berhenti dan
kapan harus bermain lagi.
{https://raisingchildren.net.au/preschoolers/play-learning/active-play/rough-play-guide }

Anda mungkin juga menyukai