Anda di halaman 1dari 3

Nama: Raldheanandry A.

p
Absen: 28
Kelas: IX.C

Pertama, sosok pahlawan di masa pandemi tersebut di antaranya tentu saja


adalah para tenaga medis. Mereka yang selama kurang lebih 2 tahun ini telah
berjuang siang malam tanpa kenal lelah untuk merawat dan mengobati para
pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Para tenaga kesehatan ini telah mengerahkan segenap pikiran, tenaga, dan
waktunya untuk berjuang menangani para pasien Covid-19. Sudah
semestinya kita semua memberikan apresiasi, dukungan, dan menghargai
jasa mereka di momen Hari Pahlawan ini.

Kedua, sosok pahlawan di masa pandemi yang tak boleh dilupakan adalah
para relawan. Baik relawan medis yang menangani pasien, hingga relawan di
lapangan yang bertugas melakukan sosialisasi pencegahan penularan Covid-
19, semua berjasa besar di tengah situasi pandemi ini. Tanpa perjuangan dan
peran serta mereka, upaya-upaya penanganan pandemi ini tentu tidak akan
bisa berjalan dengan efektif dan optimal.

Selain tenaga medis dan para relawan, pahlawan di tengah pandemi yang
ketiga adalah para donatur yang telah menyumbangkan sebagian materi
untuk penanganan Covid-19 ini.

Tak hanya para dermawan yang menyumbangkan materi dalam jumlah


besar, tetapi juga orang-orang yang sudah menyisihkan sedikit materi,
termasuk juga orang-orang yang punya inisiatif menggalang bantuan dengan
cara apa pun di lingkungan terkecil dan terdekat untuk saling membantu
serta meringankan beban sesama.
Seberapa pun nilai bantuan yang diberikan, itu merupakan wujud kepedulian
dan solidaritas kemanusiaan yang harus dihargai di tengah krisis kesehatan
saat ini. Seperti apapun cara dan wujudnya.

Tenaga kesehatan, para relawan, maupun para donatur adalah pahlawan di


tengah pandemi ini. Dedikasi, perjuangan, dan kepedulian mereka adalah
teladan yang harus kita contoh agar kita semua bisa tetap kuat dalam
menghadapi situasi ini.

Sebab di tengah kondisi sulit ini, yang dibutuhkan adalah spirit untuk saling
mendukung, saling menguatkan, saling peduli, gotong royong, dan solidaritas
pada sesama.

Selama kita terus optimis dan saling menguatkan, saling peduli dan
membantu, selama itu pula kita akan memiliki ketahanan sosial dan
kekuatan untuk bisa menghadapi dan mengatasi pandemi Covid-19 ini.

Sebaliknya, di tengah situasi sulit karena pandemi ini, jangan sampai kita
malah menjadi provokator yang gemar menyalahkan dan menyudutkan
pihak-pihak tertentu, sehingga memantik keributan dan pertikaian yang
justru kontraproduktif terhadap upaya-upaya penanganan Covid-19.

Jangan pula kita mudah terprovokasi dan percaya dengan konten-konten


negatif yang menyebarkan kebencian dan permusuhan pada pihak manapun.
Terlebih, di era media sosial saat ini, di mana semua orang mudah
berekspresi dan menyebarkan informasi dengan sangat cepat, kita harus
lebih bijak dan berhati-hati.

Terakhir, jika kita bukan tenaga medis, bukan relawan, dan tidak pula
memberikan bantuan atau donasi, setidaknya kita harus mendukung upaya-
upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 tersebut. Ini bisa kita lakukan
dengan cara ikut vaksinasi dan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Dengan memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan, artinya
kita telah turut berkontribusi dalam mendukung upaya pencegahan
penularan Covid-19. Sehingga, kita tidak tertular dan tidak menulari orang
lain. Dengan mematuhi protokol kesehatan, artinya kita telah turut berjuang
dan meneladani spirit kepahlawanan di tengah pandemi ini.

Anda mungkin juga menyukai